Anda di halaman 1dari 25

Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan Lemak

Petric Libut Philanthropia


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tahun 2010 Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
10.2010.096
Kelompok B5
Email: petriclibut@rocketmail.com
Pendahuluan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,usus halus, usus
besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.1,2
Struktur Makroskopis
Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut b
terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang
berakhir di anus. Rongga mulut dibagi dalam: 1,2
1. Vestibulum oris
Merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan
processus alveolarisnya di sebelah dalam.
Pendarahan:
Pembuluh nadi: Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a. Temporalis
superficialis.
Pembuluh balik: V. Facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v. Facilais communis
dan bermuara ke dalam v. Jugularis interna.
1

Getah bening: Nnll. Submentales, submadibulares, dan parotideae yang kemudian dialirkanke
dalam Nnll. Caevicales profundae.
2. Cavum oris propium
Gigi geligi
Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir.
Pendarahan:
Nadi:
atas : rr. alveolaris superiores, a. Infraorbitalis r. Alveolaris superior anterior
bawah : a. alveolaris inferior
pembuluh balik:
atas : v. Facialis atau plexus pterygoideus.
bawah : v. Alolaris inferior Persarafan: Nn. Alveolares superiores (V2), N. Alveolaris inferior
(V5)
3. Palatum
Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae
dan processus horizontalis ossis palatini. Tulang-tulang ini dilapisi oleh selaput lendir di sisi
superior dan inferior.
Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa
otot.Pendarahan : cabang-cabang a. maxilaris yakni a. palatina descendens, aa. Palatinamayor
( palatum durum), dan aa. Palatinae minores (palatum molle).Persarafan : plexus pharyngeus (N.
IX +N. X), kecuali M. Tensor veli palatini oleh n.Tensoris veli palatini cabang n. Trigeminus
V3
Diaphragma oris. Dasar mulut dibentuk oleh 3otot yakni M.Digastricus venter
anterior,M. Mylohyoideus, dan M. Geniohyoideus. Fungsinya untuk membuka mulut.
Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan ororpharynx. Batasbatasnyayakni : tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum linguae.
Lidah (lingua) mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut.
Pendarahan: nadi: a. lingualisbalik : v. Dorsalis linguale,Vv. Profunda linguae,V. Sublingualis.

Persarafan: sensibel : N. Lingualis V3, N. IX, N. X Pengecap : N. Lingualis V3(chorda typani


N.VII), N. X. 1,2
Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Dinding faring terdiri
dari 3 lapis yakni:
1. Tunica mucosa pharyngis
Terdiri atas nasopharynx yang berfungsi untuk pernafasan, oropharynx yang berfungsi
untuk pencernaan, dan laryngopharynx
2. Tunica submucosa pharyngis
Di bagian atas sangat tebal dan melekatkan pharynx pada dasar tengkorak.Di bagian bawah,di
laryngopharyns, submukosa lebih elastis sehingga memudahkan pada saat menelan
3. Tunica muscularis pharyngis
Terdiri atas otot-otot melingkar dan membujur.
Otot-otot melingkar terdapat pada dinding posterior dan lateral pharynx.
- M. constrictor pharyngeus superior
- M. constrictor pharyngeus media
- M. constrictor pharyngeus inferior
Otot-otot membujur
-M. palatopharyngeus
-M. stylopharyngeus
-M. salpingopharyngeus
Pendarahan : A. thyroidea superior, A. pharyngea ascendens. Plexus venosus pharyngeus
Persarafan: plexus pharyngeus (N. IX + N. X) 1,2
Kerongkongan (Esofagus)
Merupakan suatu pipa muscular yang marupakan lanjutan pharynx. Pada esofagus dapat
dibedakan 3 bagian yakni: 1,2
1. Pars cervicalis (C6-7)
Anterior: trachea, gl. Thyreoidea
Posterior: vertebra cervicalis
3

Lateral Kanan/Kiri: A. carotis communis, N. recurrens


Lateral Ki: A. subclavia, ductus thoracicus
2. Pars thoracalis
Anterior : trachea + bronchus kiri, pericardium + atrium kiri, diaphragm
Posterior: vertebra thoracalis, ductus thoracicus ,V. azygos, Aorta ascendens
Kiri: Arcus aorta, N. recurrent kiri , A. subclavia kiri, ductus thoracicus, pleura
Kanan: pleura, v. azygos
3. Pars abdominalis
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri
dari 3 bagian yaitu Kardia, Fundus, dan Antrum. Selain itu juga terdapat 2 muara yakni cardia
: muara oesophagus gaster dan pylorus: muara gaster duodenum, 2 lekukan yaitu incisura
cardiaca curvatura major, incisura angularis curvatura minor, dan 2 permukaan yaitu facies
anterior dan facies posterior.
Lapisan dinding gaster :
- tunica mukosa: merupakan selaput lendir yang berlipat-lipat yang disebut plica
gastricae,sedangkan lipatan yang berjalan dari cardia sampai pilorus disebut magenstraseWAL
DEYER. Pada permukaan lipatan gaster terdapat lekukan-lekukan kecil yang disebutfoveolae
gastricae. Ada 3macam kelenjar pada mukosa lambung yakni gl. cardiacae : lender,gl. gastricae :
pepsin & HCl, dan gl. pyloricae : pepsin
- tunica submucosa merupakan jaringan ikat yang kuat- tunica muscularis :obliquus (lapisan
paling dalam), circularis (merupakan lanjutan ototsirkuler oesophabus yang melapisi corpus dan
pilorus),,longitudinal (merupakan lapisanterluar sepanjang kedua curvatura.
-

tunica

serosa:

melapisi

seluruh

permukaan

luar

lambung

sehingga

lambung

terletak intraperitoneal.
Pendarahan:
Arteri : A. gastrica sinistra, A. gastrica dextra, A. gastroepiploica dextra, A. gastroepiploica
sinistra, A. gastrica brevis.
4

Vena: V. gastrica brevis V.lienalis,V. gastroepiploica sinistra,V. gastroepiploica dextra,V.


gastrica sinistra,V. gastrica dextra
Persarafan:
parasimpatis : N. X kanan ( posterior ), N. X ki. (anterior),
simpatis

serabut.preganglionic

(N.splanchnicus

Thoracalis),

serabut.post

ganglionic

(ggl.plexusceliacus) 1,2
Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antaralambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zatzat yangdiserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) danair (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Lapisan usus halus ;lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum). 1,2
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus duabelas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya
oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas
dan kantung empedu.
Pendarahan:
Arteri: A. gastroduodenalis : cabang A. hepatica communis, A. pancreatico duodenalis
superior.anterior.

&

posterior memperdarahi

duodenum.bagian.proximal.

A.

pancreaticoduodenalis inferior anterior & posterior : cabang A. mesenterica superior


memperdarahi :duodenum.bagian distal

Vena: mengikuti arteri mengalirkan darah ke dalam V. porta, sebagian tidak langsung melalui V.
mesenterica superior dan v. lienalis
2. Usus Kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus duabelas
jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus(vili), yang memperluas permukaan dari usus.
Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya
kelenjar Brunner. Jejunum mempuyai dinding yang tebal, diameter yang lebih besar daripada
illeum,arcade yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa recta yang panjang, dan pita sirkular yang
rapat.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada system
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenumdan
jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netralatau sedikit
basa) dan
Berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Sifat illeum berlawanan dari Jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis,diameter yang
kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yangpendek, dan pita sirkular yang
renggang. 1,2
Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
Kolon asendens (kanan)
Mulai dari junctura ileo colica flexura colli dextra

Vascularisasi :
Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.
Vena:V. ileocolica & V. colica dextra, v. mesenterica superior
Getah bening : Nnll paracolica Nnll mesenterica superior.
Innervasi : plexus mesentericus superior
Kolon transversum
Dari flexura colli dextra - flexura colli sinistra
Vascularisasi:
Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang a.mesenterica
inferior.
Vena: V. mesenterica superior
Getah bening: Nnll. colica media, Nnll. mesenterica superior
Kolon desendens (kiri)
Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra
Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior
Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Berbentuk huruf S, dari PAP S3, kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction 15 cm dari
anus
Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior. 1,2
Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiksadalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ
ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam

rongga abdomen atau peritonitis (infeksi

ronggaabdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix
(atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbaicacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap,
lokasiujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas
tetap terletak di peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi. 1,2
Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin:regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rectum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinjamasuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
daritubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus.Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melaluiproses defekasi (buang air besar), yang merupakan fungsi utama anus.Pendarahan A.
rectalis superior : cabang A. mesenterica superior, A. rectalis media, A.rectalis inferior. 1,2
Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari).Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormone
Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan
caudal pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau
LANGERHANS. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.
Pendarahan:
Arteri:

A.

pancreatico

duodenale

superior

(cabang

A.

gastroduodenalis),

A.

pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)


8

Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior. 1,2


Hati
Dilapisi oleh peritoneum,kecuali yang berbatasan dengan diaphragma. Bare area/ area NUDA.
Terdiri 2 lobus yakni lobus sinister dan dexter . Lobus dexter terbagi 2: lobus caudatuss dan
lobus Quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang. di tempati lig. Teres hepatis &
lig. Venosum arantii.
Terdiri dari 3facies:
Facies diaphragmatica, berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan jantung
Facies visceralis = facies inferior
Facies superior = bare area
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena
yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena portaterbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah.L. Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yangdapat menyimpan sekitar 50ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Padamanusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10cm dan berwarna
hijau gelap - bukankarena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: Membantu pencernaan dan penyerapan lemak dan
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol. 1,2
Struktur Mikroskopis
Rongga Mulut
Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa
lapisantanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut
terhadapkerusakan selama mengunya dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum.
Laminaproprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang.
9

Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar
mulut. Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa
yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir,daerah peralihan epitel mulut yang
tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.3

Lidah
Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis
gepeng bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila lidah
dan terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung septum
linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal, ongitudinal,dan
transversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah. 3
Papila
Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi.
Ada 4 jenis papila yakni:
Papila Filiformis
Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal 2/3anterior lidah.
Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk kerucut
memanjang (runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapilaconica).
10

Papila Fungiformis
Tersebar diantara papila filiformis. Epitelnya berlapis gepeng tidak/sedikit bertanduk.
Permukaannya lebih lebar dari dasarnya sehingga bentuknya menyerupai cendawan (jamur).
memiliki taste buds. Modifikasi papila ini disebut papila lentiformis.
Papila Foliata
Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2 atau lebih
tonjolan dan alur paralel pada permukaan dorsolateral lidah dan mengandung banyak kuncup
kecap.
Papila Sirkumvalata
Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan datar yang
menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak bertanduk. Bentuknya menyerupai
papilla fungiformis. Terdapat sulcus sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnyaterdapat taste
bud. Ductus ekskretorius kelejar serous Von ebner bermuara ke cryptus. 3
Oesophagus
Tunica mukosa
Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika muscularis mukosa hanya satu
lapislongitudinal.

Pada

lamina

propria

didapati

kelenjar

mukus

tubulosa

kompleks

yangmerupakan perluasan kelenjar kardia.4


Tunica submukosa
Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelejar submukosa atau oesophageal
glands. 4
Tunica muscularis
Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari campuran otot polos dan
lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos. 4
11

Gaster
Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya
mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma pada permukaan apikalnya mengandung
musigen. Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :
Kelenjar Kardia dan Pilorus
Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari
autodigestion.. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang.
Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)
Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica muscularis mukosa. 4
Usus Halus
Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya
terdapatbrush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan
jugamengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili
intestinalis

Sepanjang

mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa

simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, dibagian
apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel crytus berfungsi menggantikan sel-selepitel
permukaan yang rusak. 4
Dibagi dalam 3daerah yakni:
Duodenum
Terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili intestinalis
berbentuk lebar.
Jejunum
Tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi.
Vili intestinalis berbentuk bundar seperti lidah.

12

Ileum
terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas ke
tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.
Usus Besar
Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak
dintarasel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel
argentafinsedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita longitudinal yang
disebutTaenia Coli.3
Appendix
Merupakan evaginasi dari usus besar. Lumennya sempit, sering berisis debris. Memiliki
banyak folikel limphoid di sub mukosa. Tida ada taenia coli. Strukturnya menyerupai usus
besar.3
Rektum
Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collum (Anal column, Column of
Morgagni).
Epitelnya selapis torak. Terdapat cryptus. Pertemuan anatar rektum dan anus disebut Linea
Pectinata. 3
Anus
Tunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater Pacini.
Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis Mukosa/ lapisan
longitudinal membentuk musculis dilatator ani internus. Tunica musckularis sirkular menebal
pada ujungnya membentuk musculus Sphincter ani internus.
Di luar lapisan otot ini terdapat jaringanotot lurik Musculus Sphincter ani externus.
Epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,memiliki folikel rambut, dan kelenjar sebasea. 3

13

Mekanisme Saluran Pencernaan


Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
-

menerima makanan
memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus

halus,usus besar, rektum dan anus. Selain itu, Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yangterletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.5
Mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar
ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa
menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan
enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.Proses
menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke
paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak)
terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung. 5
Kerongkongan (esofagus)
Merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi
ototritmik yang disebut dengan peristaltik. 5
Lambung
Makanan

masuk ke dalam

lambung dari kerongkongan

melalui otot berbentuk

cincin(sfingter), yang bisa membuka dan menutup. D alam keadaan normal, sfingter
menghalangimasuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi

14

sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim.Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3zat penting:
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau
karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepadaterbentuknya tukak
lambung.5
Asam klorida
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Pelepasan asam dirangsang oleh:
saraf yang menuju ke lambung
gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satusatunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandunganutama dari
daging. Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan
aspirin)dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.5,6
Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pylorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Duodenum
tersebut (yang

menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.Cairan

masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)

merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.


Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk
dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.Beberapa senti pertama dari lapisan
15

duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan
tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum,
sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah
duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggung jawab atas
penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas
karena terdiri dari lipatan-lipatan,vili dan mikrovili.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hatimelalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yangmembantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan dari isi
usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usushalus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan
keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena
mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik. 5,6
Pankreas
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon
kedalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui
berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan
saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim
yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dandilepaskan dalam
bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung.
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah
-Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
-Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
-Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin
danglukagon). 5,6
16

Hati
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
denganzat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh
dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang
dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang
disimpan di dalam kandung empedu. 5,6
Empedu
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan
hanyasedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu
serangkaiansinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.Sebagai
akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
-Membantu pencernaan dan penyerapan lema
-Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
-Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalamlemak
untuk membantu proses penyerapan
17

-Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan
isinya
-Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari seldarah
merah yang dihancurkan
-Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
-Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembalike dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh
garamempedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap
sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu

masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam

kolon,bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur
pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja. 5,6
Usus besar
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya
menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri di dalam usus besar juga
berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal
dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisamenyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di
dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare. 5,6
Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid)dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebihtinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke
dalamrektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup. 5,6
18

Mekanisme Pencernaan Lemak


Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu lemak
netral yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak
melekat padanya.Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dibandingkan dengan nutrient lain.
Selain itu,pencernaan dan penyerapan lemak hanya berlangsung di lumen usus halus. Oleh
karena itu,apabila duodenum sudah terdapat lemak, pengosongan isi lambung yang berlemak
lebih lanjut kedalam duodenum ditunda sampai usus halus selesai mengolah lemak yang sudah
ada di sana.Pada kenyataannya, lemak adalah perangsang terkuat untuk menghambat motilitas
lambung.Fungsi lemak yaitu sebagai sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan asamasam lemak,baik esensial maupun non-esensial, sebagai cadangan energy dalam jaringan
adiposa, dansebagai isolator tubuh baik terhadap perubahan suhu maupun terhadap benturanbenturan.7
Penyerapan lemak
Penyerapan lemak cukup berbeda dari penyerapan karbohidrat dan protein karena adanya
masalah lemak yang tidak larut dalam air. Lemak harus dipindahkan dari kimus yang
cair melalui cairan tubuh yang mengandung banyak air walaupun lemak tidak larut dalam air.
Dengan demikian, lemak harus menjalani serangkaian transformasi untuk mengatasi masalah
iniselama pencernaan dan penyerapannya.Komponen empedu mempermudah

penyerapan

produk-produk akhir pencernaan lemak ini melalui pembentukkan misel. Misel adalah partikel
larut-air yang mengangkut produk-produk akhir pencernaan lemak di dalam interiornya yang
larut dalam air. Setelah misel-misel ini mencapai membran luminal sel-sel epitel, monogliserida
dan asam lemak bebas secara pasif berdifusi dari misel menembus komponen lemak membran
sel epitel untuk memasuki interior.7
Pengaturan Mekanisme Pencernaan
Sistem Saraf Enterik
Terdapat dua jaringan saraf utama yang intrinsik untuk jalur cerna : pleksus mienterikus
(pleksus Auerbach), di antara lapisan otot longitudinal luar dan sirkularis tengah, serta pleksus
19

submukosa ( pleksus meissner) di antara lapisan sirkularis tengan dan mukosa. Neuron-neuron
ini bersama-sama membentuk sistem saraf enterik. Pada manusia sistem ini terdiri dari sekitar
100 juta neuron sensorik, interneuron, dan neuron di seluruh medula spinalis- sehingga dapat
dianggap sebagai bagian SSP yang tergusur yang berperan dalam pengaturan fungsi
gastrointestinal. Sistem ini dihubungkan dengan serat parasimpatis dan simpatis tetapi dapat
berfungsi secara otonom yang tidak memerlukan hubungan persarafan. Pleksus Mienterikus
mempersarafi lapisan otot polos longitudinal dan sirkularis, sedangkan pleksus submukosa
mempersarafi epitel kelenjar, sel endokrin intestinal, dan pembuluh darah submukosa, dan
terutama berperan dalam pengaturan sekresi intestinal. Neurotransmitter yang berperan antara
lain asetilkolin, glongan amin seperti norepinefrin dan serotonin, asam amino GABA, purin
seperti ATP, gas-gas seperti CO dan NO, dan berbagai peptidan dan polipeptida. Beberapa
peptida juga bekerja secara parakrin, dan beberapa masuk peredaran darah, menjadi hormon.
Tidak mengherankan bila sebagian besar zat-zat ini terdpat juga di otak.8
Persarafan Ekstrinsik
Usus menerima persarafan ekstrinsik rangkap dari sistem saraf otonom, dengan kegiatan
koligenik parasimpatis yang umumnya meningkatkan kegiatan otot polos usus dan kegiatan
nonadregenik simpatis yang umumnya menurunkan kegiatannya walaupun sfingter akan
berkontraksi. Serat-serat preganglion parasimpatis terdiri atas kira-kira 2000 eferen vagal dan
eferen lainnya di saraf sakral. Biasanya serat-serat tersebut berakhir pada sel-sel saraf kolinergik
pleksus mienterikus dan submukosa. Serat-serat simpatis adalah postganglion, tetapi banyak di
antaranya berakhir pada neuron-neuron postganglion kolinergik, dengan norepinefrin yang
disekresikan menghambat sekresi asetilkollin dengan cara menggiatkan reseptor presinaptik a2.
Serat simpatis lain tampaknya berakhir langsung pada sel-sel otot polos usus. Yang lainnya
mempersarafi pembuluh-pembuluh darah, dan mengakibatkan vasokonstriksi. Tampaknya
pembuluh darah usus mempunyai persarafan rangkap; yaitu mempunyai persarafan
noradregenergik ekstrinsik dan persarafan intrinsik melalui serat-serat sistem saraf enterik. VIP
dan NO merupakan salah satu di antara berbagai mediator pada persarafan intrinsik, yang
rupanya antara lain bertanggung jawab terhadap hiperemia yang menyertai pencernaan makanan.
Masih belum diketahui apakah terdapat persarafan kolinergik tambahan untuk pembuluhpembuluh darah.8
20

Hormon-Hormon Gastrointestinal
Gastrin
Gastrin dibetuk oleh sel-sel yang dinamakan sel G di dinding lateral kelenjar-kelenjar
pada anthrum mukosa lambung. Sel-sel G berbentuk botol, dengan dasar yang lebar mengandung
banyak granula gastrin dan apeks yang sempit yang mencapai permukaan mukosa. Mikrovili
mencuat dari ujung apikal ke dalam lumen. Gastrin juga ditemukan di pulau pankreas pada janin.
Tumor-tumor penyekresi gastrin, dinamakan gastrinoma, terjadi di pankreas, tetapi tidak pasti
apakah gastrin terdapat di pankreas orang dewasa normal. Selain itu, gastrin ditemukan di lobus
anterior dan intermediet kelenjar hiposfisis, di hipotalamus dan medula oblongata, serta di
n.vagus dan iskiadikus.
Gastrin adalah hormon yang khas di antara sejumlah polipeptida yaitu menunjukan
makroheterogenitas dan mikroheterogenitas. Efek fisiologis utama gastrin adalah merangsang
sekresi asam lambung dan pepsin dan merangsang pertumbuhan mukosa lambung, usus halus
serta usus besar (efek tropik). Gastrin juga menyebabkan kontraksi otot-otot yang menutup taut
lambung-esofagus, tetapi efek ini makna fisiologisnya masih tanda tanya. Sekresi gastrin
dipengaruhi oleh isi lambung, kecepatan pengiriman impuls melalui n.vagus dan berbagai faktor
yang berasal dari darah. 8
Kolesistokinin- Pankreozimin
Suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel mukosa usus halus bagian atas mempunyai
kegiatan menyebabkan kontraksi kandung kemih dan meningkatkan sekresi liur pankreas yang
kaya akan enzim, dan oleh sebab itu hormon tersebut dinamakan kolesistokinin-pankreozimin
atau CCK-PZ atau lebih sering CCK. Selain kedua fungsi tersebut, CCK juga menguatkan kerja
sekretin dalam menghasilkan sekresi liur pankreas alkali. CCK juga mengambat pengosongan
lambung, menimbulkan efek tropik pada pankreas, meningkatkan sekresi enterokinase, dan dapat
meningkatkan gerakan usus halus dan colon.
Sekresi CCK meningkat bila hasil pencernaan kontak dengan mukosa usus, khususnya
peptida, asam amino, dan juga asam lemak. Oleh karena empedu dan liur pankreas yang
memasuki duodenum sebagai respon CCK mencerna protein dan leak lebih lanjut dan hasil
21

oencernaan seterusnya merangsang lagi sekresi CCK, suatu umpan balik positif bekerja
mengatur sekresi hormon ini. 8
Sekretin
Sekrestin di sekresikan oleh sel-sel S yang terletak di dalam kelenjar-kelenjar mukosa
bagian atas usus halus. Sekretin meningkatkan sekresi bikarbonat oleh sel-sel duktus pankreas
dan saluran empedu, jadi menyebabkan sekresi liur pankreas yang cair dan alkalis. Kerjanya
pada sel-sel duktus pankreas melalui AMP-siklik. Sekretin juga menguatkan kerja CCK dalam
membentuk sekresi enzim pencernaan pankreas. Sekretin menurunkan sekresi asam lambung dan
dapat menyebabkan kontraksi sfingter pilorus. 8
Enzim dalam Pencernaan
Mulut
Liur (Saliva) yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5% air dengan pH
sekitar 6,8. Liur mengandung glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai pelumas pada waktu
mengunyah dan menelan makanan. Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan sehingga
terjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja enzim. Liur juga
merupakan sarana untuk mensekresikan obat-obat tertentu (teanol dan morfin), ion-ion
organik (K+, Ca2+, CO3-, SCN- (tiosinat), iodium, dan ekskresi imunoglobulin (IgA)).
Amilase liur mampu membuat pati dam glikogen dihidrosis menjadi amltosa
danoligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH <4, sehingga kerja
pencernaandalam mulut akan terhenti ketika lingkungan lambung yang asam menembus partikel
makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).6
Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung
HCl0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)
serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase. 6
Pepsin
- Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide

22

- Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari pepsinogen
menjadi pepsi.
Renin
-Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein
-Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu
Lipase
-Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol
Pankreas
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getahpancreas) yang
nantinya akan dibawah ke duodenum melalui saluran pancreas. 6
T ripsin
-Fungsi mengubah protein menjadi polipeptida
-Disekresikan dalam bentuk inaktif (tripsinogenn) dan diaktifkan dalamduodenum (tripsin).
K emotripsin
-Fungsi mengubah pepton menjad polipeptida
-Inaktif (kemotripsinogen) dan aktif (kemotripsin).
Amilase Pankreas
-Fungsi mengubah pati menjadi maltose
-Hampir sama dengan amylase di saliva
K arboksi Peptidase
-Fungsi mengubah peptide menjadi Asam Amino
N uklease
-Fungsi katalisa asam mukleat menjadi komponen nukleotida.
Hati
Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati
menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak. 6
Usus Halus 6
23

Enzim
Enterokinase
Lactase
Dipeptidase
Maltase
Disukrase
Peptidase
Sukrase
lipase

Fungsi
Mengaktifkan tripsinogen
Mengubah laktosa menjadi glukosa
Mengubah pepton menjadi AA
Mengubah maltose menjadi glukosa
Mengubah disakarida menjadi maltosa
Mengubah polipeptida menjadi AA
Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Mengubah tri-asilgriserol

Kesimpulan
Pencernaan

merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang

komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem
pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ
tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul
kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh
manusia.

24

Daftar Pustaka
1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6, Sistem digestivus. Jakarta:
EGC ; 2006.h.148-52.
2. Moore KL , Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem Digestivus. Jakarta: EGC ;
2002.h.83-7.
3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: Frans Dany, editor. Saluran
Cerna. Jakarta :EGC; 2007.h.278-307.
4. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi
saluran cerna. Jakarta: Penerbit Universitas Trisaksi; 2007.h.101-27.
5. Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. In: Kapoh RP, editor.
Pengkajian laboratorim/Diagnostic fungsi tubuh. Jakarta: EGC; 2008.h.719-21.
6.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani
AP,Sikumbang TMN. Pencernaan dan absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC ; 2003.h.632-44.
7. Sherwood L. Makanan sebelum bertanding: apa yang masuk apa yang keluar. Beatricia
I.Santoso. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC.2001;555
8. Ganong WF. Alih bahasa: Widjajakusumah HMD Irawati MS et al. Editor: Widjajakusumah
HMD. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta. EGC:2007.h.455-89.

25

Anda mungkin juga menyukai