Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-nya,
kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Linngkungan ini. Sholawat beserta salam
senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah Kimia Zat Padat

ini membahas tentang Stainless Steel. Kami

mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengasuh, Bapak yang telah bersabar membing
kelompok kami terkhususnya kelompok dua
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini banyak terdapat kekurangankekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf kepada pihak yang membaca. Kami berharap
semoga Makalah Kimia Zat Padat yang kami buat ini bermanfaat bagi segenap pihak yang
membaca.

Indralaya,

(Penulis)

September 2015

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Awalnya, beberapa besi tahan karat pertama berasal dari beberapa artefak yang dapat
bertahan dari zaman purbakala. Pada artefak ini tidak ditemukan adanya kandungan krom,
namun diketahui, bahwa yang membuat artefak logam ini tahan karat adalah banyaknya zat
fosfor yang dikandungnya yang mana bersama dengan kondisi cuaca lokal membentuk
sebuah lapisan basi oksida dan fosfat. Sedangkan, paduan besi dan krom sebagai bahan tahan
karat pertama kali ditemukan oleh ahli metal asal Prancis, Pierre Berthier pada tahun 1821,
yang kemudian diaplikasikan untuk alat-alat pemotong, seperti pisau. Kemudian pada akhir
1890-an, Hans Goldschmidt dari Jerman, mengembangkan proses aluminothermic untuk
menghasilkan kromium bebas karbon. Pada tahun 1904-1911, Leon Guillet

berhasil

melakukan paduan dalam beberapa penelitiannya yang kini dikenal sebagai Stainless Steel.
Baja tahan karat atau stainless steel sendiri adalah paduan besi dengan minimal 12%
kromium. Komposisi ini membentuk protective layer (lapisan pelindung anti korosi) yang
merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap krom yang terjadi secara spontan. Tentunya harus
dibedakan mekanisme protective layer ini dibandingkan baja yang dilindungi dengan coating
(misal seng dan cadmium) ataupun cat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bagaimana kandungan atom dan ikatan dalam stainless steel?


Bagaimana klasifikasi dari stainless steel?
Bagaimana proses pembuatan stainless steel
Apa sajakah kelebihan dan kelemahan serta aplikasi dari stainless steel?
Bagaimana sifat-sifat bahan?
Bagaimana Standarisasi dan pengkodean?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:.
1. Untuk mengetahui kandungan atom dan ikatan
2. Untuk mengetahui klasifikasi stainless steel

3.
4.
5.
7.

Untuk mengetahui proses pembuatan stainless steel


Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan serta aplikasi stainless steel
Mengetahui sifat-sifat bahan
Mengetahui Standarisasi dan pengkodean

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kandungan Atom dan ikatan
Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr. Sedikit
baja stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Daya tahan Stainless
Steel terhadap oksidasi yang tinggi di udara dalam suhu lingkungan biasanya dicapai karena
adanya tambahan minimal 13% (dari berat) krom. Krom membentuk sebuah lapisan tidak
aktif Kromium(III) Oksida (Cr2O3) ketika bertemu oksigen. Lapisan ini terlalu tipis untuk
dilihat, sehingga logamnya akan tetap berkilau. Logam ini menjadi tahan air dan udara,
melindungi logam yang ada di bawah lapisan tersebut. Fenomena ini disebut Passivation dan
dapat dilihat pada logam yang lain, seperti pada alumunium dan titanium. Pada dasarnya
untuk membuat besi yang tahan terhadap karat, krom merupakan salah satu bahan paduan

yang paling penting. Untuk mendapatkan besi yang lebih baik lagi, dintaranya dilakukan
penambahan beberapa zat-zat berikut, Penambahan Molibdenum (Mo) bertujuan untuk
memperbaiki ketahanan korosi pitting dan korosi celah. Unsur karbon rendah dan
penambahan unsur penstabil karbida (titanium atau niobium) bertujuan menekan korosi batas
butir pada material yang mengalami proses sensitasi. Penambahan kromium (Cr) bertujuan
meningkatkan ketahanan korosi dengan membentuk lapisan oksida (Cr2O3) dan ketahanan
terhadap oksidasi temperatur tinggi. Penambahan nikel (Ni) bertujuan untuk meningkatkan
ketahanan korosi dalam media pengkorosi netral atau lemah. Nikel juga meningkatkan
keuletan dan mampu bentuk logam. Penambahan nikel meningkatkan ketahanan korosi
tegangan. Penambahan unsur molybdenum (Mo) untuk meningkatkan ketahanan korosi
pitting di lingkungan klorida. Unsur aluminium (Al) meningkatkan pembentukan lapisan
oksida pada temperature tinggi.

2.2. Klasifikasi Stainless Steel


Meskipun seluruh kategori Stainless Steel didasarkan pada kandungan krom (Cr), namun
unsur paduan lainnya ditambahkan untuk memperbaiki sifat-sifat Stainless Steel sesuai
aplikasi-nya. Kategori Stainless Steel tidak halnya seperti baja lain yang didasarkan pada
persentase karbon tetapi didasarkan pada struktur metalurginya.
Zat lain yang ditambahkan sebagai komponen pembentukan baja stainless antara
lain:
a.

Molibdenum (Mo), berfungsi untuk memperbaiki ketahanan korosi

pitting dan korosi celah


b.

Kromium (Cr), berfungsi meningkatkan ketahanan korosi dengan

membentuk lapisan oksida (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur tinggi.

c.

Nikel (Ni), berfungsi meningkatkan ketahanan korosi dalam media

korosi netral atau lemah. Selain itu, nikel juga meningkatkan ketahanan korosi
tegangan.
d.

Aluminium (Al), berfungsi meningkatkan pembentukan lapisan oksida

pada temperetur tinggi.


e.

Unsur karbon rendah dan unsur penstabil karbida (titanium atau

niobium) berfungsi menekan korosi batas butir pada material yang mengalami proses
sensitasi.
Lima golongan utama Stainless Steel adalah Austenitic, Ferritic, Martensitic, Duplex dan
Precipitation Hardening Stainless Steel.
1. Austenitic Stainless Steel
Austenitic SS mengandung sedikitnya 16% Krom dan 6% Nikel (grade standar untuk
304), sampai ke grade Super Autenitic SS seperti 904L (dengan kadar Krom dan Nikel lebih
tinggi serta unsur tambahan Mo sampai 6%). Molybdenum (Mo), Titanium (Ti) atau Copper
(Co) berfungsi untuk meningkatkan ketahanan terhadap temperatur serta korosi. Austenitic
cocok juga untuk aplikasi temperature rendah disebabkan unsur Nikel membuat SS tidak
menjadi rapuh pada temperatur rendah.
Sifat-sifat Dasar Baja Austenitic
1. Daya tahan korosi yang sangat bagus dalam asam organik, industri, dan lingkungan
laut. Kemampuan mengelas yang sangat bagus (semua proses).
2. Kemampuan membentuk, kemampuan pembuatan dan sifat kenyal yang sangat bagus.
3. Sifat-sifat suhu tingginya bagus dan suhu rendahnya sangat bagus (kekerasan tinggi
pada semua suhu)
4. Tidak mengandung magnit (jika dikuatkan)
5. Dapat dikeraskan hanya dengan dibentuk profil logam dengan temperatur dingin
(logam-logam campuran ini tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas)
Pemakaian Umum
1. Alat pengatur cahaya floppy disk komputer (304)
2. Per kunci keyboard komputer (301)
3. Bak cuci dapur (304D)
4. Alat pemrosesan makanan
5. Aplikasi kearsitekan Alat kimia dan tanaman

2. Ferritic Stainless Steel


Kelompok logam campuran ini biasanya hanya mengandung Kromium, dengan
keseimbangan kebanyakan Fe. Logam-logam campuran ini merupakan baja-baja stainless
Kromium yang sederhana dengan kandungan Kromium 10,5 - 18 % seperti grade 430 dan
409. Jenis Ferritic agak sedikit kurang mempunyai sifat kenyal daripada jenis austenitic.
Ketahanan korosi tidak begitu istimewa dan relatif lebih sulit di fabrikasi / machining. Tetapi
kekurangan ini telah diperbaiki pada grade 434 dan 444 dan secara khusus pada grade 3Cr12.
Sifat-sifat Dasar Baja Ferritic
1. Cukup untuk peningkatan daya tahan korosi yang bagus dengan kandungan Chromium
2. Tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dan selalu digunakan dalam magnet
yang dikuatkan
3. Kemampuan mengelasnya sedikit
4. Kemampuan membentuknya tidak sebagus austenitic
Pemakaian Umum
1.
2.
3.
4.
5.

Pusat floppy disk komputer (430)


Trim automotive (430)
Alat pembuangan uap automotive (409)
Alat colliery (3Cr12)
Tangki air panas (444)
3. Martensitic Stainless Steel

Stainless Steel jenis ini memiliki unsur utama Krom (masih lebih sedikit jika dibanding
Ferritic SS) dan kadar karbon relatif tinggi (0,1 - 1,2%) misal grade 410 dan 416. Grade 431
memiliki Krom sampai 16% tetapi mikrostrukturnya masih martensitic disebabkan hanya
memiliki Nikel 2%. Merupakan baja pertama yang dikembangkan secara komersial (sebagai
cutlery).
Sifat-sifat Dasar Baja Martensitic
1. Daya tahan korosinya sedang
2. Dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dan oleh karena itu tingkat kekerasan dan
daya tahannya tinggi
3. Kemampuan mengelasnya kurang
4. Bersifat magnetic
Pemakaian Umum
1. Mata pisau
2. Alatalat bedah

3. Tangkai / batang
4. Kumparan
5. Peniti
4. Duplex Stainless Steel
Disebut Duplex dikarenakan kandungan Nikel tidak cukup untuk menghasilkan susunan
austenitic secara penuh dan hasil kombinasi susunan ferritic dan austenitic. Duplex SS seperti
2304 dan 2205 (dua angka pertama menyatakan persentase Krom dan dua angka terakhir
menyatakan persentase Nikel) memiliki bentuk mikrostruktur campuran austenitic dan
ferritic. Duplex ferritic-austenitic memiliki kombinasi sifat tahan korosi dan temperatur
relatif tinggi atau secara khusus tahan terhadap Stress Corrosion Cracking. Meskipun
kemampuan Stress Corrosion Cracking-nya tidak sebaik ferritic SS tetapi ketangguhannya
jauh lebih baik jika dibandingkan dengan ferritic SS dan lebih buruk dibanding austenitic SS.
Sementara kekuatannya lebih baik dibanding austenitic SS (yang di annealing) kira-kira 2
kali lipat. Sebagai tambahan, Duplex SS ketahanan korosinya sedikit lebih baik dibanding
304 dan 316 tetapi ketahanan terhadap pitting corrosion jauh lebih baik dibanding 316.
Ketangguhannya Duplex SS akan menurun pada temperatur dibawah - 50C dan diatas
300C.

Kebanyakan

baja

Duplex

mengandung

Mo

dalam

jarak

2,5-4%.

Sifat-sifat Dasar Baja Duplex


1.
2.
3.
4.

Daya tahan yang tinggi untuk menekan keretakan korosi


Daya tahan yang dinaikkan pada serangan ion Klorida
Perenggangan dan kuat luluh yang lebih tinggi dari baja-baja austenitic dan ferritic
Kemampuan peleburan, kemampuan membentuk yang baik

Pemakaian Umum
1. Penerapan di laut, terutama sekali pada suhu-suhu yang dinaikkan dengan rendah
(eksplorasi gas lepas pantai)
2. Instalasi penghilangan zat garam / rasa asin
3. Perubah panas
4. Instalasi petro kimia
5. Precipitation Hardening Steel
Precipitation hardening stainless steel adalah SS yang keras dan kuat akibat dari
dibentuknya suatu presipitat (endapan) dalam struktur mikro logam. Sehingga gerakan
deformasi menjadi terhambat dan memperkuat material SS. Pembentukan ini disebabkan oleh

penambahan unsur tembaga (Cu), Titanium (Ti), Niobium (Nb) dan Alumunium. Proses
penguatan umumnya terjadi pada saat dilakukan pengerjaan dingin (cold work).
Sifat-sifat Dasar Baja Precipitation Hardening
1.
2.
3.
4.

Hambatan korosi yang sedang sampai baik


Kemampuan mengelas yang baik
Bersifat magnetic
Dapat dikeraskan

Pemakaian Umum
Tangkai/batang untuk pompa air dan katup
2.3 Proses Pembuatan Stainless Steel
Stainless steel atau baja paduan. Kandungan Kromium membuat logam non-korosif
dan mengkilap. Logam anti karat dan logam bebas noda ini digunakan secara luas dalam
industri penerbangan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita
melalui penggunaannya dalam alat-alat makan dan barang rumah tangga lainnya.
Baja stainless metallurgically didefinisikan sebagai paduan dengan kromium 11%. Logam ini
populer digunakan di peralatan rumah tangga dan industri, karena tidak menimbulkan korosi,
karat noda. Paduan ini juga disebut sebagai CRES atau baja tahan korosi, terutama ketika
paduan tidak dinilai. Nilai yang berbeda dari baja stainless mempunyai jumlah yang berbeda
dari Kromium untuk menghasilkan film yang diinginkan Kromium oksida. Ini adalah reaksi
kimia antara Kromium dan Oksigen atmosfer yang mencegah korosi permukaan, dan
sepanjang struktur internal.
Pada dasarnya stainless steel merupakan salah satu jenis dari baja paduan, sehingga
pembuatan stainless steel tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan baja paduan, yang
membedakan adalah penambahan unsur-unsur paduan, antara lain Kromium, Nikel, Mangan,
dan Aluminium.
1. Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
a. Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0C,
b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor)
c. Kembali ditegakkan.
d. Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor.

e. Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.


2. Proses Bassemer (asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau
aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab
dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO

CaSiO3

3. Proses Thomas (basa)


Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium
karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang
mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si
terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan
zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5

Ca3(PO4)2 (terak cair)

4. Proses Siemens Martin


Menggunakan sistem regenerator ( 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
a. Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
b. Sebagai fundamen/ landasan dapur
c. Menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,

Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),

besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

5. Proses Basic Oxygen Furnace


a. logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
b. Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang _elat dengan kecepatan
tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
c. ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
a.

BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen

b. Proses hanya lebih-kurang 50 menit.


c. Tidak perlu tuyer di bagian bawah
d. Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon

e. Biaya operasi murah


6. proses dapur listrik
Relative tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
a.
b.
c.
d.
e.

Mudah mencapai relativ tinggi dalam waktu singkat


Temperatur dapat diatur
Efisiensi termis dapur tinggi
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh
lingkungan sehingga kualitasnya baik
Kerugian akibat penguapan sangat kecil

7. proses dapur kopel


Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
a. pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
b. Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam.
c. kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700
800 mm dari dasar tungku.
d. besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jam dimasukkan.
e. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur
(CaCO3) dan akan terurai menjadi:
CaCO3 CaO CO2
CO2
akan bereaksi dengan karbon:
CO2 C 2CO
Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit mesin-mesin lain.
8. Proses dapur Cawan
a. Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar
dalam cawan,

b. kemudian dapur ditutup rapat.


c. Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan
muatan dalam cawan akan mencair.
d. Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan _elati-unsur paduan yaitu:
Kromium
Nikel
Mangan
Aluminium
Sifat Fisik Stainless Steel
Stainless steel juga dikenal dengan nama lain seperti CRES atau baja tahan korosi,
baja Inox. Komponen stainless steel adalah Besi, Krom, Karbon, Nikel, Molibdenum dan
sejumlah kecil logam lainnya. Komponen ini hadir dalam proporsi yang bervariasi dalam
varietas yang berbeda. Dalam stainless steel, kandungan Krom tidak boleh kurang dari 11%.
Beberapa

sifat

fisik

penting

dari

stainless

steel

tercantum

di

bawah

ini:

1. Stainless steel adalah zat keras dan kuat.


2. Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik)
3. Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah dibentuk
atau bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.
4. Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis. Mereka sangat
tertarik terhadap magnet.
5. Tahan terhadap korosi.
6. Tidak bisa teroksidasi dengan mudah.
7. Stainless steel dapat mempertahankan ujung tombak untuk suatu jangka waktu yang
panjang
8. Bahkan pada suhu yang sangat tinggi, stainless steel mampu mempertahankan kekuatan
dan tahanan terhadap oksidasi dan korosi.
9. Pada temperatur cryogenic, stainless bisa tetap sulit berubah.

Sifat Kimia Stainless Steel


Stainless steel adalah paduan logam yang lebih disukai untuk membuat peralatan
dapur, karena tidak mempengaruhi rasa makanan. Permukaan peralatan stainless steel yang
mudah dibersihkan. Minimal pemeliharaan dan daur ulang total peralatan stainless steel juga
berkontribusi terhadap popularitas mereka. Stainless steel adalah nama universal untuk
paduan logam, yang terdiri dari Kromium dan Besi. Sering disebut juga dengan baja tahan
karat karena sangat tahan terhadap noda (berkarat). Besi murni adalah unsur utama dari
stainless steel. Besi murni adalah rentan terhadap karat dan sangat tidak stabil, seperti yang
diekstraksi dari bijih besi. Karat besi adalah karena reaksi dengan oksigen , di hadapan air.
Kromium membentuk lapisan transparan dan pasif kromium oksida, yang mencegah
kerusakan mekanik dan kimia. Konstituen kecil lainnya dari baja adalah Nikel, Nitrogen dan
Molibdenum. Kandungan kecil Nikel meningkatkan ketahanan korosi lebih lanjut, dan
melindungi stainless steel dari penggunaan kasar dan kondisi lingkungan yang keras. Pitting
atau jaringan parut dihindari dengan menambahkan Molybdenum untuk baja.
Sifat kimia dan struktur baja stainless ditingkatkan menggunakan paduan lainnya. Titanium,
Vanadium dan Tembaga adalah paduan yang membuat stainless steel lebih cocok untuk
keperluan tertentu. Tidak hanya logam, tetapi juga non-logam seperti Nitrogen, Karbon dan
Silikon yang digunakan untuk membuat stainless steel. Sifat kimia bertanggung jawab atas
ketahanan korosi dan struktur mekanik dari baja stainless yang penting untuk memilih nilai
sempurna untuk aplikasi yang diperlukan. Baja stainless memiliki properti dasar perlawanankorosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi properti ini adalah komposisi kimia dari media
korosif, komposisi kimia logam yang digunakan, variasi suhu dan kandungan oksigen dan
aerasi medium. Dengan demikian, variasi-variasi kecil dalam komposisi kimia dapat
digunakan untuk membuat berbagai stainless steel.
Korosi Secara Umum
Stainless Steel (SS) secara mendasar bukanlah logam mulia seperti halnya Emas (Au)
& Platina (Pt) yang hampir tidak mengalami korosi karena pengaruh kondisi lingkungan,
sementara SS masih mengalami korosi. Daya tahan korosi SS disebabkan lapisan yang tidak
terlihat (invisible layer) yang terjadi akibat oksidasi SS dengan oksigen yang akhirnya
membentuk lapisan pelindung anti korosi (protective layer). Sumber oksigen bisa berasal dari
udara maupun air. Material lain yang memiliki sifat sejenis antara lain Titanium (Ti) dan juga

Aluminium (Al). Secara umum protective layer terbentuk dari reaksi Kromium + oksigen
secara spontan membentuk Krom-oksida. Jika lapisan oksida SS digores/terkelupas, maka
protective layer akan segera terbentuk secara spontan, tentunya jika kondisi lingkungan
cukup mengandung oksigen. Walaupun demikian kondisi lingkungan tetap menjadi penyebab
kerusakan protective layer tersebut. Pada keadaan dimana protective layer tidak dapat lagi
terbentuk, maka korosi akan terjadi. Banyak media yang dapat menjadi penyebab korosi,
seperti halnya udara, cairan/ larutan yang bersifat asam/basa, gas-gas proses (misal gas asap
hasil buangan ruang bakar atau reaksi kimia lainnya), logam yang berlainan jenis dan saling
berhubungan dan sebagainya.

2.4 Kelebihan Dan Kelemahan serta Aplikasi Stainless Steel


1. Kelebihan Stainless Steel
a. Daya tahan korosi
Semua baja stainless mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap korosi. Angka-angka logam
campuran yang rendah menahan korosi pada kondisi-kondisi ruang hampa, angka-angka campuran logam
yang tinggi dapat menahan korosi pada kebanyakan asam, larutan alkalin, dan lingkungan-lingkungan yang
menghasilkan klorida , bahkan pada suhu dan tekanan yang dinaikkan.
b. Daya tahan suhu rendah dan tinggi
Beberapa angka akan menahan penskalaan dan pengaturan daya yang tinggi pada suhu-suhu yang
sangat tinggi, sementara yang lain menunjukkan pengecualian kekerasan pada suhu-suhu cryogenic.
c. Kesenangan pembuatan (ease of fabrication)
Mayoritas baja-baja stainless dapat dipotong, dilas, dibentuk, dimesinkan, dan dibuat dengan mudah.
d. Daya

Sifat-sifat kekerasan yang dibentuk profil logam dengan temperature indin dari kebanyakan baja-baja
stainless dapat digunakan dalam merancang mengurangi ketebalan bahan dan mengurangi berat dan beaya.
Baja-baja stainless mungkin diperlakukan panas untuk membuat komponen-komponen daya yang sangat
tinggi.
e. Pertimbangan estetika
Baja-baja stainless tersedia pada kebanyakan lapisan-lapisan penutup permukaan. Baja stainless ini
diatur dengan mudah dan sederhana menghasilkan kualitas yang tinggi, penampilannnya menyenangkan.
f. Sifat-sifat higienis
Kemampuan membersihkan dari baja-baja stainless menjadikan pilihan-pilihan utama di rumah
sakit- rumah sakit, dapur- dapur, fasilitas proses farmasi dan makanan.
g. Karakteristik dalam kehidupan
Baja stainless adalah sebuah bahan yang pemeliharaannya rendah dan tahan lama dan sering
merupakan pilihan paling sedikit mahal dalam perbandingan biaya jalan kehidupan.
2. Kelemahan Menggunakan Stainless Steel
Setiap bahan memiliki kelemahan dan Stainless Steel tidak terkecuali. Beberapa
kelemahan utama termasuk nya:
a. Tinggi biaya awal, terutama ketika logam alternatif yang dipertimbangkan.
b. Kesulitan dalam pengelasan karena disipasi yang cepat panas yang juga dapat
menghasilkan potongan hancur atau biaya pemborosan tinggi
3. Aplikasi Stainless Steel
Aplikasi baja Stainless Steel di bagi menjadi 3 yaitu :
Perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan
a.
b.
c.
d.
e.

Food service trolley ( trolley makanan )


Load transfer trolley ( trolley barang )
Luggage trolley ( trolley barang )
Mixer ( pengaduk )
Bowl sink ( sink bowl )

Perlengkapan Stainless Steel untuk dapur dan industri hotel


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Towel warmer ( pemanas handuk )


Plate warmer ( penghangat piring )
Kwali Range
Blower kwali range
Teppan yaki
Kompor Blower
Tempat sampah

Perlengkapan Stainless Steel lainnya


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Work table ( meja kerja )


Work table knock down ( meja kerja knock down )
Tempat sampah stainless
Queve stand / tiang antrian ( tali pita )
Tiang antrian / pembatas antrian ( tali Bludru )
Service food trolley / service trolley
Collect trolley ( u/ mengumpulkan piring )
Multy rack ( Bermacam-macam rak )

2.5 Sifat-Sifat Teknis Bahan

TABEL SIFAT MEKANIK STAINLESS STEEL


Jenis
Stainless

Respon Ketahanan Metode

Ke-liat-an

Ketahanan

Ketahanan

Temperatur

Temperatur

Tinggi

Rendah

Magnet Korosi

Hardening (Ductility)

Austenitic

Tdk

Sgt Tinggi

Cold Work Sgt Tinggi Sgt Tinggi

Sgt Tinggi

Duplex

Ya

Sedang

Tidak ada

Sedang

Rendah

Sedang

Ferritic

Ya

Sedang

Tidak ada

Sedang

Tinggi

Rendah

Martensitic Ya

Sedang

Q&T

Rendah

Rendah

Rendah

Steel

Kemampuan Welding
Sgt Tinggi

Tinggi
Rendah
Rendah

2.6 Standarisasi dan Pengkodean


Perbandingan Baja Terstandarisasi
EN-standard

EN-standard

SAE grade

UNS

Steel name

Steel no. K.h.s DIN


1.4112
1.4125
1.4016
1.4512

X6Cr17
X6CrTi12

1.4310
1.4318
1.4307
1.4306
1.4311
1.4301
1.4948
1.4303
1.4541
1.4878
1.4404
1.4401
1.4406
1.4432
1.4435
1.4436
1.4571
1.4429
1.4438
1.4539
1.4547

X10CrNi18-8
X2CrNiN18-7
X2CrNi18-9
X2CrNi19-11
X2CrNiN18-10
X5CrNi18-10
X6CrNi18-11
X5CrNi18 12
X6CrNiTi18-10
X12CrNiTi18-9
X2CrNiMo17-12-2
X5CrNiMo17-12-2
X2CrNiMoN17-12-2
X2CrNiMo17-12-3
X2CrNiMo18-14-3
X3CrNiMo17-13-3
X6CrNiMoTi17-12-2
X2CrNiMoN17-13-3
X2CrNiMo18-15-4
X1NiCrMoCu25-20-5
X1CrNiMoCuN20-18-7

440A
440B
440C
440F
430
409
410
301
301LN
304L
304L
304LN
304
304H
305
321
321H
316L
316
316LN
316L
316L
316
316Ti
316LN
317L
904L
N/A

S44002
S44003
S44004
S44020
S43000
S40900
S41000
S30100
N/A
S30403
S30403
S30453
S30400
S30409
S30500
S32100
S32109
S31603
S31600
S31653
S31603
S31603
S31600
S31635
S31653
S31703
N08904
S31254

Stainless steel grades


1. 100 Seriesaustenitic paduan chromium-nickel-manganese
o Type 101austenitic yang mengalami pengerasan melalui proses pendinginan
o Type 102austenitic yang kegunaan utamanya sebagai bahan perabotan dan
furniture
2. 200 Seriesaustenitic paduan chromium-nickel-manganese
o Type 201austenitic yang mengalami pengerasan melalui proses pendinginan
o Type 202austenitic general purpose stainless steel
3. 300 Seriesaustenitic paduan chromium-nickel
o Type 301mudah dibentuk, proses pengerasan cepat, baik untuk proses
pengelasan dan daya tahan lebih tinggi dari tipe 304.
o

Type 302Tingkat ketahanan terhadap karat sama dengan 304, tapi sedikit
lebih tinggi tingkat kekuatan bahannya karena adanya tambahan karbon.

Type 303versi 304 tanpa mesin dengan tambahan sulfur dan pospor.

o Type 304Grade yang paling umum digunakan


o Type 304L sama seperti 304 dengan kadar karbon lebih rerndah agar lebih
baik untuk digunakan dalan pengelasan.
o

Type 304LNsama dengan 304L, dengan tambahan nitrogen agar


meningkatkan tingkat yield and tensile strengthnya.

Type 308digunakan sebagai logam pengisi ketika mengelas 304

o Type 309lebih tahan panas dari 304, biasa digunakan sebagai logam pengisi
dalam proses pengelasan.

Type 316Stainless Steel yang paling umum digunakan setelah 304.


biasanya digunakan sebagai peralatan yang berhubungan dengan makanan.

Type 321mirip dengan type 304 dengan tambahan titanium.

4. 400 Seriesferritic and martensitic chromium alloys


o Type 405 ferritic untuk digunakan dalam proses pengelasan
o Type 408tahan panas, tahan karat dengan kadar rendah; 11% chromium, 8%
nickel.
o Type 409Type yang paling murah, biasanya digunakan sebagai knalpot
mobil; ferritic (iron/chromium only).
o Type 410martensitic (high-strength iron/chromium). Wear-resistant, but less
corrosion-resistant.
o Type 416easy to machine due to additional sulfur
o Type 420Cutlery Grade martensitic;
o Type 430Mudah dibentuk, dengan temperatur rendah dan tahan karat.
o

Type 439ferritic grade, Grade yang lebih tinggi dari 409. peningkatan
kandungan krom untuk meningkatkan tingkat ketahan terpadap karat dan
oksidasi

o Type 440Grade alat pemotong yang lebih tinggi dengan lebih banyak
karbon. Terbagi atas 4 tingkat lagi : 440A(kandungan karbon paling rendah),
440B, 440C(yang terbaik, sering digunakan sebagai bahan dasar pisau), dan
440F
o Type 446For elevated temperature service
5. 500 Seriespaduan chromium tahan panas

6. 600 Seriesmartensitic precipitation hardening alloys


o 601 through 604: Martensitic low-alloy steels.
o 610 through 613: Martensitic secondary hardening steels.
o 614 through 619: Martensitic chromium steels.
o 630 through 635: Semiaustenitic and martensitic precipitation-hardening
stainless steels.
o Type 630 is most common PH stainless, better known as 17-4; 17%
chromium, 4% nickel.
o 650 through 653: Austenitic steels strengthened by hot/cold work.
o 660 through 665: Austenitic superalloys; all grades except alloy 661 are
strengthened by second-phase precipitation.
7. Type 2205 the most widely used duplex (ferritic/austenitic) stainless steel grade. It
has both excellent corrosion resistance and high strength.

Stainless steel designations[11]


SAE

UNS

Other

designati

designati

Cr

Ni

Mn

Si

on

on

0.75

0.06

0.03

0.25

0.75

0.06

0.03

0.25

Austenitic
201

S20100

16

3.5

18

5.5

0.15

5.5

7.5

202

S20200

17
19

46

0.15

7.5

10.
0

205

301

S20500

S30100

16.5

0.12

14 0.75

18

1.75

15.

0.25

0.40

0.15

16

68

0.75

18
302

S30200

17

S30215

17

810

0.15

S30300

17

0.32

0.03

0.75

0.04

0.03

0.1

0.03

0.15

Mo 0.60

5
810

0.15

19
303

0.04

0.03

19
302B

0.06

810

0.15

2.0

0.04

3.0

0.2

19

min

(optiona
l)

303Se

S30323

17

810

0.15

0.2

0.06

19
304

304L

S30400

S30403

min

18

20

10.50

18

812

0.08

0.75

S30430

17

0.03

0.75

S30451

0.03

0.1

0.04

0.03

0.1

0.03

34 Cu

0.03

0.10

5
810

0.08

0.75

19
304N

0.04
5

20
304Cu

0.15 Se

0.04
5

18

20

10.50

0.08

0.75

0.04
5

0.16

305

308

309

S30500

S30800

S30900

17

10.50

19

13

19

10

21

12

22

12

24

15

0.12

0.75

0.04

0.03

0.03

0.03

5
0.08

0.04
5

0.2

0.04
5

309S

310

310S

314

316

316L

316F

316N

S30908

S31000

S31008

S31400

S31600

S31603

S31620

S31651

22

12

24

15

24

19

26

22

24

19

26

22

23

19

26

22

16

10

18

14

16

10

18

14

16

10

18

14

16

10

18

14

0.08

0.04

0.03

0.03

0.03

0.03

0.03

0.10

2.03.0

5
0.25

1.5

0.04
5

0.08

1.5

0.04
5

0.25

0.08

1.5

0.04

3.0

0.75

0.04
5

0.03

0.75

0.04

Mo
0.03

0.10

5
0.08

0.2

Mo
0.10

min
0.08

0.75

0.04

2.03.0

0.03

1.75
2.50 Mo

0.10

2.03.0

Mo

0.16
317

317L

321

S31700

S31703

S32100

18

11

20

15

18

11

20

15

17

912

0.08

0.75

0.04

0.03

5
0.03

0.75

0.04

0.03

5
0.08

0.75

19

0.04

0.03

0.10

3.04.0

max

Mo

0.10

3.04.0

max

Mo

0.10

Ti

max

5(C+N)
min,
0.70
max

329

S32900

23

2.55

0.08

0.75

0.04

0.03

12 Mo

17

34

0.08

0.75

0.04

0.03

20

37

28
330

N08330

1.50
347

S34700

17

913

0.08

0.75

19

0.04

0.03

Nb +
Ta, 10 x
C min,
1 max

348

S34800

17

913

0.08

0.75

19

0.04

0.03

Nb +
Ta, 10 x
C min,
1 max,
but 0.10
Ta max;
0.20 Ca

384

S38400

15

17

17

19

0.08

0.04

0.03

0.03

0.10.3

5
Ferritic

405

409

S40500

S40900

11.5

0.08

Al, 0.60

14.5

max

10.5

0.05

0.08

429

S42900

0.04

0.04

0.03

Ti 6 x
C, but

11.7

0.75

max

14

0.75

0.12

0.04

0.03

0.75

0.12

0.04

0.03

0.12

1.2

0.06

0.15

0.60 Mo

16
430

S43000

16
18

430F

S43020

16
18

min

(optiona
l)

430Fse

S43023

16

0.12

1.2

0.06

0.06

0.15 Se

18
434

S43400

16

5
-

0.12

min
1

0.04

0.03

18
436

S43600

16

0.75
1.25 Mo

0.12

0.04

0.03

18

0.75
1.25
Mo;
Nb+Ta
5xC
min,
0.70
max

442

S44200

18

0.2

0.04

0.03

0.25

0.2

1.5

0.04

0.03

23
446

S44600

23
27

Martensitic
403

S40300

11.5

0.60

0.15

0.5

0.04

0.03

0.75

0.15

0.04

0.03

11.5

1.25

0.15

0.04

0.03

2.50

0.15

1.2

0.06

0.15

0.060

13.0
410

S41000

11.5

13.5

414

S41400

13.5
416

S41600

12

14

min

Mo
(optiona
l)

416Se

S41623

12

0.15

1.2

0.06

0.06

0.15 Se

14
420

S42000

12

5
-

0.15

14
420F

S42020

12

min

0.04

0.03

0.15

1.2

0.06

0.15

0.60 Mo

min

min
-

14

min

max
(optiona
l)

422

S42200

11.0

0.50

0.20

0.5

1.0

0.25

1.0

12.5

0.5

0.02

0.02

0.90
1.25
Mo;
0.20
0.30 V;
0.90
1.25 W

431

440A

S41623

S44002

15

1.25

17

2.50

16

18

0.2

0.04

0.03

0.60

0.04

0.03

0.75 Mo

0.04

0.03

0.75 Mo

0.04

0.03

0.75 Mo

0.04

0.03

0.40

0.75

440B

S44003

16

18

0.75

0.95

440C

S44004

16

18

0.95

1.20

Heat resisting
501

S50100

46

0.10

min
502

S50200

46

0.1

0.65 Mo
1

0.04

0.03

0.40
0.65 Mo

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stainless Steel sebagai salah satu baja paduan yang memiliki sifat tahan karat yang tinggi,
juga merupakan baja paduan dengan kadar karbon yang rendah. Dibagi dalam 5 klasifikasi
yaitu, Austenitic, Ferritic, Martensitic, Duplex dan Precipitation Hardening Stainless Steel.
Dengan tingkat kekerasan yang juga tinggi Stainless Steel biasa dijadikan sebagai bahan
dasar utama perabotan rumah tangga dan peralatan serta perkakas, alat alat pemotong dan
bagian mesin.

Daftar Pustaka
Desi.2008.Stainless Stell 1. (online)( https://id.scribd.com/doc/9002232/Stainless-Steel-1,
diakses 13 September 2015).
Desi.2008.Stainless Stell 2. (online)( https://id.scribd.com/doc/9002492/Stainless-Steel-2,
diakses 13 September 2015).
Desi.2008.Stainless Stell . (online)( https://id.scribd.com/doc/9001921/Stainless-Steel-3,
diakses 13 September 2015).
Fitrah.2013. Proses Industri Kimia (online) (http://fitrahchem.blogspot.co.id/2013/01/prosesindustri-kimia-1.html, diakses 13 September 2015).
Royen,Abi.2014. Pengertian,Macam,Jenis dan Karakter Stainless Stell (online)( http://abiblog.com/pengertian-macam-jenis-dan-karakter-stainless-steel/, diakses 13
September 2015).

Anda mungkin juga menyukai