KELOMPOK 3
Profil
Sangat
Jenis
AKDR
CuT-380
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk
hurup T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari
tembaga (Cu). Tersedia di Indonsesia dan terdapat dimana
mana.
AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T
(schering)
Cara Kerja
Keuntungan
Kerugian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Waktu Penggunaan
Sedang hamil
Perdarahan vagina yang tidak diketahui
Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atau abortus septik
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
yangdapat mempengaruhi kavum uteri
Penyakit trofoblas yang ganas
Diketahui menderita TBC pelvik
Kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Penjelasan Metode
Konseling AKDR
Pemasangan AKDR
Siapkan peralatan dan instrumen yang di perlukan sebelum melakukan tindakan,agar dapat
menghemat waktu. Bila alat-alat berada dalam paket yang telah di sterilisasi maupun di
DTT, jangan membuka paket sebelum pemeriksaan panggul selesai dan keputusan akhir
untuk pemasangan dilakukan.
Peralatan dan instrumen yang di anjurkan untuk pemasangan yaitu :
Bivalve speculum (Kecil, sedang atau besar)
Tenakulum
Sonde uterus
Forsep/korentang
Gunting
Mangkuk untuk larutan antiseptik
Sarung tangan (yang telah di DTT atau di sterilisasi atau sarung tangan periksa yang baru)
Cairan antiseptik (mis : povidon iodon) untuk membersihkan serviks
Kain kasa atau kapas
Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks (lampu senter sudah cukup), dan
Copper T 380A iud yang masih belum rusak dan terbuka.
Pencabutan AKDR
Jangan membuka kemasan steril yang berisi AKDR atau memasukan lengannya
sampai dipastikan bahwa klien dapat dipasang AKDR (yaitu setelah selesai
pemeriksaan panggul, termasuk pemeriksaan spekulum dan bimanual). Jangan
memasukan lengan AKDR dalam tabung inserer lebih dari 5 menit sebelum
dimasukan ke dalam uterus. (Pada waktu memasukan lengan AKDR didalam
kemasan sterilnya tidak perlu memakai sarung tangan steril atau DTT)
Langkah 1
Pastikan batang AKDR seluruhnya berada di dalam tabung inseter (sebagian
batang AKDR sering keluar dari tabung inseter meskipun kemasannya belum
dibuka) dan ujung tabung inseter yang berlawanan dengan ujung yang berisi
AKDR berada di dekat tempat membuka kemasan.
Langkah 2
Letakkan kemasan di atas permukaan datar, keras, bersih, dengan kertas penutup
yang transparan beraa di atas. Buka kertas penutup di bagian ujung yang
berlawanan dari tempat AKDR sampai kira kira sepanjang setengah jarak
dengan leher biru.
lanjutan
Langkah 3
Angkat kemasan dengan memegang bagian yang sudah dibuka (hati-hati jangan sampai AKDR keluar
dari tabung inseter). Kedua bagian kertas penutup yang sudah terbuka dilipat ke setiap sisinya dan di
pegang saat mengangkat, sehingga pendorong tetap steril waktu dimasukkan ke dalam tabung inseter.
Dengan tangan yang lain, masukkan pendorong ke dalam tabung inseter dan dorong hati-hati sampai
menyentuh ujung batang AKDR.
Langkah 4
Letakkan kembali kemasan pada tempat datar dengan bagian transparan menghadap ke atas.
Langkah 5
Pegang dan tahan ke-2 ujung lengan AKDR dari atas penutup transparan dengan jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri. Tangan kanan mendorong kertas pengukur dari ujung kemasan yang sudah dibuka
sampai ke ujung kemasan yang masihtertutup, sehingga lengan AKDR berada diatas pengukur. Sambil
tetap memegang ujung ke-2 lengan, dorong inseter dengan tangan kanan sampai ke pangkal lengan
sehingga ke-2 lengan akan terlipat mendekati tabung inseter.
Langkah 6
Tahan ke-2 lengan yang sudah terlipat tersebut dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan
kiri. Tarik tabung inseter melewati ke-2 ujung lengan, kemudian dorong kembali dan putar samapi ke-2
ujung lengan masuk ke dalam tabung inseter dan terasa ada tahanan yaitu pada batas lempengan
tembaga. Bagian lengan yang mempunyai lempengan tembaga tidak bisa dimasukkan ke dalam tabung
inseter, sehingga tabung inseter jangan di dorong terus kalau sudah terasa tahanan.
lanjutan
Langkah 7
Leher biru pada tabung inseter digunakan sebagai tanda kedalama kavum uteri
dan penunjuk ke arah mana lengan akan membuka saat dikeluarkan dari tabung
inseter.
Pegang leher biru dari atas penutup transparan dan dorong tabung inseter
sampai jarak anatar ujung lengan yang terlipat dengan ujung leher biru bagian
depan (dekat batang AKDR) sama panjangnya dengan kedalaman kavum uteri
yang telah diukur dengan sonde. Putar tabung inseter sampai sumbu panjang
leher biru berada pada posisi horizontal sebidang dengan lengan AKDR.
Langkah 8
AKDR sekarang siap untuk dipasang pada uterus. Buka seluruh penutup
transparan secara hati hati. Pegang tabung inseter yang sudah berisi AKDR
dalam posisi horizontal agar AKDR dan pendorong tidak jatuh. Jangan
melepaskan AKDR sebelum tabung inseter mencapai fundus. Sebelum
dipasang, tabung inseter jangan sampai tersentuh permukaan yang tidak steril
agar tidak terkontaminasi.
Langkah 1
Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks sesudah melakukan sonde uterus) sehingga
kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam satu garis lurus. Masukkan dengan
pelan dan hati hati tabung inseter yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis
dengan mempertahankan posisi leher biru dalam arah horizontal.
Sesuai dengan arah dan posisi kavum uteri, dorong tabung inseter sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai terasa ada ada tahanan dari fundus uteri. Pastikan leher biru
tetap dalam posisi horizontal.
Langkah 2
Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan lain
menarik tabung inseter sampai pangkal pendorong. Dengan cara ini dengan AKDR akan
berada tepat di fundus (puncak kavum uteri).
Langkah 3
Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabng inseter. Setelah
pendorong keluar dari tabung inseter, dorong kembali tabung inseter dengan pelan dan hati
hati sampai terasa ada tahanan di fundus. Langkah ini menjamin bahwa AKDR akan
berada di tempat yang setinggi mungkin dalam kavum uteri.
lanjutan
Langkah 4
Keluarkan sebagian tabung inseter dari kanalis servikalis. Pada waktu
benang tampak tersembul keluar dari lubang serviks sepanjang 3 4 cm,
potong benang tersebut dengan menggunakan guntuing Mayo yanng
tajam.
Dapat juga dilakukan dengan cara lain yaitu keluarkan seluruh tabung
inseter dari kanlis servikalis. Gunakan forsep untuk menjepit benang
AKDR kurang lebih 3 4 cm dari lubang serviks. Forsep didorong ke
arah uterus dan potong benang di depan jepitan forsep sehingga benang
yang tersembul hanya 3 4 cm. Memotong benang dengan menggunakan
cara ini dapat mengurangi risiko tercabutnya AKDR (bila gunting tumpul
dan benang tidak terpotong benar sehingga hanya terjepit).
Lepaskan tenakulum. Bila ada perdarahan banyak dari tempat bekas
penjepitan tenakulum, tekan dengan kasa sampai perdaharan berhenti.
Langkah 1
Menjelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan persilakan klien untuk
bertanya.
Langkah 2
Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan benang AKDR.
Langkah 3
Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali.
Langkah 4
Mengatakan pada klien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan. Menimpa klien
untuk tenang dan menarik napas panjang . memberitahu mungkin timbul rasa sakit
tapi itu normal.
Pencabutan normal, jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus
atau lengkung yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril dan tarik benang
pelan pelan, tidak boleh menarik dengan kuat. AKDR biasanya dapat dicabut
dengan mudah. Untuk mencegah benangnya putus, tarik dengan kekuatan tetap dan
cabut AKDR dengan pelan pelan. Bila benang putus saat ditarik tetapi ujung
AKDR dapat dilihat maka jepit ujung AKDR tersebut dan tarik keluar.
lanjutan
Pencabutan sulit. Bila benang AKDR tidak tampak, periksa pada kanalis
servikalis dengan menggunakan klem lurus atau lengkung. Bila tidak
ditemukan pada kanalis servikalis, masukkan klem atau alat pencabut AKDR
ke dalam kavum uteri untuk menjepit benang atau AKDR itu sendiri.
Bila sebgian AKDR sudah tertarik keluar tetapi kemudian mengalami
kesulitan menarik seluruhnya dari kanalis servikalis, putar klem pelan
pelan sambil tetap menarik selama klie tidak mengeluh sakit. Bila dari
pemeriksaan di dapatkan sudut anatar uterus dengan kanalis servikalis sangat
tajam, gunakan tenakulum untuk menjepit serviks dan lakukan tarikan ke
bawah dan ke atas dengan pelan pelan dan hati hati sambil memutar
klem. Jangan menngunakan tenaga yang besar
Langkah 5
Pasang AKDR yang baru bila klien menginginkan dan kondisnya
memungkinkan.
TERIMA KASIH
Kesimpulan
Pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau pasngan untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval kelahiran,
mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan umur pasanngan suami istri
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga(Hartanto, 2003).
Dalam pelaksanaan program KB biasanya digunakan alat kontrasepsi yang
digunakan untuk mengatur /mengendalikan pertumbuhan penduduk khususnya di
Indonesia.
Pengertian dari kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi yaitu
bertemunya sel sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada berbagaimacam cara
untuk mencegah konsepsi salah satunya dengan menggunakan AKDR.
Dalam penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta kerugian dari
penggunaan AKDR tersebut.
Masalah yang timbul dari penggunaan AKDR tersebut juga diharapkan bisa
teratasi dengan beberapa cara antara lain dengan memperhatikan cara pemakaian
yang benar, efek samping serta konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan