Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi Coelenterata .

Terdapat sekitar 10.000 spesies Cnidaria yang telah diidentifikasi. Cnidaria


dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa,
dan Anthozoa.

1. Hydrozoa

Sebagai kelas yang paling primitif dari Coelenterata, Hydrozoa dianggap oleh
beberapa ahli evolusi telah melahirkan kedua kelas lain. Mereka
menunjukkan berikut fitur karakteristik:
Mereka terutama makhluk laut, tetapi beberapa adalah spesies air tawar
Banyak spesies memiliki kedua polip dan medusa
Contoh:
Hydra, Obelia dan Physalia
Hydrozoa (Yunani, hydro = air, zoon = hewan) sebagian besar hidup di laut,
hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar. Hydrozoa hidup sebagai
polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung
nematosista.
Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip
soliter Hydra membentuk tunas, tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel
akan lepas dari induknya. Namun pada polip koloni seperti Obelia, tunastunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan, disebutkoloni
hidroid. Koloni hidroid menetap di suatu tempat dengan hidroriza, yaitu
percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrat.
Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra
cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Beberapa medusa
menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada pula yang
fototaksis positif (mendekati sinar). Contoh Hydrozoa, antara lainPhysalia,
Obelia, dan Hydra.

2. Scyphozoa

Sebagian besar hewan kelas ini biasanya disebut ubur-ubur.


Mereka semitransparan dan berbagai warna.
Sebagian besar dari habitat laut.

Contoh:
Aurelia aurita

Aurelia dan cyanea (terbesar Jelly Fish).


Scyphozoa (Yunani, skyphos = mangkuk, zoon hewan) hidup di laut dan
merupakan ubur-ubur sejati, karena medusa merupakan bentuk dominan
dalam siklus hidupnya. Pada umumnya medusa berenang bebas, berbentuk

seperti payung dengan diameter 2 40 cm, bahkan ada yang mencapai 2 m.


Medusa berwarna menarik, seperti jingga, kesumba, atau kecoklatan. Ordo
Stauromedusae (Lucernariida) memiliki medusa yang bertangkai pada bagian
aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan benda lainnya. Ada
Scyphozoa yang tidak memiliki bentuk polip, misalnya Pelagiadan Atolla.
Namun ada pula yang memiliki bentuk polip, tetapi berukuran kecil
berupa skifistoma, contohnya Aurelia. Scyphozoa pada umumnya diesis dan
gonad terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi dapat terjadi secara
eksternal di air atau di koral. Contoh Schyphozoa, antara lain Perphylla
Chrysaora, Aurelia, Cyanea, danRhizostoma.

3. Anthozoa

Hewan ini sebagian besar makhluk laut.


Bentuk polip soliter atau kolonial yang hadir.
tahap Medusa tidak ada.
Rongga gastrovaskular dibagi menjadi ruang, peningkatan luas untuk
pencernaan.
Contoh:

karang tepi

Anthopleura xanthogrammica ( mawar laut)

Anemon laut dan karang, dll.


Anthozoa (Yunani, anthos = bunga, zoon = hewan) merupakan hewan laut
yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau
berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang
membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula
yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa
bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Gonad terdapat di gastrodermis.
Terdapat sekitar 6.100 spesies Anthozoa antara lain sebagai berikut.
1)
Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal semacam kaki.
2)
Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat kapur yang
disebut karang batu.
3)
Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan berbentuk
seperti ranting tumbuhan yang bercabang-cabang berwarna hitam.
4)
Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang, bertentakel
banyak, dan terbungkus selubung dari lendir dan pasir yang mengeras.
Corallium (red coral), digunakan untuk perhiasan.

4. Cubozoa
Cubozoa dahulu dimasukkan dalam golongan Scyphozoa, setelah ditemukan
perbedaan yang mendasar dengan kelompok Scyphozoa, kemudian dijadikan
kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah Cubozoa mengalami
metamorfosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk

kotak, dan memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan uburubur sejati. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisi datar, sehingga
berbentuk mirip kubus. Tinggi lonceng mencapai 17 cm, jumlah tentakel
empat buah atau empat rumpun dengan panjang mencapai 2 m. Cubozoa
mampu berenang cepat secara horisontal, dengan bagian aboral sebagai
anteriornya. Cubozoa hidup di laut tropis dan subtropis dengan makanan
utama ikan. Beberapa jenis Cubozoa membahayakan para perenang karena
sengatan nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit disembuhkan,
bahkan ada yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 20 menit.
Contohnya Chironex fleckeri(sea wasps) di perairan Indo-Pasifik.

Siklus Hidup Coelenterata .


Coelenterata memiliki dua gaya hidup utama. Beberapa, yang disebut polip,
hidup menempel pada permukaan padat dengan mulut diarahkan ke atas,
seperti hydra, karang dan anemon laut; lainnya (medusoid) yang berenang
bebas dengan mulut diarahkan ke bawah, seperti ubur-ubur. Banyak jenis
coelenterata mengalami keduanya pada waktu yang berbeda dalam siklus
hidup mereka, tetapi banyak yang lain tetap sebagai polip atau medusa untuk
semua kehidupan mereka.
Dalam gambar kita bisa melihat metagenesis atau siklus hidup salah satu
jenis cnidarian yang disebut Obelia (hydrozoan). Seperti kebanyakan
cnidaria, Obelia mengalami siklus hidup di mana pergiliran keturunan antara
dua bentuk tubuh dasar, medusa dan bentuk polip. Bentuk medusa adalah
berenang bebas dan seksual, sedangkan bentuk polip adalah sessile dan
mereproduksi secara aseksual dengan tunas.
1. Kebanyakan cnidaria, seperti Obelia, memiliki siklus hidup yang
bergantian antara generasi polip dan medusa. Pada Obelia, tahap yang paling
mencolok adalah polip. Tahap dari siklus hidup Obelia sebenarnya koloni
banyak polip saling berhubungan yang berbagi rongga gastrovaskular
tunggal.
2. Dalam koloni Obelia, polip melakukan fungsi yang berbeda. Beberapa
memiliki tentakel penyengat yang khusus untuk menangkap mangsa dan
makan, sementara yang lain khusus untuk reproduksi.

3. Polip reproduksi menghasilkan bentuk-bentuk tubuh medusa-alat aseksual


kecil. Medusa ini tumbuh dan kuncup lepas dari jaringan orangtua. Medusa
terdekat ujung polip adalah yang paling matang dan adalah yang pertama
untuk meninggalkan hewan induk. Karena mereka bisa berenang, membantu
medusa menybar di laut.
4. Sebuah medusa mungkin jantan atau betina. Medusa Jantan dan betina
memiliki gonad yang masing-masing memproduksi sperma dan telur. Medusa
bereproduksi secara seksual dengan melepaskan sel kelamin mereka ke dalam
air. Sel-sel sperma bertemu dan membuahi telur, yang menjadi zigot bersel
tunggal dari generasi berikutnya.
5. Sebuah zigot mulai membagi dan berkembang menjadi tahap larva dewasa,
yang disebut planula. Sebuah planula, yang ditutupi dengan silia, berenang ke
substrat dan mengendap di sana. Tumbuh dan berkembang menjadi bentuk
tubuh polip. Polip tunggal Obelia menjadi koloni polip melalui tunas
aseksual. Beberapa polip berdiferensiasi menjadi bentuk reproduksi yang,
pada gilirannya, melepaskan tunas medusa. Medusa yang akan berenang
menjauh dan memulai putaran kembali dari siklus hidup cnidarian.
Manfaat mempelajari coelenterata dalam bidang geologi yaitu dalam filum
coelenterate terdapat Cnidaria dari kelas Anthozoa yang merupakan

pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan


hewan laut lainnya dan berfungsi mencegah terjadinya erosi pantai atau
abrasi dengan begitu seorang geologis yang ingin mencegah bencana
alam seperti pengikisan pantai harus mempelajari cnidaria tersebut,
selain itu dalam mempelajari coelenterata soerang geologis akan
mengetahui tentang fosil-fosil pada coelenterata sehingga memudahkan
untuk mengidentifikasi batuan atau fosil yang ditemukan dn dapat
memperkirakan umur dari fosil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai