Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dodotira dodotira
Kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana
Kanggo seba mengko sore
Lir-ilir adalah tembang yang diciptakan dan digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa.[1]
Foto ini adalah foto lukisan Sunan Kalijaga yang telah menciptakan Tembang llir-llir
Dodotiro, Dodotiro yang berarti adalah badan kamu harus di bersihkan dari dosa. Namun sebagai manusia
biasa badan kamu terkadang banyak lukanya (badan yang masih banyak dosa) sehingga perlu obati bagaikan
Dondomono, Jlumatono agar menjadi badan yang sehat (bersih dari dosa). Kanggo sebo mengko sore atau
untuk menghadapi nanti sore, kata ini mempunyai makna bahwa suatu saat kita semua pasti akan mati,
karena itu kita selalu diminta untuk membersihkan badan kita dari dosa, agar kelak kita siap ketika dipanggil
menghadap kehadirot ALLAH SWT, karena kematian atas semua makhluk hidup adalah rahasia dari
ALLAH SWT, dan kita bisa dipanggil atau mati kapan saja.
Mumpung padhang rembulane, Mumpung Jembar kalangane atau selagi rembulannya masih terang dan
selagi banyak waktu luangnya atau banyak kesempatan, kata-kata ini mengandung arti bahwa ketika pintu
hidayah masih terbuka lebar, dan ketika masih banyak kesempatan karena diberi umur yang masih
menempel pada hayat kita maka pergunakanlah waktu dan kesempatan itu untuk bisa membersihkan diri
dari segala macam dosa agar senantiasa selalu bertaqwa kepada ALLAH SWT. Selanjutnya Yo surako surak
iyo atau bersoraklah dengan sorakan iya untuk menyambut seruan ini dengan sorak sorai, ketika kita masih
sehat dan mempunyai waktu luang. Jika ada yang mengingatkan, maka jawablah dengan "Iya". Setelah kita
melaksanakan semua itu maka kita akan bergembira atau senang dan bersorak.
Wikisumber memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Tembang llir-llir
Referensi
1.
2.
3.
4.
Pranala luar
Kategori:
Walisongo
Tembang