Anda di halaman 1dari 3

Bila dibandingkan dengan penilaian risiko klinis (seperti yang dijelaskan dengan

model multivariabel termasuk semua kovariat pada Tabel 2, kecuali BMI), BMI
merupakan penyebab signifikan semua penyebab kematian pada 1 tahun, dengan
jumlah NRI yaitu 0,119 (95% CI: 0,050-0,188; p <0,001). Yang paling penting, risiko
oleh BMI lebih menonjol di antara pasien yang meninggal (NRI:0.190) dibandingkan
dengan pasien yang tetap hidup selama ikutan(NRI : 0,07).
Obesitas paradoks adalah fenomena global dan terbatas pada subkelompok dalam
gagal jantung. Hubungan antara BMI yang tinggi dan rendahnya kasus kematian di
belahan dunia yaitu, Eropa Barat (520 peristiwa, HR: 0.71; 95% CI: 0,64-0,78), Eropa
Tengah (481 peristiwa, HR: 0.80; 95% CI: 0,74-0,87), Asia (104 kasus, HR: 0,53; 95%
CI: 0,39-0.72) dan Amerika Utara (125 peristiwa, HR:0.85; 95% CI: 0,76-0,94);
meskipun secara langsung sebanding namun ada perbedaan relatif terhadap pasien
di Amerika Selatan (39 peristiwa, HR: 0,90; 95% CI: 0,63-1.28), hasilnya tidak
signifikan secara statistik, kemungkinan di sebabkan oleh kurangnya jumlah
kejadian kematian pada benua ini (Gambar. 3).
Meskipun BMI yang lebih tinggi dihubungkan prognosis yang menguntungkan 1
tahun dari seluruh kelompok diperiksa sebanding penelitian directional,
perbedaannya pada saat diperiksa fungsi berdasarkan usia, diabetes, dan LVEF
dengan BMI yang lebih tinggi khususnya berkaitan dengan kematian yang lebih
rendah pada orang tua (usia> 75 tahun, HR: 0.82; 95% CI: 0.72 untuk 0,95; p
0,006), subjek dengan fraksi ejeksi kurang (LVEF <50%, HR: 0,85; 95% CI: 0,790,92; p <0,001), dan subjek tidak diabetes mellitus (HR: 0,86; 95% CI: 0.79 menjadi
0,93; p <0,001).

Selain itu, factor yang mencegah BMI dengan semua penyebab kematian hadir
pada pasien dengan de novo gagal jantung (didiagnosis pada masuk) tapi tidak
pasien dengan diagnosa gagal jantung kronis namun dengan gejala dekompensasi
akut. Seperti yang diharapkan, ada perbedaan yang signifikan antara pasien
dengan de novo gagal jantung dan ditegakkan ADHF, walaupun hasilnya tidak
berbeda (Online Tabel 3). Semua analisis subkelompok semuanya disesuaikan
menggunakan kovariat yang sama seperti pada model multivariabel utama.

Diskusi
Obesitas adalah epidemi global yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.
Pedoman praktik klinis Internasional semakin memproklamirkan upaya antiobesitas
dengan tujuan untuk mencegah insiden kardiovaskular dan penyakit metabolik.
Namun, saat ini di seluruh dunia sedang giatnya menurunkan berat badan, sebuah

penelitian terbaru "obesitas paradoks" memiliki pengaruh dengan berbagai


penyakit kardiovaskuler, dimana BMI lebih tinggi telah dilaporkan sebagai
"pelindung" terhadap kejadian kardiovaskular, termasuk gagal jantung (24).
Penelitian ini telah menyebabkan kontroversi yang signifikan atas kerugian dari
obesitas setelah penyakit kardiovaskular ditegakkan(9). Studi kohort ini
memberikan kesempatan unik untuk memeriksa prognosis ADHF dan faktor penentu
di seluruh benua, yang memungkinkan kita untuk memperbaiki adanya obesitas
paradoks secara global dalam ADHF, dengan lebih tinggi BMI dikaitkan dengan
peningkatan 30-hari dan 1 tahun kematian di seluruh dunia. Meskipun heterogenitas
antarbenua baik itu klinis saat masuk perawatan dan biokimia, mengatakan bahwa
hubungan antara kematian dan BMI adalah kuat. Dalam model penelitian ini, BMI
dikaitkan dengan penyebab mortalitas pada 1 tahun tetapi tidak pada 30 hari, hal
ini menunjukkan bahwa BMI dapat menjadi penanda yang lebih spesifik hasil jangka
panjang. Kami menunjukkan lebih lanjut bahwa hubungan BMI dengan hasil khusus
untuk subkelompok yang dipilih (orang nondiabetes, diagnosis de novo gagal
jantung, usia yang lebih tua,gagal jantung dengan berkurangnya LVEF),
menunjukkan tingkat kompleksitas sederhana terhadap efek perlindungan dari
bobot yang lebih tinggi di semua pasien dengan gagal jantung
Akhirnya, kami menunjukkan bahwa BMI yang lebih rendah secara efektif
mereklasifikasi risiko kematian di luar indeks klinis, sehingga menjadi kesempatan
penting untuk mengidentifikasi BMI rendah pada orang yang beresiko klinis tinggi
untuk mendapat intervensi gizi. Meskipun paradoks obesitas tampaknya tidak
merujuk pada obesitas ekstrim (25), penjelasan untuk hubungan antara tinggi BMI
dan kelangsungan hidup pada gagal jantung tetap spekulatif. Kelebihan lemak
diduga mencerminkan metabolisme yang tidak baik dan dapat terganggunya proses
katabolic pada gagal jantung (26-28). Memang, penurunan berat badan 6% pada
pasien dengan gagal jantung kronis dikaitkan dengan lebih dari 2 kali lipat
peningkatan risiko kematian (29).
Hipotesis gizi ini muncul khusus untuk orang dewasa yang lebih tua: dalam studi
dari 244 pasien (usia rata-rata 83 tahun), orang obesitas dengan gagal jantung
kronis yang lebih tua, dengan jumlah limfosit dan serum albumin tinggi serta berat
badan relative menunjukkan bahwa BMI dan status gizi mungkin berhubungan
dalam rentang usia yang lebih tua (30. Teori ini didukung oleh temuan kami berupa
risiko yang lebih tinggi khususnya di kalangan pasien yang lebih tua dengan berat
badan rendah. Menurunnya BMI pada gagal jantung kronis dikaitkan dengan
gangguan keseimbangan energi di gagal jantung, sistemik inflamasi / katabolisme
(misalnya, tumor necrosis factor-alpha, katekolamin, dan glukokortikoid berlebihan),
penurunan massa lemak dan secara tidak langsung berhubungan usia prognosis,
status fungsional, fungsi ventrikel kiri (LV), dan kapasitas aerobik (31), tumor
necrosis factor-alpha lebih tinggi, insulin resistensi, dan katekolamin berlebihan
terkait dengan cachexia di gagal jantung kronis dengan fungsi LV berkurang (32).

Bahkan, meningkat adipositas dalam studi pada tikus dapat membela melindungi
mitokondria.
Fungsi selama tekanan yang berlebihan (penurunan fungsi ventrikel kiri)
gagal jantung (33), menunjukkan bahwa BMI tidak hanya mencerminkan cachexia
dan peradangan ambien, tetapi juga dapat menjadi penanda meningkatkan fungsi
mitokondria di gagal jantung. Memang, obesitas pada gagal jantung dengan fraksi
ejeksi berkurang mencerminkan lebih ramping massa otot (yang terkait dengan
kekuatan keseluruhan) dan yang lebih besar

Anda mungkin juga menyukai