Bahan Bacaan 2.3 Sketsa
Bahan Bacaan 2.3 Sketsa
PAKET KEAHLIAN
NAMA MODUL
NAMA KB
MENGGAMBAR SKETSA
1.1.
KB 2.3
Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang
digunakan sebagai patokan (datum feature).
Pada contoh di atas, alas dari balok digunakan sebagai patokan sedangkan sisi tegak
merupakan bidang yang ditoleransi.Penyajian pada gambar kerja lambang untuk
menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan segi tiga sama kaki yang dihitamkan,
disambung dengan garis tipis yang berakhir pada kotak, di dalam kotak terdapat huruf
patokan yang dibuat dengan huruf kapital.
Huruf-huruf yang menyerupai angka harus dihindarkan, misalnya huruf Ountuk patokan,
gambar 6.20 berikut ini menunjukkan bahwa bidang sebagai patokan, cara
penggambarannya ialah segi tiga patokan tidak segaris dengan garis ukur.
Angka dalam kotak menunjukkan bahwa secara teoritis ukuran harus tepat. Penerapan dari
angka dalam kotak diperlihatkan oleh gambar 5.16berikut ini, pengertiannya ialah secara
praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asaljangan lebih dari 0,02 mm, untuk mudahnya
1|Hal
Bahan Rujukan
ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99
mm-11,01 mm.
Tabel 5.1 Lambang toleransi Geometri
2|Hal
Bahan Rujukan
1.1.1.2. Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar 6.27 dan paparan
berikut ini.
penyimpangan bawah.
TL = toleransi lubang; TP = toleransi poros : perbedaan antara penyimpangan atas
dengan penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan
ukuran minimum.
GN =garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.
US = ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah
diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran
maksimum izin.
UD =Ukuran dasar adalah ukuran/dimensi benda yang dituliskan dalam bilangan
bulat. Daerah toleransi adalah daerah antara harga batas atas dan harga batas
bawah. Penyimpangan adalah jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.
1.1.1.3. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan
oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan
suaian (fit). Suaian ada tiga kategori, yaitu:
Suaian Longgar (Clearance Fit): selalu menghasilkan kelonggaran, daerah
toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
3|Hal
Bahan Rujukan
Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan menghasilkan kerapatan,
daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros.
Suaian pas (Transition Fit): suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun
kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling menutupi.
Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 6.28a dan Gambar 6.28b.
Untukmengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah
menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
sistem suaian berbasis poros (shaft basic system),
sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).
Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka penyimpangan atastoleransi
poros selalu berharga nol (es = 0). Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis lubang
maka penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai nol (EI
= 0).
4|Hal
Bahan Rujukan
Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi (Gambar 6.29), yaitu
toleransi bilateral dan toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi
tersebut yaitu a dan b sampai saat ini masih diterapkan. Akan tetapi cara b lebih
komunikatif karena memperlancar komunikasi sebab dibakukan secara
internasional.
5|Hal