Chapter II PDF
Chapter II PDF
KERANGKA TEORI
2.1 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar,
berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan di pasar, yang
merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan
secara riil. Dikatakan secara riil karena terbentuknya harga di pasar
merupakan titik-titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil
terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal antara para penjual
(emiten) dan para investor (Harmono, 2009:50).
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham
(Weston dan Bringham, 2004:5). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi
menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen asset. Investor dalam melakukan keputusan
investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang penilaian saham.
Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai
buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic
value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten.
10
11
Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik
merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Martono dan Harjito (2005:3) mengatakan bahwa nilai perusahaan
dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti suratsurat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak
dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi
harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen.
Menurut Keown (2010) nilai perusahaan merupakan nilai pasar
atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan
yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.
Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai pasar dimana nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
optimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Harga pasar berfungsi
sebagai barometer kinerja bisnis, harga tersebut menunjukkan seberapa
baiknya kinerja manajemen sejauh ini atas nama para pemegang
sahamnya.
Dalam menentukan nilai perusahaan digunakan rasio Price Book
Value (PBV). Nilai perusahaan dikonfirmasikan melalui price book value
merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur
12
PBV =
Ps
BVS
Ps (price per share) merupakan harga pasar saham dan BVS (book
value per share) merupakan nilai buku per lembar saham. BVS digunakan
untuk mengukur nilai ekuitas atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS
dihitung dengan cara membagi total ekuitas dengan jumlah saham yang
beredar.
2.2 Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal
pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen,
utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham biasa
dan saham preferen. Teori struktur modal berkenaan dengan bagaimana
modal dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan,
13
dengan cara menentukan struktur modal antara modal utang dan modal
sendiri. Biasanya berkaitan dengan proyek proposal suatu investasi
perusahaan dan tugas manajemen keuangan adalah menentukan struktur
modal optimal untuk menunjang kegiatan investasi perusahaan. Keputusan
pendanaan oleh manajemen akan berpengaruh pada penilaian perusahaan
yang terefleksi pada harga saham. Oleh karena itu, salah satu tugas
manajer keuangan adalah menentukan kebijakan pendanaan yang dapat
memaksimalkan harga saham yang merupakan cerminan dari suatu nilai
perusahaan.
Menurut Warsono (2003: 235) struktur modal menjelaskan tentang
keputusan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara utang
dan ekuitas, yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat
mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang
dipilih yaitu bagaimana kombinasi optimal antara pendanaan utang dan
modal sendiri (ekuitas). Struktur modal yang optimal yaitu struktur modal
yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga memaksimalkan harga saham.
Menurut Modigliani dan Miller (dalam Warsono, 2003:249)
mengenai teori struktur modal, menjelaskan bahwa perusahaan dengan
utang akan memberikan manfaat karena bunga utang dapat mengurangi
keuntungan kena pajak, sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan
menjadi lebih kecil (tax deductible). Sedangkan dalam Brigham dan
Houston (2011:33-34) trade off theory menyatakan bahwa proporsi rasio
14
jangka
panjang
perusahaan
yang
ditunjukkan
oleh
15
keuangan adalah menentukan struktur modal yang tepat, yaitu biaya modal
(cost of capital) minimal yang dapat menghasilkan tingkat return on equity
yang tinggi.
Menurut Warsono (2003: 236-237), faktor-faktor penentu struktur
modal antara lain : stabilitas penjualan atau ukuran perusahaan, resiko
bisnis yang dihadapi perusahaan, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva,
profitabilitas, pajak, leverage operasi, pengendalian, sikap manajemen,
sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, keadaan pasar
modal,
kondisi
internal
perusahaan,
fleksibilitas
keuangan
dan
16
DER=
Total Hutang
Total Ekuitas
17
laba
bersih
mengasumsikan
bahwa
investor
18
perusahaan
maksimum
atau
struktur
modal
yang
19
Franco
Modigliani
dan
Profesor
Merton
Miller,
Franco Modigliani dan Merton H. Miller, The Cost of Capital, Corporation Finance, and the
Theory of investment, American Economic Review, Juni 1958. Modigliani dan Miller keduanya
memenangkan Hadiah Nobel untuk hasil kerja mereka.
20
Preposisi 2 :
Preposisi 3 :
Nilai
perusahaan
yang
sama
sekali
tidak
21
Preposisi 2 :
c. Model Miller
Teori lain selain MM yang membahas struktur modal adalah teori
yang diajukan oleh Miller. Teori Miller menyajikan teori struktur
modal yang meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak untuk
penghasilan pribadi itu adalah pajak penghasilan saham dan pajak
penghasilan dari obligasi.
Kesimpulan dari model Miller adalah :
1) Jika tidak ada pajak menurut Miller nilai perusahaan yang tidak
menggunakan hutang sama dengan nilai perusahaan yang
menggunakan hutang. (VL = Vu)
2) Jika tidak ada pajak pribadi, maka menurut Miller nilai
perusahaan tidak menggunakan hutang sama dengan nilai
perusahaan yang tidak menggunakan hutang ditambah dengan
besarnya pajak dari hutang perusahaan.
3) Keuntungan dari penggunaan hutang pada model Miller
tergantung pada : pajak perusahaan, pajak pribadi pada
penghasilan saham dan obligasi serta hutang.
d. Model Financial distress and Agency Costs
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami
kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan
mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan
(Bankcruptcy Cost) yang disebabkan oleh keterpaksaan menjual
22
besar meskipun
teori
tentang
informasi
yang
tidak
simetris.
information,
manajemen
perusahaan
ingin
23
24
25
membayar
dividen.
Apabila
keuntungan
perusahaan
26
merupakan keputusan
27
bahwa
adanya
biaya
emisi
saham
baru
akan
28
para
investor
lebih
menyukai
capital
gains
29
kelompok
pemegang
saham
yang
tidak
begitu
30
Universitas
Asbi
Rachman
Faried
(2008)
Universitas
Diponegoro
Dewa
Kadek
Oka
Kusumaja
ya (2011)
Universitas
Udayana
Judul
Metode
Penelitian
Analisis
Teknik
Pengaruh
Analisis yang
Faktor
digunakan
adalah regresi
Fundamental
dan
Nilai berganda
Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return Saham
Perusahaan
Manufaktur di
BEI
Periode
2002 Sampai
Dengan 2006
Pengaruh
Struktur Modal
dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah metode
purposive
sampling
Hasil
Hasil Penelitian
menunjukkan
bahwa
kinerja
faktor
fundamental yang
diukur
dengan
Return on Asset
(ROA), Price to
Book
Value
(PBV)
dan
kapitalisasi pasar
digunakan
oleh
investor
untuk
memprediksi
return
saham
perusahaan
Manufaktur
di
BEI pada periode
2002-2006.
Adanya pengaruh
positif
antar
struktur
modal,
profitablitas dan
pertumbuhan
perusahaan
31
Profitabilitas
dengan teknik terhadap
dan
Nilai analisis path perusahaan
analysis.
Perusahaan
Pada
Perusahaan
Manufaktur di
Bursa
Efek
Indonesia
nilai
Rika
Susanti
(2010)
Universitas
Diponegoro
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Berpengaruh
Terhadap Nilai
Perusahaan
(Studi Kasus
Pada
Perusahaan
yang
Go
Public
yang
Listed Tahun
2005-2008)
Metode
penelitian yang
digunakan
merupakan uji
Ordinary Least
Square (OLS)
terhadap
TobinsQ
Hasil penelitian
ini menyebutkan
bahwa
terdapat
hubungan positif
dan
signifikan
antar
variabel
board size, board
intensity
(mettings), board
independence,
profitabilitas dan
invesment
opportunity
terhadap
nilai
perusahaan.
Sri
Rahayu
(2010)
Universitas
Diponegoro
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Terhadap Nilai
Perusahaan
dengan
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
dan
Good
Corporate
Governance
Sebagai
Variabel
Pemoderasi
(Studi Empiris
Pada
Perusahaan
Manufaktur di
Bursa
Efek
Jakarta)
Analisis data
menggunakan
analisis regresi
linear
sederhana
untuk hipotesis
1 dan analisis
regresi linear
berganda
dengan
uji
Moderated
Regression
Analysis
(MRA) untuk
hipotesis 2 dan
3
Dari
hasil
penelitian
diketahui bahwa
kepemilikan
manajerial juga
bukan merupakan
variabel
moderating yang
mampu
memoderasi
hubungan antara
ROE dan nilai
perusahaan
walaupun
menunjukkan
pengaruh
yang
signifikan dengan
hubungan terbalik
(t hitung = -2,433
; Sig. = 0,017).
32
Yuliani,
Universitas
Isnurhadi
Sriwijaya
dan
Samadi
W. Bakar
(2013)
Keputusan
Investasi,
Pendanaan dan
Dividen
Terhadap Nilai
Perusahaan
dengan Resiko
Bisnis Sebagai
Variabel
Mediasi
Metode
penelitian yang
digunakan
berupa analisis
jalur
(Path
Analysis)
berjenis
explanatory
research.
Keputusan
investasi
memberikan
kontribusi
terhadap
peningkatan
terhadap
nilai
perusahaan
.
sedangkan
keputusan
pendanaan
dan
kebijakan deviden
malah sebaliknya.
Serta peran resiko
bisnis
sebagai
variabel mediasi
memberikan
kontribusi
terhadap
nilai
perusahaan. Peran
resiko
bisnis
sebagai mediasi
pengaruh
keputusan
pendanaan
terhadap
nilai
perusahaan
bersifat
full
mediation.
33
Price to Book Value (PBV) dan nilai kapitalisasi pasar yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI tahun
2002-2006 karena signifikansi kurang dari 5 % yaitu berturut-turut sebesar
1,2 % , 2,6 %, 0,8 % . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja faktor
fundamental yang diukur dengan Return on Asset (ROA), Price to Book
Value (PBV) dan kapitalisasi pasar digunakan oleh investor untuk
memprediksi return saham perusahaan Manufaktur di BEI pada periode
2002-2006.
2. Penelitian yang dilakukan Dewa Kadek Oka Kusumajaya pada tahun 2011
menunjukkan hasil penelitian bahwa: struktur modal berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
profitabilitas,
pertumbuhan
perusahaan
yang digunakan
34
investment
35
36
37
dan
Miller
(Sadalia,
2010:132-139),
yaitu
pertama
38
39
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Struktur Modal
(DER) (X1)
Nilai Perusahaan
(PBV) (Y)
Kebijakan Dividen
(DPR) (X2)
Sumber : Peneliti, 2015.