Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

paling sering terjadi


pada pasien dalam
dekade kedua hingga
keempat kehidupan

penye
bab
paling
umum
dari
akut
abdo
men

Apend
isitis
merup
akan
perad
angan
yang
terjadi
pada
apend
iks
vermif
ormis

palin
g
serin
g
mem
butuh
-kan
pemb
edah
an
darur

untuk mencegah
timbulnya komplikasi
yang berbahaya

EMBRIOLOGI
Distal
primitive
intestinal loop
(midgut)

Gelung usus
primer

bagian kaudal
menjadi
ileum,sekum,apendi
ks,kolon ascendens
dan 2/3 kolon
transversal

Terhubung
dengan yolk sac
lewat duktus
vitellinus

Anatomi

LETAK APENDIKS

VASKULARISASI
APENDIKS

Persarafan Parasimpatis
dan Fisiologi Apendiks
Persarafan parasimpatis
cabang n. vagus yang mengikuti
a. mesenterika superior dan a.
apendikularis
Persarafan simpatis n.
torakalis X.
Fisiologi :
- Menghasilkan mukus
- Sistem imun

Apendisitis peradangan
yang terjadi pada
apendiks vermiformis.
penyebab abdomen akut
yang paling sering.

Etiologi
Obstruksi
Timbunan tinja
yang keras
(fekalit),
Hyperplasia
jaringan limfoid
Tumor apendiks
Benda asing
dalam tubuh
Cacing askaris

Apendisitis
Epidemiologi
Apendisitis dapat terjadi pada
umur berapa saja, dengan
puncak insidens pada dekade
kedua dan ketiga
Pola makan, genetik, dan jenis
kelamin juga diperkirakan
memiliki kaitan yang erat dengan
kejadian apendisitis
. Apendisitis lebih sering dialami
pasien berjenis kelamin laki-laki
dibandingkan perempuan dengan
rasio 3:2

PATOFISIOLOGI

Obstruk
si

Sekresi mucus
berlanjut
menumpuk di
lumen

Gangguan
drainase saluran
limfe edema
apendiks

Tekanan
intralumen

Tekanan
intralume
n
semakin

Kuman + edema
ulserasi
mukosa apendiks

Dinding lumen
menjadi rapuh dan
mudah pecah
apendisitis
perforasi

Apendisitis di mukosa
kemudian ke seluruh
lapisan dinding
apendisitis dlm 24-48
jam pertama

Sekresi
mukosa terus
berlanjut

Sekresi berlanjut
semakin meningkat
tekanan intralumen

Proses berjalan terus


gangguan arteri
nekrosis
apendisitis
gangrenosa

Multiplikasi
bakteri
mucus
menjadi pus
(jaringan
nekrotik)
Ganggan drainase
saluran limfe dan
sumbatan vena

Trombosis
dan iskemi +
invasi kuman

Manifestasi klinis
Nyeri tumpul daerah epigastrium dan
umbilikus
beberapa jam menjadi nyeri tajam
di RLQ
Anoreksi,mual,muntah
Demam tidak terlalu tinggi (37,5-38,5
C)

Diagnosis
Anamnesi
s

Pemeriksa
an Fisik

Pemeriksa
an
penunjang

PEMERIKSAAN FISIK
inspeksi
penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit
auskultasi
Auskultasi akan terdapat peristaltik normal
perkusi
nyeri ketok
palpasi

Nyeri tekan (+) Mc. Burney


Nyeri lepas (+)
Defens muskuler (+)
Rovsing sign (+)

Pemeriksaan lain
Psoas sigh
Obturator sign
Dumphy sign

Psoas sign

Obturator sign
adalah rasa nyeri yang terjadi bila
panggul dan lutut difleksikan
kemudian dirotasikan ke arah dalam
dan luar secara pasif

SKOR ALVARADO

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

RADIOLOGI

90% leukositosis
>10.000/mikroli
ter
Hitung jenis
bergeser ke kiri

Tidak bersifat
diagnostik
Foto polos
abdomen
Appendicogram
USG
Radiografi
thoraks

DIAGNOSA BANDING

Gastroenteritis
Limfadenitis Mesenterika
Kelainan Ovulasi
Infeksi Panggul
Kehamilan di luar kandungan
Kista ovarium terpuntir
Endometriosis eksterna
Urolitiasis pielum/ureter kanan
Penyakit saluran cerna lainnya
Penyakit lain yang perlu dipikirkan adalah
peradangan di perut, seperti divertikulitis meckel,
perforasi tukak duodenum atau lambung, kolesistitis
akut, pankreatitis, divertikulitis kolob, obstruksi usus
awal, perforasi kolon dan mukokel apendiks.

TATALAKSANA
Apendisitis

Tindakan yang paling tepat adalah segera


dilakukan apendiktomi.
Pada apendisitis tanpa komplikasi, tidak
perlu diberikan antibiotik, kecuali pada
apendisitis gangrenosa atau apendisitis
perforata.

Massa
Periapendi
kuler

Pertama terapi antibiotik kombinasi


terhadap penderita.
Setelah gejala membaik sekitar 6-8
minggu apendektomi dapat dilakukan.
Jika gejala berlanjut terbentuk abses,
lakukan drainase dan kemudian dilakukan
apendektomi

TATALAKSANA

Technique of appendectomy. A: Incision. B: After


delivery of the tip of the cecum, the mesoappendix is
divided. C: The base is clamped and ligated with a
simple throw of the knot. The next stepinversion of
the stumpis optional. D: A clamp is placed to hold the
knot during inversion with a purse-string suture of fine
silk. E: The loosely tied inner knot on the stump
assures that there is no closed space for the

KOMPLIKASI

Perforasi
Peritonitis
Abses
Sepsis

Angka mortalitas
Prognosis
dari apendisitis
yang tidak timbul
komplikasi sangat
rendah.
Apendisitis dengan
perforasi, angka
mortalitas 0,2%,
dan 15 % pada
orang tua.8

THANK YOU

Ihda : indikasi pemberian ceftriaxon ?


profilaksis
Rico : patofisiologi appendisitis kronis
?

Farah : alasan suspek perforasi ?


diagnosis intra operatif
Rosaldy : temuan radiografi ?
Syarah : indikasi pemeriksaan
appendikogram? Dicurigai
appendisitis kronis berulang, untuk
melihat obstruksi

Anda mungkin juga menyukai