Tugas Rekayasa Fondasi 2
Tugas Rekayasa Fondasi 2
1.
Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyambung tiang pancang kayu !
2.
3.
4.
PENYELESAIAN
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyambung tiang pancang kayu, antara lain :
-
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua
batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak
lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh
penampang tiang pancang.
Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu
atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku
yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan
kekuatan yang diperlukan.
Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat
titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
sepatu pemancangan yang terbuat dari logam bila tiang pancang harus menembus
tanah keras atau tanah kerikil.
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang
pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk
apabila tiang katu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka
air tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila
dalam keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti. Sedangkan
pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan
menunda atau memperlambat kerusakan daripada kayu, akan tetapi tetap tidak
akan dapat melindungi untuk seterusnya. Pada pemakaian tiang pancang kayu ini
biasanya tidak diijinkan untuk menahan muatan lebih besar dari 25 sampai 30 ton
untuk setiap tiang.
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah
dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga
mudah memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter
yang cukup besar untuk digunakan sebagai tiang pancang.
Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu
yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya
kayu berlian. Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi
ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan. Semua kayu lunak yang
digunakan
untuk
tiang
pancang
memerlukan
pengawetan,
yang
harus
kebutuhan untuk
mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi
pelayanan.
-
2.
b.
Kemudian core ditarik keatas dan tiang pancang kayu dimasukan dalam
casing dan terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras.
c.
b.
c.
Setelah mencapai lapisan tanah keras core ditarik keluar lagi dari casing.
d.
Kemudian shell berbentuk pipa yang diberi alur spiral dimasukkan dalam
casing. Pada ujung bagian bawah shell dipasang tulangan berbentuk
sangkar yang mana tulangan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat
masuk pada ujung atas tiang pancang kayu tersebut.
e.
Beton kemudian dicor kedalam shell. Setelah shell cukup penuh dan padat
casing ditarik keluar sambil shell yang telah terisi beton tadi ditahan terisi
beton tadi ditahan dengan cara meletakkan core diujung atas shell.
Muka air tanah terendah sangat dalam sehingga bila menggunakan tiang
pancang kayu akan memerlukan galian yang cukup dalam agar tiang
pancang kayu tersebut selalu berada dibawah permukaan air tanah
terendah.
4).
Lapisan tanah keras letaknya terlalu dalam bila digunakan cast in place
concrete.
Muka air tanah terendah terlalu dalam kalai digunakan tiang composit
yang bagian bawahnya terbuat dari kayu.
5).
c. Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai
bertumpu pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah.
d. Rongga disekitar tiang beton precast atau tiang baja H diisi dengan kerikil
atau pasir.
B. Pondasi tiang pancang menurut metode pelaksanaan:
-
dengan point bearing piles yaitu daya dukung tiang merupakan daya dukung
titik.Untuk kasus semacam ini panjang tiang yang dibutuhkan dapat diketahui dengan
pasti.
Gambar 1 Dukung tiang titik [(a) dan (b)]; tiang gesek [(c)]
Disamping batuan, ada kalanya lapisan tanah yang sangat keras berada pada
kedalaman yang masuk akal, untuk ini tiang dapat diteruskan beberapa meter agar
mencapai tanah keras itu [lihat Gambar 6(b)]. Tiang dengan pedestal dapat dibuat
pada tanah seperti ini. Untuk jenis tiang seperti ini, beban batas tiang dapat
dinyatakan sebagai,
Dalam hal ini, panjang tiang yang dibutuhkan dapat juga diperkirakan dengan tepat
apabila catatan penyelidikan tanah tersedia.
Friction piles
Apabila batuan atau tanah keras tidak berada pada kedalaman yang masuk
akal, dukung tiang titik akan menjadi sangat panjang dan dengan demikian tidak
ekonomis. Untuk kondisi bawah tanah seperti ini, maka tiang dapat dimasukkan ke
dalam tanah melewati lapisan yang lunak hingga pada kedalaman tertentu [lihat
Gambar 6(c)].Beban batas untuk tiang semacam ini dapat dinyatakan seperti Pers. (5).
Namun apabila nilai Qp relatif kecil, maka
Tiang-tiang seperti ini disebut tiang gesek (friction piles)} sebab dominan dukungan
tiang berasal dari gesekan kulit tiang.Namun istilah tiang gesek, meskipun sudah
sering digunakan, bukanlah istilah yang tepat, sebab pada tanah lempung tahanan juga
ditimbulkan oleh adanya adhesion.
Panjang tiang gesek bergantung pada kuat geser tanah, beban, dan ukuran tiang.
Untuk menentukan panjang tiang yang dibutuhkan, yang dibutuhkan adalah
pengetahuan tentang interaksi tiang-tanah, judgment yang baik, dan pengalaman.
-
Tiang kompaksi
Dalam keadaan tertentu, tiang dapat disorongkan ke dalam tanah agar tanah
yang dekat dengan permukaan memadat (compaction).Tiang seperti ini disebut
dengan tiang kompaksi. Panjang tiang kompaksi bergantung pada faktor-faktor seperti
(a) kepadatan relatif tanah sebelum kompaksi, (b) kepadatan relatif yang diinginkan
setelah kompaksi, dan (c) kedalaman kompaksi yang diperlukan. Tiang-tiang ini
umumnya pendek, namun sejumlah pengujian dibutuhkan agar memperoleh gambaran
yang tepat untuk membuat keputusan tentang kedalamannya.
4. Pengaruh pemancangan terhadap kondisi tanah sekeliling jika tanah tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Tiang Pancang Dalam Tanah Kohesif
Pengaruh pemancangan dalam tanah kohesif ( lempung dan lanau ) sangat berbeda
dengan apa yang terjadi pada tanah pasir. Pemancangan tiang di dalam tanah
terjadi
dengan
berjalannya
waktu.
tenaga
pemancangan
yang
dibutuhkan
juga
besar.
padat (kerapatan relative Dr = 17 % ), dapat berkisar pada jarak antar 3 sampai 4 kali
diameter tiang, dihitung dari sisi tiang, dan 2.5 sampai 3.5 kali diameter di bawah
dasartiang.
Dalam tanah pasir yang berkepadatan sedang, pengaruhnya lebih besar, yaitu
sekitar 4.5 sampai 5.5 kali diameter tiang dihitung dari sisinya, dan 3 sampai 4.5 kali
diameter di bawah dasar tiang akibat pemancangan, diikuti oleh gerakan pasir di
sekitar dinding tiangnya. Gerakan ini cenderung mengurangi kepadatan pasir tepat di
sisi tiang, Sehingga mengurangi sebagian keuntungan dari akibat pemadatan oleh
pengaruh pemancangan. Di dalam kelompok tiang, oleh akibat pemancangan, tanah di
sekitar dan diantara masing masing tiang menjadi sangat padat. Jika jarak tiang
dekat, kapasitas kelompok tiang dapat menjadi lebih besar daripada jumlah kapasitas
tiang tunggal. Namun, jika pasir dalam kondisi padat, tanah akan cenderung
berkurang kepadatannya akibat pemancangan. Dalam kondisi ini, kapasitas tiang
dapat berkurang akibat pemancangan. Telah diamati bahwa tiang yang dipancang
lebih akhir mempunyai kapasitas dukung lebih tinggi daripada tiang yang dipancang
lebih dulu.
TUGAS
REKAYASA PONDASI II
OLEH
: 1306011024
TUGAS
REKAYASA PONDASI II
OLEH
: 1306012026
TUGAS
REKAYASA PONDASI II
OLEH
: 1306011020