1. Hydrozoa
Sebagai kelas yang paling primitif dari Coelenterata, Hydrozoa dianggap oleh
beberapa ahli evolusi telah melahirkan kedua kelas lain. Mereka
menunjukkan berikut fitur karakteristik:
Mereka terutama makhluk laut, tetapi beberapa adalah spesies air tawar
Banyak spesies memiliki kedua polip dan medusa
Contoh:
Hydra, Obelia dan Physalia
Hydrozoa (Yunani, hydro = air, zoon = hewan) sebagian besar hidup di laut,
hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar. Hydrozoa hidup sebagai
polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung
nematosista.
Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip
soliter Hydra membentuk tunas, tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel
akan lepas dari induknya. Namun pada polip koloni seperti Obelia, tunastunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan, disebutkoloni
hidroid. Koloni hidroid menetap di suatu tempat dengan hidroriza, yaitu
percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrat.
Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra
cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Beberapa medusa
menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada pula yang
fototaksis positif (mendekati sinar). Contoh Hydrozoa, antara lainPhysalia,
Obelia, dan Hydra.
2. Scyphozoa
Contoh:
Aurelia aurita
3. Anthozoa
karang tepi
4. Cubozoa
Cubozoa dahulu dimasukkan dalam golongan Scyphozoa, setelah ditemukan
perbedaan yang mendasar dengan kelompok Scyphozoa, kemudian dijadikan
kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah Cubozoa mengalami
metamorfosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk
kotak, dan memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan uburubur sejati. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisi datar, sehingga
berbentuk mirip kubus. Tinggi lonceng mencapai 17 cm, jumlah tentakel
empat buah atau empat rumpun dengan panjang mencapai 2 m. Cubozoa
mampu berenang cepat secara horisontal, dengan bagian aboral sebagai
anteriornya. Cubozoa hidup di laut tropis dan subtropis dengan makanan
utama ikan. Beberapa jenis Cubozoa membahayakan para perenang karena
sengatan nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit disembuhkan,
bahkan ada yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 20 menit.
Contohnya Chironex fleckeri(sea wasps) di perairan Indo-Pasifik.