BAB IV Filtrat Loss
BAB IV Filtrat Loss
4.1.
TUJUAN PERCOBAAN
DASAR TEORI
positif
kearah
batuan.
Padadasarnyaadaduajenisfiltration
yang
57
ditempatkan dalam silinder standar yang bagian dasarnya dilengkapi kertas saring dan diberi tekanan
sebesar 100 psi dengan lama waktu pengukuran 30 menit. Volumefiltrate ditampung dengan gelas ukur
dengan cubic centimeter (cc).
Persamaan untuk volumefiltrate yang dihasilkan dapat diturunkan dari persamaan Darcy,
persamaannya adalah sebagai berikut :
1
2
cc
2k cm 1
PT
Vf = A
.( 4-1)
Dimana :
A
: Filtration Area
: Permeabilitas Cake
: Tekanan filtrasi.
berhubungan erat, baik waktu kejadiannya maupun sebab dan akibatnya. Oleh sebab itu maka
pengukurannya dilakukan secara bersamaan.
Persamaan yang umum digunakan untuk static filtration loss adalah :
Q2 = Q1x
t2
t1
1
2
(4-2)
Dimana:
Q1
: Fluidalosspadawaktu 1
Q2
: Fluidalosspadawaktu
t2
58
V30 = 2 ( V7.5 VSP ) + VSP ..(4-3)
Q 2 Q1
X t1
(4-4)
Vsp = Q1 - t 2 t1
Dimana :
V30 = Volumefiltrat pada menit 30
V7.5 = Volumefiltrat pada menit 7,5
Vsp = Volumefiltrat yang terbentuk mud cake
Q1 = fluida loss pada waktu t1
59
Q2= fluida loss pada t24.3.
4.3.1. Alat
Filter Press
Mud Mixer
JangkaSorong
Filter Paper
Stop Watch
4.3.2. Bahan
Bentonite
Aquadest
AdditivePAC-R
Additive PAC-L
60
4.3.3. Gambar Alat
1
2
7
9
10
Keterangan:
1. T-Screw
6. Base Cup
2. Pressure Inlet
7. Support Rod
3. Top Cup
8. Thumb Screw
4. Frame
9. Graduated Cilinder
5. Cell
10. Support
Gambar4.1.
Filter Press
61
Keterangan :
1. Jangka sorong
Gambar 4.2.
Jangka Sorong
62
Keterangan :
1. Filter Paper
Gambar 4.3.
Filter Paper
63
Keterangan:
1. Mixer Cup
2. Mixer Hanging
3. Mixer
Gambar 4.4.
Multimixer
64
Keterangan :
1. Stopwatch
Gambar 4.5.
Stopwatch
65
4.4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.4.1. Prosedur Operasi Standar
4.4.1.1. Filter Press
1. Letakkan rubber gasket di atas base cup.
2. Letakkan screen di sebelah atasnya.
3. Pasang filter paper, atur serapat mungkin.
4. Letakkan rubber gasket di atas filter paper, pasang mud cup.
5. Letakkan rubber gasket di atas silinder dan terakhir pasang topcap.
6. Tuang lumpur ke dalam silinder lalu tutup rapat.
7. Pasang silinder pada filter press.
8. Letakkan gelas ukur tepat di bawah silinder.
9. Alirkan udara dengan tekanan 100 psi.
10. Catat volumefiltrate dengan interval yang telah ditentukan.
11. Setelah batas waktu, hentikan penekanan udara, buang tekanan udara dalam silinder (bleed
off) .
12. Tuangkan sisa lumpur ke dalam breaker.
13. Ambil filter paper dan tentukan tebalnya.
14. Lepas susunan peralatan pada silinder, cuci dengan air bersih dan keringkan.
4.4.1.2.
Jangka Sorong
1.
2.
3.
4.
Tarik jarum pada bagian bawah jangka sorong. Tusukkan pada mud cake.
Dorong skala gerak sampai ke mud cake.
Kencangkan dengan memutar mur pada jangka sorong.
Baca ketebalan mud cake dengan melihat pada skala. Lihat skala diam yang berada sebelah
kanan angka nol. Lalu cari garis yang berhimpit antara skala diam dan skala gerak.
5. Bersihkan jangka sorong.
66
1. Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat lumpur.
2. Mengisi cup lumpur dengan air.
3. Mengkaitkan cup pada multimixer dengan menekan pada penjepit atas dan meletakkan cup
pada penyangga bawah hingga mixerberputar.
4. Memasukkan bahan-bahan solid yang akan digunakan.
5. Setelah campuran lumpur selesai dibuat, lepas cup dengan menaikkan cup, kemudian tarik
ke bawah.
6. Membersihkan mixer dengan memasang cup berisi air bersih lalu lap hingga bersih
4.4.2. Prosedur PercobaanFiltrate Dan Mud Cake
1. Membuatlumpurdasar :
22,5bentonite + 350 cc aquadest + 11 gram spersen.
2. Mempersiapkan alat filter press dan segera memasang filter paperdan meletakkan gelas
ukur dibawah silinder untuk menampung fluid filtrate.
3. Menuangkan campuran lumpur kedalam silinder
dan
segera
menutup
watch.
rapat.
Interval
67
4.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
4.5.1. Hasil Percobaan
Tabel. IV-1
Pengukuran Filtrasi dan Mud Cake
Lumpur Dasar
Plug
Addittive
Filter Press
Filtration
Air
(ml)
Bentonite
(gram)
PAC-L
(gr)
Spersen
(gr)
Ass
350
22,5
Loss
(ml)
12,5
Mudcake
(cm)
pH
3,25
350
22,5
9,6
3,95
350
22,5
4,4
4,0
350
22,5
3,2
2,85
350
22,5
4,4
350
22,5
11
2,2
2,85
350
22,5
23
4,25
350
22,5
5,812
1,25
350
22,5
4,2
2,45
350
22,5
5,8
1,7
350
22,5
11
1,1
350
22,5
13
5,4
2,45
4.5.2. Perhitungan
1. Lumpur dasar : (350 ml air + 22,5 gram bentonite)+ 11gram spersen
2. Volume filtrat
3. Tebal mud cake
4. pH
= 5,4 ml
= 2,45 mm
= 9
68
75
4.6.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul Filtrasi dan Mud Cake, dilakukan pengukuran
volume filtrat, harga pH dari filtrat tersebut, dan ketebalan mud cake, yang
bertujuan untuk mempelajari pengaruh komposisi lumpur terhadap filtration loss
dan mud cake dan untuk mengenal juga memahami alat-alat dan prinsip kerja
filter press.Lumpur pemboran memiliki komponen komponen, yaitu liquid
phase, inert solid, reactive solid, dan chemical phase. Dalam merencanakan
lumpur pemboran yang baik dan ideal kita diharuskan memahami rheology
lumpur pemboran seperti densitas,sand content, plastik viskositas, yield point, gel
strength, filtration loss, dan mud cake, kita juga harus memahami pengaruhnya
dengan penambahan aditif tertentu. Lumpur pemboran memiliki densitas untuk
mengimbangi tekanan formasi agar tidak terjadi kick maupun loss circulation.
Namun,
apabilalumpurpemborantelahmelewati
atau
mencapaiformasi yang
porous dan permeable, ada sebagian fasa cair dari lumpur pemboran menginvasi
formasi tersebut (reservoir) itu dinamakan filtrat. Sedangkan fasa padat yang
tertinggal di dinding lubang bor membentuk dinding tipis yang disebut sebagai
mud cake. Fasa padat yang dapat dikatakan memiliki ukuran partikel lebih besar
daripada fasa cair akan tertahan di dinding bor sehingga membentuk dinding tipis.
Komposisi lumpur dasar yang digunakan adalah 350 ml air dengan 22,5
gram bentonite.Prinsip kerja dari praktikum kali ini adalah filtrasi atau
penyaringan. Peralatan yang digunakan yaitu filter press, mud mixer, stopwatch,
gelasukur 50 cc, jangka sorong,danfilter paper.
Percobaan membuat lumpur gunakan 2 jenis aditif yang ditambahkan ke
dalam lumpur dasar dengan kadar yang berbeda-beda di setiap plug. Pada
percobaan yang dilakukan oleh Plug L bahan yang digunakanadalahlumpurdasar
(22,5 gram bentonite+ 350 cc aquadest) ditambah dengan 13 gram
spersen.Langkah yang dilakukan yaitu lumpur yang sebelumnya telah dibuat
(lumpur dasar + 11 gram spersen) dimasukkan kedalam cell dan diberi tekanan
sebesar 100 psi.Kemudian mencatat volume interval waktu 2 menitpada 10 menit
pertam akemudian interval 5 menitsampai 30.Kemudian ada istilah sprut loss ini
maksudnya adalah fasa cair yang keluar sebelum diberikan tekanan dan sebelum
76
mud cake terbentuk. Hasil percobaan adalah volume filtrat sebesar 3,4 ml, pH
sebesar 9, dan tebal mud cake sebesar 2,45 mm.
Untuk pengaruh aditif terhadap mud filtrate, pada penambahan aditif PACL dapat dilihat pada Grafik 4.1. bahwa semakin banyak PAC-L yang ditambahkan,
volume filtratnya akan semakin sedikit. Untuk penambahan aditif spersen dapat
dilihat pada Grafik 4.2. bahwa semakin banyak spersen yang ditambahkan,volume
filtrat yang dihasilkan semakin sedikit, sesuai dengan fungsi dari aditif keduanya
yaitu dalamkondisi normal. Untuk pengaruh aditif terhadap mud cake, pada
penambahan PAC-L dapat dilihat pada Grafik 4.3. bahwa semakin banyak PAC-L
maka semakin tebal mud cake yang terbentuk. Pada penambahan spersen dapat
dilihat pada Grafik 4.4. bahwa semakin banyak spersen maka semakin tebal mud
cake.Sedangkan padaGrafik 4.5 dan Grafik 4.6.menunjukkan grafik additive Vs
pH, dapat dikatakan bahwa pH cenderung konstan untuk kedua additive ( PAC-L
danspersen ). Namun secara kuantitatif detailnya, dapat dilihat bahwa semakin
banyak penambahan additive PAC-L, semakin turun pH nya, sedangkan
penambahan spersen akan meningkatkanp H.
Aplikasi lapangan praktikum ini adalah untuk mencegah terjadinya
masalah-masalah selama operasi pemboran berlangsung seperti pipa terjepit (pipe
sticking).Mud cake yang tipis dapat menjadi bantalan yang baik bagi pipa
pemboran dengan permukaan lubang bor, namun jika terlalu tebal dapat
menyebabkan pipa terjepit dan proses well completion juga kurang baik. Untuk
membersihkan mud cake yang berlebih pada lubang maka digunakanlah scratcher
pada casing. Berdasarkan standar API, mud cake yang baik adalah antara 0,08
0,2 cm/30 menit. Filtration loss erat kaitannya dengan terbentuknya mud
cake.Semakin besar volume filtration loss maka mud cake yang terbentuk
semakin tebal pula. Semakin banyak filtration loss maka akan berpengaruh buruk
pada formasi atau pun lumpur. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya formation
damage yang menyebabkan pengembangan clay, penyumbatan porositas di
sekitar lubang bor, dan mengurangi permeabilitas efektif. Lumpur sendiri akan
kehilangan banyak fasa cair, selain itu filtrate juga dapat membuat pembacaan
kurang akurat pada saat logging. Apabila filtration yang besar dan mud cake yang
77
tebal, maka dapat ditambahkan zat-zat kimia seperti penambahan koloid yaitu
bentonite yang dapat menghidrat dan penambahan zat kimia untuk memperbaiki
distribusi zat padat dalam lumpur seperti starch, CMC, cyan, minyak, Q-broxin
yang dapat memperkuat mud cake.
78
4.7.
KESIMPULAN