tektonik
di
Kalimantan
bagian Timur
dipengaruhi
oleh
Di
Gambar 1.
1999), lihat
sepanjang daerah pinggiran cekungan tanpa endapan klastik yang berbutir kasar dan
serpih yang diendapkan pada lingkungan paralis hingga laut dangkal.
Gambar 3. Stratigrafi Cekungan Barito, Kutai dan Tarakan (Satyana et al., 1999)
Stratigrafi Cekungan Kutai menurut Allen dan Chamber (1998) terdiri dari
dua kelompok utama yaitu:
Formasi Mangkupa berupa serpih yang diendapkan pada lingkungan laut terbuka
hingga marginal marine dan terjadi pada kala Eosen.
2. Formasi Berium
atas batugamping dengan sisipan lanau dan napal yang merupakan endapan
karbonat fasa transgresif. Formasi ini berumur Miosen Awal-akhir Miosen Awal
dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.
7. Formasi Pulubalang (Tmpb)
Formasi Pulubalang diendapkan secara selaras di atas Formasi Bebulu. Formasi
ini tersusun atas perselingan graywacke dan batupasir kuarsa dengan sisipan
batugamping, batulempung, batubara, dan tuff dasit. Umur Formasi Pulubalang
adalah Miosen Tengah dengann lingkungan pengendapan darat hingga laut
dangkal.
8. Formasi Balikpapan (Tmbp)
Formasi Balikpapan terbentuk dalam lingkungan pengendapan delta atau litoral
hingga laut dangkal terbuka, dengan kisaran umur Miosen Tengah hingga
Miosen Akhir, diduga mempunyai ketebalan formasi 1.800 m. Terdiri dari
batupasir kuarsa, batulempung dengan sisipan batulanau, serpih, batugamping
dan batubara. Lapisan batupasir kuarsa berbutir halus sampai sedang, terpilah
cukup baik dengan kandungan mineral kuarsa sekitar 70 %, bersifat kurang
padat, bersisipan oksida besi setebal 30 cm, lignit setebal 50 cm-150 cm, dan
serpih setebal 30 cm, serta lensa-lensa batugamping setebal 10 cm - 50 cm yang
bersifat keras, pejal dan pasiran.
9. Formasi Kampung Baru (Tmkb)
Formasi Kampung Baru diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi
Balikpapan.
Terdiri
dari
lapisan
batupasir
kuarsa
bersisipan
dengan
Lapisan lignit dan gambut tersebar tidak merata dengan ketebalan mencapai 1,5
m. Oksida besi sebagai sisipan dengan ketebalan 2 cm sampai 3 cm, dan nodul
bergaris tengah 1 cm sampai 5 cm. Formasi Kampungbaru terbentuk dalam
lingkungan pengendapan delta hingga laut dangkal, dengan kisaran umur Kala
Miosen Akhir sampai Plio-Pleistosen, diduga mempunyai ketebalan formasi
berkisar antara 250 m sampai 800 m.
10. Formasi Mahakam
Formasi Mahakam terbentuk pada kala Pleistosen sekarang. Proses
pengendapannya masih berlangsung hingga saat ini, dengan ciri litologi material
lepas berukuran lempung hingga pasir halus yang terbentuk pada lingkungan
sungai, rawa, pantai, dan delta dengan hubungan yang bersifat tidak selaras
terhadap batuan di bawahnya. Endapan ini memiliki penyebaran sepanjang
pantai timur dan merupakan produk dari Delta Mahakam modern yang masih
berkembang terus hingga sekarang.
2.3.
Terdiri
dari
lapisan
batupasir
kuarsa
bersisipan
dengan