Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Geometri Reservoir
Geometri reservoir mencakup masalah struktur dan stratigrafi reservoir.
Hal ini berpengaruh besar dalam menentukan dan memilih pola sumur yang akan digunakan.
Operasi injeksi air sangat baik dilakukan pada reservoir dengan kemiringan yang kecil, dimana
faktor kemiringan berpengaruh pada fraksi aliran jika rapat massa yang cukup besar antara fluida
pendesak dengan fluida yang didesak.
Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu
proyek injeksi air baik dari segi teknik maupun ekonomi. Dari segi teknik, jika kedalaman kecil
maka tekanan injeksi yang dikenakan terhadap reservoir juga kecil karena tekanan dibatasi oleh
tekanan rekah formasinya.
Sifat Fisik Batuan Reservoir
Sifat fisik batuan reservoir yang mempengaruhi keberhasilan suatu metode EOR adalah
porositas, permeabilitas, permeabilitas relatif sebagai fungsi saturasi (Kw dan Kro), tekanan
kapiler (Pc), dan kebasahan batuan (). Porositas yang semakin besar akan menghasilkan
cadangan sisa yang semakin besar, hal ini tentu saja akan membuat prospek yang lebih besar.
Permeabilitas yang besar biasanya lebih menguntungkan untuk dilakukannya suatu metode EOR.
Permeabilitas relatif juga berpengaruh terhadap angka mobilitas dari fluida yang akan
diinjeksikan. Tekanan kapiler dan kebasahan batuan mempengaruhi besarnya saturasi minyak
sisa di reservoir
Kemiringan Lapisan
Faktor kemiringan lapisan sangat penting diperhatikan jika perbedaan rapat massa antara
fluida yang didesak cukup besar seperti pada injeksi gas. Jika kecepatan pendesakan besar sekali,
pengaruh kemiringan lapisan tidaklah terlalu besar. Didalam persamaan fraksi aliran (fw)
kemiringan lapisan yang besar akan memperkecil harga fw, kondisi ini dapat meningkatkan
efisiensi minyak oleh air (Ed) dan lebih lagi dapat meningkatkan efisiensi perolehan minyak (Er)
karena dua parameter tersebut berbanding lurus.
Tingkat Heterogenitas Lapisan
Tingkat heterogenitas suatu lapisan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan yang
akan berlanjut dengan proses yang mengikuti pengendapan itu sendiri. Adanya lingkungan
pengendapan ini akan dapat memberikan gambaran mengenai besar butir, bentuk atau jenis
packing dan juga distribusi penyebaran. Heterogenitas suatu reservoir ini sangat berpengaruh
terhadap sifat fisik batuan serta fluida reservoir dalam penentuan sumur injeksi dan sumur
produksi, efisiensi pendesakan dan penyapuan areal.
Perubahan kondisi pengendapan sedimen akan berpengaruh terhadap keseragaman batuan
berpori, untuk meloloskan fluida (permeabilitas dari batuan) terutama kearah vertikal, sifat
ketidakselarasan permeabilitas akan mempengaruhi model reservoir yang dipelajari, apakah
reservoir
terdiri
dari
lapisan
tunggal
atau
berlapis.Pengaruh
perlapisan
terhadap
bidang front atau zona transisi adalah bidang front akan bergerak lebih cepat pada daerah
dengan permeabilitas yang tinggi, sehingga breakthrough air akan lebih dahulu terjadi pada
lapisan yang lebih permeabel.
Mekanisme Pendorong
Peranan mekanisme pendorong sangat penting terutama jika suatu reservoir mempunyai
pendorong air yang sangat kuat (strong water drive) dimana sistem aquifer yang sangat dominan
pada reservoir tersebut, akibatnya penerapan injeksi air atau injeksi kimia tidak memberikan
dampak yang berarti.
Cadangan Minyak Tersisa
Cadangan minyak sisa merupakan cadangan minyak yang belum dapat terproduksi pada
tahap produksi primer, karena cadangan minyak sisa tersebut terjebak dalam matrik
batuan. Terjebaknya minyak ini disebabkan oleh adanya gaya kapiler dan tidak sempurnanya
efisiensi penyapuan dan pendesakan. Makin besar cadangan minyak tersisa, maka makin besar
kemungkinan bahwa suatu proyek injeksi air akan berhasil. Cadangan minyak sisa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Unrecovered mobile oil yaitu cadangan minyak sisa karena berkurangnya kemampuan
reservoar untuk mengangkatnya keatas, berkaitan dengan penurunan tekanan dan temperatur
reservoar. Cadangan ini dapat diproduksi dengan proses konvensional, yaitu dengan
memperbaiki ataupun menambah kinerja tekanan reservoar, misalnya dengan menggunakan
metode Artificial Lift, seperti Electric Submersible Pump dan Gas Lift, ataupun dengan metode
injeksi air (pressure maintenance).
2. Immobile oil merupakan cadangan minyak yang tersisa dari produksi primer dan sekunder.
Minyak ini hanya dapat diproduksi dengan metode produksi tahap lanjut (Enhanced Oil
Recovery)
Saturasi Minyak Tersisa
Saturasi minyak, gas dan air yang terdapat sebelum injeksi dimulai disebut saturasi awal
(initial saturation). Besarnya harga saturasi awal ini tergantung dari tahap produksinya. Apabila
dalam reservoar telah dilakukan tahap produksi primer, maka minyak yang ditinggalkan
merupakan saturasi minyak awal tahap produksi sekunder, kemudian saturasi minyak sisa dari
produksi sekunder akan menjadi saturasi awal pada teknik produksi tahap tertier. Besarnya
saturasi minyak tersisa menentukan mudah atau tidaknya pendesakan atau pengurasan yang
dilakukan oleh fluida injeksi nantinya. Makin kecil harga saturasi minyak tersisa, makin kecil
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan dari injeksi air yang dilakukan, hal ini diakibatkan
oleh pengurasan minyak tahap lanjut memerlukan modal yang besar dan jumlah minyak yang
dapa diambil semakin kecil sebab minyak yang tersisa di dalam reservoir semakin kecil.
pori-pori yang kecil. Pada sistem minyak-gas, minyak adalah fluida yang membasahi dan
cenderung menempati pori-pori yang kecil, sedangkan gas akan menempati pori-pori yang besar.
Pada kondisi reservoar yang sebenarnya, air, minyak dan gas dapat menempati ruang pori-pori
dengan ukuran yang bermacam-macam.
Distribusi Saturasi pada saat Pendesakan
Pada saat injeksi fluida mulai dilaksanakan melalui suatu sumur injeksi, maka fluida injeksi
tersebut akan mengisi pori-pori yang semula ditempati oleh fluida yang didesaknya. Fluida yang
didesak tersebut akan berusaha menuju sumur produksi dengan mendesak fluida yang terdesak
didepannya. Pada zona transisi akan terdapat suatu perkembangan saturasi, dari saturasi fluida
pendesak di belakang dan saturasi fluida yang didesak di bagian depannya. Perubahan saturasi
ini tidak dialami oleh bagian reservoir yang tidak tersapu oleh fluida pendesak.
Apabila fluida yang dapat didorong yang terdapat di muka front lebih dari satu seperti minyak
dan gas, maka distribusi saturasi yang berada di depan front akan lebih kompleks jika
dibandingkan dengan hanya satu fluida saja. Contohnya adalah proses pendesakan air pada
reservoir solution gas drive. Minyak dan gas yang ada dalam reservoar, keduanya dapat
bergerak.Gas umumnya mempunyai viskositas yang lebih kecil dan mobilitas yang lebih besar
dari minyak, sehingga gas akan lebih cepat bergerak meninggalkan minyak. Perbedaan mobilitas
ini membentuk zona tertentu didepan front yang mempunyai saturasi minyak yang lebih besar.
Zona ini disebut zona oil bank. Dalam zona transisi fluida pendesak dan fluida yang didesak,
saturasi dan fraksi aliran fluida pendesak akan bertambah besar ke arah sumur injeksi, kemudian
saturasi dan fraksi aliran fluida yang didesak akan bertambah besar ke arah sumur produksi. Pada
beberapa proses injeksi, fluida yang diinjeksikan akan mengisi semua ruangan pori-pori di
daerah reservoar yang tersapu. Ada juga kemungkinan bahwa fluida yang diinjeksikan tidak
dapat mengisi semua pori-porinya, karena pori-pori tersebut ditempati oleh minyak, air atau gas
yang merupakan suatu saturasi residu.
Viskositas Minyak
Viskositas minyak merupakan unsur yang sangat penting dalam perencanaan injeksi air.
Viskositas merupakan besaran yang mementukan keefektifan penyapuan fluida yaitu
perbandingan mobilitas fluida pendesak (Ka/a) dengan minyak yang didesak (Ko/o). Semakin
kecil perbandingan mobilitas, maka semakin baik efisiensi pendesakannya, hal ini terjadi karena
viskositas minyak yang semakin kecil. Beberapa hal yang telah disebutkan diatas merupakan
faktor yang memperngaruhi efektifitas dari proses waterflood, dimana beberapa hal tersebut
sangat berhubungan dengan mekanisme kerja dari injeksi air (waterflood).