PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi.Baik
manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.Air sungai berakhir di laut sehingga
air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas.
Air yang berada di permukaan dataran, baik air itu berasal dari air hujan, mata
air, maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju ke tempat
yang lebih rendah. Mula-mula saluran yang dilalui ini berukuran relative sempit dan
pendek.Namun, secara alamiah aliran air ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya.
Akibatnya, saluran ini semakin lama semakin lebar dan panjang, dan terjadilah apa
yang disebut sungai.
Akibat aliran air ini, maka akan menimbulkan dampak berupa erosi
(pengikisan), pengangkutan (transportasi), dan penimbunan atau pengendapan
(sedimentasi). Ketiga aktifitas tersebut tergantung pada factor-faktor kemiringan
daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran air.Makin besar
kemiringan aliran sungai, makin besar pula aktifitas pengikisan dan pengangkutan.
Sebaliknya, penimbunan akan semakin intensif pada daerah dataran, dimana aliran
mengalir lambat sehingga air mempunyai kesempatan untuk mendapatkan material
yang dibawahnya.
B. Rumusan Masalah
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami sebagai penulis hanya membahas tentang defenisi
sungai, jenis-jenis sungai, bagian dan karakteristik sungai, pola aliran sungai beserta
arusnya.Kemudian kami juga membahas tentang Erosi, penyebabnya, jenis-jenisnya,
dampaknya serta penanggulangannya.
D. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Fisika kebumian
serta memberikan informasi kepada pembaca mengenai Sungai dan Erosi.
E. Manfaat
Dengan adanya makalah ini pembaca bisa menjadikan referensi tentang Sungai
dan Erosi serta memberikan informasi kepada pembacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sungai
Sungai adalah bagian bumi yang menjadi tempat berakumulasinya air yang
mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Air yang berada di permukaan dataran,
baik air itu berasal dari air hujan, mata air, maupun cairan gletser, akan mengalir
melalui sebuah saluran menuju ke tempat yang lebih rendah. Mula-mula saluran yang
dilalui ini berukuran relative sempit dan pendek.Namun, secara alamiah aliran air ini
mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran ini semakin lama
semakin lebar dan panjang, dan terjadilah apa yang disebut sungai.
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau
atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di
daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian
hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses pengikisan dan
pengendapan di sepanjang sungai. Sungai merupakan jalan air alami.mengalir menuju
Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sungai juga salah satu bagian
dari siklus hidrologi.
Dengan melalui Sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di
daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Air dalam Sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun,
mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga
berasal dari lelehan es / salju.
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke
anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri
dan kanan.Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara
sungai.
1.
Jenis-Jenis Sungai
a. Menurut Jumlah Air
1) Sungai Permanen
2) Sungai Periodik
Sungai Periodik adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.
Contoh :
yang meresap tadi muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air,
kemudian membentuk aliran sungai. Pada umumnya, sungai-sungai di
Indonesia tergolong jenis sungai hujan, kecuali beberapa sungai di
Provinsi Papua tergolong sungai campuran.
2) Sungai Gletser
Sungai Gletser yaitu sungai yang airnya berasal dari gletsyer atau saiju
yang telah mencair. Gletsyer adalah lapisan es yang bergerak secara
perlahan melalui lembah menuruni pegunungan-pegunungan karena gaya
beratnya. Sungai gletsyer banyak terdapat di daerah-daerah beriklim
dingin dan sekitar kutub.
3) Sungai Campuran
Sungai Campuran yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan
gletsyer yang mencair.Di daerah lintang sedang, pegunungan-pegunungan
sangat tinggi umumnya tertutup oleh saiju, dan banyak gletsyer menuruni
lereng melalui lembah tersebut. Karena perubahan suhu, saiju dan gletsyer
sewaktu-waktu dapat mencair dan mengisi lembah-lembah sungai di
sekitarnya. Disamping itu, karena daerah tersebut juga mempunyai
presipitasi yang cukup tinggi maka air hujan di daerah itu juga masuk ke
dalam palung-palung sungai. Sungai yang asal airnya berasal dari gletser
yang mencair dan juga air hujan disebut sungai campuran. Contoh sungai
campuran di Indonesia ialah sungai: Digul dan Memberamo di Provinsi
Papua, kedua sungai tersebut hulunya berada disekitar Puncak Jayawijaya
yang puncaknya selalu tertutup saiju abadi.
2. Bagian-Bagian Sungai
a. Bagian Hulu
Bagian hulu merupakan bagian awal dari sebuah sungai.Biasanya bagian
ini terletak di pegunungan.Pada bagian ini, lembah sungai memiliki bentuk
menyerupai huruf V. Ciri cirinya adalah, sungai sungai dibagian hulu memiliki
aliran yang sangat deras dan sungai sungainya lumayan dalam.Hal ini di
karenakan karena leteknya yang di daerah pegunungan yang memiliki
kemiringan cukup curam. Sehingga air akan sangat cepat untuk mengalir ke
bawah. Proses yang terjadi disini adalah proses erosi. Proses erosi sendiri
diakibatkan oleh aliran yang sangat deras tadi. Karena aliran ini juga lah, air
akan menggerus sungai dengan sangat cepat, sehingga lembah sungai ini
membentuk huruf V.
karakteristik :Ciri-ciri sungai yang berada di hulu yaitu, dangkal, banyak
sekali batu-batu, sempit, dan kadang terdapat air terjun.
b. Bagian Tengah
Bagian tengah adalah lanjutan dari bagian hulu tadi.Bagian tengah biasanya
memiliki cirri lembah sungai membentuk huruf U. Hal ini dikarenakan
kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan landai.Hal ini
mengakibatkan aliran air tidak begitu deras. Karena air tidak terlalu deras,
maka proses erosi disini sidah tidak begitu dominan. Masih ada proses erosi,
tetapi itu kecil sekali. Proses yang dominan terjadi di daerah ini adalah
transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang terjasi di bagian hulu
tadi, dibawa oleh air menuju ke daerah bawahnya, kearah hulu.
Karakteristik :Ciri daerah peralihan adalah agak dalam, batu-batu yang
berada di sengai tidak membahayakan, banyak jeram. Dengan ciri tersebut,
daerah peralihan inilah yang cocok untuk melakukan pengarungan.
c. Bagian Hilir
Bagian hilir adalah bagian sungai terakhir, yang akhirnya bagian ini akan
mengantar sungai itu ke laut (muara). Ciri cirri bagian ini adalah, lembah
sungai disini tidak berbentuk V atau U lagi, tetapi lebih menyerupai huruf U
yang lebar.Sungai di daerah hilir ini biasanya sudah ber-meander (Berliku
liku). Di daerah ini proses yang dominan adalah sedimentasi. Artikel partikel
hasil erosi di bagian hulu, yang kemudian di transportasi di bagian tengah,
akan di endapkan di bagian hilir ini. Jika sungai bermuara di laut yang
permukaan bawah lautnya landai, dan arus / gelombangnya tidak besar, maka
kemungkinan akan terbentuk delta.
Karakteristik :Cirinya, kedalaman sungainya sangat dalam, lebar dan
arusnya tenang.
B. EROSI
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah
dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal
hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan
pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan
dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Erosi seperti
pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan).Tapi yang membedakan erosi
dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti
10
air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga
perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi
angin (deflasi), Erosi gletser (glasial),Erosi Akibat gaya berat.
1.
2.
partikel tanah.
Erosi Percikan (Spash erosion).Erosi percikan ini terjadi karena
tenaga tetesan air hujan yang memecahkan tanah atau batuan
11
4.
5.
Erosi angin adalah proses terkikis dan terangkutnya batuan atau tanah
oleh tenaga angin. Erosi angin ini juga disebut dengan istilah Deflasi.
Proses erosi oleh angin hanya terjadi di daerah yang kering, yaitu di
daerah gurun pasir dan pantai berpasir. Erosi angin yang terjadi di daerah
12
Erosi gletser adalah proses terkikisnya tanah atau batuan oleh tenaga
cairan gletser atau es. Erosi gletser ini hanya terjadi di daerah iklim
sedang, daerah iklim dingin dan di pegunungan tinggi.Erosi oleh tenaga
gletser atau es yang mengalir menuruni lereng ini disebur eksarasi.
Beberapa daerah yang sering terjadi erosi gletser adalah : Pegunungan
himalaya, Pegunungan Alpen, Pegunungan Rocky, Puncak jaya Wijaya
dan daerah beriklim sedang dan dingin. Bahan hasil erosi biasanya di
endapkan di bawah lereng.Bahan endapan erosi gletser baik yang halus
maupun kasar disebut morena.
d. Erosi ombak/Gelombang (Abrasi)
13
14
semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya
erosi adalah karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan
tanah.
Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah
sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat
erosi yang tinggi.
Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga
mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau
rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut
dan es.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:
1) Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks
erosifitas hujan.Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat
mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan
yang terjadi.
2) Tanah
15
3.
4.
menahan air.
Meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah.
Serta berkurangnya kemantapan struktur tanah yang pada
akhirnya
menyebabkan
memburuknya
pertumbuhan
16
lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan
kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi
penggenangan.
4) Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah
lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan
ke permukaan tanah.Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan,
vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan
akar-akar yang menyebar.
5) Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun
menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak
melakukan
kesalahan
dalam
pengelolaan
lingkungan,
seperti
3.
Dampak Erosi
Dampak erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi
(on site) dan dampak pada daerah diluarnya (off site).
1) Dampak erosi on site.
Dampak erosi tanah di tapak (on-site) merupakan dampak yang
dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan
produktifitas.Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan
penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya
menimbulkan terjadinya tanah kritis.Peristiwa erosi mempengaruhi
17
dampak
serius
tersebut,
usaha
pencegahan
erosi
18
4.
2.
3.
dapat dikurangi
Mengurangi lajunya aliran- aliran air permukaan agar daya kikisnya
4.
Dengan adanya prinsip- prinsip diatas maka usaha pengendalian erosi dapat
dilaksanakan dengan teknologi:
1) Cara vegetatif atau biologi
2) Cara mekanik, dan
3) Cara Kimiawi yaitu dengan memanfaatkan bahan- bahan pemantap tanah
Cara- cara tersebut ada yang bersifat preventif dan ada pula yang bersifat
represif, serta ada pula yang harus dilaksanakan oleh para petani atau pengguna tanah
itu sendiri. Dan kalau kerusakan tanah telah parah, haruslah ditangani oleh
pemerintah dengan partisipasi para petani itu sendiri.Yang bersifat preventif tentunya
kalau keadaan tanah yang tererosi belum begitu parah, preventif artinya pencegahan.
19
Tindakan pencegahan ini akan melibatkan pihak PPL pertanian yang akan
melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada para petani, tentang pengolahan tanah
yang baik.
Yang bersifat represif, yaitu tindakan- tinadakan yang perlu dilakukan oleh
pihak
pemerintah,
mengingat
demikian
parahnya
kerusakan
tanah
yang
terjadi.Misalnya bukit yang menjadi gundul, tanah- tanah kritis pada DAS,
pendangkalan sungai dan lain sebagainya.
Usaha- usaha pemerintah dalam hal ini adalah dengan cara menyediakan bibit
tanaman terpilih yang demikian banyak untuk pelaksanaan reboisasi dan penghijauan,
sejumlah biaya untuk pembangunan tanggul- tanggul yang permanen dan biayabiaya lainnya sehubungan dengan proyek- proyek padat karya yang melibatkan
tenaga kerja dipedesaan dalam rangka penanggulangn banjir.
Semua usaha preventif dan represif hendaknya disertai dengan tindakan yang
tegas terhadap mereka yang melakukan perusakan hutan, tanah dan air.
1) Cara Vegetatif
Cara ini didasarkan pada peranan tanaman, dimana tanaman- tanaman
itu sebagai bahan yang mempunyai peranan untuk mengurangi erosi, yaitu
dalam hal:
1. Batang, ranting dan daun- daunnya berperan menghalangi
tumbukan- tumbukan langsung butir- butir hujan pada
2.
permukaan tanah.
Daun- daun penutup tanah serta akar- akar yang tersebar pada
lapisan permukaan tanah, berperan mengurangi kecepatan
3.
20
4.
3.
4.
3) Cara Kimiawi
21
Yang dimaksud dengan cara kimiawi dalam usaha pencegahan erosi yaitu
dengan pemanfaatan bahan- bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki
struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.
Pemantap tanah dengan bahan pemantap ialah pembentukan struktur tanah
dengan pori- pori atau ruang udara didalam tanah diantara agregat- agregatnya
yang sekaligus mencapai kestabilan, dimana penggunaan bahan pemantap
tersebut dapat berupa bahan alami ataupun buatan teta[pi terbatas pada
jumlahnya yang sedikit.
Penggunaan bahan- bahan pemantap tanah bagi lahan- lahan pertanian
yang baru dibuka sesungguhnya sangat diperlukan mengingat:
1.
Lahan- lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanatanah perawan yang memerlukan banyak perlakuan agar dapat
2.
3.
Jadi
struktur
tanah
itu
haruslah
distabilkan
dahulu
dalam
Emulsi bitumen
(Berbentuk cair)
22
2.
3.
4.
5.
6.
Polyurethane
Polyacrylamide
Polyacrylacid
Polysachharide
Polyvinylalcohol
(Berbentuk cair)
(Berbentuk cair)
(Berbentuk cair)
(Berbentuk cair)
(Berbentuk cair)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sungai adalah bagian bumi yang menjadi tempat berakumulasinya air
yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Air yang berada
dipermukaan dataran, baik air itu berasal dari air hujan, mata air, maupun
23
cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju ke tempat yang
lebih rendah.
Jenis jenis sungai terbagi atas jumlah air, pola alirannya dan sumber
airnya. Berdasarkan jumlah airnya jenis jenis sungai terbagi menjadi ;
sungai permanen, sungai periodik, dan sungai episodik. Berdasarkanpola
alirannyajenis jenis sungai terbagi menjadi ; pola aliran radial (menjari),
pola aliran dendritik, pola aliran trelis, pola aliran rectangular, pola aliran
anular,
pola
aliran
sentripetal,
dan
pola
aliran
paralel
(sejajar).
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis susun agar bermanfaat bagi pembaca
dan diri penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa di dalam penyajian makalah
24
ini masih banyak ditemukan kekeliruan dan kesalahan, itu semua karena
keterbatasan ilmu atau wawasan yang dimiliki penulis, karena penulis sebagai
mahasiswa yang sedang dalam tahap belajar dan tentunya ilmu penulis sangat
terbatas, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini dan dapat bermanfaat bagi masa
yang datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-sungai.html
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-sungai-jenis-sungai-macam-macamcontoh.html
http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/karakteristik-sungai-bagian-hulu-tengah.html
http://geografiupi2010.blogspot.com/2012/11/karakteristik-hulu-sungai.html
http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/03/pola-pengaliran-sungai.html
25
http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-sungai.html
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-sungai-jenis-sungai-macam-macamcontoh.html
http://www.gerbangilmu.com/2014/07/pengertian-dan-macam-macam-erosi.html
http://www.mediapusat.com/2013/08/jenis-jenis-erosi-dan-dampaknya.html
http://link-geo.blogspot.com/2009/08/erosi-dampak-serta-upaya-mengurangi.html
http://echonr4.blogspot.com/2009/11/pencegahan-erosi.html
26