Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Penyuluhan

: Kejang Demam

Sasaran

:Keluarga Ruang Ismail

Tempat

:Ruang Ismail RS Siti Khodijah Sepanjang

Hari/Tanggal

: Selasa, 17 November 2015

Waktu

: 30 Menit

Penyuluh

: Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya

A. TOPIK/JUDUL
Kejang Demam
B. LATAR BELAKANG
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai
penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu
tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya
mengalami kejang demam.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai
pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di
atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah
infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 1997;
229).
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai
4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang
demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Hal
tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat
dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73)
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan
sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik,
mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar
Wahidiyah, 1985 : 858) .
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.
Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari cacat
yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering. Untuk itu tenaga

perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan tersebut serta
mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta
memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas
asuhan keperawatan pada kejang demam adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang,
melindungi pasien dari trauma, mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang
positif, memberikan informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan
kebutuhan penanganannya. (I Made Kariasa, 1999; 262).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kejang selama + 30 menit, masyarakat bisa memahami
dan mengerti tentang kejang.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan mampu :
a.
b.
c.
d.
e.
D.

Menjelaskan pengertian tentang kejang


Menjelaskan macam-macam kejang
Penyebab kejang
Tanda dan gejala kejang
Menjelaskan tindakan pertolongan kejang
SASARAN
Keluara pasien yang dirawat di ruang 7B RSU dr.Saiful Anwar Malang

E. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
F. METODE PENYULUHAN
-Leaflet
-Banner/Lembar Balik

G. PROSES/KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap
Kegiatan
Pembukaan

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Peserta

1.
Memberi salam
Memperkenalkan diri 2.
Menjelaskan tujuan dari
3.
penyuluhan
4.
Melakukan
kontrak

Menjawab salam

Metode

Waktu

Ceramah

3 menit

Ceramah

20 menit

Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan

waktu

Penyampaian

Penyampaian materi :

Menjelaskan

Mendengarkan & dan tanya

pengertiankejang demam
Menyebutkanmacam-

jawab
memperhatikan
Mendengarkan &

macam kejang
Menyebutkan penyebab

memperhatikan
Mendengarkan &

kejang.
Tanda dan Gejala kejang
Menjelaskantindakam

memperhatikan
Mendengarkan &

yang

memperhatikan
Mendengarkan &

tentang

dilakukan

saat

kejang
Penutup

memperhatikan

Mengevaluasi
pengetahuan
dengan
materi

Menjawab

Tanya
jawab

pertanyaan
Mendengarkan

dan meperhatikan
Mendengarkan

peserta
menanyakan

yang

sudah

dijelaskan
Menarik kesimpulan dari

materi penyuluhan
Menutup
penyuluhan

(salam)
H. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Prosedur
Selama proses pembelajaran berlangsung
Selesai penyuluhan
2. Bentuk test
Lisan

dan meperhatikan

7 menit

3. Alat-alat test
1) Tes awal
Apa pengertian kejang
Apa penyebab dari kejang
Apa saja tanda dan gejala kejang
Apa saja jenis dari kejang
Bagaimana pertolongan pertama pada kejang
2) Tes Akhir
Pertanyaan sama dengan tes awal

MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Demam kejang adalah proses terjadinya kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38 oC) yang
disertai dengan kejang yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium atau juga bisa
merupakan penyakit peradangan.
B. ETIOLOGI /PENYEBAB
1. Infeksi
2. Kerusakan jaringan otak
3. Faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak
C. KLASIFIKASI /JENIS

1) Kejang parsial (fokal, lokal)


a) Kejang parsial sederhana :Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih
hal berikut ini :
Tanda-tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah satu sisi tubuh; umumnya
gerakan setiap kejang sama.
Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil.
Gejala somatosensoris atau sensoris khusus : mendengar musik, merasa seakan

jatuh dari udara, parestesia.


Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi panoramik.
b) Kejang parsial kompleks:
Terdapat gangguan kesadaran, walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial
simpleks
Dapat mencakup otomatisme atau gerakan otomatik : mengecapngecapkan

bibir, mngunyah, gerakan menongkel yang berulangulang pada tangan dan


gerakan tangan lainnya,
Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
c) Kejang umum (konvulsi atau non konvulsi)
1. Kejang absens: Gangguan kewaspadaan dan responsivitas
Ditandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15

detik
Awitan dan akhiran cepat, setelah itu kempali waspada dan konsentrasi penuh

2. Kejang mioklonik
Kedutankedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi

secara mendadak.
Sering terlihat pada orang sehat selama tidur tetapi bila patologik berupa

kedutan kedutan sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
Umumnya berlangsung kurang dari 5 detik dan terjadi dalam kelompok
Kehilangan kesadaran hanya sesaat.
3. Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot
ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit
Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
Saat tonik diikuti klonik pada ekstremitas atas dan bawah
Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal
4. Kejang atonik
Hilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak

mata turun, kepala menunduk, atau jatuh ke tanah.


Singkat dan terjadi tanpa peringatan.

D. MANIFESTASI KLINIS /TANDA GEJALA


1. Kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat
2. Berlangsung singkat > 15 menit dan berhenti sendiri
3. Umur anak kejang antara 6 bulan & 4 tahun
4. kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam
E. PROGNOSIS
Dengan penanganan cepat dan tepat prognosa baik dan tidak menyebabkan kematian
resiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam
tergantung dari faktor :
1. Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga
2. Kelainan dalam perkembangan / kelainan saraf sebelum anak menderita kejang
3. Kejang yang berlangsung lama
F. PENATALAKSANAAN
Cara penggunaan stesolid rectal tube, sbb :
a.
b.
c.
d.

Baringkan anak dalam posisi agak menungging


Lepaskan tutup saluran keluar / ujung tube
Oleskan sedikit vaselin / gel pada ujung tube
Pada anak dibawah umur 3 tahun, cukup masukan saluran keluar dari

panjangnya dalam dubur pijit tube untuk mengeluarkan seluruh cairan obat
e. Pada anak yang lebih besar, masukan seluruh saluran dalam dubur dengan posisi
lurus ke bawah.
f. Tube dipijit terus pada waktu mencabut kembali
g. Biarkan anak pada posisi semula, kedua pantat dirapatkan selama beberapa menit,
untuk mencegah cairan obat merembes keluar.
Umum
a. Baringkan pasien di tempat yang rata, kepala dimiringkan dan pasang sudip lidah
yang sudah dibungkus kasa / sapu tangan.
b. Singkirkan benda-benda yang ada di sekitar anak, lepaskan pakaian yang
menganggu pernafasan.
c. Bila suhu tinggi berikan kompres air biasa / kran secara intensif
d. Setelah pasien bangun dan sadar berikan minuman hangat

DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R. 1996.
Dr. Mohamad Kartono. 1991. Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern kepada
kesehatan. Bandung.
Arif Mansjoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TENTANG PENANGANAN KEJANG DEMAM
PADA ANAK DIRUANG ISMAIL RS SITI
KHODIJAH SEPANJANG

Disusun Oleh :
Kelompok 11
Siti Dwi Efnawati
Ayu Eka Febriansari
Ika Oktaviana
Anik Mufidah

Halima Tussadiyah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2015

Anda mungkin juga menyukai