DAN KR
dr. Julianto Witjaksono AS, MGO, Sp.OG (K.Fer)
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
OUTLINE PENYAJIAN
1. Latar Belakang
2. Kondisi saat ini
3. Permasalahan
4. Kondisi yang diharapkan
5. Kebijakan Nasional
6. Strategi Operasional
7. Kegiatan Strategis 2014
ASPEK LEGAL
1. UU RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. UU RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
3. UU RI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
4. RPJMN Tahun 2010 2014
5. RENSTRA Program KB Nasional 2010-2014
6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
8. Peraturan Presiden RI No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Perpres No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
berencana,
pelayanan keluarga
Pasal 21:
1. Manfaat pelayanan promotif dan
preventif meliputi pemberian
pelayanan:
a. penyuluhan kesehatan
perorangan;
b. imunisasi dasar;
c. keluarga berencana; dan
Fasilitas Pelayanan KB
Kompetensi tenaga
pelayanan KB
d. skrining kesehatan.
4. Pelayanan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi konseling,
kontrasepsi dasar, vasektomi dan
tubektomi bekerjasama dengan
Faskes KB ter-registrasi
BKKBN/BKKBD
MIX KONTRASEPSI
(SDKI 1994-2012)
ANGKA KETIDAKLANGSUNGAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI 12
BULAN (SDKI 2002/03-2012)
26.3%
27.1%
20.7%
2002/03
Catatan : Untuk seluruh jenis alkon
2007
2012
ANGKA KETIDAKLANGSUNGAN
12 BULAN SETIAP JENIS ALKON
(SDKI 2002/03-2012)
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
1) Pelayanan KB di faskes tingkat pertama dan rujukan
tingkat lanjutan.
)
Tidak
dimungkinkannya
BPJS
Kesehatan
bekerjasama dengan praktik bidan perorangan
kecuali di wilayah tertentu.
KB
didominasi
PERMASALAHAN
2) Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi
seluruh peserta JKN
) Belum tersedia mekanisme distribusi
menjamin ketersediaan Alkon di faskes
yang
PERMASALAHAN
3) Pelayanan KB bergerak (mobile) dalam era JKN.
)
kesehatan
RASIO FASKES KB
PER DESA/KELURAHAN DI WILAYAH
GALCITAS (183 KAB/KOTA), 2013
PERMASALAHAN
4) Masih belum optimalnya
Kesehatan Reproduksi
promosi
dan
konseling
dan
Perilaku
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN NASIONAL
Pemberdayaan seluruh sumber daya sektor
pemerintah, swasta & masyarakat (Sarana
fasilitas, SDM, Profesi, LSOM) untuk mencapai
target program KB dalam RPJMN 2014 dan
MDGs 2015
Pada masa transisi 2013-2014 :
- fokus penguatan demand-side disertai
advokasi penguatan supply-side
- BKKBN/BKKBD bertanggung jawab atas
perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
distribusi dan pencatatan pelaporan alat dan
SASARAN 2019
7. Paling sedikit 65% tenaga dan fasilitas kesehatan Paling sedikit 80% tenaga dan fasilitas kesehatan
menyatakan puas
menyatakan puas
8. BPJS dikelola terbuka, efisien dan akuntabel
STRATEGI OPERASIONAL
STRATEGI OPERASIONAL
1.Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB statis
sampai tingkat desa, kelurahan baik di sektor
pemerintah maupun swasta
a.Penguatan fasilitas pelayanan KB statis di faskes KB
pemerintah dan swasta
b.Penguatan kapasitas SDM pemberi layanan KB
c.Fasilitasi alkon mandiri bagi Peserta Non JKN
2.Peningkatan peserta KB baru melalui program KB
pasca persalinan dan pasca keguguran dan pembinaan
peserta KB Aktif
a.Peningkatan kepesertaan KB Baru pasca persalinan dan
keguguran di setiap jenjang fasilitas kesehatan baik
pemerintah maupun swasta
STRATEGI OPERASIONAL
3.Peningkatan
khusus
penggarapan
KB
MKJP
di
wilayah
konseling
kesehatan
Pengelompokan
Keluarga
Pendataan
oleh PLKB
Pendataa
n
keluarga
Aplikasi
statistik rutin
berbasis web
1
.
2
.
3
.
4
.
Keluarga pra
Sejahtera
Keluarga Sejahtera
I
Keluarga Sejahtera
II
Keluarga Sejahtera
III plus
Kepemilikan
Jaminan
Kesehatan
Peseta JKN
Peserta
Jamkesda
Tanpa jaminan
Kepesertaan JKN
Persebaran PBI
PBI
Persebaran
No
1
11 ACEH
12 SUMATERA UTARA
13 SUMATERA BARAT
14 RIAU
15 JAMBI
16 SUMATERA
SELATAN
17 BENGKULU
18 LAMPUNG
19 KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
10
21 KEPULAUAN RIAU
21
62 KALIMANTAN
TENGAH
63 KALIMANTAN
SELATAN
64 KALIMANTAN
TIMUR
22
23
Provinsi
Jumlah
2,170,963
4,192,294
1,533,170
1,304,716
821,557
2,433,669
628,605
Sumber: Kemensos
N
o
Provinsi
11 31 DKI JAKARTA
12 32 JAWA BARAT
13 33 JAWA TENGAH
14 34 DI YOGYAKARTA
15 35 JAWA TIMUR
16 36 BANTEN
17 51 BALI
18 52 NUSA TENGGARA
3,087,541
BARAT
19 53 NUSA TENGGARA
212,827
TIMUR
333,633
20 61 KALIMANTAN BARAT
27 74 SULAWESI
449,376
TENGGARA
753,526
28 75 GORONTALO
29 75SULAWESI BARAT
784,013
790,859 30
81 MALUKU
24
71 SULAWESI UTARA
25
72 SULAWESI UTARA
26
73 SULAWESI
SELATAN
2,944,924
33
94 PAPUA
2,815,014 TOTAL
Jumlah
1,271,291
14,758,324
14,151,037
1,572,154
14,001,870
3,221,967
904,863
2,259,557
2,671,319
1,343,859
984,912
504,293
504,423
754,627
328,965
778,787
86,400,000
2014
Semester II
Pengembang
an model
rantai suplai
alat dan obat
kontrasepsi
oleh
konsultan
dan TWG
BKKBN
MODEL RANTAI
SUPLAI ALKON
Triwulan III
Pengembangan
model rantai
suplai alkon
Klasifikasi Faskes KB
1
.
2
.
Faskes
tingkat
pertam
a
(PPK 1)
Faskes
tingka
t
rujuka
n
(PPK 2
dan 3)
a. Faskes KB
Sederhan
a
Konseling
Pemberian pil, suntik dan kondom
Penanggulangan efek samping &
komplikasi
sesuai
dengan
kemampuan
Upaya rujukan
b. Faskes KB
Lengkap
c. Faskes KB
Plus pemberian layanan tubektomi
Sempurna
d. Faskes KB
Paripurna
201
4
56.3%
59.3 %
732.6%
82.1 %
49,22
%
6,600
Base line
2014
64.5% 68%
87.9%
89.5%
77.9%
52.03%
2,97
1
55,52%86.69% 88.48%
2,97
1
288
261
PELAYANAN KB
PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN DI RS
Persalinan
Pelayanan KB
PP/PK
IUD
Pembiayaan
KB
Kapitasi melalui
mekanisme rujuk
balik ke faskes
tingkat pertama.
SUNTIK
Tidak ada
perbedaan antara
pelayanan
IMPLANT
persalinan/kegugu
ran dengan atau
tanpa pelayanan
tubektomi dari
tarif INA CBG
Pelayanan KB di Rumah Sakit tidak dapat dilayani segera setelah
melahirkan tetapi harus dirujuk balik ke fasilitas kesehatan tingkat
pertama dengan sistem pembiayaan kapitasi sebagai upaya kendali
biaya. Dari sisi perluasan akses pelayanan KB berimplikasi pada
missed opportunities.
Persentas
e
Karakterist Persentase
ik
Tempat tinggal
Kelompok umur
Kota
74.8
15-24
80.9
Desa
82.2
25-34
80.5
35+
73.8
Pendidikan
Tidak
sekolah
82.4
SD
80.3
SMP
78.5
SMA
75.3
Kesejahteraan
Sangat
miskin
82.9
Miskin
81.4
Menengah
78
Kaya
75.8
Paritas
0-2
80.2
3-4
76.2
5+
77.0
Distribusi persentase wanita usia 15-49
tahun yang tidak ber-KB setelah
melahirkan/keguguran menunjukkan
distribusi yang hampir seragam
berdasarkan karakteristik tertentu
bahwa >70% dari mereka tidak berKB
BP/PPK
S
LOKMIN
PPLKB/KA
UPT KB
PERT
TOP
KKB TK KEC
KONSOLIDASI
INTERNAL
RAKOR KKB
TK
DES/KEL
PKB/PLKB
PPKBD
KIE OLEH
TOP KKB
TK DES/KEL
PERT LENGKAP
PLKB, IMP, &
POKTAN
YAN KB
TK KEC DI
PUSKESMA
S
YAN KB
TK DES DI
POSKESDE
S
PPKBD
KIE OLEH
KADER
PELY KS
(POKTAN
TRIBINA)
KELUARGA
POSYAN
DU
KEGIATAN STRATEGIS
KEGIATAN STRATEGIS
1. Inventarisasi dan pelaporan peserta JKN (PBI
dan non PBI dan pemetaan cakupan
perlindungan
jaminan
kesehatan
(JKN/jamkesda) bagi keluarga pra sejahtera
dan keluarga sejahtera I
2. Mendorong tersedianya peta pus sebagai
bahan koordinasi pemenuhan kebutuhan
pelayanan KB di sektor kesehatan dan
intervensi program KKBPK
3. Penyediaan alkon dan sarana penunjang di
faskes KB.
Pendataan
oleh SKPDKB
K/0/K
B
Aplikasi statistik rutin
berbasis web
Pengelompokan
jenis faskes KB
Pemenuha
n Alokon
1
.
Faskes KB
Sederhana
Pil, suntik,
kondom
2
.
Faskes KB
Lengkap
3
.
Faskes KB
Sempurna
=Faskes KB
Lengkap
4
.
Faskes KB
Paripurna
=Faskes KB
Lengkap
KEGIATAN STRATEGIS
5. Pengembangan
Model
Pelayanan
KB
melalui :
Praktik Bidan Perorangan Murni (berdiri
sendiri tidak terkait BPJS Kesehatan)
terkait dengan sistem R/R,
Praktik Bidan Perorangan
Perusahaan PT Astra Agro Lestari
6. Lomba Bidan Praktik Perorangan dan Lomba
KB Perusahaan
7. Dukungan Terhadap beberapa MOU yang
terkait program KB KR
KEGIATAN STRATEGIS
8. Penyerasian Kebijakan Penggarapan
Wilayah dan Sasaran Khusus
KB
di
Integrasi Pelayanan KB
KEGIATAN STRATEGIS
13.Intensifikasi klinik KB dalam program Kesehatan
Reproduksi di 10 Provinsi Penyangga Utama
14.Pemantapan KB PP dan PK dalam Peningkatan KB
MKJP
15.Lomba KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
di Rumah Sakit Tipe B, C dan D atau setara
16.Promosi Kesehatan Reproduksi melalui Persi Award
dan media KIE dan KIP/Konseling di di Faskes KB
(Poster, Lembar Balik, Leaflet, CD, Video)
TERIMA KASIH