Anda di halaman 1dari 11

Antioksidan sebagai Penghambat Proses

Penuaan
dengar istilah ANTIOKSIDAN. Namun apa itu antioksidan dan apa peranannya, benarkah zat
tersebut mampu menghambat proses penuaan? Anti Oksidan berarti menghambat proses
oksidasi. Proses oksidasi yang dimaksud disini adalah oksidasi dari radikal bebas. Radikal
bebas merupakan senyawa yang tidak stabil yang memiliki elektron tidak berpasangan yang
mencari pasangan dari sel-sel tubuh, yang mana sel tubuh yang terdiri dari protein atau lipid
merupakan senyawa yang terdiri dari elektron berpasangan yang solid. Bila elektron
berpasangan tersebut berikatan dengan radikal bebas atau mengalami oksidasi maka sel
tersebut akan rusak. Disinilah peranan dari anti oksidan yaitu menghambat proses aoksidasi
radikal bebas terhadap sel tubuh
Oksigen adalah senyawa yang mutlak diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme tubuh yaitu
mengubah nutrisi menjadi energi. Bila sel tubuh yang dalam kondisi normal memiliki
elektron-elektron yang berpasangan ini kontak dan bereaksi dengan oksigen (teroksidasi)
maka molekul-molekulnya menjadi tidak stabil dan berubah menjadi radikal bebas.

Bahaya Radikal Bebas


Antioksidan merupakan senyawa yang berperanan dalam mencegah atau melindungi sel-sel
tubuh dari efek bahaya radikal bebas. Radikal bebas sendiri dapat berasal dari dalam tubuh
yaitu dari hasi metabolisme tubuh maupun dari luar. Radikal bebas sebagai molekul yang
tidak stabil selalu berusaha mengambil elektron sel lain, akibatnya struktur sel menjadi
berubah. ila berlangsung terus dapat menyebabkan kerusakan sel seperti proses pengkaratan
besi. Oksidasi oleh radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan protein tubuh, DNA,
penuaan, kanker dan penyakit lainnya. Radikal bebas yang berlebihan dapat memicu dan
memperparah, penyakit jantung, infeksi, tumor dan kanker, penyakit mata (sepert katarakdan
glukoma), penyakit kulit (seperti alergi dan dermatitis), dan lainnya. Tetapi perlu juga diingat
bahwa dalam keadaan berlebih antioksidan juga dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh.
Biasanya, tubuh memiliki sistem pertahanan alami untuk menetralisir radikal bebas agar tidak
berkembang menjadi berbahaya. Namun, pengaruh lingkungan dan kebiasaan buruk seperti
radiasi ultraviolet, polusi, kebiasaan mengkonsumsi junk food dan merokok dapat membuat
sistem pertahanan tubuh kewalahan menghadapi radikal bebas yang berjumlah besar.
Mengkonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir radikal bebas
berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan menyumbangkan
elektron sehingga membuatnya stabil. Diperkirakan ada lebih dari 4.000 senyawa dalam
makanan yang berfungsi sebagai antioksidan. Yang paling banyak dipelajari adalah beta
karoten (pro vitamin A), vitamin C, vitamin E, asam fenolik, selenium, klorofil, karotenoid,
flavonoid, glutasion, koenzim Q10, melatonin, dan likopen. Perlu dicatat bahwa vitamin A
sendiri bukan antioksidan.

Sumber Antioksidan
Berdasarkan asalnya antioksidan bisa berasl dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Dalam
keadaan tertentu yang disebut stress oksidatif, antioksidan endogen tidak mampu
menanggulangi efek radikal bebas dan memerlukan antioksidan dari luar.
Sumber-sumber antioksidan dapat digolongkan menjadi antioksidan alami dan antioksidan
sintetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan dan tumbuhan
berkayu. Tingkat keamanannya juga baik serta lebuh diminati dan banyak dipergunakan
untuk makanan, kesehatan maupun kosmetik. Beberapa jenis antioksidan dari tumbuhan
adalahi golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, dan triterpenoid. Golongan
senyawa yang aktif sebagai antioksidan pada batang, buah, dan daun mengkudu berasal dari
golongan flavonoid. Ginseng yang berperan sebagai antioksidan, mengandung saponon
glikoside. Tanin yang banyak terdapat pada tehdipercaya memiliki aktivitas antioksidan yang
tinggi.
Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, rempah-rempah dan teh/ teh hijau
adalah makanan yang kaya unsur antioksidan. Bagi Anda yang sibuk dan cenderung tidak
dapat makan dengan pola makan berimbang, kini banyak tersedia suplemen kesehatan yang
menyediakan antioksidan ekstra secara praktis.
Ada beberapa nutrisi dalam makanan yang mengandung antioksidan. Vitamin C, vitamin E,
dan beta karoten adalah di antara yang paling umum dipelajari antioksidan diet.
Vitamin C merupakan antioksidan larut dalam air yang paling penting dalam cairan
ekstraselular. Vitamin C membantu untuk menetralkan ROS dalam air atau fasa air sebelum
dapat menyerang lipid.
Vitamin E adalah antioksidan larut dalam lemak yang paling penting. Hal ini penting sebagai
jaringan-melanggar antioksidan dalam membran sel. Asam lemak membran dapat melindungi
dari lipid peroxidation. Selain vitamin C mampu regenerasi vitamin E.
Beta karoten dan lainnya karotenoid juga memiliki sifat antioksidan. Karotenoid bekerja
dalam sinergi dengan vitamin E
Terlepas dari diet, tubuh juga memiliki beberapa mekanisme antioksidan yang dapat
melindungi diri dari ROS dimediasi kerusakan. Enzim antioksidan-glutathione peroksidase,
katalase, dan superoksida dismutase (SOD) adalah enzim tersebut. Mereka membutuhkan
mikronutrien kofaktor seperti selenium, besi, tembaga, seng, dan mangan untuk aktivitas
mereka. Telah diusulkan bahwa asupan makanan yang tidak memadai mineral ini juga dapat
menyebabkan aktivitas antioksidan yang rendah.

Cara Kerja Antioksidan


Berdasarkan cara kerjanya antioksidan dibagi menjadi primer, sekunder dan tersier.
Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan
memutus reaksi berantaidan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Contoh
antioksidan primer, ialah enzim superoksida dimustase (SOD), katalase, dan glutation
dimustase. Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah
terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder diantaranya yaitu vitamin E, Vitamin

C dan Beta-karoten. Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan
yang disebabkan oleh radikal bebas. Contohnya yaitu enzim yang memperbaiki DNA pada
inti sel adalah metionin sulfoksida reduktase.

Kekurangan antioksidan
Diet rendah lemak dapat mengganggu penyerapan beta karoten, vitamin E, dan nutrisi lainnya
larut dalam lemak. Buah-buahan dan sayuran adalah sumber penting dari vitamin C dan
karotenoid. Biji-bijian dan minyak nabati berkualitas tinggi adalah sumber utama vitamin E.
Banyak zat tanaman-berasal disebut sebagai fitonutrien, atau phytochemical. Ini juga
memiliki sifat antioksidan. Phenolic senyawa seperti flavonoid merupakan bahan kimia
tersebut. Ini ditemukan di beberapa buah-buahan, sayuran, teh hijau ekstrak dan lain-lain (

Antioksidan sebagai Senjata Melawan Radikal Bebas


Asap rokok, asap kendaraan, dan makanan yang terkontaminasi pestisida merupakan
contoh-contoh sumber radikal bebas dari luar tubuh yang berisiko merusak sel-sel
dalam tubuh dan memicu penyakit serius. Mengonsumsi makanan yang kaya
antioksidan dapat mengurangi risiko kerusakan tersebut.
Saat dibelah, buah pisang dengan cepat akan berubah warna. Daging ayam yang tidak
disimpan dalam lemari pendingin pada lama-kelamaan akan menjadi basi. Inilah yang
dinamakan proses oksidasi. Begitu juga dengan proses alami yang terjadi pada sel tubuh
manusia.
Saat tubuh menggunakan oksigen, sekitar 1-2 persen sel-sel akan menjadi rusak dan berubah
menjadi radikal bebas. Radikal bebas adalah sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat
menyebabkan kondisi negatif tertentu. Untuk mencegah kerusakan, tubuh membutuhkan
cukup antioksidan.

Antioksidan vs Radikal Bebas


Antioksidan adalah bahan yang membantu melindungi sel-sel tubuh Anda dari efek buruk
radikal bebas. Radikal bebas dapat diperoleh secara alami dan dari luar tubuh. Secara alami,
radikal bebas adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan.
Sedangkan dari luar tubuh, ditimbulkan akibat asap rokok dan radiasi. Radikal bebas yang
tidak dapat ditangani tubuh dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, seperti kanker
dan sakit jantung.
Pada masa ini, terutama di kota-kota besar ketika tingkat polusi lebih tinggi, antioksidan
sangat dibutuhkan. Beban oksidatif dalam tubuh di lingkungan semacam itu jauh lebih tinggi
dibandingkan di tempat dengan tingkat polusi rendah. Tubuh Anda tidak secara alami dapat
memproduksi antioksidan sesuai kebutuhan sehingga Anda perlu mengonsumsi cukup
makanan dengan kandungan antioksidan tinggi. Untuk memerangi radikal bebas, disarankan
untuk mengonsumsi cukup makanan yang mengandung antioksidan tiap harinya.

Jenis dan Sumber Antioksidan


Terdapat berbagai jenis antioksidan. Vitamin C berperan mencegah kerusakan dengan
menangkap dan menetralisasi radikal bebas. Sementara vitamin E dapat memecah rantai
radikal bebas. Satu lagi adalah flavonoid sebagai jenis yang terdapat dalam banyak makanan
dan merupakan bagian terbesar dari antioksidan. Tiap jenis antioksidan bekerja dengan cara
yang berbeda pada bagian tubuh yang berlainan juga. Tubuh Anda memerlukan berbagai
paduan vitamin dan mineral untuk melindungi diri dari kerusakan.
Beberapa sayur dan buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Contoh antioksidan yang digunakan tubuh adalah vitamin C, E, dan betakarotin. Ketiganya
banyak terkandung dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye, kuning, dan ungu.
Berikut ini adalah beberapa makanan sumber antioksidan utama yang disarankan untuk
dikonsumsi secara rutin.

Buah-buahan: apel, pir, anggur, jeruk, pisang, mangga, nanas, pepaya, stroberi.

Sayur-sayuran: brokoli, asparagus, tomat, kubis merah, ubi merah.

Kacang-kacangan: pecan, kenari, almond.

Selain bahan di atas, cokelat tanpa bahan tambahan, teh hijau merupakan sumber antioksidan
yang baik. Sebisa mungkin konsumsi beragam kelompok makanan agar mendapatkan
manfaat terbaik dari semua jenis.
Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita lanjut usia yang tidak terbiasa mengonsumsi
sayur dan buah-buahan segar tiap hari akan memiliki risiko 25 persen lebih tinggi untuk
mengalami serangan jantung dalam waktu 10 tahun ke depan dibandingkan yang tidak.
Hindari memasak sayuran terlalu matang agar kandungan vitamin tidak hilang. Cara terbaik
mengonsumsi sayur adalah dengan dikonsumsi mentah atau dikukus setengah matang.

Lebih Baik Sayur dan Buah Alami


Penelitian menemukan bahwa suplemen antioksidan belum tentu mendatangkan manfaat
sebanyak antioksidan yang terdapat dalam bahan makanan segar. Bahkan terdapat penelitian
yang menemukan bahwa dalam beberapa kasus suplemen ini dapat mendatangkan risiko.
Selain berisiko mendatangkan komplikasi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain,
suplemen antioksidan dalam dosis tinggi dapat mendatangkan risiko kesehatan. Pada
perokok, suplemen betakaroten dalam kadar tinggi berisiko menyebabkan kanker paru-paru.
Sementara suplemen vitamin E dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko stroke dan
kanker prostat.
Daripada suplemen, buah dan sayur segar merupakan sumber antioksidan alami terbaik.
Utamakan yang mengandung vitamin E, C, dan karotenoid, flavonoids, tanin, fenol and
lignan. Selain kaya antioksidan, pada umumnya buah dan sayur segar ini kaya dengan serat
dan rendah kadar lemak jenuh serta kolesterolnya.
Namun bukan berarti bahwa makanan kaya antioksidan langsung dapat mencegah semua
kemungkinan penyakit. Manfaat yang didapatkan dari makanan bergizi bisa dimaksimalisasi
dengan paduan pola hidup sehat, seperti olahraga secara teratur dan istirahat yang cukup.

Inilah 30 makanan sumber antioksidan


1. Kurma (dactylifera phoenix)
Buah kurma adalah buah yang selalu hadir disaat momen puasa. Rasanya manis, bentuknya bulat atau lonjong,
warnanya kecoklatan, kehitaman, dan dia adalah buah yang sangat kaya akan nutrisi baik. Buah kurma
mengandung kalium (potassium), serat, kalsium, zat besi (Fe), Vit A, B2, B12, dan Vit C, aspirin, salisilat,
fosfor, sulfur, natroum (sodium), magnesium, cobalt, seng, fluorin, tembaga (Cu), mangaan, selulosa, dan
karbohidrat (berupa glukosa dan fruktosa). Kandungan vitamin C nya berperan sebagai antioksidan. Kurma
mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui bersifat anti infeksi, anti-inflamasi dan
anti-hemoragik. Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan sangat penting
untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit tetap sehat. Mengkonsumsi buah-buahan alami
yang kaya akan vitamin A diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
2. Kismis
Kismis adalah buah anggur (hijau atau hitam) yang dikeringkan. Tak mengejutkan jika kismis masuk dalam
daftar 10 buah kaya antioksidan. Tentu saja karena bahan dasar kismis adalah anggur yang memang
mengandung zat antioksidan yang tinggi. Kismis dapat ditemui di dalam roti, namun bisa ditaburkan pada
oatmeal, rasanya lezat dan tidak akan membuat bosan. Catechin, salah satu dari antioksidan pada ksimis yang
sangat berguna dalam pencegahan tumor dan kanker kolon serta menjaga kesehatan jantung kita. Phenolic
Phytonutrients dikenal karena memiliki fungsi sebagai pembunuh kuman, antibiotik dan antioksidan, banyak
ditemui di kismis. Saat demam, Phenolic Phytonutrients akan membantu menyembuhkannya dengan melawan
infeksi bakteri. Kismis mengandung senyawa antioksidan alami yang berupa Oleanolic acid, Oleanolic
aldehyde, Betulin, Betulinic acid dan 5 (hydroxymethyl)-2-furfural yang ternyata ampuh untuk melawan bakteri
penyebab kerusakan gigi dan gusi.
3. Blueberry (Vaccinum corymbosum)
Blueberry adalah buah yang berasal dari Amerika Utara. Buah yang tumbuh di musim panas di Amerika Utara
ini tumbuh secara liar seperti semak, memiliki khasiat banyak sekali yang terkandung di dalamnya. Sedangkan
untuk di Indonesia sendiri masih jarang kita jumpai, namun berbagai olahannya bisa ditemukan di berbagai
gerai minuman dan es krim. Warnanya hijau, dan akan berubah menjadi ungu jika sudah matang dengan rasa
manis. Rasa buahnya agak asam dan biasa dijadikan selai dan untuk topping roti dan kue. Bluberry mengandung
berbagai zat gizi, contohnya beberapa mineral (mangan, kalsium, fosfor, besi, kalium, dan seng), Vit B1, B2,
B3, dan B6, Vit C, Vit E. Vit K, karbohidrat, lemak, dan antosinin. Antisinin adalah zat antioksidan yang mampu
menghambat perkembangan sel kanker, inflamasi, serta baik untuk kesehatan kulit serta mencegah penuaan. Jika
Anda tertarik mengonsumsi blueberry ini, di Indonesia tersedia blueberry kalengan yang siap dimakan. Selain
buahnya, akar dan daun blueberry ternyata juga sama saktinya. Apabila diolah menjadi teh, akar pohon
blueberry dapat membantu mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan dan memberikan efek relaksasi.
Sedangkan daunnya, apabila direbus dan diminum, dapat menjadi tonik penambah darah untuk memurnikan
tubuh serta meredakan batuk.
4. Blackberry
Blackberry adalah buah yang beken menjadi brand sebuah ponsel ini juga salah satu buah yang kaya akan
aktioksidan. Bentuknya sangan mirip dengan murbey. Namun, yang ini berbeda karena buah dalam tangkai yang
saling bergerombol. Zat antiokasidan yang terkandung dalam buah ini adalah antosinin, senyawa fenol yang
mirip dengan kandungan buah anggur.
5. Strawberry

Buah strawberry warnanya merah merona, bentuknya khas, aromanya segar. Buah strawberry sangat baik untuk
kesehatan. Di pasar juga sudah banyak menjual dalam kemasan plastik. Strawberry mengandung Vit K, mangan,
asam folat, potasium, riboflavin, Vit B5, B6, magnesium dan omega 3. Dan tak ketinggalan, ia mengandung zat
antioksidan yang membuat buah ini berwarna merah mengggemaskan.
6. Raspberry
Respberry sama dengan barries lainnya, ia juga kaya akan antioksidan. Rasa buahnya asam, menandakan
kandungan Vit C yang tinggi didalamnya. Buah respberry ini jika dikonsumsi secara rutin sangat banyak
manfaatnya. Ia dapat mencegah kerusakan sel otak, melancarkan pencernaan, mencegah kanker usus,
meminimalisir alergi tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah penuaan dini, dan masih banyak manfaat
baik lainnya. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah respberry mampu menangkal radikal bebas dan
melawan penuaan sejak dini, memperbaiki sel kulit yang rusak sehingga menjaga kelembapan kulit
membuatnya terasa lembut dan kenyal. Selain itu juga, antioksidan bisa mencegah terjadinya perkembangan sel
kanker dan tumor. Beberapa penelitian juga menyatakan kalau respberry adalah salah satu buah yang cukup
aman dikonsumsi mereka yang menderita penyakit diabetes. Dengan mengkonsumsi raspberry secara teratur,
dapat membuat tubuh tidak mudah lelah dan mencegah terjadinya nyeri pada persendian.
7. Plum
Buah Plum ini mungkin tak begitu populer. Buah segarnya banyak tersedia di supermarket. Rasa buahnya asam
manis. Buah ini selain mengandung 38% antioksidan yang jauh lebih banyak daripada bluberry, juga sangat
kaya akan serat larut yang membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Jika anda ingin berdiet, buah plum
ini cocok sebaga bekal pencuci mulut makan siang.
8. Jeruk
Bentuknya bulat, warnanya kuning ke oranyean, dan rasanya asam manis. Sangat cocok diperas sebagai jus atau
dimakan begitu saja. Jeruk, mengandung Vit C yang ternyata sangat baik untuk mencegah pengeroposan tulang,
mencegah penyakit batu ginjal, mencegah asma, membantu menurunkan kolesterol, mencegah dan
menyembuhkan anemia dan lain sebagainya. Setiap 100 gram jeruk, mengandung energi 45 kkal, protein 0,9 g,
lemak 0,2 g, karbohidrat 11,2 g, fosfor 23 g, kalsium 33 g, besi 0,4 g, Vit A 190 IU, Vit B1 0.08 mg. Vit C 49
mg, serta air 87,2 g.
9. Anggur merah
Anggur merah bukanlah minuman yang memabukkan, tetapi benar-benar buah anggur segar yang siap untuk
disantap dan dinikmati. Anggur merah jika dikonsumsi rutin setiap hari akan membuat awet muda. Ini karena
kadar antioksidan dalam anggur sangat tinggi, dan anggur juga mengandung kalium yang mampu menghambat
penuaan dini. Nutrisi yang terkandung pada anggur adalah artaric acid, malic acid, pectin, tanin, flavone
glycosides, flavanoid, resveratrol, mineral, gula, vitamin A, B1, B2, B6, B12 dan C. Semakin gelap warna
anggur maka semakin tinggi kandungan flavanoidnya. Flavanoid merupakan antioksidan yang dapat melindungi
kerusakan pembukuh darah dan mencegah penggumpalan trombosit. Resveratrol berkhasiat sebagai antioksidan
yang mengurangi pembentukan plak di dalam pembuluh darah arteri. Buah anggur juga berkhasiat menjadi
pencahar ringan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pencernaan, penawar racun, peluruh
kencing, menghentikan pendarahan, melancarkan aliran darah, anti kanker dan memperkuat tubuh melawan
penyakit, seperti fungsi hati yang buruk.
10. Cherry (Prunus avium)
Buah cherry ini manis bentuknya, kaya pula nutrisinya, rasanya unik, asam dan manis (terutama jika sudah
dikalengkan). Cerry akan kaya Vit C dan dapat membantu mengatur tekanan darah serta kaya akan serat
pencegahan kanker. Beta karoten yang terkandung di dalamnya mampu membantu mencegah kanker secara
efektif. Selain itu , Cherry dapat juga meningkatkan kekebalan tubuh serta mengurangi resiko infeksi pernafasan
(flu dan pilek).
11. Delima
Polifenol yang ada di dalam delima lebih efektif daripada antioksidan yang ada dalam kandungan makanan lain
nya untuk memerangi radikal bebas.

12. Kenari
Kenari peringkat kedua di antara kacang sebagai makanan dengan kandungan antioksidan yang besar.
13. Hazelnut
Hazelnuts juga kaya antioksidan, tetapi mereka bukan kacang yang sangat populer. Pertimbangkan untuk
menambahkan mereka untuk salad atau menggunakan mereka sebagai camilan. Kacang juga sehat karena lemak
di dalamnya adalah lemak sehat yang membantu mencegah penyakit jantung.
14. Kacang
Kacang merah mempunyai tingkat tertinggi dalam kandungan antioksidan. Kacang kacangan merupakan
makanan antioksidan terbaik di antara keluarga sayuran.
15. Kentang
Kentang adalah sumber besar dari segala macam vitamin, dan mempunyai peringkat sangat tinggi di antara
makanan antioksidan.
16. Teh Hijau
Teh hijau mengandung polifenol dan katekin yang sangat efektif menetralisir radikal bebas tubuh. Para ahli
setuju bahwa salah satu alasan bahwa orang Asia memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada ras lain adalah
konsumsi tinggi dari teh hijau.
17. Kubis
Karena tinggi akan vitamin C, kubis membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh
melawan terhadap radikal bebas.
18. Artichoke
Artichoke telah dianggap sebagai penyembuh herbal kuat oleh Dr Oz yang terkenal. Manfaat teh Artichoke tidak
hanya termasuk membantu dengan masalah perut dan pencernaan lemak, tetapi juga merupakan antioksidan
kuat. Artichoke yang dikenal memiliki salah satu jumlah tertinggi antioksidan yang ditemukan dari sumber
alami. Teh membawa beberapa manfaat obat seperti antioksidan itu dan sifat diuretik ringan. Bahan aktif di
artichoke adalah cynarin, dan telah digunakan dalam banyak studi klinis sebagai pengobatan untuk kolesterol
tinggi. Teh daun artichoke telah sangat populer di Amerika Selatan serta Vietnam
19. Bayam
Bayam terkenal sebagai sayuran unggul dengan kadar zat besi yang tinggi. Tak hanya unggul dalam hal nutrisi,
bayam juga berkhasiat sebagai antioksidan. Kekuatan antioksidan bayam hijau menjadi tanggung jawab lutein
dan beta-karoten.
20. Buah bit
Umbi bit sangat kaya vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk mendorong kinerja tubuh dalam
memproduksi antioksidan endogen. Selain itu, bit merupakan pemasok antioksidan eksogen yang tangguh.
Kemampuan umbi bit dalam mereduksi radikal bebas tidak terlepas dari kelengkapan fitonutrisi dan fitokimia

yang dimilikinya. Kedua pigmen utama yang dimilikinya sangat potensial untuk mencegah oksidasi radikal
bebas. Selain itu, umbi bit juga mengandung beberapa fitokimia yang memiliki kemampuan antioksidan yang
sangat baik. Fitokimia yang dimaksud adalah betaine, farnesol, dan saponin.
21. Lemon
Air perasan jeruk lemon yang dicampur dengan air hangat dan madu dapat membantu menjaga kesehatan
pencernaan kita. Rasanya yang asam memiliki kandungan vitamin C yang tinggi antioksidan dapat
menyembuhkan gangguan pencernaan, mual, kembung, atau masalah lambung. Apabila rutin di konsumsi,
antioksidannya dapat membantu membuang sampah yang tidak dibutuhkan di usus kita, meningkatkan
pergerakan usus, dapat mencegah pembentukan tumor dan mencegah risiko terkena penyakit kanker usus besar
dan sembelit.
22. Nanas
Buah nanas memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, seperti vitamin A dan C yang berfungsi sebagai
antioksidan. Antioksidan dalam buah nanas juga bisa dihasilkan oleh phitochemical. Buah nanas juga
mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa serta enzim bromelain.
Kandungan-kandungan tersebut sangat baik untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat.
23. Cengkeh
Tim peneliti dari Miguel Hernndez University, Spanyol, mengidentifikasi bahwa cengkeh (Syzygium
aromaticum) merupakan rempah dengan zat antioksidan terbaik. Hal itu karena cengkeh mengandung senyawa
phenolic yang tinggi.
Dari pengujian lima sifat antioksidan, cengkeh memiliki kemampuan tertinggi untuk menghilangkan hidrogen,
mengurangi peroksidasi lipid, dan merupakan peredam zat besi terbaik, kata Juana Fernndez-Lpez, salah
seorang peneliti seperti dikutip dari Times of India.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antioksidan alami pada bumbu masak yang digunakan dalam
makanan Mediterania, atau dengan bentuk ekstrak, merupakan pilihan yang layak untuk industri makanan. Tak
masalah selama karakteristik organoleptik dari produk makanan tidak terpengaruh. Kandungan antioksidan
tinggi akan memberi efek menguntungkan bagi kesehatan.
Tim peneliti juga mengevaluasi efek antioksidan minyak esensial dari berbagai bumbu seperti oregano
(Origanum vulgare), thyme (Thymus vulgaris), rosemary, (Rosmarinus funcionarios cinalis) dan sage (Salvia
funcionarios cinalis).
24. Aprikot
Aprikot kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan lycopene. Antioksidan ini dapat mengurangi risiko
beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.
25. Biji bunga matahari
Vitamin E yang terdapat dalam biji bungan matahari merupakan suatu antioksidan yang berperan menangkal
radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel dan mutasi sel akibat radikal bebas.
26. Jagung

Menurut studi yang dilakukan di Cornell University, jagung merupakan sumber yang kaya antioksidan yang
memiliki kemampuan untuk melawan kanker. Jagung merupakan sumber yang kaya asam fenolik senyawa
ferulic, agen anti-kanker yang telah terbukti efektif dalam memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker
hati. Anthocyanin, ditemukan dalam jagung ungu juga bertindak sebagai pembasmi radikal bebas yang
menyebabkan kanker.
27. Kedelai
Kedelai mengandung zat antioksidan (selenium, vitamin E, isoflavon dan Genistein.) yang dapat menangkal
seragan radikal bebas pemicu kanker.
28. Bawang putih
Sebagai antioksidan, bawang putih dapat membantu melindungi terhadap radikal bebas, kanker, kolesterol
tinggi, dan dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk tekanan darah tinggi . Dikatakan bahwa semakin tua
bawang putih maka lebih mengandung anti oksidan, dan semakin efektif kerjanya.
28. Wortel
Vitamin A dan antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat matahari. Kekurangan vitamin A
menyebabkan kekeringan pada rambut, kulit dan kuku. Vitamin A mencegah kerutan dini, jerawat, kulit kering,
pigmentasi, noda, dan warna kulit tidak merata.
29. Brokoli
Brokoli memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya kanker kolon, kanker prostat, kanker paru, dan kanker
perut. Zat yang terkandung di dalam brokoli juga bermanfaat sebagai antioksidan.
Kandungan anti-acetylcholinesterase-nya juga dapat mencegah kanker prostat.
30. Tomat
Di antara manfaat hebat yang dimiliki tomat adalah sebagai antioksidan. Seperti juga cabai, tomat merupakan
sumber vitamin A, C, dan E dan sejumlah mineral penting yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan.
Tomat mengandung sejumlah pigmen alami berupa karotenoid antara lain beta-karoten, likopen, lutein, beta
cryptoxanthin.
31. Apel
Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel mengandung flavonoid paling banyak jika
dibandingkan dengan buah buahan yang lain. Zat ini mampu menurunkan resiko terkena penyakit kanker paru
paru sampai dengan 50%. Belum lagi kandungan fitokimia dalam buah apel yang berfungsi sebagai
antioksidan yang melawan kolesterol jahat (LDL = Low density Lipoprotein), yang potensial menyumbat
pembuluh darah. Antioksidan dapat mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat yang
bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL = High Density Lipoprotein) yang bermanfaat
untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah
32. Jewawut (Pennisetum glaucum)
Jewawut merupakan salah satu jenis serealia yang pemanfaatannya di Indonesia masih terbatas. Adanya
kejadian penyakit degeneratif yang berkaitan erat dengan kurangnya asupan serat dan antioksidan menjadikan
jewawut sebagai salah satu bahan yang patut dikembangkan pengolahannya untuk dikonsumsi. Jewawut

mengandung komponen fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki potensi meningkatkan
proliferasi sel limfosit manusia.
33. Buah kiwi
Peneliti dari Health Science Zespri Internasional dari New Zealand, Lynley Drummond mengatakan buah kiwi
sarat gizi. Bermanfaat sebagai sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang tinggi.
Buah kiwi juga sarat phytonutrients yang baik bagi kesehatan, karena akan menghasilkan polyphenols sebagai
antioksidan bagi tubuh, enzim untuk pencernaan dan karotenoids yang bermanfaat sebagai antioksidan dan
kesehatan mata, tuturnya.
34. Telur
Telur kaya akan kandungan antioksidan yaitu lutein. Lutein berfungsi melindungi mata dari katarak dan
mencegah kerusakan mata. Meski kandungan lutein pada telur jauh lebih kecil daripada pada bayam, tetapi
lutein pada telur diserap tubuh 3 kali lebih efektif.
35. Minyak canola
Minyak canola mengandung Alphatocopherol, yaitu antioksidan yang terdapat pada vitamin E. Di samping itu
minyak canola menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal, alfa-linolenat, asam lemak Omega-3 yang bisa
digunakan sebagai pengganti mentega untuk mengurangi kadar kolesterol LDL dan melindungi kesehatan
jantung Anda.
36. Susu
Susu mengandung carotenoid, beta-karoten, dan lutein. Ada baiknya jika Anda memilih susu dengan kandungan
lemak yang lebih rendah, untuk mengurangi asupan lemak jenuh dalam tubuh Anda.
37. Pemanis Alami
Selama ini mungkin Anda hanya menggunakan gula sebagai pemanis makanan. Gula memang bisa memberikan
rasa manis, tapi juga memicu lonjakan gula darah dalam tubuh. Sebaliknya, pemanis alami seperti madu akan
meningkatkan kadar antioksidan yang diproduksi dalam tubuh Anda.

Anda mungkin juga menyukai