Anda di halaman 1dari 6

Identitas Kasus

Nama Siswa : Bayu (Nama Disamarkan)


Umur

: 14 Tahun

Kelas

: 3 SMP

Alamat

: Kota X

Sekolah

: SMPN 5 kota X

A. Gambaran Masalah
Bayu adalah anak pertama dari empat bersaudara. Saat ini, ia duduk di kelas III
SMP Negeri 5 kota X, Bayu memiliki tiga orang adik, dimana adik pertamanya duduk di
bangku kelas 6 SD, adik keduanya duduk di bangku kelas 4 SD, dan adik terakhirnya
kelas 1 SD. Keluarga Bayu termasuk keluarga yang kurang mampu, kedua orang tua
Bayu bercerai 1 tahun yang lalu, kini Bayu tinggal dengan Ibu dan adik-adiknya, ibunya
hanya seorang buruh serabutan. Disaat ibunya bekerja, adik-adiknya diasuh oleh Bayu.
Dari postur tubuh, Bayu memiliki postur tubuh yang cukup tinggi, kurus, tetapi
kekurusannya tidak terlalu mencolok. Dari segi penampilan, Bayu adalah seorang anak
yang bersih, jika kesekolah dia selalu berpakaian yang rapi yang sesuai dengan aturan
standar di sekolah, rambutnyapun disisir dengan rapi.
Di sekolah Bayu anak yang rajin dan periang, tetapi akhir-akhir ini Bayu menjadi
anak yang pendiam, dia jarang sekali berbicara dengan temannya, bahkan dengan teman
sebangkunya. Saat istirahatpun Bayu hanya diam saja melihat teman-temannya asyik
mengobrol dengan teman-temannya. Di bidang pelajaran, Bayu merupakan anak yang
pintar dan rajin, tetapi akhir-akhir ini Bayu semakin jarang sekolah sehingga membuat
prestasi di kelasnya semakin menurun. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat kalau
Bayu dalam seminggu hanya hadir 4 kali atau kurang dari 4 kali ke sekolah, dilhat dari
absensinyapun banyak yang tanpa keterangan dan Bayu sering terlambat masuk sekolah.
Di kelas saat mengikuti pelajaran Bayu kadang-kadang tidak memperhatikan guru yang
menjelaskan, kadang-kadang juga tidur di kelas saat guru menjelaskan.
Disamping melakukan pengamatan, sempat melakukan wawancara dengan Bayu,
teman Bayu, wali kelas Bayu, guru mapel, dan orang tua Bayu.
Dengan Bayu
1

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bayu bahwa dirinya tidak


memiliki rasa malas untuk sekolah, malas untuk bergaul, dia mengaku
bahwa dirinya mempunyai rasa rendah diri, persaaan tersisihkan yang
muncul tanpa dia inginkan, seringkali dia dibuat merasa bahwa ia tidak
diinginkan atau diterima dikelasnya karena kurangnya fasilitas penunjang
pelajaran yang dia miliki. Dia mengungkapkan kadang-kadang malu sama
teman-temannya karena tidak memiliki buku, sehingga menurunkan
motivasi untuk belajar. Saat

dirumah

dia merasa kehilangan sosok

seorang ayah semenjak ayahnya semenjak ayahnya bercerai dengan


ibunya. Di rumah dia sibuk mengurusi adik-adikya yang masih kecil, yang
sebenarnya masih membutuhkan perhatian dari kedua orang tuanya, tapi
tidak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, sehingga Bayu
yang mengurusi dan memberikan perhatian kepada adik-adiknya.
Teman Bayu
Selain melakukan wawancara dengan Bayu juga

sempat

melakukan wawancara dengan teman kelas Bayu yaitu DW, selain teman
kelas Bayu, DW juga tetangga Bayu di rumah. Berdasarkan hasil
wawancara dengan DW dikatakan kalau Bayu sering tidur di kelas saat
jam pelajaran berlangsung, dalam menerima materi yang diberikan
gurunya. Akhir-akhir ini Bayu sangat sulit dipahami, saat diajak
mengobrol dengan teman-temannya Bayu lebih memilih untuk diam saja
dan tidak begitu merespon, akhir-akhir ini juga Bayu semakin malas ke
sekolah sehingga menyebabkan teman-temannya menjauhinya dan tidak
mau bergaul dengannya, menurut DW dirumah bayu adalah anak yang
rajin, dia mengasuh adik-adiknya saat orang tuanya sibuk bekerja, di
rumah bayu sangat jarang bergaul dengan tetangganya, dia lebih sering
diam dirumahnya dan mengurusi adik-adiknya.
Dengan Wali Kelas Bayu
Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelasnya yang
sebelumnya sudah melakukan home visit ke rumahnya, dikatakan kalau
Bayu berasal dari keluarga kurang mampu, kedua orang tuanya telah
bercerai satu tahun yang lalu, dia tinggal bersama ibunya, ibunya Bayu
2

bekerja sebagai buruh serabutan. Bayu anak pertama dari 4 bersaudara,


ibunya seperti kurang memperhatikannya mengingat ibunya sibuk untuk
mencari uang, semenjak kedua orang tuanya bercerai Bayu semakin jarang
sekolah, prestasinya semakin menurun di kelas sehingga nilainya menjadi
di bawah rata-rata.
Guru Mata Pelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengajar di
kelasnya, dikatakan kalau saat ada tugas kelompok Bayu lebih memilih
diam dari pada bertanya kepada teman-temannya disaat dia belum
mengerti, saat ditanya apakah sudah mengerti sama pelajaran yang di
berikan Bayu selalu bilang sudah. Bayu sering tidak membawa buku
pelajaran seperti LKS , saat disuruh mencari teman-teman yang membawa
buku LKS Bayu terlihat seperti malu-malu. Kehadiran Bayu saat belajar
sangat kurang sehingga menyebabkan guru kesulitan dalam menilai Bayu.
Dengan Orang Tua Bayu
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Bayu, dikatakan
semenjak kedua orang tuanya bercerai, hubungannya dengan Bayu sedikit
renggang, Bayu jarang mengobrol dengan ibunya. Ibu Bayu sudah
mengupayakan segala cara agar Bayu bisa kembali seperti dulu lagi, tapi
usaha itu sia-sia karena sikap Bayu sudah terlalu dingin dengan orang
tuanya. Bayu anaknya rajin dirumah, dia sering membantu ibunya dan
Bayu adalah sosok kakak yang baik untuk adik-adiknya. Bayu selalu
mengurusi adik-adiknya dikala ibunya tidak ada dirumah. Masalah
sekolah Bayu, Ibunya tidak terlalu peduli dan tahu semenjak ayahnya
tidak ada ibunya sibuk bekerja, dimana dari pagi-pagi hari sekali ibunya
pergi bekerja dan malam baru pulang bekerja.
B. Latar Belakang Masalah
Dari berbagai keterangan yang dikumpulkan terungkap bahwa :
1. Bayu sibuk mengurusi adik-adiknya, karena orang tuanya sibuk bekerja sehingga
sekolahnya kadang-kadang terabaikan.
2. Kurangnya buku penunjang pelajaran sehingga menyebabkan penurunan motivasi
belajarnya. Malasnya Bayu dalam mengikuti pelajaran, karena kurangnya buku
penunjang pelajaran sehingga dia enggan bergaul dengan teman-temannya, selain itu
Bayu merasa kurang percaya diri dengan kurangnya fasilitas yang dia miliki.
3

3. Kurangnya perhatian dari orang tuanya, terutama untuk sekolahnya sehingga


kehadirannya di sekolah sangat kurang.
4. Merasa kehilangannya sosok seorang ayah.
C. Dampak Perkembangan ke depan
Pada umumnya siswa yang sering absen di kelas, kurangnya fasilitas penunjang
pelajaran, kurangnya mendapat perhatian dari orang tua dan kurang bisa bergaul di
lingkungan sekolah maupun rumah, jika tidak mendapat perhatian/pemecahan secepatnya
akan berdampak kurang baik. Dampak yang mungkin muncul dari kondisi ini antara lain.
1. Siswa yang sering tidak hadir di sekolah atau kehadirannya kurang akan tidak
naik kelas.
2. Semakin rendahnya pengusaan materi pelajaran yang tertinggal dari temantemannya.
3. Di prediksikan tidak lulus ujian dan Ujian Nasional yang berakibat kegagalan
pada siswa.
4. Terganggunya proses belajar mengajar, mengingat Bayu tidak memiliki buku
pelajaran.
5. Sulitnya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya terutama
lingkungan kelas.
6. Terjerumusnya ke hal-hal yang negative untuk mendapatkan perhatian,
mengingat kurangnya perhatian yang di dapatkan dari orang tuanya.
7. Terkucilnya dari lingkungan yang akan menyebabkan rasa rendah diri untuk
bergaul.
8. Terhambatnya proses perkembangan yang harus di lalui anak pada umumnya.
9. Putus sekolah.
D. Pengumpulan Data
Masalah yang dihadapi oleh Bayu terungkap secara lengkap jika dilakukan
berbagai kegiatan pengumpulan data secara cermat dan hati-hati. Untuk mengungkapkan
permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Melakukan wawancara dengan Bayu secara lebih komperehensif.
2. Melakukan pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku Bayu, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
3. Melakukan wawancara terhadap guru kelas tentang prilaku Bayu sehari-hari
dan guru mata pelajaran tentang prilaku Bayu saat pelajaran berlangsung
secara lebih komperehensif.
4. Melakukan wawancara dengan teman sekelas Bayu tentang keadaan Bayu
sehari-hari.
E. Usaha Pemecahan
4

Masalah yang dialami Bayu perlu diusahakan penanganan sesegera mungkin agar
tidak menimbulkan akibat yang lebih merugikan terhadap perkembangan Bayu
kedepannya. Usaha yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah:
1. Mengadakan kunjungan rumah dan menemui orang tua Bayu untuk
membicarakan kehadiran Bayu di sekolah, dan berusaha mendiskusikan
dengan orang tuanya agar Bayu lebih di perhatikan kehadirannya di
sekolahnya, dan lebih mendukungnya untuk sekolah dengan memfasilitasi
keperluan sekolah Bayu sebisanya/semampunya dan juga memberikan
pengertian kepada orang tuanya tentang perkembangan yang dilalui anaknya,
agar anaknya bisa lebih fokus untuk sekolah.
2. Mengusahakan pemberian beasiswa kepada siswa kurang mampu/kepada
Bayu, hal ini dilakukan agar siswa tersebut tidak mengalami kesulitan dalam
3.

kegiatan belajar. Hal ini dilakukan oleh guru BK itu sendiri,


Memberikan motivasi dan perhatian dari guru mata pelajaran kepada Bayu
saat pelajaran di kelas sehingga ia bisa lebih memperhatikan pelajaran yang

disampaikan.
4. Menyarankan kepada teman-teman sekelasnya agar tidak mengucilkannya dan
mengajaknya bergaul, membantu meminjamkan buku kepada teman yang
memiliki buku lebih/mengajak temannya agar mau berbagibuku dengannya
agar semangatnya untuk sekolah sekolah tumbuh lagi.
5. Memberikan perhatian kapada anak tersebut, hal ini dilakukan agar Bayu
tidak merasa kehilangan sosok seorang ayah, dan Bayu merasa dirinya masih
ada yang memperhatikan dan peduli dengannya.
6. Menceritakan kalau kita pernah mengalami hal-hal yang serupa dengannya,
dan menceritakan bagaimana perjuangan kita untuk keluar dari masalah itu
atau menceritakan orang-orang yang mengalami hal yang sama atau hal yang
lebih buruk darinya dan menceritakan pengalaman orang tersebut

dalam

menyelesaikan masalahnya, sehingga orang tersebut mampu keluar dari


masalahnya dan mencapai kesuksesan. Ini dilakukan agar Bayu termotivasi
kedepannya.
7. Mencarikan Bayu ayah asuh, ayah asuh yang mampu memperhatikan Bayu,
agar Bayu merasa tidak kehilangan sosok seorang ayah, agar Bayu dapat

merasakan kasih sayang, perhatian dari sosok seorang ayah dan Bayu mampu
mencurahkan kasih sayangnya kepada ayahnya.
8. Bertemu dari keluarga Ayah/Ibu dan mencari tahu bagaimana dulu
kedekatannya Bayu dengan Ayah/Ibunya.
F. Tindak Lanjut
Seberapa jauh usaha pemecahan yang diberikan mengahasilkan perubahan bagi
Bayu, maka perlu dilakukan pemantauan oleh guru/pembimbung. Jika usaha pemecahan
yang dilakukan ternyata sudah efektif menghasilkan perubahan, maka guru perlu
memelihara dan mempertahankannya, tetapi jika tidak menghasilkan perubahan yang
diharapkan maka pembimbing perlu meninjau kembali cara-cara yang lain yang lebih
efektif.

Anda mungkin juga menyukai