Anda di halaman 1dari 16

CHECK LIST

SENTRALISASI OBAT
Kegiatan

No.
1.

Tempat

Kepala ruangan memimpin dan membuka acara Nurse Station


yang didahului dengan doa
2.
PP dinas pagi menjelaskan tujuan menjelaskan
tujuan dilaksanakan sentralisasi obat, manafaat
dilaksanakannya
sentralisasi
obat,
cara
penyimpanan dan pemberian obat
3.
Perawat primer dan perawat associate serta Bed Pasien
kepala ruangan bersama-sama ketempat pasien
4.
Karu membuka untuk sentralisasi obat
5.
PP menyampaikan tentang sentralisasi obat
kepada pasien dan keluarga, tujuan dan manfaat
dilaksanakan sentralisasi obat, cara pengelolaan
obat, cara penyimpanan dan pemberian obat,
cara mengelola jika ada obat habis dan obat baru.
6.
Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya.
PP meminta pasien/keluarga untuk mengisi surat
persetujuan sentralisasi obat. Pasien atau
keluarga memberikan obat ke perawat dan
menerima tanda bukti serah terima obat dari
perawat.
7.
Perawat menerima obat dari pasien/keluarga,
mengisi format pemberian obat pada kolom
terima dan menulis nama pasien/keluarga dan
perawat
8.
Perawat menyimpan obat yang telah diterima
dikotak obat. Perawat meletakkan obat ditempat
obat saat mau memberikan obat sesuai jadwal
9.
Kembali ke nurse station, diskusikan tentang Nurse Station
pengelolaan obat. Setelah proses sentralisasi obat
selesai dilakukan, maka PP menandatangani
surat persetujuan pengelolaan obat dengan
diketahui oleh kepala ruangan.
Sub Total
Total
Prosentase
Keterangan:
Dilakukan
Tidak dilakukan
Kesimpulan
Baik

: >76%

:2
:1

Dilakukan
Ya
Tidak

Cukup
Kurang

: 56-75%
: < 56%

Observer
(.................................)

LEMBAR OBSERVASI DAN SENTRALISASI OBAT

Nama Pasien :
Jam
Tanda-tanda Vital
TD Nadi Suhu RR

GCS

No. Reg :
Pemasukan
Oral Infus Sonde

NGT

Ruang :
Pengeluaran
Muntah BA
BA
K
B

Drain

06
08
10
12
14
16
18
20
22
24
02
04
06
JML:
cc/24jm
Balance Cairan:

JML:

cc/24 jm

Nama
Obat

Tanggal :
Pemberian Obat dan Sentralisasi Obat
Waktu

TT

R: Resep

T: Terima

S: Sisa

TT: Tanda tangan

K:Kx/KLG:

P: Perawat

PROPOSAL
SENTRALISASI OBAT
PRAKTEK PROFESI NERS MANAJEMEN
DI RUANG MARWAH 1 RSU HAJI SURABAYA

Oleh :
KELOMPOK E
Arif tri ardianto S.Kep
Ayu eka pebriansari S.Kep
Dwi arie hermawan S,Kep
Fatma setya suhartika S.Kep
Khoirul ihsan S.Kep
Redy sutrisno S.Kep
Siti dwi efnawati S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dewasa ini harga obat atau alat kesehatan sangatlah tinggi dan mahal, diluar
jangkauan masyrakat terutama bagi klien yang dirawat dirumah sakit yang mayoritas
menggunakan berbagai merek obat paten bagi setiap klien.Penggunaan berbagai merek
obat dengan harga yang sangat tinggi tersebut tentu saja tidak hanya berpengaruh secara
kenomis semata, namun lebih dari itu resiko menyimpangan penggunaan diluar hal
semestinya juga dapat menimbulkan kerugian bagi klien sendiri.Resistensi tubuh
terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat terjadi manakala konsumsi
obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik.

Tehnik pengobatan secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat dimana


seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya pada perawat,
pengeluaran dan pembagian obat juga sepeuhnya digunakan oleh perawat.
Kegiatan sentralisasi meliputi perbuatan strategi persiapan sentralisasi obat,
persiapan sarana dan membuat petunjuk tehnis penyelenggarana sentralisasi obat serta
pendokumentasian hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
Kontroling penggunaan obat dan konsumsi obat merupaka salah satu peran
perawat, oleh karena itu pengontrolan obat bagi pasien perlu digalakkan lagi sehingga
resiko-resiko penyimpangan dapat diminimalisir.
1.2 Tujuan Pengelolaan Obatan.
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan roleplay sentralisasi obat mahasiswa mampu mengaplikasikan
peran perawat dalam penerimaan, pengelolaan obat dan dokumentasi hasil pengelolaan
sentralisasi obat.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menghindari kesalahan dalam penggunaan obat
b. Meminimalisir dalam penyalahgunaan obat
c. Memudahkan perawat dalam membagi dan memberikan obat yang telah
diresepkan oleh dokter
d. Mengidentifikasi proses sentralisasi obat: persetujuan pasien dan keluarga,
pemberian obat ke pasien dan dokumentasi hasil sentralisasi obat
e. Mampu mengola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan benar sesuai
dengan prinsip 6 T+ 1W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,tepat waktu, tepat
cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada efek samping obat)
f. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan yang
diberikan
g. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi Perawat
a. Memudahkan perawat untuk membagi dan memberikan obat kepada klien
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang diberikan kepada klien
c. Memudahkan perawat untuk memantau dosis obat yang diminum klien
d. Memudahkan perawat untuk mamantau efek samping obat
1.3.2 Bagi Klien
a. Menghindarkan klien dari kesalahan minum obat
b. Memudahkan klien dalam menerima obat yang diberikan sesuai dosis dan
jadwal pemberian
c. Keluarga dan pasien mendapatkan informasi tentang obat yang diminum
1.3.3 Bagi Institusi
a. Tercapainaya asuhan keperawtan dalam pengelolaan sentralisasi obat

b. Terciptanya model asuhan keperawtan profesional dalam sentralisasi obat


c. Membantu mengembangkan asuhan keperawatan profesional dalam rangka
meningkatkan asuhan keperawatan profesional yang akan datang.
d. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan profesional sesuai dengan
perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat yang semakin maju dan
berkembang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolan obat di mana seluruh obat yang akan di
berikan kepada pasien di serahkan pengelolan sepenunya oleh perawat.(Nursalam,
2007).
2.2 Tujuan Sentralisasi obat
2.2.1 Tujuan Umum
a. Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien, terutama dalam pemberian obat
b. Sebagai tanggungjawab dan tanggung gugat secara hukum maupun secara moral
c. Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien
2.2.2. Tujuan Khusus
a. Menyeragamkan pengelolaan obat
b. Mengamankan obat-obat yang dikelola
c. Mengupayakan ketepatan pemberian obat dengan prinsip 6 benar
2.3 Teknik Pengelolan Obat (Sentralisasi)
1. Penerimaan obat
1) Resep di acc kan oleh perawat dan petugas farmasi yang mengantar ke
ruangan.
2) Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan
(bila perlu) dalam kartu control, dan diketahui (ditandatangani) oleh
keluarga atau pasiendalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien
selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut
akan habis. Serta penjelasan tentang 5T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan
cara pemberian)
3) Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus
diminum beserta kartu sediaan obat.
4) Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam
kotak obat (Nursalam, 2007).

2. Pembagian obat
1) Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar
pemberian obat.
2) Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar

pemberian obat dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang


diinstruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
3) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan
obat, jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat/ wadah obat
kembali ke perawat setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping pada
pasien.
4) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala
ruang atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku
masuk obat.
Obat-obatan yang hamper habis akan diinformasikan kepada keluarga
dan dimintakan resep(jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter
penanggung awab pasien (Nursalam, 2007).
3. Penambahan obat baru
1) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis, atau
perubahan alur pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan
dalam buku masuk obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu
sediaan obat.
2) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanutnya
diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam,
2007).
4. Obat khusus
1) Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup
mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan yang dalam waktu
tertentu/ sewaktu saja.
2) Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus obat,
dilaksanakan oleh perawat primer.
3) Informasi yang diberikan pada pasien atau keluarga; nama obat,
kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab,
pemberian, dan wadah obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan
kepada keluarga setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi dari
keluarga saat pemberian obat (Nursalam, 2007).
2.3 Pengorganisasian peran
Kepala ruangan

Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek

Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.


Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.

Perawat Primer
Menjelaskan tujuan dilaksanakannnya sentralisasi obat.
Menjelaskan manfaat di laksanakan sntralisasi obat.
Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
Perawat Associate

Melakukan pendokumentasian pemakaian obat selama klien dirawat.

2.4 Metode

Role Play
Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan pemberi obat

sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima obat
Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat oral atau ineksi, sesuai dengan identitas pasien pada format
control dan pemakaian obat.

2.5 Instrumen

Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat


Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki
Format pemberian obat
Format serah terima obat
Tanda bukti serah terima obat
BAB 3
KEGIATAN

A. Pelaksanaan kegiatan
Topik

: Sentralisasi Obat Klien

Hari/Tanggal

: Rabu, 01 Juni 2016

Waktu

: 13.00 WIB

Tempat

: Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya

Pelaksana

: Karu, PP, dan PA

B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan

: Siti Dwi Efnawati S.Kep

Perawat Primer

: Fatma setya suhartika S.kep

Perawat Associate

: 1. Dwi Arie H S.Kep


2. Ayu eka pebriansari S.Kep

Supervisor

: 1. Puji Rahayu, S.Kep, Ns., M.Kep


: 2. Susilowati, S. Kep

Observer

: Khoirul Ihsan S. Kep. & Redy Sutrisno F, S.Kep

Pembimbing Akademik

: Ratna Agustin S. Kep., Ns., M.Kes.

Pembimbing Klinik

: Susilowati, S.Kep,Ns.

C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Prolog
Pada hari Rabu, 01 juni 2016 jam 13.00 WIB seluruh perawat (PP dan
PA) shift pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk
melakukan sentralisasi obat.
b. Sesi I di Nurse Station
Kepala ruangan memimpin dan menbuka acara yang didahului dengan
doa dan kemudian mempersilahkan PP untuk menjelaskan tujuan
dilaksanakan sentralisasi obat, manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat,
cara penyimpanan dan pemberian obat.
c. Sesi II diruang perawatan pasien
Perawat primer dan perawat associate setra kepala ruangan bersamasama ke tempat pasien. Karu membuka acara untuk sentralisasi obat. PP
menyampaikan tentang sentralisasi obat kepada pasien dan keluarga,
tujuan dan manfaat dilaksanakan snetralisasi obat, cara pengelolaan obat,
cara penyimpanana dan pemberian obat, cara mengelola jika ada obat
habis dan obat baru.
Memberi kesempatan

keluarga

untuk

bertanya

PP

meminta

pasien/keluarga untuk mengisi surat persetujuan sentralisasi obat, pasien


dan keluarga memberikan obat ke perawat dan menerima tanda bukti
serah terima obat dari perawat
Perawat menerima obat dari pasien/keluarga ,mengisi format pemberian
obat pada kolom terima dan menulis nama pasien/keluarga dan perawat
Perawat menyiapkan obat yang telah diterima di kotak obat. Perawat
meletakkan obat ditempat obat saat mau memberikan obat sesuai jadwal.
d. Epilog
Kembali ke Nurse station, diskusikan tentang pengelolaan obat. Setelah
proses sentralisasi obat selesai dilakukan, maka PP menandatangani surat
persetujuan pengelolaan obat dengan diketahui oleh kepala ruangan.

D. Kriteria Evaluasi
a. Stuktur (input)
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Marwah 1 RSU
Haji Surabaya
Persiapan dilakukan sebelumnya
Perawat yang bertugas
b. Proses
Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent

c. Hasil

untuk dilakukan sentralisasi obat


Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan
Pasien puas dengan hasil pelaksaanaan sentralisasi obat
Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 6T dan 1W
Perawat dengan mudah mengontrol pemberian obat
Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
LAMPIRAN MATERI

A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSUTUUAN


SENTRALISASI OBAT.
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat di isi nama pasien sendiri, anak, istri,
suami orang tua dan lain-lain.
2. Nama pasien,umur, jenis kelamin, alamat,no reg, di isi dengan data pasien yang
bersangkutan.
3. Rungan di isi sesuai tempat pasien dirawat
4. Penggisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.
5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan pasien yang menyetujui
dilakukan tindakan senteralisasi obat, di sertai saksi-saksi.
B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT ORAL
DAN OBAT SUNTIK.
1. Pengisian nama pasien, no.reg, umur, ruangan.
2. Kolom nama obat di isi sesuai dengan obat yang di berikan sesuai dosis dan waktu
pemberian.
3. Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat secara vertikel
4. Kolom pemakain obat di isi dengan shift, jam berapa obat diberikan.
5. Kolom sisa obat di isi oleh perawat pada setiap shift, pagi, siang, dan malam
berserta tandatangan pasien atau keluarga pada setiap pemberian obat.
C. PETUNJUK TEKNIS PRENGISIAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT
1. Pengisian nama pasien, umur, no.reg, ruangan.
2. Kolom tanggal sesuai dengan tanggal serah terima obat.

3. Kolom dan nama obat dan jumlah di isi sesuai dengan nama obat jumlah yang
ditereima.
4. Kolom tanda tanggan, nama terang, yang menyerahkan di isi oleh kelurga pasien
atau oleh perawat pada saat pasien pulang .
5. Kolom keterangan di isi bila ada hal hal yang berkaitan dengan serah terima obat.
D. PETUNJUK TEKNIS SENTRALISASI OBAT
1. Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat
2. Pasien/keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat
3. Pasien/keluarga memberi obat ke perawat dan menerima tanda bukti serah terima
obat
4. Perawat menerima obat dari pasien/keluarga dan mengisi format pemberian obat
5.
6.
7.
8.

pada kolom terima


Perawat menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat
Peawat meletakkan obat ditempat obat saat memberikan obat sesuai jadwal
Perawat memberikan opbat kepasien
Perawat mengisi format pemberian obat

PROSEDUR
SENTRALISASI OBAT
No Dokumen

No Revisi

Tanggal Terbit

Halaman
Ditetapkan
Kabid Keperawatan
RSU Haji Surabaya

SOP

Puji Rahayu S.Kep, Ns., M. Kep.


PENGERTIAN

Pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan di berikan


kepada
perawat.

pasien

diserahkan

Pengeluaran

dan

pengelolaan

sepenuhnya

pembagian

obat

oleh

sepenuhnya

dilakukan oleh perawat


TUJUAN

1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien, terutama


dalam pemberian obat
2. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hukum
maupun secara normal
3. Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien

KEBIJAKAN

Semua pasien yang dirawat inap diruang Marwah 1 RSU Haji


Surabaya dilakukan sentralisasi obat

a. Sesi 1 di Nurse Station


Kepala ruangan memimpin dan menbuka acara yang didahului dengan
doa dan kemudian mempersilahkan PP untuk menjelaskan tujuan
dilaksanakan sentralisasi obat, manfaat dilaksanakannya sentralisasi

PROSEDUR

obat, cara penyimpanan dan pemberian obat.


b. Sesi II diruang perawatan pasien
1) Perawat primer dan perawat associate setra kepala ruangan
bersama-sama ke tempat pasien.
2) Karu membuka acara untuk sentralisasi obat
3) PP menyampaikan tentang sentralisasi obat kepada pasien dan
keluarga, tujuan dan manfaat dilaksanakan snetralisasi obat,
cara pengelolaan obat, cara penyimpanana dan pemberian obat,
cara mengelola jika ada obat habis dan obat baru
4) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya PP meminta
pasien/keluarga untuk mengisi surat persetujuan sentralisasi
obat, pasien dan keluarga memberikan obat ke perawat dan
menerima tanda bukti serah terima obat dari perawat
5) Perawat menerima obat dari pasien/keluarga ,mengisi format
pemberian obat pada kolom terima dan menulis nama
pasien/keluarga dan perawat
6) Perawat menyiapkan obat yang telah diterima di kotak obat.
Perawat meletakkan obat ditempat obat saat mau memberikan
obat sesuai jadwal.
c. Sesi III di Nurse Station
Kembali ke Nurse station, diskusikan tentang pengelolaan obat.
Setelah proses sentralisasi obat selesai dilakukan, maka PP
menandatangani surat persetujuan pengelolaan obat dengan diketahui
oleh kepala ruangan.

REFERENSI

Nursalam (2007) Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam praktik


Keperawatan

DOKUMENTASI 1.
2.
3.
UNIT TERKAIT 1.
2.
3.

Surat persetujuan sentralisasi obat


Format pemberian obat
Lembar penerimaan obat
Instalasi rawat inap
Instalasi Gizi
Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai