Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PROSES PRODUKSI

PRINCIPLE OF CUTTING

1.
2.
3.
4.

KELOMPOK 10
Dedy Teja Mukti
Rofiq Ahmad Fauzy
Mauli Astuti Khoiriyah
Bambang Parada Nugraha Malau

(21050114120014)
(12e009018)
(21050114120016)
(21050110120011)

S1 Teknik Mesin
Universitas Diponegoro

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Principle of Cutting tepat

pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Proses Produksi di Universitas Diponegoro.
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami mengucapkan

terima

kasih

yang

sebesar-besarnya

kepada

pihak

yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosenyang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini yang berjudul Principle of
Cutting dapat bermanfaat bagi kami yang sedang mempelajari mata kuliah proses produksi
maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

BAB I
PENDAHULUAN
Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran
dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat langsung

dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus dipotong menurut gambar bukan komponen yang akan
dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif apabila
dikerjakan secara langsung. Dalam dunia industri istilah pemotongan pelat sebelum dikerjakan
disebut pemotongan awal (pre cutting). Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk
pemotongan pelat menurut bagian gambar dan ukurannya.
Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik
pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing. Peralatan potong yang digunakan untuk
pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan pemotongan tersendiri. Biasanya
untuk pemotongan pelat-pelat tipis,pemotongannya dapat digunakan alat-alat potong manual
seperti: gunting tangan, guntingluas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan pelat di atas 1,2 mm
sangat sulit dipotong secara manual dan pemotongan digunakan mesin-mesin potong. Teknikteknik pemotongan pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macan teknik pemotongan pelat
dengan peralatan tangan, mesin-mesin potong manual, mesin gunting putar, mesin waktu dan
sebagainya.
Mengerti tentang prinsip pemotongan dengan baik akan membantu dalam proses
produksi yang ekonomis.Prinsip pemotongan banyak digunakan pada pembubutan, penyerutan,
pengetaman, pemfris-an ataupun pengeboran. Komponen-komponen dibuat dengan membuang
sebagian logam dalam bentuk serpihan kecil.

BAB II
ISI
1. Pengertian

Pemotongan Logam adalah suatu proses pemotongan atau lebih tepat disebut dengan
proses perautan logam dengan menggunakan sebuah pahat potong (cutting tool), yang
bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu, toleransi, ataupun derajat kehalusan
permukaan (surface finished) dari benda kerja.Banyak jenis proses pemotongan logam yang
dikenal, diantaranya yang
cukup
dikenal,
didalam
proses
pengolahan
logam
seperti pembubutan, frais, penggerindaan, alat potong dengan las dan lain-lain. Sebelum kita
menggunakan alat potong maka kita harus mengetahui dahulu bahan-bahanatau material untuk
membuat alat potong tersebut.
Alat Potong Perkakas adalah suatu alat yang digunakan untuk memproses suatu benda
kerja untuk membetuk benda kerja tersebut sesuai dengan yang kita inginkan berdasarkan
prosedur-prosedur yang telah dibuat dan diteliti.
2. Material Alat Potong Logam
Sebelum kita menggunakan alat potong maka kita harus mengetahui dahulu bahan-bahan
atau material untuk membuat alat potong tersebut.
a. Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan material alat potong :
1. Material atau bahan dari benda kerja/product.
2. Kualitas/kehalusan permukaan.
3. Kecepatan potong/Cutting Speed (Cs) yang dikehendaki.
4. Frekuensi penggunaan.
5. Harga
.
b. Sifat Material Alat Potong
1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan kekerasannya dalam suhu pemotongan,
sehingga tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut akibat pemotongan maupun vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur pakainya sebelum terjadi kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia pada saat
proses pemotongan.
c. Jenis Material Perkakas Potong :
1. Carbon and Medium-Alloy Steels
Biasa disebut juga baja karbon paduan, sudah digunakan sejak 1880 sebagai twist
drill, tap, broaching dan reamer. Murah, dan mudah dibentuk. Kekerasan terhadap panas
rendah,tahan aus rendah. Kecepatan potongrendah. Cocok untuk mengerjakan material
yang lunak.
2. High Speed Steel / HSS
Diproduksi pertamakali tahun 1900-an, dapat dikeraskan dengan ketebalan yg
bervariasi, tahan aus dan keuletan cukup baik, harga relatif murah.
3. Cast Cobalt Alloys

4.

5.

6.

7.

8.

Diperkenalkan pertamakali pada tahun 1915, komposisi 38-53%cobalt, 30-33%


chromium, 10-20% tungsten, memiliki kekerasan dan tahan aus yang baik
sensitif terhadap beban kejut.
Carbide
Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1930-an, memiliki kecepatan potong
yang tinggi, kekerasan tinggi, tahan panas tinggi, memiliki modulus elastis tinggi, dan
penghantar panas yang baik.
Alumina based ceramic
Diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Unsur utamanya aluminum oxide, dapat
ditambahkan unsur titanium carbide dan zirconium oxide untuk meningkatkan keuletan
dan thermal
shock, Memilikiketahanan
abrasi
dan
panas
yang tinggi. Kecepatan potong tinggi. Rentan terhadap beban kejut, vibrasi dan thermal
shock. Dikembangkan tahun 1960-an yaitu Cermets (Black ceramic), memiliki sifat
kimiawi yangstabil, sangat getas dan mahal.
Cubic Boron Nitride (cBN)
Diperkenalkan pada tahun 1962, digunakan sebagai material abrasive ketebalan 0,5 1
mm dengan prosessinter, getas dan kurang ulet, rentan vibrasi dan thermal
shock, disarankan menggunakan cBN dalam kondisi kering.
Silicon Nitride Based Ceramic (SiN)
Dikembangkan pada tahun 1970-an, komposisi silicon nitride + aluminum oxide,
yttrium oxide, dantitanium carbide. Kuat, tahan temperatur tinggi dan tahan
thermal shock.
Diamond
Dikenal sebagai diamond indusri/sintetik merupakan material paling keras tahan aus,
mampu menjaga ketajaman mata potongnya, kecepatan potong tinggi,
kontinyu digunakan untuk proses finishing dengan tuntutan kualitas permukaan dan
akurasi ukuran yang tinggi.

d. Proses pemotongan logam


1. BUBUT
Suatu proses pemotongan logam atau benda kerja dengan cara memutar benda kerja,
kemudiandisayatkan dengan alat potong atau pahat potong yang bergerak.
Prinsip kerja pada mesin bubut adalah : Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan oleh pahat yang bergerak tadi.
Macam-macam pahat bubut :
a. Pahat ISO 1
Digunakan
dalamproses pembubutan memanjang dengan tujuan mengurangi diameter benda kerja.
Karena plan angle 750, sehingga pahat ini tidak digunakan untuk membuat pundak
poros tegak lurus ( 900).
b. Pahat ISO 2

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

Pahat
ini digunakan untuk pembubutan memanjang, pembubutan muka (facing) dan membuat
chamfer450. Dengan plan angle
450, maka pahat ini tidak digunakan untuk membuat pundak poros tegak lurus ( 900).
Pahat ISO 3
Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang dan pembubutan muka (facing).
Dengan plan angle
930, sehingga pahat ini dapat digunakan untuk membuat pundak poros tegak lurus(900).
Pahat ISO 4
Pahat ini digunakan dalam proses finishing benda kerja.
Dengan plan angle
00 serta sisi potong berada di depan maka pahat ini hanya bisa untuk memotong bendake
rja dengan pemotongan yang kecil.Karena beban yang diterima cukup besar.
Pahat ISO 5
Pahat ini
digunakan dalam proses pembubutan melintang tegak lurus sumbu benda kerja menuju
center.
Pahat ini digunakan untuk facing dengan plan angle 00.
Pahat ISO 6
Pahat ini dapat digunakan untuk pembubutan memanjang.
Dengan plan angle
900, maka pahat ini tidak digunakan untuk membuat pundak poros tegak lurus (900).
Pahat ISO 7
Pahat ini
digunakan untuk membuat alur (groove) atau memotong (cutting) benda kerja.
Bentuk pahat pipih dengan plan angle 00.
Pahat ISO 8
Pahat ini digunakan untuk memperbesar lubang (boring)
yang telah ada sampai tembus.
Pahat ini mempunyai plan angle 750.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran sehingga kedalam
an penyayatanterbatas.
Pahat ISO 9
Pahat ini
digunakan untuk memperbesar diameter lubang (boring), lubang bertingkat (step).
Pahat ini mempunyai plan angle 920.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran dan
lentur sehingga kedalamanpenyayatan terbatas.
Pahat Ulir
Pahat ini digunakan untuk pembuatan ulir luar.
Dan bentuknya disesuaikan dengan ulir yang akan dibuat.
Adapun standart ulir meliputi : ulir metris, ulir withworth, ulir square maupun trapesiu
m.
Pahat Kartel
Pahat ini digunakan untuk membuat alur pada permukaan benda kerja yang fungsunya

sebagai pegangan.Model alur untuk pahat kartel bervariasi mulai yang lurus,miring dan
silang.
2. FRAIS (MILLING)
Suatu proses untuk mengikis permukaan agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi
rata denganmenggunakan pisau atau cutter mesin frais.
Prinsip kerja mesin Frais :
Prinsip kerja mesin frais adalah alat potong berputar pada spindel, kemudian benda kerja
digerakan sesuaidengan perintah yang di inginkan untuk membentuk profil sesuai dengan
gambar bentuk benda kerja tersebut. Disini terjadi 2 gerakan pada meja mesin yaitu
melintang dan membujur. Sedangkan spindel gerakannya hanya naik turun.
Alat- alat potong pada mesin frais :
-Cutter milling
-Twist drill
-Boring head arbor.
a. Cutter Milling
Cutter milling digunakan untuk proses milling seperti kontur, poket, sloting, dll.
Dilihat dari prosesnya cutter milling terdiri dari 2 macam yaitu cutter roughing dan
finishing.
b. Twist Drill
Twist drill digunakan untuk pembuatan lubang.
Adapun standart besar point angle meliputi : 118,130,140,dll sesuai dengan jenis
material yang akan di lubangi.
c. Boring Head Arbor
Alat yang digunakan untuk memperbesar lubang dengan ukuran yang lebih presisi.
3. PEMOTONGAN LOGAM DENGAN LAS / GAS
Prinsip pemotongan dengan gas
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja dengan menggunakan
panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas. Proses pemotongan logam
dengan gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik
lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam
yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logamterpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas :
Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil baik. Proses
pemotongan dapat dilaukakan secara otomatis dengan mesin atau secara manual dengan
tangan.
Kerugian memotong logam dengan gas :
Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada sisi bekas
pemotongan akan terjadi perubahan struktur yang mengakibatkan perubahan sifat logam
yang dipotong.

BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya pemotongan dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan
cara konvensional maupun non konvensional. Pemotongan

DAFTAR PUSTAKA

http://tek-enginering.blogspot.co.id/2012/12/alat-potong-logam.html

Anda mungkin juga menyukai