Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
2.1.
yang dibuat berdasarkan alamiah atau pengkategorian masyarakat yang tidak ada
hubungannya dengan kemampuan individu atau jasanya.
Perlu kiraya dicatat disini, bahwa dalam arti tertentu diskriminasi
mengandung arti perlakuan tidak seimbang terhadap sekelompok orang, yang pada
hakekatnya adalah sama dengan kelompok pelaku diskriminasi.
Konflik berasal dari kata kerja latin configure yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam
suatu
interaksi.
Perbedaan-perbedaan
tersebut
diantaranya
adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain
sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial,
konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak ada satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan
dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik berinteraksi dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan
sebagai sebuah siklus dimasyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan
integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
2.2.
dengan sendirinya.
Pelapisan sosial yang terjadi dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama. Didalam sistem plapisan sosial ditentukan secara jelas dan tegas
adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
2.3.
2.4.
Dampak negatif:
Semua hal yang bersifat sosial dan menyeluruh yang menyangkut hajat
hidup orang banyak tentu memiliki dampak negatifnya. Sebagai suatu pandangan
sosial atau idiologi masyarakat yang diciptakan secara sosial dan berlaku secara
sosial, diskriminasi mempunyai dampak nergatif. Antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)
Dampak positif :
Selain mempunyai dampak negatif, diskriminasi juga mempunyai dampak
posotif. Dampak positif ini memang agak lebih kurang dirasakan oleh masyarakat
kebanyakan. Walaupun banyak masyarakat menganggap secara keseluruhan
diskriminasi adalah negatif tetapi pada kenyataannya diskriminasi mempunyai
dampak positifnya juga. Antara lain :
1)
Memudahkan masyarakat dalam berinteraksi dengan kelas sosialnya
2) Menumbuhkan rasa sadar diri dimana kelas sosial mereka berada sehingga
mereka mengetahui status dan perananya dalam suatu organisasi
masyarakat.
3) Pengkategorian ini dapat menimbulkan dan dapat memotivasi masyarakat
kelas bawah untuk berusaha naik ke kelas social yang lebih tinggi.
Dan jika masalah diskriminasi tidak diselesaikan dengan baik, maka akan
ada beberapa masalah lanjutan yang akan timbul, yaitu :
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
2) Kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.6.
10
wartawan bertanya kepada cita citata dan dia menjawab Cantik masih tetap. Harus
dicantikin, mukanya. Nggak kaya papua kan? begitu jawabannya.
Pada kenyataannya, beberapa contoh yang tersebut diatas belumlah
mewakili kasus-kasus diskriminasi di Indonesia. Mengingat bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk, kemajemukan yang besar
tersebut akan semakin besar potensinya dalam memunculkan kasus-kasus
diskriminasi lain jika tidak ditangani secara baik dan tepat.
2.7.
11
2.8.
Bagaimana
masyarakat
bisa
menjadi
satu
kesatuan
tanpa
masyarakat
heterogen
dan
masyarakat
multikultural.
Pluralitas,
mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu. Heterogen, menunjukkan bahwa
keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, bermacam-macam, bahkan tidak
dapat disamakan dan Multikultural yaitu kesediaan menerima kelompok lain secara
sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender,
bahasa ataupun agama.
Masyarakat bisa menjadi satu kesatuan jika satu sama lain tidak
mementingkan perbedaan antara manusia yang satu maupun dengan lainnya, mau
tentang warna kulit, gender, suku, keyakinan dll. Maka dari itu multikulturalisme
memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu manusia adalah
sama dan setara diruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada
perbedaan. multikulturalisme ini akan menjadi acuan utama bagi terwujudnya
masyarakat multikultural, karena multikulturalisme sebagai sebuah ideologi akan
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara
individual maupun secara kebudayaan.
Maka dari itu multikulturalisme diperlukan dalam bentuk tata kehidupan
masyarakat yang damai dan harmonis meskipun terdiri dari beraneka ragam latar
belakang kebudayan dan kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa, ataupun
agama yang dapat menyatukan masyarakat satu dengan yang lainnya. Apabila
pluralitas sekadar merepresentasikan adanya kemajemukan (yang lebih dari satu),
maka
multikulturalisme
memberikan
penegasan
bahwa
dengan
segala
12
2.9.
2.10.
13
a. Gemar bersilaturahmi.
b. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan.
c. Bersikap toleransi (tasamuh) terhadap sesame umat beragama dan tidak
memaksakan keyakinan agama kepada orang lain.
d. Aktif dalam kegiatan yang tujuannya menghapus diskriminasi.
e. Tidak menimpakan kesalahan kepada orang lain.
f. Tidak menghina, berburuk sangka, bahkan memfitnah orang lain,
g. Selalu beribadah menurut keyakinan masing-masing, serta berbuat baik
kepada sesama tanpa memikirkan perbedaan satu sama lain.
2) Pemerintahan
Berdasarkan pandangan dan pertimbangan , undang-undang yang dibuat
oleh pemerintah hendaklah harus mengenai aspek beriku :
a. Asas dan tujuan penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
b. Tindakan yang memenuhi unsur diskriminatif
c. Pemberian perlindungan kepada warga Negara yang mengalami tindakan
diskriminasi ras dan etnis.
d. Penyelenggaraan perlidungan terhadap warga Negara dari segala bentuk
tindakan diskriminasi ras dan etnis yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyrakat, serta seluruh warga Negara.
e. Pengawasan terhadap segala bentuk upaya penghapusan diskriminasi ras dn
etnis oleh komnas HAM.
f. Hak warga Negara untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam
mendapatkan hak-hak sipil ,politik,ekonomi,sosial dan budaya.
g. Kewajiban dan peran serta warga Negara dalam upaya penghapusan
diskriminasi ras dan etnis.
h. Gugatan ganti kerugian atas tindakan diskriminasi rad an etnis.
i. Pemidanaan terhadap setiap orang yang melakukan tindakan berupa
perlakuan
pembedaan,
pengecualian,
pembatasan,
atau
pemilihan
14
Disamping itu pemerintah harus mempercepat penyusunan RUU AntiDiskriminasi RAS dan Etnik yang saat ini sedang dilakukan pembahasan antara
pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai salah satu upaya untuk
menghapuskan diskriminasi dalam berbagai bentuk terutama diskriminasi
rasial. Dengan demikian, diharapkan RUU itu dapat segera dishkan dalam
waktu dekat. Serta meratifikasi Internasional Covenant on Enomic Social and
Culture Rights (ICESCR) dan (ICCPR) melalui UU No.1 dan UU No.12 tahun
2005, saat ini sedang dilakukan proses harmonisasi berbagai peraturan
perundang-undangan untuk mewujudkan kepastian hukum dibidang tersebut.
Penghapusan diskriminasi dalam penyelenggaraan pelayanan public
juga harus terus dilakukan melalui berbagai penyederhanaan persyaratan,
prosedur,
serta
peningkatan
transparansi.
Dalam
rangka
mendukung
saatnya
memikirkan
pendidikan
multikultur
yang
agama dari
15