Kelompok 2
Miranti
Novita Wardhani
Nurul Ulfah
Sylvia Fatrani Aisyah
Pengertian Kredit
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Pengertian Kredit
Pengertian Kredit
UU No. 10 Tahun 1998 (UU
kredit sebagaiPerbankan)
penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu,
berdasarkan
persetujuan
atau
kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Jenis-jenis Kreditor
Perjanjian Kredit di
Perjanjian kredit yang dibuat oleh dan
Bawah
Tangan
antara para
pihak yang
terlibat dalam
perjanjian kredit tersebut tanpa
melibatkan
pihak
pejabat
yang
berwenang/Notaris.
Perjanjian Kredit Di bawah tangan
biasa;
Perjanjian Kredit Di bawah tangan
yang dicatatkan di Kantor Notaris
(Waarmerking);
Perjanjian Kredit Di bawah tangan
yang ditandatangani di hadapan
KlausulaAffirmative
Covenant
Memberikan ijin kepada Bank atau petugas-petugas yang diberi kuasa oleh Bank
untuk: (a) melakukan pemeriksaan (audit) terhadap buku-buku, catatan-catatan dan
administrasi Debitur serta memeriksa keadaan barang-barang jaminan, dan (b)
melakukan peninjauan ke dalam proyek, bangunan-bangunan lain dan kantor-kantor
yang digunakan Debitur;
Menyerahkan data yang diminta oleh Bank dalam rangka pengawasan pemberian
kredit yaitu, antara lain namun tidak terbatas pada Laporan keuangan, laporan
inventory, daftar tagihan dan lain-lain.
KlausulaNegative Covenant
Klausula Jaminan
Untuk menjamin pembayaran dari pinjaman yang
diberikan, Debitur diminta untuk menyerahkan
jaminan kepada Bank dimana jaminan tersebut
akan diikat sebagaimana yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Klausula Kompensasi
Pasal mengenai Kompensasi ini diatur berkaitan
dengan adanya pasal 1425 sampai dengan 1429
KUH Perdata mengenai kompensasi hutang.
Klausula Kompensasi ini berisikan persetujuan
dari Debitur untuk melepaskan hak-haknya yang
diatur dalam pasal tersebut, sehingga Debitur
tidak dapat mengkompensasikan piutang piutang
dagang yang ia miliki kepada Bank (bila ada)
dengan hutangnya kepada Bank.
Pengalihan Hak
Maksud dari pencantuman klausula pengalihan
hak ini Debitur telah memberikan persetujuan
kepada Bank untuk mengalihkan pinjaman
kepada Pihak ketiga dengan tanpa merubah
kondisi yang telah disetujui sebelumnya.
Sedangkan Debitur tidak dapat mengalihkan
pinjamannya kepada pihak lain tanpa adanya
persetujuan dari Bank.
Klausula Kelalaian
Jaminan
Adalah suatu yang diberikan kepada
kepada kreditur untuk menimbulkan
keyakinan
bahwa
debitur
akan
memenuhi kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang yang timbul dari
suatu perikatan.
Asas-Asas Jaminan
Asas publicitet
Asas specialitet
Asas inbezittstelling
Asas horizontal
Jaminan Umum
Adalah jaminan dari pihak debitur yang terjadi atau timbul dari
undang-undang, yaitu bahwa setiap barang bergerak ataupun
tidak bergerak milik debitur menjadi tanggungan utangnya
kepada kreditur. Maka apabila debitur wanprestasi maka
kreditur dapat meminta pengadilan untuk menyita dan
melelang seluruh harta debitur
Jaminan Khusus
Jaminan khusus yaitu bahwa setiap jaminan utang yang
bersifat kontraktual, yaitu yang terbit dari perjanjian
tertentu, baik yang khusus ditujukan terhadap benda-benda
tertentu maupun orang tertentu.
Jaminan Perorangan
Penanggungan
Borgtocht
Jaminan
Immateriil
Definisi
Menurut Sri Soedewi M.S.
Jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada
perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap
debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya
Menurut Soebekti
Suatu perjanjian antara seorang kreditur dengan orang
ketiga, yang menjamin dipenuhinya kewajiban si debitur. Ia
bahkan dapat diadakan di luar (tanpa) si berhutang (debitur)
tersebut
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1820
Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga
demi kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi
perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi
perikatannya
Bersifat Accesoir
Perjanjian yang mengikuti perjanjian pokoknya
Perjanjian dapat
dibatalkan
Perjanjian accesoirnya tidak ikut batal meskipun perjanjian pokoknya
dibatalkan, jika pembatalan tersebut sebagai akibat dari eksepsi yang
hanya menyangkut diri pribadi debitur.
Bersifat Subsidair
Ditinjau dari sudut cara pemenuhan prestasi. Berdasarkan Ps.1820 BW
bahwa penanggung mengikatkan diri untuk memenuhi perutangan
debitur manakala debitur sendiri tidak memenuhinya
Penanggung Solider
Penanggung solider adalah penanggung yang mengikatkan dirinya
bersama-sama dengan debitur untuk pemenuhan suatu prestasi
secara tanggung menanggung.
Kreditur dapat langsung menuntut pemenuhan prestasi pada
debitur maupun pada penanggung terlebih dulu dari debitur untuk
memenuhi prestasi tersebut. Jadi kedudukan penanggung dengan
debitur setara.
Penanggung Utang
Alasan perjanjian penanggungan utang
Si penanggung mempunyai persamaan kepentingan ekonomi dalam usaha
dari peminjam (ada hubungan kepentingan antara penjamin dan peminjam),
Penanggung Utang
Akibat-akibat penanggungan utang antara kreditur
dan penanggungnya
Pada prinsipnya, penganggung utang tidak wajib membayar utang debitur
pada kreditur, kecualidebitur lalaimembayar utangnya
Penanggung Utang
Akibat-akibat penanggungan utang antara kreditur
dan penanggungnya
Penanggungan tidak dapat menuntut supaya barang milik debitur lebih
dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutangnya, jika:
Dia (penanggung utang) telah melepaskan hak istimewanya untuk
menuntut barang-barang debitur lebihdahulu disita dan dijual;
Ia telah mengikatkan dirinya bersama-sama dengan debitur utama secara
tanggung menanggung, dalam hal itu akibat-akibat perikatannya diatur
menurut asas asas utang-utang tanggung-menanggung;
Debitur dapat mengajukan suatu eksepsi yang hanya mengenai dirinya
sendiri secara pribadi;
Debitur dalam keadaan pailit; dan
Dalam hal penanggungan yang diperintahkan hakim (pasal
1832KUHPerdata)
Penanggung Utang
Akibat-akibat penanggungan antara debitur dan
penanggung dan antara para penanggung
Hubungan hukum antara penanggung dengan debitur utama adalah erat
kaitannya dengan telah dilakukannya pembayaran debitur kepada kreditur.
Untuk itu, pihak penanggung menuntut kepada debitur supaya membayar
apa yang telah dilakukan oleh penanggung kepada kreditur. Disamping
penanggung utang juga berhak menuntut:
Pokok dan bunga
Penggantian biaya,kerugian,dan bunga.
Disamping itu, penanggung juga dapat menuntut debitur untuk diberikan ganti rugi
atau untuk dibebaskan dari suatu perikatannya bahkan sebelum ia membayar
utangnya:
Bila ia digugat dimuka hakim untuk membayar
Bila debitur berjanji untuk membebaskannya dari penanggungannya pada suatu
waktu tertentu
Bila utangnya sudah dapat ditagih karena lewatnya jangka waktu yang telah
ditetapkan untukpembayarannnya
Setelah lewat waktu 10 tahun, jika perikatan pokoktidak mengandung suatu jangka
waktu tertentu untuk pengakhirannya, kecuali bila perikatan pokok sedemikian
sifatnya, sehingga tidak dapat diakhiri sebelum lewat waktu tertentu.
Penanggung Utang
Hapusnya penanggungan
Hapusnya penanggungan hutang diatur dalam pasal 1845-1850 KUHPerdata.
Di dalam pasal 1845 KUHPerdata disebutkan bahwa perikatan yang timbul
karena penanggungan, hapus karena sebab-sebab yang sama dengan yang
menyebabkan berakhirnya perikatan lainnya, pasal ini menunjuk kepada
pasal 1381,1408, 1424, 1420, 1437, 1442, 1574, 1846, 1938, dan 1984
KUHPerdata.
Didalam pasal 1381,ditentukan 10 cara berakhirnya perjanjian
penanggungan utang yaitu pembayaran; penawaran pembayaran tunai,
diikuti dengan penyimpangan atau penitipan; pembaruan hutang;
kompensasi hutang; pencampuran hutang; pembebasan utang; musnahnya
barang terutang; kebatalan atau pembatalan; dan berlakunya syarat
pembatalan.
Penjamin
Penjamin
berhakberhak
mengajukan
segala
bantahandapat
digunakan
mengajukan
segala
bantahandapat
digunakanoleh
oleh
kreditur.Bantahan
tersebut
tidak
boleh
hanya
berkaitan
debitur debitur
kepadakepada
kreditur.Bantahan
tersebut
tidak
boleh
hanya
berkaitan
KUHPerdata).
dengan dengan
pribadipribadi
debiturdebitur
(pasal(pasal
18471847
KUHPerdata).
Jaminan kebendaan
Jaminan Kebendaan
Adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas
suatu benda, mempunyai hubungan langsung
atas
benda
tertentu
debitur,
dapat
dipertahankan
terhadap
siapapun,
selalu
mengikuti bendanya (droit de suite) dan dapat di
peralihkan. Jaminan kebendaan kemudian dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
Benda Bergerak, lembaga jaminannya adalah :
Gadai, Fidusia
Benda Tidak Bergerak, lembaga jaminannya :
Hypotik dan hak tanggungan
Gadai
Adalah suatu hak yang diperoleh kreditor (si
berpiutang) atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh debitur (si berutang),
atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada kreditor itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada kreditur-kreditur lainnya,
dengan kekecualian biaya untuk melelang barang
tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan,
biaya-biaya mana harus didahulukan. (Pasal 1150
KUHPerdata)
Hapusnya Gadai
Hak gadai hapus apabila hutang telah dibayar oleh
si berutang.
Objek Gadai berada di tangan si berutang
Keluar dari kekuasaan penerima gadai atau
dilepaskan dari kekuasaan penerima gadai
Karena persetujuan gadai bersifat accessoir yang
jika perjanjian pokok berakhir maka dengan
sendirinya gadai pun berakhir
Barang gadai menjadi milik dari si pemegang gadai
atas kesepakatan atau persetujuan dari si pemberi
gadai (pengalihan hak milik atas kesepakatan).
Hak Tanggungan
Adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang
merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan
yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap
kreditor- kreditor lainnya.
Pembebanan Hak
Tanggungan
Proses pembebanan Hak Tanggungan dilaksanakan melalui
dua tahap kegiatan, yaitu:
Sanksi Administratif
Pejabat yang melanggar atau lalau dalam
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam UU
No 4 Tahun 1996 mengenai Hak Tanggungan maka
dapat dikenai sanksi administrative berupa
Teguran lisan
Teguran tertulis
Pemberhentian sementara dari jabatan
Pemberhentian dari jabatan
HIPOTEK
Selain itu, terdapat ketentuan bahwa kapal laut yang berukuran paling sedikit
20 m3 isi kotor ke atas dapat di-hipotik. Pasal 314 ayat 1 KUHD:
Kapal-kapal Indonesia yang ukurannya paling sedikit dua puluh meter kubik
isi kotor dapat didaftarkan di suatu daftar kapal sesuai dengan peraturanperaturan yang akan diberikan dengan ordonasi tersendiri.
Sifat-Sifat Hipotik
Hapusnya Hipotek
JAMINAN FIDUSIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG
JAMINAN FIDUSIA
Pengertian
Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda
bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud dan benda tidak bergerak khususnya
bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan
yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi
Fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang
tertentu, yang memberikan kedudukan yang
diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap
kreditor lainnya.
Pembebanan Jaminan
Fidusia
Pembebanan Benda dengan Jaminan
Fidusia dibuat dengan akta notaris
dalam bahasa Indonesia dan
merupakan akta Jaminan Fidusia.
Terhadap pembuatan akta Jaminan
Fidusia, dikenakan biaya yang
besarnya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
Pembebanan Jaminan
Fidusia
Pembebanan Jaminan
Fidusia
Pembebanan Jaminan
Fidusia
Jaminan Fidusia dapat diberikan
kepada lebih dari satu Penerima
Fidusia atau kepada kuasa atau wakil
dari Penerima Fidusia tersebut.
Kecuali diperjanjikan lain:
Jaminan Fidusia meliputi hasil dari
benda yang menjadi obyek jaminan
Fidusia.
Jaminan Fidusia meliputi klaim asuransi,
dalam hal benda yang menjadi obyek
Jaminan Fidusia diasuransikan.
Hak Mendahului
Penerima Fidusia memiliki hak yang
didahulukan terhadap kreditor
lainnya.
Apabila atas Benda yang sama
menjadi obyek Jaminan Fidusia lebih
dari 1 perjanjian Jaminan Fidusia,
maka hak yang didahulukan
diberikan kepada pihak yang lebih
dahulu mendaftarkannya pada
Kantor Pendaftaran Fidusia.
TERIMA KASIH