Anda di halaman 1dari 9

HERPES SIMPLEX VIRUS INFECTION

Primary Gingivostomatitis
HSV-1, masuk ke ganglion saraf, trus dia tidur
(masa laten) dan suatu saat bisa teraktivasi
karena rangsangan tertentu
Self-limiting; 10-14 hari (Burket), 10-12 hari
(catatan)
1-3 hari gejala prodromal : demam, hilang nafsu
makan, sakit kepala, mual, malaise, myalgia.
Gambaran klinis : eritema dan kelompok vesikel
dan/atau ulser pada mukosa berkeratin (palatum
keras, attached gingiva), dorsum lidah, bisa juga
mukosa nonkerati n (bukal dan labial), ventral
lidah, palatum lunak (bisa dimana-mana)
Vesikel akan cepat pecah dan membentuk ulser (15 mm) oval/bulat, ada pseudomembran putih
keabuan, bisa menyatu dan membentuk ulser yg
lebih besar dikelilingi eritema

Antivirus lokal (burket) : acyclovir


cream 5%; penciclovir cream 1%,
docosanol 10% (5-8x/hari)

Asiklovir 5x200mg/d selama 5


hari
R/ Zovirax mg200 Tab No.XXV
S5 dd Tab I
R/ Tempra Forte syr. 60mL Fl. I
S4 dd Cth. II
R/ Tantum Verde garg 120mL
Fl. I
S4 dd col.or I
Atau
R/ Sanorine Hijau 0,1% garg
80 mL Fl. I

Sakit, susah makan & menelan, bisa infeksi


sekunder.

S2 dd col.or I

Pengobatan: Antipiretik, bila disertai demam;


anastetik/analgesik/NSAID (hyaluronic acid,
benzydamin HCl), Antivirus (1000mg acyclovir/
.mg valacyclovir), vitamin.

Reccurent HSV Infection


Ada reaktivasi virus oleh trigger :
-demam, stress emosional, menstruasi, hormon,
immunosupresi, radiasi.
RH. Labialis : gejala awal (fever, tingling,
burning/pain), lalu muncul vesikel, pecah, jadi
ulkus kering dan menjadi krusta pada bibir.
Terapi : redakan gejala, + antivirus lokal/SISTEMIK
1000mg selama 7 hari (acyclovir?)

Idem
Atau antivirus topikal :
Asiklovir cream 5%
R/ Acyclovir 5% cream 5gr
Tube I
S5 dd aplic I

(Merk lain : azovir, lovires, mediclovir, poviral,


virules, zoter, zovirax)

Bisa diikuti postherpetic


neuralgia Gabapentin, lidokain
patch 5%, 0,025-0.8% topical
capsaicin. Second line: opioid
analgesic, TCA.

Antivirus sistemik (burket) : untuk RHL ,


valacyclovir 2g/12 jam (4000mg/hari) atau
famciclovir 1500mg single dose.

Eritema Multiform

RH. Intraoral : sama kayak Labialis, Cuma


kejadiannya di dalam mulut.
Untuk lesi intraoral, valacyclovir 500-1000mg
3x/hari atau acyclovir 400-800mg selama 7-10
hari.(burket)
Herpetic Whitlow : jari tangan.

VARICELLA-ZOSTER VIRUS INFECTION


Penularan : droplet, kontak langsung
Infeksi Primer/ varicella/ chicken pox
Inkubasi 2-3 mgg; self-limiting 2 minggu.
Demam, chills, malaise, headache
Merah-merah vesikel ulser
Treatment : Acyclovir 800mg 5x/d (burket)

Infeksi Rekuren/ Herpes Zoster


Ciri khas: unilateral
Kejadian : ruam makulopapula vesikel ulser
dengan dasar eritema krusta
Treatment: Valacyclovir 1000mg 3x/d; famciclovir
500 mg 3x/d selama 7d; started within 72 hours of
disease onset.

Inflamasi akut pada kulit dan


mukosa

Treatment:
Kortikosteroid topikal
Anastetik topikal : benzocaine or
lidocaine.
Antiseptik
Antialergi
Penyebab : unknown; hipersensitivitas tipe 3 thdp
agen infeksius (HSV, chlamydia pneumonia,
mycoplasma), reaksi obat-obatan (NSAIDs,
antikonvulsan), penyakit sistemik, makanan,
stress, idiopatik.
Self-limiting: 3-4 weeks.
Lesi kulit : bulls eye, target, or iris lesion; simetris
Lesi oral : bisa timbul sebelum, sesudah,
bersamaan dg lesi kulit; makula vesikel/bulla
pecah ulkus pseudomembran healing.
Lesi berupa ulser irregular, superfisial, ditutupi
pseudomembran putih-kuning dan dikelilingi
eritema. Ada crusta hitam berdarah pada bibir.
Jika ada gejala prodromal (demam, malaise, sakit
kepala, sore throat, batuk) infeksi virus
Treatment :
-

Mild : analgesik sistemik/topikal; more


severe: systemic corticosteroid/topical
steroid.
Terkait HSV : acyclovir 400 mg 2x/d
(prevents EM pada penderita HSV;
valacyclovir 500mg 2x/d atau famciclovir
250mg 2x/d (supresi EM terkait HSV)
Tidak terkait HSV : Azathioprine 100150mg/d
+
Obat kumur antiseptik

Recurrent Aphtous Stomatitis

Protektan

pecah-pecah tapi di mukosa


mulut)
Penanggulangan :
-

Traumatic Ulcer
NSAIDs : Benzydamin HCL; Asam hyaluronic
Anastetik topikal : idem RAS
Antiseptik untuk ulser dg OH buruk : Klorheksidin
glukonat, povidon iodin, heksatidin.
Pemphigus Vulgaris
Autoimun autoantibodi terhadap DSG 3
Bisa juga terkait penyakit autoimun lain
(myastenia gravis), thymoma, dan konsumsi
kortikosteroid tinggi (menyebabkan bakteremia
s.aureus)
Etiologi : unknown
Patogenesis: autoimun
Predisposisi : genetik, obat
Histopatologis : akantolisis; Sitologi : sel Tzanck
Manifestasi klinis kulit : muncul 4 bulan setelah lesi
mulut (kronis), ada tanda Nikolsky (patognomonik)
Manifestasi Oral : Bulla tidak memiliki tanda iritasi
seperti eritema; Ada ulser irreguler karna bulla
cepat pecah; Di mukosa, ada lesi keputih-putihan
pada superfisial yang menutupi bulla yang dapat
dilepas dengan mudah; jika kena gusi, terjadi
gingivitis deskuamatif gusi lebih merah, getas,
terutama daerah margin gingiva; ada terlihat
seperti sayatan epitel (tidak smooth, kaya bibir

Redakan simtom :
Kortikosteroid
Dosis 1-2mg/kg/d, contoh
prednisone + Obat kumur
anastetik.
Instruksi jaga OH sikat
gigi, kumur klorheksidin
glukonat 92%, heksetidin
0,1%

Prognosis : Buruk

ANGULAR CHEILITIS
Adanya fisur pada komisura mulut
yang disertai eritema. Terkait
defisiensi vit B12, besi, dan
hilangnya vertikal dimensi.
MEDIAN RHOMBOID
GLOSSITIS

ORAL CANDIDIASIS
PSEUDOMEMBRANOUS CANDIDIASIS/TRUSH
AKUT : Pada pasien yang menggunakan antibiotik,
obat immunosuppressan, atau memiliki penyakit
yang melemahkan daya tahan.
KRONIK : pada HIV, pengguna steroid inhaler
Tampilan klinis akut dan kronis tidak dapat
dibedakan (burket)
ERYTHEMATOUS CANDIDIASIS
Eritema bisa karna atropi/peningkatan
vaskularisasi.
Lesi berbatas difus, sering di palatum atau dorsum
lidah pengguna steroid inhaler, faktor predisposisi
lain adalah merokok dan penggunaan antibiotik
spektrum luas.
DENTURE STOMATITIS
Type I: eritema minor
Type II : mengenai mayoritas tempat yg ditutupi
protesa
Type III : mirip tipe 2, tapi mukosa udah granular.
INSTRUKSI : JAGA KEBERSIHAN PROTESA, GA USAH
PAKE PAS TIDUR.

Ditandai adanya lesi eritema


pada bagian tengah dorsum lidah
bagian posterior. Disebabkan
atropi papila filiformis. Bentuknya
oval.
Asimtomatik. Predisposisi:
merokok, penggunaan protesa,
penggunaan inhaler steroid.
Management: kurangi
predisposing factor.TREATMENT
FOR ORAL CANDIDIASIS
Biasanya Nystatin kumur 3-4x/d
selama 21 hari/ cream cukup.

Etiology : unknown
Yg berperan: cell-mediated
immunity; genetik, lingkungan;
gaya hidup.
Gambaran : wickham striae
Treatment : steroid topikal :
clobetasol, triamcinolone
acetonide 1%
Bagusan bentuk obat kumur atau
gel dibanding pasta, karna lebih
mudah aplikasinya. 2-3x/d selama
3 minggu, diikuti tapering selama
9 minggu berikutnya, sampai
mencapai dosis maintenance 23x/minggu.
Untuk lesi yang bandel wkwkwk,
gunakan steroid sistemik dg dosis
1mg/kg/day selama 7d, diikuti
pengurangan dosis 10mg setiap
hari berikutnya. Penggunaan
steroid topikal dapat dimulai saat
tapering dosis sistemik dilakukan.

BENIGN MIGRATORY
GLOSSITIS/ GEOGRAPHIC
TONGUE
Biasanya asimtomatis. Kalo
simtomatis, beri topikal anastetik
/obat kumur sodium
bicarbonat/topical steroid.(buku
satu lagi)
Dapat regress, tapi tidak dapat
diprediksi kapan.

ORAL LICHEN PLANUS

VIRAL SIALADENITIS (MUMPS)


Infeksi virus (RNA paramyxovirus), sifat: akut.
Transmisi melalui inhalasi droplet yang infeksius,
melalui kontak langsung, atau dg autoinokulasi.
Didahului 1-2 hari malaise, anorexia, sakit kepala.
Lesi : pembesaran nonpurulen. Bengkak tambah
besar dari hari ke hari, bertahan hingga 1 mgg;
bisa awalnya unilateral, setelah time delay jadi
bilateral; sakit saat dipalpasi.

Perawatan: simtomatik; bisa


pakai analgesik atau
antipiretik jika dibutuhkan.

BACTERIAL SIALADENITIS
sering di parotis
Akut: bengkak dan sakit yang
tiba-tiba; baru pertama kali
Kronis : berulang
Etio utama: bakteri komensal
Lainnya: saliva berkurang,
trauma pada duktus, bakteremia,
kondisi tubuh lemah, OH buruk,
lokasi duktus
Risk factor: dehidrasi, obat
xerogenic, penyakit kel saliva lain,
obstruksi duktus, nerve damage,
radiasi, penyakit kronis seperti DM
dan SS (burket)
Klinis: pembesaran kelenjar saliva,
uni/bilateral; ada pus;
Perawatan:
Antibiotik penicillin atau
cephalosporin 1st generation; bila
alergi penicillin, gunakan
azithromycin+metronidazole

Analgesik

Glandular massage

Heat application

Oral hygiene products

Fluids

Anda mungkin juga menyukai