Anda di halaman 1dari 14

PROFIL

Nama
: SRI MULYATI ULFAH
NPM
: 13.400.008
Kelas
: DDT-4/13
Tempat, tanggal lahir : CIANJUR, 29 APRIL 1995
Alamat
: Kp. Sindangkarya
Kelurahan Saganten
Kecamatan Sindangbarang
Kabupaten Cianjur

ANALISIS
KETIDAKLENGKAPAN
PENGISIAN INFORMED
CONSENT GUNA MENUNJANG
MUTU REKAM MEDIS DI
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI
DAN MULUT KOTA BANDUNG

Latar Belakang Penelitian

Rekam medis merupakn unit penting di


rumah sakit, maka data yang terdapat
dalam rekam medis harus bermutu. Salah
satu kriteria rekam medis yang bermutu
adalah rekam medis yang lengkap
pengisiannya apalagi dalam hal pengisian
informed
consent
atau
persetujuan
tindakan kedokteran, yang keberadaan
dan kelengkapan pengisiannya amatlah
penting sebagai bukti hukum yang sah.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut


adalah rumah sakit yang hampir
semua tindakannya adalah tindakan
invasif yang dapat merusak jarngan,
maka harus memerlukan informed
consent dan pengisiiannya harus
lengkap guna menunjang mutu rekam
medis di Rumah Sakit Khusus Gigi Dan
Mulut Kota Bandung.

Tujuan Penelitia

Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui analisis
ketidaklengkapan pengisian
informed consent guna
menunjang mutu reka medis di
Rumah Sakit Khusus Gigi dan
Mulut Kota Bandung.

Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah
metode
deskriftif
dengan
pendekatan kualitatif.
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan adalah dengan menggunakan
metode observasi, wawancara dan
kajian pustaka.
Teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan adalah redusi data, penyajian
data dan verifikasi.

Hasil Analisis

Dari penelitian yang dilakukan


didapatkan
hasil
angka
ketidaklengkapan mencapai 100%
artinya 98 sampel yang diambil
pada bulan Januari s/d Februari
2016 tidak ada informed consent
yang diisi secara lengkap.

Pengisian informed consent yang paling


tinggi ketidaklengkapannya dari kriteria
informai
identitas
pasien
ialah
hubungan dengan pasien sebanyak 80
lembar (82%), nama wali sebanyak 73
lembar (74%) dan alamat lengkap
sebanyak 55 lembar (56%), dari kriteria
bukti
rekaman
yaitu
tindakan
kedokteran
angka
ketidak
lengkapannya ialah 63% atau 62
lembar informed consent yang tidak

Dari kriteria keabsahan rekaman yang


paling tinggi ketidaklengkapannya
ialah tandatangan dan nama saksi 2,
memiliki ketidaklengkapan sebanyak
87 lembar (89%), sedangkan dari tata
cara
mencatat
angka
ketidaklengkapannya ialah 6% untuk
tanggal dan 2% untuk mencatat di
garis yang tetap.

Data tersebut menggambarkan bahwa


petugas yang terkait dalam pengisian
informed consent belum melakukan
prosedur sepenuhnya sesuai Permenkes
No. 269/Menkes/Per/III/2008 pada pasal 5
ayat 1 dan 2 bahwa setiap dokter/dokter
gigi
dalam
menjalankan
praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis
dan harus dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima pelayanan.

Hal
ini
dikarenakan
:
(1)
Kurangannya staf rekam medis, (2)
Tidak adanya prosedur analisis
ketidaklengkapan pengisian rekam
medis secara umum dan informed
consent khususnya, (3) Kurangnya
kesadaran petugas kesehatan yang
terlibat dalam pengisian informed
consent.

Lanjut

Maka penulis pemberikan saran untuk


mengurangi permasalahan yang ada,
yaitu: (1) Menerapkan prosedur analisis
ketidaklengkapan pengisian informed
consent, (2) Lakukan perekrutan staf
untuk tugas analisis rekam medis, atau
lakukan pelatihan analisis kelengkapan
rekam medis kepada staf yang sudah
ada,

Lanjut

(3) Mengadakan penyuluhan kepada


petugas kesehatan terkait akan
pentingnya kelengkapan pengisisan
informed consent, (4) Berikan
punishment dan reward kepada
petugas
kesehatan
yang
bersangkutan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai