10 Bab Ii1
10 Bab Ii1
BAB II
LANDASAN TEORI
10
memiliki pertumbuhan
11
12
13
pengambilan
keputusan
ekonomi
karena
secara
umum
Pemegang
saham
juga
tertarik
pada
informasi
yang
14
membantu
kecenderungan
masyarakat
(trend)
dan
dengan
menyediakan
perkembangan
terakhir
informasi
kemakmuran
15
untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh
data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Sebelum mengadakan analisis terhadap kondisi dari laporan keuangan
suatu perusahaan serta untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai ooleh
perusahaan, umumnya yang sering digunakan sebagai ukuran adalah analisis
rasio.
Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari
analisis rasio adalah sebagai berikut :Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah
Alat yang dinyatakan dalam aritmatikal yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara 2 macam data finansial. (Bambang Riyanto, 1990 :
253)
Perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan
suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. (Adiningsih, 1998 :
260). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio adalah alat ukur
untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat menjelaskan atau
memberi gambaran tentang posisi keuangan perusahaan kepada penganalisis.
Berdasarkan sumber datanya, dari mana rasio itu dibuat, Djarwanto
membagi rasio menjadi 3, yaitu :
1. Rasio-rasio neraca, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal
dari neraca, misalnya : rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick
ratio), rasio modal sendiri dengan total aktiva, dan sebagainya.
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal
dari laporan perhitungan laba rugi, misalnya : Net Profit Margin (NPM),
Profit On Sales, dan sebagainya.
3. Rasio-rasio antar laporan, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca dan laporan laba rugi, misalnya : Return On
Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan sebagainya. (Djarwanto
P.S, 1984 : 136)
Berdasarkan tujuan penganalisisnya, Adiningsih membagi rasio
keuangan menjadi 6 kategori, yaitu :
16
menunjukkan
kemampuan suatu
perusahaan
untuk
adalah tingkat
kemampuan
perusahaan
untuk
adalah kemampuan
kewajiban-kewajibannya
perusahaan
yang segera
harus
untuk memenuhi
dipenuhi menurut
17
Current Ratio
Aktiva Lancar
x100%
Hutang Lancar
yang harus
suatu
perusahaan yang
solvabel
belum
tentu
likuid
dan
hubungan antara
likuiditas
dan solvabilitas
ada empat
18
a.
Jumlah Hutang
x100%
Jumlah Aktiva
Re turn On Investment
19
2.12
20
dibedakan
menjadi
kepemilikan
yang
terkonsentrasi
dan
tipe-tipe
21