NIM
: 145020301111078
Kelas
: CB
KASUS
Berdasarkan permasalahan yang terjadi terkait dengan PT Energy Horizon yang
merugikan masyarakat sekitar pabrik tersebut, sebaiknya manajer Pabrik Horizon
secepatnya mengambil beberapa langkah hal dibawah ini untuk mengatasi tiap
permasalahan tersebut :
1. Segera memecahkan masalah cara mengolah limbah agar limbah dari pabrik PT
Energy Horizon ini tidak mencemari lingkungan. Salah satu faktor yang harus
dimiliki oleh pabrik manapun yang sangat penting adalah faktor lingkungan.
Seperti yang kita tahu bahwa faktor lingkungan ini menjadi penting karena jika
perusahaan tidak mengolah limbahnya dengan baik maka hal tersebut akan
mencemari lingkungan dan tidak hanya lingkungan saja yang tercemar, hal
tersebut akan berdampak pada makhuk hidup yang lingkungan atau tempat
tinggalnya tercemar. Akibatnya terjadi pencemaran lingkungan dan banyak
mahkluk hidup yang mati jika hal tersebut tidak segera ditangani maka hal itu
akan berdampak buruk terhadap ekosistem yang ada. Terlebih jika ikan-ikan di
laut telah tercemar dengan limbah yang tidak diolah dari PT Energy Horizon ini
dan kemudian ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat maka hal tersebut
akan berdampak buruk pada kesehatan manusia. PT Energy Horizon seharusnya
bertindak lebih cepat dengan adanya masalah ini. Jika PT Energy Horizon tidak
memiliki tenaga ahli dalam penanganan limbah hasil pabrik yang mengolah
limbah agar limbah yang dibuang bukan merupakan limbah yang berbahaya
bagi lingkungan sekitar maka sebaiknya PT Energy Horizon mendatangkan
tenaga ahli lingkungan untuk mengatasi masalah limbah tersebut dan segera
membuat pengolahan atas limbah pabrik yang kotor diolah menjadi limbah yang
tidak berbahaya bagi lingkungan.
2. Sebagai perusahaan besar PT Energy Horizon sebaiknya membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar karena selain mengurangi pengangguran yang
berada. Dengan
CSR,
PT
Energy
Horizon
juga
memikirkan
2. Salah satu faktor penyebab timbulnya risiko pasar adalah oleh kondisi dan
situasi internasional . Berikan penjelasan beserta contohnya!
Faktor penyebab timbulnya risiko pasar karena kondisi Internasional :
a. Salah satu faktor timbulnya risiko pasar tersebut dikarenakan terdapat berbagai
pihak yang bisa dengan gampangnya mengakses semua data dan informasi
mengenai keuangan dan non keuangan
Jika perusahaan-perusahaan lain ataupun negara lain dapat dengan
mudah mengakses seluruh data dan informasi yang bersifat internal, maka akan
mengancam terjadinya risiko pasar yang tidak diinginkan oleh perusahaan
manapun. Sebaiknya perusahaan ataupun pemerintah harus menghindari
terjadinya risiko pasar tersebut dengan adanya safety yang bagus atau keamanan
yang bagus untuk melindungi data-data keuangan atau data internal dari
ancaman pihak eksternal yang ingin menguasai atau menjatuhkan keuangan
perusahaan maupun pemerintah yang nantinya akan berdampak pada ekonomi
makro dan menimbulkan risiko pasar. Selain itu pihak lain juga bisa dengan
mudahnya mengakses atau mencari semua data dan semua informasi mengenai
keuangan dan non keuangan karena disebabkan oleh perkembangan informasi
melalui teknologi atau internet. Saat ini dapat dengan mudahnya mencari data
melalui internet dan internet juga dipergunakan sebagai perantara yang
menyebabkan hilangnya batas antara negara satu dengan negara lain sehingga
negara lain dapat mengakses keuangan negara kita.
b. Terdapat investor dari berbagai Negara di seluruh dunia yang juga ikut bermain
valas.
Saat ini banyak investor luar negeri yang memiliki valuta asing yang
menimbulkan dampak semakin tingginya suku bunga valuta asing disbanding
rupiah dalam negeri. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya permintaan
atas valuta asing dibanding rupiah. Sehingga akan melemahkan rupiah karena
permintaan valuta asing tinggi sedangkan rupiah turun.
c. Equilibrium poin yang tidak diketahui. Meskipun banyak pihak analisis ekonomi
dan non ekonomi, dan juga para pelaku pasar serta government sebagai pihak
yang meregulatori, namun semua pihak tersebut tidak mengetahui dimana
posisi dari equilibrium poin tersebut.
d. Berbagai pihak mempunyai berbagai macam, bentuk data dan informasi yang
bersifat masa lalu. Karena adanya faktor dari sebuah data masa lalu yang
dijadikan sebagai suatu prediksi atau perkiraan untuk masa depan dikarenakan
data masa depan karena belum terjadi maka belum terdapat datanya.
Tanggal
BI Rate
Siaran Pers
21 April 2016
6.75 %
17 Maret 2016
6.75 %
18 Februari 2016
7.00 %
14 Januari 2016
7.25 %
17 Desember 2015
7.50 %
17 Nopember 2015
7.50 %
15 Oktober 2015
7.50 %
17 September 2015
7.50 %
18 Agustus 2015
7.50 %
14 Juli 2015
7.50 %
18 Juni 2015
7.50 %
19 Mei 2015
7.50 %
14 April 2015
7.50 %
17 Maret 2015
7.50 %
17 Februari 2015
7.50 %
15 Januari 2015
7.75 %
11 Desember 2014
7.75 %
18 Nopember 2014
7.75 %
13 Nopember 2014
7.50 %
7 Oktober 2014
7.50 %
11 September 2014
7.50 %
14 Agustus 2014
7.50 %
10 Juli 2014
7.50 %
12 Juni 2014
7.50 %
8 Mei 2014
7.50 %
8 April 2014
7.50 %
13 Maret 2014
7.50 %
13 Februari 2014
7.50 %
9 Januari 2014
7.50 %
12 Desember 2013
7.50 %
12 Nopember 2013
7.50 %
8 Oktober 2013
7.25 %
12 September 2013
7.25 %
29 Agustus 2013
7.00 %
15 Agustus 2013
6.50 %
11 Juli 2013
6.50 %
13 Juni 2013
6.00 %
14 Mei 2013
5.75 %
11 April 2013
5.75 %
7 Maret 2013
5.75 %
12 Februari 2013
5.75 %
10 Januari 2013
5.75 %
11 Desember 2012
5.75 %
8 Nopember 2012
5.75 %
11 Oktober 2012
5.75 %
13 September 2012
5.75 %
9 Agustus 2012
5.75 %
12 Juli 2012
5.75 %
12 Juni 2012
5.75 %
10 Mei 2012
5.75 %
12 April 2012
5.75 %
8 Maret 2012
5.75 %
9 Februari 2012
5.75 %
12 Januari 2012
6.00 %
8 Desember 2011
6.00 %
10 Nopember 2011
6.00 %
11 Oktober 2011
6.50 %
8 September 2011
6.75 %
9 Agustus 2011
6.75 %
12 Juli 2011
6.75 %
9 Juni 2011
6.75 %
12 Mei 2011
6.75 %
12 April 2011
6.75 %
4 Maret 2011
6.75 %
4 Februari 2011
6.75 %
5 Januari 2011
6.50 %
3 Desember 2010
6.50 %
4 Nopember 2010
6.50 %
5 Oktober 2010
6.50 %
3 September 2010
6.50 %
4 Agustus 2010
6.50 %
5 Juli 2010
6.50 %
3 Juni 2010
6.50 %
5 Mei 2010
6.50 %
6 April 2010
6.50 %
4 Maret 2010
6.50 %
4 Februari 2010
6.50 %
6 Januari 2010
6.50 %
3 Desember 2009
6.50 %
4 Nopember 2009
6.50 %
5 Oktober 2009
6.50 %
3 September 2009
6.50 %
5 Agustus 2009
6.50 %
3 Juli 2009
6.75 %
3 Juni 2009
7.00 %
5 Mei 2009
7.25 %
3 April 2009
7.50 %
4 Maret 2009
7.75 %
4 Februari 2009
8.25 %
7 Januari 2009
8.75 %
4 Desember 2008
9.25 %
6 Nopember 2008
9.50 %
7 Oktober 2008
9.50 %
4 September 2008
9.25 %
5 Agustus 2008
9.00 %
3 Juli 2008
8.75 %
5 Juni 2008
8.50 %
6 Mei 2008
8.25 %
3 April 2008
8.00 %
6 Maret 2008
8.00 %
6 Februari 2008
8.00 %
8 Januari 2008
8.00 %
6 Desember 2007
8.00 %
6 Nopember 2007
8.25 %
8 Oktober 2007
8.25 %
6 September 2007
8.25 %
7 Agustus 2007
8.25 %
5 Juli 2007
8.25 %
7 Juni 2007
8.50 %
8 Mei 2007
8.75 %
5 April 2007
9.00 %
6 Maret 2007
9.00 %
6 Februari 2007
9.25 %
4 Januari 2007
9.50 %
7 Desember 2006
9.75 %
7 Nopember 2006
10.25 %
5 Oktober 2006
10.75 %
5 September 2006
11.25 %
8 Agustus 2006
11.75 %
6 Juli 2006
12.25 %
6 Juni 2006
12.50 %
9 Mei 2006
12.50 %
5 April 2006
12.75 %
7 Maret 2006
12.75 %
7 Februari 2006
12.75 %
9 Januari 2006
12.75 %
6 Desember 2005
12.75 %
1 Nopember 2005
12.25 %
4 Oktober 2005
11.00 %
6 September 2005
10.00 %
9 Agustus 2005
8.75 %
5 Juli 2005
8.50 %
Pranala Siaran Pers
Data tersebut merupakan data BI Rate yang saya ambil dari sumber
http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspx . Berdasarkan data
BI Rate tersebut, dapat kita ketahui bahwa BI Rate mengalami kenaikan dan
penurunan dan masih belum stabil. Namun kita juga harus mengapresiasi
kinerja pemerintah dan BI Rate yang telah bekerja dengan keras mengatur
sedemikian rupa. Dan juga oleh karena faktor ini maka mata uang rupiah tidak
dapat masuk dalam kategori hard currencies.
5. Negara di kawasan Asia sangat rentan mengalami risiko pasar salah satunya
negara Indonesia. Jelaskan mengapa dikatakan rentan dan berikan
contohnya !
Menurut saya Indonesia saat ini masih rentan mengalami risiko pasar
karena Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang kurang meskipun saat ini
pemerintah beserta menteri keuangan telah bekerja cukup baik. SSK yang pada
intinya membahas bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil
pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan
ekonomi.
Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan
menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan
terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.
Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan
terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi
intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi
dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara
baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan
penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor
keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam
penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan
pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu
sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik).
Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko
kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.
Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang didukung
oleh perkembangan teknologi menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin
terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk