Anda di halaman 1dari 5

Synthesis, in vitro evaluation and molecular docking studies of

thiazole derivatives as new inhibitors of -glucosidase


-glukosidase adalah enzim yang terdapat pada membran di epitel usus halus yang
mampu memecah ikatan -glucopyranoside dan menghasilkan -D-glukosa. Inhibitor glukosidase mampu digunakan untuk mengobati diabetes karena potensinya sebagai terapi
yang dapat mengontrol kadar glukosa darah postprandial pada pasien diabetes dan dapat
memiliki efek pada sekresi glikoprotein. Beberapa inhibitor -glukosidase, termasuk
acarbose, voglibose, dan miglitol secara klinis digunakan dalam pengobatan yang efektif
untuk DM tipe 2. Namun, inhibitor seperti ini membutuhkan tahapan yang panjang untuk
preparasi. Sehingga dilakukan penelitian untuk menemukan struktur baru dengan molekul
sederhana, mudah untuk disintesis dengan hasil rendemen yang tinggi yaitu dengan turunan
thiazole untuk aktivitasnya sebagai inhibitor enzim -glukosidase.

Sintesis turunan thiazole dilakukan dengan 2 tahap reaksi. Tahap pertama,


benzaldehida / asetofenon direaksikan dengan thiosemicarbazide dalam metanol ditambah
beberapa tetes asam asetat glasial dan direfluks selama 3-5 jam. Pada langkah kedua, produk
yang diperoleh pada langkah pertama dicampur dan direfluks dengan kloro atau metoksi
phencyl bromida selama 3-5 jam.
Aktivitas penghambatan -glukosidase oleh turunan thiazole (1-21) (tabel 1)
dilakukan dengan sedikit modifikasi metode dari Pierre et al. Total volume 100 L campuran
reaksi yang mengandung 70 L 50 mM buffer fosfat pH 6,8, senyawa uji 10 L (0,5 mM
dalam metanol) diikuti oleh adisi dari 10 L larutan enzim pada penyangga. Larutan tersebut
dicampur, di preinkubasi selama 10 menit pada 370C dan dibaca pada panjang gelombang 400
nm. Reaksi dimulai oleh adisi dari 10 L 0,5 mM substrat (p-nitrofenil glucopyranoside,
Sigma Inc.). Setelah 30 menit inkubasi pada 370C, absorbansi dari p-nitrofenol, diukur dengan
menggunakan Synergy HT 96, Biotek, USA. Acarbose digunakan sebagai kontrol positif.

Semua percobaan dilakukan tiga kali. persen penghambatan dihitung dengan persamaan
berikut:
Penghambatan (%) = ( Abs kontrol-Abs tes/Abs kontrol) x 100
Data yang diperoleh digunakan untuk penentuan nilai IC50 (konsentrasi di mana terjadi
50% penghambatan enzim) menggunakan Software EZ-Fit Enzyme Kinetics (Perrella
Scientific Inc Amherst, USA).
Berikut ini adalah 21 turunan thiazole sebagai inhibitor enzim -glukosidase :

Senyawa (1-21) menunjukkan variabilitas penghambatan -glucosidase dengan nilai


IC50 antara 18,23 0,03 M sampai 424,41 0,94 M ketika dibandingkan dengan standar
acarbose (IC50 = 38,25 0,12 M). Dari 21 senyawa, ada 2 senyawa yang berpotensi sebagai
inhibitor -glucosidase yaitu senyawa 8 (IC50 = 18,23 0,03 M) dan senyawa 7 (IC 50 =
36,75 0,05 M). Senyawa 2, 21, 18, 9, dan 16 juga menunjukkan potensi penghambatan
yang baik dengan nilai IC50 43,26 0,07, 46,39 0,05 M, 55,43 0,08 M, 68,52 0,08
M, dan 99,16 0,51 M. Turunan lainnya juga menunjukkan aktivitas yang cukup baik.
Urutan peningkatan IC50 dari turunan senyawa yaitu 17 < 14 < 6 < 20 < 11 < 13 < 15 < 5 < 1
< 19 < 3 < 10 < 4 < 12.
Analog yang paling memiliki aktivitas adalah senyawa 8 yang mempunyai gugus 4-OH
pada R1 dan 4-Cl pada R3 sedangkan senyawa 7 mempunyai gugus 4-benzyloxy pada R 1 dan
4-Cl pada R3. Dari studi ini dapat diamati bahwa adanya perubahan subtituen pada R1 dan R3

memberikan perubahan efektivitas penghambatan dari senyawa tersebut. Studi docking


molecular dilakukan untuk mengetahui mekanisme penghambatan enzim dan interaksi ikatan
antara analog thiazole di dalam daerah ikatan pada -glucosidase.
Struktur tiga dimensi -glucosidase diperoleh dari sumber protein UniProt
(http://www.uniprot.org/) dengan kode akses P53341. Struktur 3D dibuat menggunakan alat
pemodelan homologi yaitu MOE 2013. Model diminimalkan energinya menggunakan
AMBER99 untuk mendapatkan energi ikatan yang stabil. Struktur akhir kemudian digunakan
untuk tujuan docking. Semua senyawa dibuat struktunya menggunakan program Builder dan
diubah menjadi struktur 3D pada MOE 2013. Selanjutnya, energi dari senyawa tersebut
diminimalkan MMFF94x. Semua senyawa didocking ke dalam binding pocket dari glucosidase menggunakan metode Triangular Matching docking dan dilihat hasilnya dari
docking score.
Hasil docking molecular didapatkan senyawa 8 dan kontrol acarbose dapat berkaitan
dengan sisi aktif dari -glucosidase. Senyawa 8 mampu membentuk empat ikatan hidrogen
yaitu satu ikatan dengan Glu276, dua ikatan dengan Arg439, dan satu ikatan hidrogen
tambahan dibentuk dengan residu Asn347. Maka total jumlah ikatan hidrogen menjadi empat
dengan docking score -11,4139. (gambar 1)

Kontrol acarbose mampu membuat tiga ikatan hidrogen dengan Asp214, Glu276 dan
Asp349. Namun karena ukuran acarbose yang cukup besar, maka hal itu menimbulkan
beberapa ketidakcocokan dengan Arg439, Phe158 dan leu218. Kontrol acarbose,

menimbulkan beberapa bentrokan dan tidak cocok pada sisi binding pocket sehingga acarbose
memiliki docking score yang kurang baik yaitu -9,177 (gambar 2)

Sedangkan senyawa 12 adalah yang paling tidak aktif karena tidak dapat membentuk
hidrogen dengan binding pocket.

Anda mungkin juga menyukai