Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
SOFIANI PUTRI (3.33.14.2.18)
TK-2C/17
A. JUDUL
B. LANDASAN TEORI :
Walaupun tidak berlaku umum, saluran transmisi dapat dimodelkan sebagai berikut :
Konduktor
Luar
Dielektrik
a
Konduktor
dalam
b
(1)
Resistansi saluran per satuan panjang untuk konduktor dalam dari saluran koasial
memenuhi persamaan berikut :
1
2..a..
(2)
Resistansi per satuan panjang untuk konduktor luar dari saluran koasial memenuhi
persamaan berikut :
1
2..b..
(3)
Disini :
merupakan konduktivitas konduktor dalam siemens/meter dan merupakan skin
depth atau kedalaman kulit yang dirumuskan sebagai berikut :
1
f r o
(4)
RX R2
(5)
Rx
100meter
Ohm/meter
(6)
Atau secara umum untuk panjang saluran sembarang, resistansi saluran per satuan
panjang dinyatakan dalam :
Disini
RX
(7)
ln( b / a )
2.
Dengan :
= permeabilitas medium dielektrik antara konduktor.
ro
(8)
o
= permeabilitas ruang hampa
4.10 7
Henry/meter
Untuk mengukur induktansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan Maxwell .
Pada kondisi jembatan Maxwell setimbang, berlaku :
L x R 2 .R 3 .C
(9)
Rx
dan
R 2 .R 3
R4
(10)
.L x
1
Rx
(11)
2..
ln( b / a )
(12)
Dengan :
ro
= permitivitas bahan dielektrik
o
permitivitas ruang hampa =
r
1
.10 9
36
Farad/meter
r 1
Untuk mengukur kapasitansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan WienRobinson. Pada kondisi jembatan Wien- Robinson setimbang, berlaku :
Cx
C.R 4
R3
Rx
,
R 2 .R 3
R4
(13)
2..
ln( b / a )
(14)
Dengan :
= konduktivitas dielektrik antara konduktor.
Dari hasil Rx akan didapatkan :
Gx 1
Rx
(15)
Resistansi dan konduktansi dari saluran mewakili redaman pada saluran. Resistansi
mewakili redaman pada konduktor sedangkan konduktansi mewakili redaman pada
dielektrik. Kapasitansi dan induktansi dari saluran mewakili energi yang dapat
disimpan dalam saluran, kapasitansi mewakili energi listrik sedangkan induktansi
mewakili energi magnet.
Selain konstanta primer, saluran transmisi juga memiliki konstanta sekunder, yaitu
salah satu diantaranya adalah impedansi karakteristik saluran dan konstanta propagasi
saluran.
Impedansi karakteristik saluran, memenuhi persamaan :
Zo
R jL
G jC
(Ohm)
(16)
R G0
, sehingga :
L
C
(Ohm)
(17)
R jL G jC
(18)
Function Generator
Osiloskop dual trace
Modul Universal Measuring Bridge, Universal Messbrucke
Modul Coaxial Transmission line , Koaxiale Leitung
Potensiometer 10 turn
Kapasitor 10 nF, 1%
Resistor 100, 1%, 1W
Multimeter Analog
Multimeter Digital
Kabel BNC to BNC
Kabel BNC to Banana
Jumper
D. GAMBAR RANGKAIAN
1. Jembatan Wheatstone (untuk mengukur resistansi saluran) :
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
E. LANGKAH KERJA
1. Rakit rangkaian seperti diagram bagian 2. Hubungkan saluran terhubung (Ra-0)
ke Rx, Lx terminal jembatan. Masukkan U1 = 4Vpp, 20 KHz, sinusoid, ke
jembatan pada osiloskop: Y1(0,2 0,005V/cm;DC) T/div = 50S/cm.
seimbangkan jembatan dengan menggunakan potensiometer 10 turn R2 dan R4
bergantian hingga uy1<1mVpp. Rekomendasi : awali dengan pengaturan R4
100 baru seimbangkan R2. Catat skala R2 dan R4.
R 2 xR 3
Rx=
2. Dari rumus Lx =R2.R3.C dan
hitung Lx dan Rx.
R4
3. Dari hasilnya, hitung faktor Q,
Q=
WxL
R
Keterangan :
Vpp output : 14,2 mV
Frekuensi : 19,4263 KHz
Nilai Resistansi :
R3 :
R4 :
G. ANALISA
Untuk mengukur resistansi saluran dapat digunakan alat bantu berupa rangkaian
jembatan Wheatstone. Dengan mengatur potensiometer dari jembatan, sehingga
jembatan setimbang (Uy1 = 0), namun pada praktinya sulit sekali ditemukan nilai
Uy1=0, pada praktikum ini nilai Uy1 yang didapat adalah 14,2 mV, maka dapat diketahui
nilai resistansi saluran (Rx) dengan menggunakan persamaan berikut :
R3 R4
RX R2
Untuk mengukur induktansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan Maxwell .
Pada kondisi jembatan Maxwell setimbang, berlaku :
L x R 2 .R 3 .C
Rx
dan
R 2 .R 3
R4
.L x
1
Rx
H. KESIMPULAN