Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK CABRI 3D PADA

POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI


KELAS IX SMP NEGERI 24 PALEMBANG
Irsadi (Guru SMP Negeri 24 Palembang)
Lusiana, Destiniar (Dosen FKIP Univ. PGRI Palembang)
Abstrak
Makalah ini bertujuan memaparkan hasil penelitian Penggunaan
Perangkat Lunak Cabri 3d Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Di
Kelas Ix Smp Negeri 24 Palembang. Adapun metode penelitian yang digunakan
adalah metode eksperimen semu kategori one shot case study. Sampel siswa kelas
IX.6 tahun pelajaran 2011/2012. Variabel yang diteliti adalah pemahaman konsep
matematika siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan
perangkat lunak Cabri 3D. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes.
Analisis data menggunakan Statistik Deskriptif.

Kata Kunci

: Cabri 3D, Pembelajaran Matematika, Pemahaman Konsep.

Pendahuluan
Dunia pendidikan nasional dewasa ini semakin berkembang sejalan
perkembangan sumber daya manusia yang lebih bermutu dan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi, baik di Indonesia maupun tingkat Internasional akan turut
mempengaruhi kemajuan dan perkembangan pendidikan. Kemajuan di bidang
pendidikan akan berdampak pada perkembangan Ilmu Pendidikan dan Teknologi
(IPTEK). Sebaliknya, perkembangan IPTEK akan membawa perubahan besar
pada dunia pendidikan. Salah satunya adalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Information and Communication Technology atau ICT) yang saat ini
sedang berkembang dengan sangat pesatnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya bidang
pendidikan. Bahkan, saat ini teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi
salah satu mata pelajaran yang berlaku di setiap satuan pendidikan mulai dari
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai tingkat sekolah menengah atas
(SMA). Dalam bidang pendidikan, komputer bagian dari ICT yang memiliki
potensi sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
(Depdiknas, 2009 : 78).
Menurut pendapat GVEN dan KOSA pada tulisannya yang berjudul The
Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematic Teachers Spatial
Visualization Skills. Penyajian informasi tiga dimensi spasial dalam format dua
dimensi pada papan tulis dalam pelajaran geometri tradisional di Turki,
merupakan salah satu alasan skor ketrampilan spasial siswa rendah. Ini
disebabkan karena keterbatasan siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

membuat dan memanipulasi model tiga dimensi yang memiliki peran vital dalam
mengembangkan keterampilan spasial siswa terhadap model tiga dimensi. Untuk
menghapus keterbatasan tersebut menurut GVEN dan KOSA salah satunya
kemampuan yang dimiliki oleh perangkat lunak Cabri 3D
Oleh karena itu, peneliti ingin memanfaatkan fasilitas komputer dan
infokus yang ada di SMP Negeri 24 Palembang sebagai media dalam
pembelajaran geometri pada hal ini adalah tabung dan kerucut. Software atau
perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran ini adalah
software Cabri 3D. Penggunaan Cabri 3D sangat diperlukan untuk mengatasi daya
tangkap keterampilan spasial siswa yang berbeda beda.
Masalah Penelitian
Yang menjadikan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
kemampuan pemahaman konsep siswa setelah diajarkan dengan menggunakan
perangkat lunak Cabri 3D di kelas IX SMP Negeri 24 Palembang?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep belajar matematika
siswa kelas IX SMP 24 Palembang pada pokok bahasan bangun ruang sisi
lengkung setelah penggunaan perangkat lunak Cabri 3D.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru tentang penggunaan perangkat
lunak atau software sebagai media pembelajaran dalam upaya peningkatan
kualitas proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep menjadi baik
2. Sebagai pengalaman baru bagi siswa dalam belajar matematika
menggunakan perangkat lunak Cabri 3D sehingga mampu meningkatkan
ketertarikan terhadap matematika.
3. Dapat menjadi bahan informasi bagi pembaca yang ingin meneliti lebih
lanjut untuk dapat mengembangkan penelitiannya.
Metodelogi Penelitian
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran pokok bahasan bangun ruang sisi
lengkung dengan menggunakan perangkat lunak / software Cabri 3D di kelas IX
SMP Negeri 24 Palembang.
Kemampuan pemahaman konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian
ini dihitung dengan menggunakan penskoran terhadap 7 indikator pemahaman
konsep yang terlihat dari hasil tes setelah dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan perangkat lunak Cabri 3D. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Dengan rancangan penelitian
sebagai berikut :

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

Tahap Persiapan.
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap sekolah
dan siswa yang akan dijadikan tempat dan objek penelitian serta mempersiapkan
segala sesuatu mengenai KBM. Misalnya:
1. Mempersiapkan RPP yang sesuai dengan KBM.
2. Mempersiapkan instrumen penelitian seperti : Silabus, kisi kisi soal
tes, latihan, soal tes, dan lain lain.
3. Mempersiapkan gambar gambar yang menggunakan Cabri 3D
4. Membuat Power Point yang sesuai dengan RPP.
5. Mempersiapkan komputer dan Infokus.
Tahap Pelaksanaan
Penelitian sebanyak 3 pertemuan diamana pertemuan pertama dan kedua adalah
pemberian materi. Sedangkan pertemuan ketiga yaitu tes akhir untuk melihat
hasil akhir dari penelitian. Adapun mekanisme secara garis besar pada
pertemuan pertama dan kedua, yaitu sebagai berikut :
Kegiatan awal
:
1. Apersepsi pembelajaran yang sebelumnya atau yang berkaitan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan media komputer.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media
komputer.
3. Memberikan contoh contoh aplikasi tabung dan kerucut dalam
kehidupan sehari hari.
Kegiatan Inti
:
1. Menyampaikan pokok pokok materi dengan media komputer dan
software Cabri 3D.
2. Memberikan contoh soal yang relevan dengan pokok bahasan.
3. Melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dijelaskan
4. Membuat atau membentuk kelompok diskusi siswa.
5. Memberikan bahan diskusi siswa yang berupa latihan.
Kegiatan Akhir
:
1. Penarikan kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dalam pembelajaran
sesuai tujuan yang akan dicapai.
2. Pemberian pekerjaan rumah (PR) pada siswa.
3. Melakukan tes akhir setelah semua materi diberikan untuk melihat hasil
penelitian.
4. Mengevaluasi hasil latihan dan tes akhir yang telah dikerjakan siswa
Tahap Pelaporan.
Setelah melakukan evaluasi langkah selanjutnya menganalisa data. Analisa
data yang dilakukan meliputi 7 indokator pemahaman konsep. Dimana akan
dilihat hasil belajar siswa yg dihubungkan 7 indikator pemahaman konsep dan
setelah itu menarik kesimpulan yang akan dilakukan peneliti dengan pembimbing.
Teknik Pengumpulan Data
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang
digunakan untuk memperoleh data mengenai 7 indikator kemampuan pemahaman

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

konsep siswa setelah pembelajaran menggunakan media komputer. Soal tes terdiri
dari 5 buah soal. Yang mana setiap soal mengandung indokator pembelajaran dan
7 indikator kemampuan pemahaman konsep. Soal tes telah dilakukan uji Validitas
dan uji Realibilitas untuk mengukur kelayakan soal tersebut.
Teknik Analisa Data
Data kemampuan siswa diperoleh dengan memeriksa lembar jawaban
latihan, PR, dan tes tertulis. Kemudian data tersebut dianalisa untuk melihat
pencapaian kemampuan belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Langkah langkah yang dilakukna untuk menganalisa data hasil tes, yaitu
sebagai berikut :
1. Membuat kunci jawaban dan skor pada setiap masingmasing jawaban soal.
2. Memerikas jawaban siswa.
3. Memeriksa skor dan hasil jawaban siswa sesuai dengan skor patokan yang
telah ditentukan.
4. Skor tes yang diperoleh masing masing siswa dikonversikan menjadi Nilai
Persentase (NP).
JumlahSkor
NP
x100.%
JumlahSkorMaksimum
5. Menentukan rata rata pemahaman konsep siswa dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
Xi

X = nilai rata rata N = banyak data


X
n
Xkualitas
i = jumlah semua nilai
6. Untuk klasifikasi
proses belajar mengajar dignakan tabel sebagai
berikut :
Kriteria Interprestasi Skor
Persentase Skor
(%)
86 100
71 85
56 70
41 55
20 -40

Kategori
Sangat Tinggi/Sangat Baik/SangatPositif
Tinggi/Baik/Positif
Cukup/Sedang/Cukup Positif
Rendah/Berkualitas Rendah/Negatif
Sangat Rendah/Sangat Tidak Baik/Sangat Negatif
(Modifikasi Djaali, 2008 : 139)

Hasil Penelitian
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 24 Palembang pada Tahun
Pelajaran 2011 / 2012. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.Pada tahap perencanaan,
hasil pada tahap ini peneliti telah mendapatkan surat izin dari Dinas Pendidikan
kota Palembang, selanjutnya meminta surat izin kepada sekolah SMP Negeri 24
Palembang, dan observasi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2011. Dari hasil

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

observasi tersebut, peneliti mendapatkan informasi bahwa sample yang diizinkan


penelitian di kelas IX.6 terdiri atas 17 siswa laki laki dan 14 siswa perempuan.
Kemudian peneliti berdiskusi dengan guru matematika untuk membahas
materi, metode dan media yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
Seperti RPP, Silabus, Soal tes akhir, Power point RPP, gambar Cabri 3D, dan lain
lain. Sebelumnya penentuan instrument materi tersebut peneliti mengajukan
kepada dosen pembimbing agak bisa disahkan. Setelah itu peneliti melakukan uji
validitas dan realibilitas soal akhir yang dilaksanakan pada tanggal 6 oktober 2011
di SMA Negeri 4 Palembang pada 10 orang siswa yang diambil secara acak
dikelas X. Pelaksanaan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan yang mana
terdiri atas 2 kali pertemuan untuk membahas 2 RPP yaitu materi tabung dan
kerucut, 2 kali latihan dan 2 kali pekerjaan rumah. Dan pada pertemuan terakhir
dilaksanakan Tes Akhir yang telah di validitas sehingga didapatkan Soal soal
Tes Akhir, Kisi kisi Tes Akhir, dan Pedoman Pensekoran.
Pertemuan Pertama
Pada tahap pelaksanaan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15
oktober 2011. Materi pada pertemuan pertama ini adalah bangun ruang sisi
lengkung pada Tabung. Pada pertemuan ini siswa belajar tentang tabung yaitu
unsur unsur tabung, luas selimut dan luas tabung serta volume tabung.
Pada pertemuan ini peneliti menggunakan power point yang merupakan
ringkasan RPP Tabung untuk mempermudah pembelajaran. Pada pembelajaran ini
siswa diizinkan untuk mencatat hal hal penting dalam pembelajaran serta
menanyakan hal hal yang belum begitu mengerti. Seperti berikut, salah satu
siswa bernama Yuda Ilham Akbar bertanya :
Yuda : Pak, bagaimana bila bangun ruang dilukis di bidang datar seperti buku dan
papan tulis agar bisa dipahamin?
Dan peneliti pun menjelaskan perbedaan antara gambar bangun ruang pada
dimensi dua yaitu buku dan papan tulis dengan pembelajaran menggunakan
gambar Cabri 3D. Pada dua dimensi seperti buku dan papan tulis bangun ruang
dilukis sederhana. Dimana bagian depan dilukis dengan garis yang tegas dan
bagian belakang dan tengah dilukis dengan garis bayang bayang / putus putus.
Penjelasannya sebagai berikut :
Bagian depan dilukis garis yang tegas

Bagian belakang dan tengah dilukis dengan


garis bayang bayang / putus putus.

Jadi dengan bantuan garis bayang bayang / putus putus tersebut,


menandakan terdapat bagian dan belakang. Tapi sebenanya gambar tersebut,
merupakan satu kesatuan yang utuh membentuk tabung. Disinilah keterbatasan
pembelajaran dimensi tiga pada dimensi dua yaitu buku dan papan tulis.
Dengan menggunakan perangkat lunak Cabri 3D memungkinkan
menjawab keterbatasan sudut pandang dimensi tiga. Dengan menggunakan Cabri

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

3D siswa diharapkan meningkatkan pemahaman spasial atau bangun ruang pada


pembelajaran dimensi tiga dan membuka pola fikirnya.
Pada kegiatan penutup, peneliti mengumpulkan latihan yang telah
dikerjakan oleh siswa. Dan setelah itu siswa dibantu oleh peneliti untuk menarik
kesimpulan dari materi yang telah diberikan. Dan untuk membantu siswa
mengingat pembelajaran yang telah diberikan, peneliti memberikan pekerjaan
rumah (PR) pada siswa untuk dikerjakan.
Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011,
siswa belajar materi selanjutnya yaitu bangun ruang sisi lengkung pada Kerucut.
Sebelum masuk materi kerucut, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan dan
membahas pekerjaan rumah (PR) yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Seperti pertemuan sebelumnya, pembelajaran mengunakan media
computer dengan penyajian menggunakan power point dan gambar gambar
Software Cabri 3D. Pada pembelajaran kali ini, siswa terlihat sangat antusias
mengikuti pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, salah seorang siswa yang
bernama Dedek Anggraini bertanya mengenai penggunaan perangkat lunak Cabri
3D. Adapun pertanyaannya sebagai berikut :
Dedek Anggraini : Pak, mudah gak menggunakan Software Cabri 3D itu?
Dengan singkat peneliti menjawab mudah. Sebelumnya peneliti
memang berencana untuk membagikan perangkat lunak Cabri 3D serta panduan
penggunaannya kepada dosen pembimbing, guru matematika dan siswa SMP
Negeri 24 Palembang. Dan dengan bantuan pertanyaan Dedek Anggraini tersebut
peneliti memacu semangat siswa untuk mendapatkan CD yang berisikan Software
dan panduan penggunaan Cabri 3D untuk menjawab soal latihan yang telah
peneliti bagikan kepada siswa.
Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2011,
peneliti mengadakan Tes Akhir kepada siswa dengan memberikan 5 soal
berbentuk essay yang mengacu pada 7 Indikator Pemahaman Konsep (IPK). Tes
Akhir tersebut mencakup materi yang telah diberikan pada pertemuan pertama
dan kedua. Siswa mengerjakan Tes Akhir dengan tertib dan tenang, setelah siswa
selesai mengerjakan tes akhir peneliti mengumpulkan hasil tes akhir tersebut.
Tahap ketiga adalah tahap pelaporan. Setelah didapatkan data hasil latihan
dan pekerjaan rumah (PR) siswa setiap pertemuan serta tes akhir. Selanjutnya
dianalisis kemudian melakukan pembahasan dan membuat kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 24 Palembang.
Deskripsi dan Analisa Data
Data yang diperoleh setelah diterapkan pembelajaran menggunakan
Perangkat Lunak Cabri 3D. dari hasil penelitian yang dilaksanakan 2 kali
pertemuan. Adapun hasil latihan dan pekerjaan rumah (PR) dari pertemuan
pertama dan kedua sebagai berikut :

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

Nilai Latihan dan Pekerjaan Rumah Siswa Setiap Pertemuan


Pertemuan Pertama
Materi Tabung
Latihan
PR
64,7
81,3

Pertemuan Kedua
Materi Kerucut
Latihan
PR
87,5
93,2

Dalam Penelitian ini, hasil tes akhir yang dimaksud adalah untuk
mengetahui berapa besar pemahaman siswa terhadap materi dengan mengacu
pada 7 indikator pemahaman konsep. Hasil persentase 7 indikator pemahaman
konsep tersebut dikonversikan dengan Kriteria Interprestasi Skor. Adapun hasil
nya sebagai berikut :
Frekuensi dan Persentase Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Cabri 3D
Nilai Siswa
86 100
71 85
56 70
41 55
20 40
Jumlah
Rata - rata

Kategori Pemahamman Konsep


Siswa (KPKS)
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
--Tinggi

Frekuensi

Presentase

14
11
6
0
0
31

45,17 %
35,48 %
16,35 %
0%
0%
100 %
82,20

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemahaman konsep siswa setelah
pembelajaran menggunakan perangkat lunak Cabri 3D terdapat 45,17 % siswa
yang KPKS sangat tinggi. 35,48% siswa yang mencapai KPKS tinggi, dan 16,35
% siswa yang KPKS cukup. Untuk KPKS rendah dan sangat rendah yaitu 0 %.
Untuk rata rata tes akhir keseluruhan siswa kategori pemahamman konsep siswa
adalah tinggi yaitu 82,20.
Pada tes akhir tesdapat 5 soal essey yang mengacu pada 7 indikator
pemahaman konsep, adapun indikatornya sebagai berikut :
1) Menyatakan ulang sebuah konsep
2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya)
3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
Berikut kemampuan pemahaman konsep matematika siswa setelah
pembelajaran menggunakan perangkat lunak Cabri 3D per-indikator dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

Pemahaman Konsep Matematika Siswa Per-indikator


Setelah Pembelajaran Menggunakan Perangkat lunak Cabri 3D
Nilai Siswa
86 100
71 85
56 70
41 55
20 40
Jumlah
Rata - rata
Indikator
Rata - rata

Jumlah Siswa Yang Memperoleh Nilai Pada Setiap


Indikator
1
2
3
4
5
6
7
30
28
27
17
22
13
1
1
3
3
0
1
10
9
0
0
0
0
6
4
7
0
0
0
6
2
4
9
0
0
1
8
0
0
5
31
31
31
31
31
31
31
97,98 93,44
93,0
66,94 83,87 77,92 60,41
82,85

Keterangan
Nilai
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah

Tinggi

Berdasarkan tabel diatas pada skor yang sangat tinggi adalah indikator
pertama yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dengan persentase 97.98 %.
Sedangkan skor yang terendah adalah indikator ketujuh dikategorikan cukup yaitu
mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah dengan persentase
60,41 %. Untuk rata rata keseluruhan indikator pemahaman konsep matematika
siswa persentasenya 82,85 % yang dikategorikan tinggi.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 24
Palembang pada kelas IX.5 bahwa pemahaman konsep siswa dalam
menyelesaikan soal yang berbentuk essay setelah diterapkan pembelajaran
menggunakan perangkat lunak Cabri 3D keseluruhan nilai rata rata siswa adalah
82,20 dengan kategoti tinggi.
Dari nilai rata rata yang diperoleh siswa tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan perangkat lunak Cabri 3D pada pokok bahasan
bangun ruang sisi lengkung pada materi tabung dan kerucut dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep siswa dalam spasial atau bangun ruang. Dengan
menggunakan perangkat lunak Cabri 3D akan menjawab keterbatasan
kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bangun ruang. Sebagaimana
dikutip dari kata kata GVEN dan KOSA dalam tulisannya The Effect of
Dynamic Geometry Software on Student Mathematic Teachers Spatial
Visualization Skills adapun tulisannya sebagai berikut :
Salah satu alasan skor ketrampilan spasial rendah yang didapat siswa
adalah karena penyajian informasi tiga dimensi spasial dalam format 2
dimensi pada papan tulis dalam pelajaran geometri tradisional di Turki.
Karena keterbatasan ini siswa tidak memiliki kesempatan untuk membuat
dan memanipulasi model 3D yang memiliki peran vital dalam
mengembangkan keterampilan spasial. Cabri 3D memiliki potensi besar
untuk menghapus keterbatasan ini
Dari hasil analisa data yang dilaksanakan peneliti, nilai latihan dan
pekerjaan rumah siswa mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama rata
rata nilai latihan siswa 64,7 dan pekerjaan rumah 81,3. Pada pertemuan kedua rata

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

rata nilai latihan siswa 87,5 dan pekerjaan rumah 93,2. Dilihat dari pertemuan
pertama nilai rata rata siswa masih rendah, ini dikarenakan siswa belum terbiasa
dengan pembelajaran matematika menggunakan perangkat lunak Cabri 3D.
Sedangkan pada pertemuan kedua siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran
matematika menggunakan perangkat lunak cabri 3D.
Rata rata persentase 7 indikator pemahaman konsep menunjukan angka
82,85 % dimana tergolong persentasenya Tinggi. Untuk IPK 1, 2, dan 3 nilai
persentasenya Sangat Tinggi. Dan IPK 5 dan 6 nilai persentasenya Tinggi. Jadi
setelah dilakukan pembelajaran menggunakan perangkat lunak Cabri 3D
pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik dan sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Anthony (2006 : 7) pada pada tulisannya Designing a Teacher
Unit in Cabri 3D Environment for Concepts Figures in Hong Kong Secondary
Mathematics Curiculum. Adapun kutipannya sebagai berikut :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cabri 3D memiliki dasar
dasar yang kuat dan berpotensi mendidik dalam mengajar dan belajar
geometri 3D. Akan sangat bermanfaat untuk dipelajari bahwa dengan
mengubah sudut pandang dan menggerakkan benda di ruang animasi
dapat memfasilitasi sudut pandang siswa tentang arti gambar 2D pada
bangun 3D dan konsep-konsep dalam ruang 3D. Bagaimana Cabri 3D
membentuk konsep geometri dan cara berpikir siswa dalam ruang 3D juga
akan menjadi media yang menjanjikan untuk merangsang wawasan,
diskusi dan agenda penelitian lebih lanjut.
Tetapi pada indikator pemahamman konsep no 4 dan 7 hasil
persentasenya Cukup. Ini disebabkan kurang telitinya siswa membaca soal dan
kehabisan waktu untuk menyelesaikannya. Pada Indikator Pemahamman Konsep
(IPK) no 4 yaitu Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis. Dalam hal ini peneliti menilai sketsa yang dibuat siswa pada lembar
jawaban, seperti yang telah di perintahkan pada soal. IPK no 4 terdapat pada soal
no 2, 3, 4, dan 5.
Dimana setiap soal diperintahkan untuk membuat sketsa dari pertanyaan
soal. Salah satu penyebab terjadinya adalah kebanyakan dari siswa lebih fokus
untuk menjawab pertanyaan yang bersifat hitungan dan mengenyampingkan
jawaban untuk membuat sketsa tersebut.
Pada Indikator Pemahamman Konsep (IPK) no 7 yaitu Mengaplikasikan konsep
atau algoritma pemecahan masalah. Dalam hal ini peneliti menilai finishing
siswa terhadap soal dan pemecahan masalah soal, seperti pada soal no 2, 3, 4, dan
5. Dari keempat soal tersebut persentase IPK no 7 yang rendah adalah pada soal
no 5. Pada soal no 5 kebanyakan dari siswa salah mengartikan maksud dari soal
no 5 tersebut. Berikut adalah contoh kekeliruan siswa dalam mengerjakan soal no
5 yang diberikan :

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

Jawaban yang salah

Jawaban yang Benar

Jadi, biaya untuk membuat gunungan pasir

Jadi, biaya untuk membuat gunungan pasir

tersebut

tersebut

= 17,49

m x 1271,7 m 3

= Rp. 20.000,00/ m x 1271,7

m3

= Rp. 25.434.000

= 22242,033
Letak Kekeliruan Siswa

Penyebab terjadinya kekeliruan diatas yaitu kurangnya pemahamman


siswa terhadap maksud dari permasalahan soal tersebut. Siswa seharusnya lebih
teliti dalam melihat soalnya, sebab yang harus dikalikan tersebut adalah harga
pasir per meter kubiknya Rp. 20.000,00. Sedangkan kebanyakn siswa menjawab
soal no 5 dengan mengalikan volume gunungan pasir dengan garis pelukis
gunungan pasir tersebut.
Berdasarkan hasil analisa, untuk hasil tes akhir kemampuan pemahamman
konsep siswa kelas IX.5 SMP Negeri 24 Palembang setelah menggunakan
Perangkat Lunak Cabri 3D dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pemebelajaran matematika Khusunya bangun ruang. Karena termasuk kategori
Tinggi dengan rata rata persentase skor dari 7 indikator pemahamman konsep
sebesar 82,85 %.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan.
Pembelajaran dengan menggunakan Perangkat Lunak Cabri 3D kepada
siswa kelas IX.5 SMP Negeri 24 Palembang pada pokok bahasan bangun ruang
sisi lengkung materi tabung dan kerucut. Yang bertujuan menilai kemampuan
pemahamman konsep berdasarkan 7 Indikator Pemahaman Konsep (IPK) dengan
hasil penilaian persentasenya dikategorikan Sangat Tinggi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Untuk Siswa, disarankan agar dapat memanfaatkan media computer sebagai
sumber dan alat bantu belajar.
2. Untuk Guru, disarankan agar dapat memanfaatkan fasilitas kompuer sekolah
yang ada agar dapat digunakan pada pembelajaran matematika sehingga
pembelajaran matematika lebih menyenangkan dan inovatif.
3. Untuk sekolah, disarankan agar menyediakan fasilitas computer sehingga
dapat digunakan dalam setiap pembelajaran khususnya matematika sehingga
siswa merasa tertarik dan bersemangat mengikuti proses belajar mengajar.
Disamping itu juga sekolah sering seing mengadakan pelatihan
pembelajaran dengan media kompuer untuk setiap guru.

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

10

Daftar Pustaka
Anthony. 2006. Designing a Teacher Unit in Cabri 3D Environment for Concepts
Figures in Hong Kong Secondary Mathematics Curiculum. Hong Kong:
Goverment of Hong Kong SAR
Arikunto, S. 2006. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Djaali, dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
PT. Gramedia
Guven, Bulent dan Temel Kosa. 2008. The Effect of Dynamic Geometry Software
on Student Mathematic Teachers Spatial Visualization Skills. Turky:
Karadeniz Technical University
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kesumawati, Nila. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan
Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa Smp Melalui Pendekatan
Matematika Realistik. Disertasi Dokter Pada PPS UPI : Tidak
dipublikasikan.
Mithalal, Joris. 2009. 3D Geometry and Learning of Mathematical Reasoning.
France: Universite Joseph Fourier
Pramestya, R. I. 2008. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media
Komputer di Kelas IX SMA Negeri 4 Palembang. Skripsi. Inderalaya:
FKIP Universitas Sriwijaya.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Pembelajaran Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Schumann, Heinz. 2005. Introduction to Conics with Cabri 3D. University of
Education Weingarten.
Slamento. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Sudjana, N. 2006. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Supriatna, Dadang. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran. Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak
Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta : Pustaka
Yustisia
Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi. Palembang: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang.
Wayan, I. Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Banjar:
Universitas Pendidikan Ganesha
Wijaya, Adi dan Sri P.S. 2009. Pemanfaatan Komputer Sebagai Media
Pembelajaran Matematika di SMP. Sleman: Departemen Pendidikan
Nasional.

Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional tanggal 26 Mei 2012


Di FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

11

Anda mungkin juga menyukai