Anda di halaman 1dari 18

METODE

PENGUMPULAN DATA
Adl prosedur atau cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian
Pemakaian metode pengumpulan data
mengacu
pada variabel yang diamati,
subyek yang diamati,
lokasi dimana akan
dilakukan (Miller, 1991)
Metode Pengumpulan Data dapat di
Klasifikasikan sbb :
Pengamatan / observasi
Merupakan satu prosedur dalam
penggunaan teknik yang bervariasi dari
pengamatan visual yang sederhana sampai
yang memerlukan penguasaan, ketrampilan ttt.

2.

Wawancara
Suatu proses tanya jawab melalui kontak
langsung antara pengumpul data dengan
subyek penelitian, dengan menggunakan
pedoman wawancara butir-butir pertanyaan
sebagai acuan dalam mengatur tanya jawab
(Nawaai&Hadari, 1995)
Metode Wawancara dibagi menjadi :
a.

Wawancara terstuktur
Pewawancara hanya menanyakan hal-hal yang
tercantum dalam pedoman wawancara tanpa
menggali sebab akibatnya secara mendalam

b.

Wawancara mendalam
Pewawancara menanyakan hal-hal yang tercantum dalam
pedoman dengan menggali secara mendalam sebab
akibat serta aspek yang berkaitan dengan pertanyaan

c.

Metode test dan kuesioner


kedua metode ini sama manggunakan butir-butir
pertanyaan yang diisi sendiri atau dijawab langsung oleh
subyek penelitian (responden)
Test atau kuesioner adl suatu daftar pertanyaan yang
sudah disiapkan sebelumnya, yang isinya mengacu pada
variabel yang diamati

3.

Pencatatan Dokumen
mencatat data dari dokumen yang sudah ada
misal : laporan status pasien dll
merupakan data sekunder

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data menggambarkan


prosedur yang spesifik yang digunakan dalam
satu macam metode pengukuran dalam satu
proses pengumpulan data (miller, 1995)

Contoh : Pada penggunaan metode observasi


teknik yang digunakan adalah emngamati gejala
yang tampak pada masing-masing subyek
penelitian, mancatat dan emmberi tanda pada
kolom dari butir instrumen yang digunakan

INSTRUMEN PENELITIAN

Adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti


dalam kegiatan pengumpulan data penelitian agar kegiatan
pengumpulan data menjadi lebih sistematis dan lebih mudah
dilaksanakan (Arikunto, 1991)

Instrumen penelitian yang dapat difungsikan sebagai alat


bantu dalam pengumpulan data dapat diwujudkan dalam
bentuk a.l :
Angket (Kuesioner)
Pedoman wawancara
Pedoman pengamatan (Observasi)
Pemeriksaan laboratorium

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi


peneliti dalam menggunakan metode
pengumpulan data

SKALA DATA
A.

Pengertian :
Adalah patokan yang digunakan dalam satu proses
pengamatan untuk memberi penilaian terhadap data
yang akan dikumpulkan

B.

Jenis-Jenis
Menurut Supadi&Kustanto, ada 4 jenis skala pengukuran :
1. Skala Nominl :

Hanya merupakan nama/label

Ada beda ttp tidak ada informasi peringkat

Dua kategori disebut DIKOTOM

Tiga/Lebih kategori disebut POLIKOTOM


Contoh : - Sex (lk.pr)
- Golongan Darah (A,B,AB,O)
- Suku bangsa ( jawa, dayak, Sunda )
- Pekerjaan (PNS, dagang, Buruh, Swasta)

Skala Ordinal

2.

Ada beda

Ada infomasi peringkat/jenjang

Jarak antar kategori tidak mesti sama

Sudah diketahui tingkatan lebih tinggi atau lebih


rendah tetapi belum diketahui besar beda antar nelai
datanya.
Contoh : - pendidikan, Pengetahuan
- pangkat
- Stadium penyakit

Skala Interval

3.

Ada beda

Ada peringkat yang lengkap dan dapat diukur

Jarak antar kategori sama

Tidak memiliki nol absulut


Contoh : - suhu, prestasi belajar dll

4.

Skala Ratio

Memiliki sifat seperti skala interval

Memiliki nol absolut (artinya nol absolut tidak ada


yang diukur untuk ukuran nol)
Contoh : BB, penghasilan, kadar HB, kadar Ureum,
Kolesterol dll

Skala Nominal&Ordinal SKALA KATEGORIK (Kualitatif)


Skala Interval&Ratio SKALA NUMERIK (Kuantitatif)

Diskrit
- Hasil perhitungan

Kontinyu
- Hasil pengukuran

TEKNIK PENULISAN HASIL PENELITIAN


Biasanya disajikan dalam bentuk narasi yang diperjelas
dengan tabel dan atau gambar
Dalam penulisan hasil tidak perlu diberikan ulasan atau
komentar

Bagian Deskriptif

1.

Meskipun yang dilaporkan penelitian analitik, tetapi harus


didahului dengan penyajian deskriptif variabel yang diteliti
Deskriptif mencakup jenis kelamin, umur dan variabel
penelitian
Rincian dapat diperjelas dengan tael, grafik atau gambar

Bagian Analitik

2.

Analisis yang bersifat umumdikemukakan terlebih dahulu,


disusul dengan analisis yang lebih rinci
Menuliskan hasil yang akan dianalisis dalam tabel, misalnya
tabel 2x2 untuk uji X2, studi Kohort, Kasus kontrol, uji t dll

Cara penulisan Bilangan

3.

Bilangan yang terdiri dari 9 digit (angka 9 atau kurang)


yang tidak diikuti oleh satuan (unit) dapat ditulis dengan
huruf.
Contoh : Efek samping ruam kulit ditemukan pada tujuh
pasien

Bilangan satu digit yang diiukuti satuan ditulis dengan


angka
contoh : Kadar Hb hanya 6 g/dl

Bilangan yang terdiri dari 2 digit atu lebig ditulis dengan


angka
contoh : Penelitian ini melibatkan 65 penderita TBC

Bilangan pada awal kalimat tidak ditulis dengan angka,


tetapi dengan huruf
contoh : Tujuh persen penderita TBC meninggal dunia

4.

Statistik

Hasil dari kalkulator atau komputer biasanya perlu


dibulatkan

Umumnya nilai rata-rata hanya perlu satu edsimal


contoh :

Bila data asli 234 gr, 273 gr, 406 gr dst maka rata-rata
ditulis 303,7 gr
Bila data asli 0,34 mg, 0,72 mg, 0,54 mg dst maka rata-rata
adalah 0,493 mg

Standar deviasi (SD) dan Standar Error (SE) cukup satu


desimal dari nilai asli

Nilai X2, t hanya memerlukan dua desimal


Untuk penulisan persentase jarang ditulis lebih dari satu
desimal

Nilai p (Signifikansi)

5.

Nilai p seringkali diperlukan dalam penulisan hasil


penelitian yang bersifat analitik

Notasi penulisan yang banyak dianjurkan sekarang


adalah menulis p (dengan huruf kecil dan miring)

Dalam emnyajikan hasil uji hipotesis perlu


dicantumkan nilai uji statistik ( misal t, X2 ) dan jangan
hanyai nilai p saja

Bila nilai p lebih kecil dari 0,0001 tidak perlu ditulis


angkanya tetapi tulis saja p< 0,0001

Nilai p merupakan nilai yang menunjukkan besarnya


peluang (harapan kita dalam penelitian nilai p kecil)

6.

Teknik penulisan tabel

Judul tabel dapat ditulis dengan huruf kecil atau


seluruhnya huruf besar

Judul tabel tidak diakhiri dengan titik

Hilangkan garis vertikal dan horisontal-dalam

Catatan kaki ditulis di bawah tabel dengan tanda


seperlunya

Contoh tabel yang tidak tepat (menyertakan garis


vertikal dan horisontal-dalam)

Contoh Penulisan tabel yang tepat :


Derajat penyakit

Sembuh

Meninggal

Jumlah

65

15

80

II

55

20

75

III

28

12

40

148

47

195

Jumlah

CARA PENULISAN RUJUKAN

Sisten Nama dan tahun (Harvard)


Sistem Vancouver
Sistem Nomor
Sistem kombinasi Alfabet dan nomor

SISTEM HARVARD

Daftar rujukan disusun berdasarkan urutan abjad atau alfabet


berdasarkan nama penulis
Penunjukannya dalam makalah dengan mencantumkan tahun dan
tanda kurung dibelakang nama penulis dengan memberikan tanda
koma diantaranya
Bila nama penulis lebih dari satu orang dibelakang tahun
dibubuhkan tanda titik koma sebelum penulis berikutnya
Contoh :

Perilaku manusia dipengaruhi oleh sikap (Notoatmodjo, 1997)


Ramuan tradisionil untuk menyembuhkan kesehatan (Koentjoroningrat,
1992; Heru, 2005)

SISTEM VANCOUVER

Daftar rujukan disusun berdasarkan urutan kemunculan dan


bukan urutan abjad (alfabet)

Contoh : MPN Coliform adalah perkiraan terdekan jumlah


kuman coliform per 100 ml sampel1
No. 1 bukunya : Analisis Mikrobiologi Pangan Srikandi
Fardiaz
Dalam penyusunan daftar pustaka yang ditulis sebagai
urutan pertama adalah :
1. Fardiaz, S, Analisis Mikrobiologi Pangan, ed 1, raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1003.

Dalam sistem Vancouver yang baru, bila jumlah penulis 6


atau kurang ditulis seluruhnya, bila lebih dari 6 dituliskan 6
ditambahkan et al.

PENULISAN RUJUKAN/DAFTAR PUSTAKA

Pada umumnya sekarang yang dipakai adalah Vancouver


Dapat berupa makalah ilmiah, buku, laporan atau dokumen
resmi dll
Rujukan yang dicantumkan harus relevan dan yang benarbenar penting
Sebaiknya mengambil dari publikasi mutakhir atau terbaru,
misal dipublikasikan kurun waktu 5-7 tahun terakhir
Rujukan yang lengkap minimal harus terdiri dari 3 unsur
yaitu Nama Penulis, Judul Tulisan, dan Informasi
penerbitan
Nama penulis harus ditulis mulai dengan nama keluarga
atau yang disamakan dengan keluarga, misal : nama tua,
nama marga, nama suami dsb

CONTOH PENULISAN BEBERAPA NAMA

Nama jawa : Sudjo Djuned Pusponegoro ditulis Pusponegoro


Aryatmo Tjokronegoro ditulis Tjokronegoro A

Nama Marga
: Andi Hakim Nasution ditulis Nasution AH
Lebrien Agustin Tamaela ditulisTamaela LA

Nama Suami
Budiarso AD

Nama Tunggal : Soekarno ditulis Soekarno


Suharto ditulis Suharto

Nama Barat
: Michael Samuel Grace ditulis Grace MS
John Eliot Rohde ditulis Rohde JE

: Aswitha damayanti Budiarso ditulis

Anda mungkin juga menyukai