GAS IDEAL
DISUSUN OLEH:
EVILIONY BAKARA
1303114596
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
I.
TUJUAN
Meneliti sifat-sifat gas ideal dengan menggunakan termometer leybold.
II.
A.
LANDASAN TEORI
Pengertian Gas Ideal
Gas ideal adalah kumpulan partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Partikel-partikel tersebut bergerak secara
acak ke segala arah. Pada dasarnya tidak ada kondisi gas yang bena- benar ideal.
B.
1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang
senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang
yang kecil.
2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.
3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding
tempatnya adalah elastis sempurna.
4. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada gas ideal.
hubungan satu dan lainnya, dan ada pada tiap keadaan gas, sehingga tiap gas dapat
dinyatakan sebagai :
F ( P, V, T ) = 0 (1)
Keterangan :
T = Suhu (K)
P
V = Volume (cm3)
D. Hukum Boyle
Jika suatu gas ideal berada di dalam dua rangan yang saling berhubungan degnan
tekanan dan volume berbeda tetapi temperature kedua gas adalah konstan seperti gambar
berikut:
II
P1
P2
V1,
V2
Atau
P1 .V1 P2 .V2 .. (2)
Jika kedua keadaan gas di ruang I dan ruang II dijaga tekanannya tetap sedaang
volume dan temperatrunya berbeda seperti gambar berikut:
II
P1
P2
T1,
T2
T1
T2
(2)
Kombinasi hokum Boyle dengan Gay Lussac merupakan persamaan keadaan
gas ideal yang ditulis dalam bentuk formulasi sebagai berikut:
P.V n.R.T ...
(9)
Keterangan:
Untuk mengukur gas ideal pada suhu konstan maka termometer itu
dihubungkan dengan alat tekanan gas seperti gambar berikut.
Termometer gas Leybold terdiri dari termometer gas, gelas pipa tabung
terbuka. Udara dalam termometer gas tertutup air raksa, po tekanan bagian luar
tabung, Vo volume gas yang tertutup dengan air raksa. Pompa udara dengan pompa
hampa udara pada suhu kamar, tekanan yang diberikan sebesar p sehingga tekanan
gasnya menjadi po + p. Tekanan air raksa adalah :
Dimana :
Hg
hHg
Tekanan total dari gas yang tertutup dengan air raksa adalah :
Dimana :
Jika tekanan diberikan pada termometer gas, maka volume gas tertutup
berubah. Volume gas tertutup dapat dihitung dari ketinggian h pada termometer gas.
Dimana :
1.
diperoleh juga suatu hubungan antara volume dan tekanan pada suhu konstan,
hubungan volume V dan p adalah :
Termometer gas Leybold terdiri dari termometer gas, gelas pipa tabung
terbuka. Udara dalam termometer gas tertutup air raksa, po tekanan bagian luar
tabung, Vo volume gas yang tertutup dengan air raksa. Termometer gas dimasukkan
ke dalam air yang bersuhu 900C sampai suhunya berangsur-angsur dingin. Kemudian
tutup termometer gas sehingga tekanan gas tetap konstan pada waktu percobaan.
Karena suhu berangsur-angsur dingin maka volume gas pada termometer gas juga
berangsur-angsur berkurang. Volume gas tertutup dapat dihitung dari ketinggian h
pada termometer gas, seperti persamaan (11)
III.
METODELOGI
TABEL PENGAMATAN
T = 32 oC
Po = 76 cmHg
hHg = 1 cm
d = 1.07 cm
r = 0,5 cm
Suhu konstan
Tekanan konstan
No.
P (cmHg)
h (cm)
14
10
16
20
19
30
23.5
40
31
Praktikan,
Eviliony Bakara
PERHITUNGAN
Suhu konstan
Diketahui: T = 28,7 oC
Po = 76 cmHg
hHg = 1 cm
d = 1.07 cm
r = 0,535 cm
Rumus:
Volume = V r 2 h
Tekanan = P = Po + PHg +P
No.
T ( oC)
h (cm)
65
15.3
60
15.2
55
15
50
14.9
45
14.6
40
14.5
Dosen Pembimbing
Pa
P = Po + PHg +P
= 76 cmHg + 1,013 cmHg + 16cmHg = 93,01cmHg
V r 2 h
P = Po + PHg +P
= 76 cmHg + 1,013 cmHg + 19cmHg = 96,01cmHg
V r 2 h
P = Po + PHg +P
= (3,14) (0,535 cm)2 (19 cm) = 17,08cm3
V r 2 h
P = Po + PHg +P
= 76 cmHg + 1,013 cmHg + 23,5cmHg = 100,5cmHg
V r 2 h
P = Po + PHg +P
= 76 cmHg + 1,013 cmHg + 31cmHg = 108,01cmHg
Tekanan konstan
P total = Pudara+ p Hg
= 76 cmHg + 1.013 cmHg
= 77.013 cmHg
Untuk T = 65oC dan h=15.3 cm
V r 2 h
TABEL HASIL
Suhu konstan
No
P (cmHg)
h (cm)
V (cm3)
P (cmHg)
14
12.58
77.01
10
16
14.37
93.01
20
19
17.07
96.01
30
23.5
21.12
100.5
40
31
27.86
108.01
Tekanan konstan
No
T (oC)
h (cm)
V (cm3)
65
19,8
13.75
60
19,5
13.66
55
19,2
13.48
50
19
13.39
45
18,8
13.12
40
18,6
13.03
A. Pembahasan
Table 1 Ketika Suhu Konstan
mungkin disebabkan oleh suhu lingkingan yang berubah ubah sehingga suhu tidak
relative konstan.
II.
KESIMPULAN
Dari praktikum gas ideal yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpilan yaitu:
1.
Tekanan gas berbanding terbalik terhadap volume gas, hal ini tampak ketika
suhu konstan kemudian tekanan gas dikurangi maka volume gas bertambah.
Namun karena prubahan yang tidak teratur maka grafik berbentuk parabola
2.
Suhu berbanding lurus terhadap volume, hal ini tampak ketika tekanan konstan
kemudian suhu gas berkurang kemudian volume gas juga berkurang. Grafik
yang dihasilkan berbentuk linear bahkan hamper konstan karena perubahannya
yang teratur.
3.
DAFTAR PUSTAKA