Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI METODE MAGNETIK UNTUK

PEMETAAN SEBARAN BIJIH BESI


DI LAMPAKUK KECAMATAN INDRAPURI

Pembimbing I
Gartika Setiya Nugraha, S.T., M.Si

Pembimbing II
Ibnu Rusydy, S.Si., M.Sc

Oleh:
LIA FITRIA RAHMATILLAH
1104107010008
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OUTLINE

1.PENDAHULUAN
2.DASAR TEORI
3.METODOLOGI PENELITIAN

Latar Belakang
Bijih besi
Lampakuk
Metode magnetik
Gambar 1. Peralatan PPM

Rumusan Masalah
Permasalahan

Batasan Masalah
Pengukuran

Bagaimana penyebaran bijih besi di


Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab.
Aceh Besar.

magnetik
Lampakuk,

menggunakan
dilakukan

di

Indrapuri,

metode
kawasan

Aceh

Besar

dengan luasan area 600 m x 600 m.

Hasil pengukuran metode magnetik


akan

diolah menggunakan perangkat

lunak Oasis Montaj dan diinterpretasi


secara

kualitatif

beberapa
(filtering).

metode

setelah

dilakukan

penapisan

data

Tujuan

1. Mendapatkan kontur anomali


total sebaran bijih besi di
Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab.
Aceh Besar.

Manfaat
Memberikan informasi sebaran
bijih besi di Lampakuk, Kec.
Indrapuri, Kab. Aceh Besar.

Diharapkan
2. Mengetahui sebaran biji besi
dangkal dan dalam di Lampakuk,
Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar.

dapat

berguna

sebagai studi aspek kebumian dan


tahapan

lebih

lanjut

dalam

melokalisasi sumberdaya mineral


bijih besi dangkal dan dalam di
Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab.
Aceh Besar.
Bac
k

Geologi Daerah Penelitian


Peta Indeks

Gambar 2. Peta Geologi Lokasi Penelitian (Sumber : Bennett et al, 1981)

Konsep Dasar Teori Magnetik


Hukum Coulomb

Gambar 3.Dipole gaya magnet saling


menolak (kiri) dan saling menarik (kanan)

Intensitas Magnetisasi

Suseptibilitas Magnetik Batuan


dan Mineral
M = kH

Tabel 1. Suseptibilitas magnetik batuan dan


mineral (Schon J.H, 2011)
Suseptibilitas ( k*10-6
Batuan
SI unit)
Limestone
0 3.000
(T)
Serpentine
3.100 18.000
(H)
Basalt
200 175.000
(T)
Mineral
Suseptibilitas
Magnetit
1.200.000 19.200.000
(T)
Hematit
500 35.000
(T)
Ilmenit
300.000 3.500.000
(T)
Titanomagn
130.000 620.000
etik
(H)
Goethite
1.100 12.000
(H)
Pyrhotite
460 1.400.000
(H)
Pyrite
50 5.000
(T)

Konsep Dasar Teori Magnetik


Magnetisasi

Batuan

dan

Mineral

Diamagnetik : Perak, emas,


tembaga, seng, grafit, marmal,
kuarsa, batu garam, feldspar,
gipsum.

Paramagnetik

Piroksen,

olivin, garnet, biotit, ambifol.


-

Ferromagnetik : Besi, nikel,


kobalt

Ferrimagnetik

Magnetit,

ilmenit.
Gambar 4. material dimagnetik, para magnetik,
ferro-,ferri-, dan antiferromagnetik,
(Schon, 2011).

Antiferromagnetik : hematit.

Konsep Dasar Teori Magnetik


Medan Magnet Anomali
I = 00

I = 450

Gambar 5. Respon anomali magnet pada


inklinasi (a) equator magnetik, (b) inklinasi
26.60 N, dan (c) kutub utara magnetik,
(Dobrin and Savit, 1988).

I = 900

Bijih Besi
Bijih Besi Primer
1. Magnetit (Fe3O4)

Bijih Besi Sekunder


1. Limonit (2Fe2O3.3H2O)
2. Geotit (FeO(OH)
3. Siderit (FeCO3)
4. Pirit (FeS2)

Gambar 6. Magnetit (Rauf, 2012)


2.

5. Titaniferous (ilmenit)
(FeO.TiO2 )

Hematit (Fe2O3)

Gambar 7. Hematit
(Encyclopadia Britannica, 2008)

Gambar 8. bijih besi sekunder


(Encyclopadia Britannica, 2008 dan
Bac
Pellant, Chrish. 1992)

Metode Penelitian
Waktu dan Tempat
Penelitian
Tempat : Lampakuk, Kec.
Indrapuri, Kab. Aceh Besar.

Laboratorium Geofisika
Eksplorasi dan Dinamika
Kerak Bumi (JTG)
Waktu : Februari Juni
2015

Gambar 9. Peta lokasi penelitian

Alat dan Bahan

Proses Kerja

Tabel 2. Peralatan yang digunakan


dalam penelitian
NO

Nama Alat

Jumlah

2
3

Tongkat sensor

2 unit

1 unit

Laptop
GPS Garmin tipe
navigasi
Kompas

Meteran

2 unit

Alat tulis
Software Oasis
Montaj, lisensi
dari USM
Software Gemlink

1 unit

9
10

2. Pengukuran data magnetik


3. Pengolahan data magnetik

Proton Precission
Magnetometer
(PPM)
Sensor

1. Orientasi lokasi penelitian

2 unit

4. Interpretasi anomali magnetik

2 unit

1 unit
1 unit

1 unit
1 unit

Gambar 10. Peralatan PPM

Diagram Alir Penelitian

Gambar 11. Diagram alir

SYUKRAN JAZAKUMULLAH

Bac
k

Anda mungkin juga menyukai