Teori Konstruktivistik Dalam Belajar Dan Pembelajaran
Teori Konstruktivistik Dalam Belajar Dan Pembelajaran
DISUSUN OLEH :
AYU SULISTIAN
NPM : 1114500035
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah teori
kontrukstivistik dalam belajar dan pembelajaran ini dengan tepat waktu.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pengajar yang
telah membimbing dalam proses pembelajaran. Makalah ini disusun sebagai tugas dari
Dosen pengajar sebagai salah satu bahan penilaian agar sekiranya dapat bermaanfaat
bagi seluruh para pembaca.
Kami menyadari bahwa di dalam membuat Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan koreksi
demi kesempurnaan pembuatan Makalah selanjutnya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Tegal, 21 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
i
ii
iii
1
2
2
3
3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
Konstruktivistik ......................................................... 8
4. Kelebihan dan Kekurangan Teori
Konstruktivistik ........................
Kesimpulan.......................................................................................
Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.........................................12
11
11
11
ABSTRAK
Pendidikan adalah hal yang paling penting dalam kemajuan sebuah bangsa atau
negara, Suatu bangsa atau negara yang ingin maju tentu saja harus mampu membangun dan
berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dunia yaitu dengan pendidikan. Jadi pendidikan
sangatlah berperan bagi negara, pendidikan adalah suatu kunci dari sebuah kehidupan , dan
tanpa kunci tersebut suatu bangsa akan mengalami kegagalan.
Dalam pendidikan, belajar sangatlah diperlukan karena belajar merupakan aktivitas
yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya. Belajar bisa
dilakukan melalui berbagai pelatihan pelatihan ataupun pengalaman pengalaman, dalam
dunia belajar tentunya ada seorang pengajar, Pengajar atau disebut juga dengan pendidik
sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu
membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Proses belajar dan pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai macam metode,
diataranya yaitu dengan teknik teori konstruktivistik. Dimana dengan teori ini proses belajar
dan pembelajaran lebih menekankan kepeda kreatifitas dan keaktifan berfikir peserta didik
untuk mampu berfikir lebih luas dalam mengatasi sebuah permasalahan yang ada.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam berbagai negara adalah menjadi salah satu persoalan yang
sangat serius, namun dari sisi lain negara juga merasakan bahwa pendidikan
merupakan tugas negara yang sangat penting. Suatu bangsa yang ingin maju tentu saja
harus mampu membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dunia yaitu
dengan pendidikan. Jadi pendidikan sangatlah berperan bagi negara, pendidikan
adalah sebagai kunci, dan tanpa kunci itu usaha mereka akan gagal.
Di era globalisasi yang serba modern menuntut setiap negara untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan dalam
hal ini sangat dibutuhkan atau sangat berpengaruh untuk mempersiapkan sumber daya
manusia yang dapat untuk menghadapi tuntutan zaman. Namun, mendidik anak sejak
dini hingga menjadi individu yang berkualitas, dan mempertahankan kualitas tersebut
tidaklah hal yang mudah. Memerlukan proses yang lebih lama untuk membentuk
individu yang mampu mengikuti alur era globalisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut
individu harus melakukan suatu proses yang disebut belajar.
Dalam pendidikan, belajar merupakan kata kunci yang paling penting. Jika
tidak ada belajar maka tidak akan ada pendidikan. Dan didalam pendidikan akan
terjadi suatu pembelajaran yang akan membentuk individu yang berkualitas.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan
dalam dirinya. Belajar bisa dilakukan melalui berbagai pelatihan pelatihan ataupun
pengalaman pengalaman. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli
pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah
laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru
dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa
sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga
pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan
panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa
peserta didiknya menjadi lebih baik.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman
dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran
tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori
belajar
kontruktivistik
dan
penerapannya
dalam
pembelajaran ?
2. Bagaimana proses belajar menurut teori konstruktivistik ?
3. Apakah perbedaan pembelajaran tradisional
dan pembelajaran konstruktivistik ?
4. Kelebihan dan kelemahan teori konstruktivistik.
C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui tentang teori belajar konstruktivisik dan penerapannya
dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tentang proses belajar menurut teori konstuktivistik.
3. Untuk mengetahui perbedaan pembelajaran tradisional dengan pembelajaran
konstruksivistik.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari teori konstruktivistik.
BAB II
PEMBAHASAN
diberi
kebebasan
untuk
mengungkapkan
pendapat
dan
3. Perbandingan
Pembelajaran
Tradisional
dan
Pembelajaran
Konstruktivistik
Proses pembelajaran akan efektif jika diketahui intikegiatan belajar yang
sesungguhnya. Pada bagian ini akan dibahas ciri ciri pembelajaran tradisional atau
behavioristik dan ciri ciri pembelajaran kontruktivistik.
Kegiatan pembelajaran yang selama ini berlangsung, yang berpijak pada teori
behavioristik, banyak didominasi oleh guru. Guru menyampaikan materi pelajaran
melalui ceramah, dengan harapan siswa dapat memahaminya dan memberikan respon
sesuai dengan materi yang diceramahkan. Dalam pembelajaran, guru banyak
menggantungkan pada buku teks. Materi yang disampaikan sesuai dengan urutan isi
buku teks. Diharapkan siswa memiliki pandangan yang sama dengan guru, atau sama
dengan buku teks tersebut. Alternatif alternatif perbedaan interpretasi diantara siswa
10
terhadap fenomena sosial yang kompleks tidak dipertimbangkan. Siswa belajar dalam
isolasi, yang mempelajari kemampuan tingkat rendah dengan cara melengkapi buku
tugasnya setiap hari.
Berbeda dengan bentuk pembelajaran diatas, pembelajaran konstruktivistik
membantu siswa menginternalisasi dan menstransformasi informasi baru. Tranformasi
terjadi dengan menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk
struktur kogntif baru. Pendekatan konstruktivistik lebih luas dan sukar untuk
dipahami. Pandangan ini tidak melihat pada apa yang dapat diungkapkan kembali atau
yang dapat diulang oleh siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan dengan cara
menjawab soal soal tes ( sebagai imitasi ), melainkan pada apa yag dapat dihasilkan
siswa, didemonstrasikan, dan ditunjukkannya.
Secara rinci perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional dan pembelajaran
kontrustivistik adalah sebagai berikut :
Pembelajaran tradisional
Pembelajaran kontrukstivistik
1. Kurikulum disajikan dari bagian
1. Kurikulum disajikan mulai dari
bagian
menuju
dengan
ke
seluruhan
pada
menekankan
ketrampilan dasar.
luas.
2. Pembelajaran lebih menghargai
pada pemunculan pertnyaan dan
buku kerja.
sumber
data
primer
dan
manipulasi bahan.
4. Siswa dipandang sebagai pemikir
guru
dirinya.
pada
umumnya
pemikir
yang
dapat
hasil
pengetahuan
belajar
siswa
atau
dipandang
11
5. Pengukuran
proses
dan
hasil
melalui
tugas
tugas
pekerjaan
6. Siswa siswa banyak belajar dan
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang
berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan
tingkah laku yang bersifat relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan
tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional,
sikap,dan yang lainnya.belajar adalah perubahan dari yang tidak tahu menjadi
tahu. Belajar dapat menjadi cara untuk menggali potensi lebih dalam, bakat-bakat
yang terpendam dapat dimunculkan dengan belajar.
Proses belajar konstruktivistik adalah dimana proses belajar yang berlangsung
atau berjalan dalam pembelajaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu
saja dari pikiran guru ke pikiran siswa Artinya bahwa siswa harus aktif secara
13
B. SARAN
Dalam hal ini, penyusun menyarankan kepada pembaca agar semakin giat
belajar. Dengan belajar kita dapat menambah pengetahuan serta mengubah sikap
dan perilaku menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diteladani. Dengan belajar
pula kita dapat mengembangkan beragam kemampuan dan bakat yang ada didalam
diri. Sedangkan untuk para peserta didik, khususnya penyusun sendiri
menyarankan bahwa sebagai seorang pendidik, yang menjadi fasilisator bagi
peserta didiknya agar dapat melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya
dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik dan merubah
tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih Asri, 2012.belajar dan pembelajaran.jakarta: RinekaCipta.
Winkel, WS.. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Ella Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi.
Bandung : Pakar Raya, 2004.
14