I.
DASAR-DASAR ANTROPOLOGI
A. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata
bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan
logos memiliki arti cerita atau kata.
B. Cabang Ilmu Antropologi
Paleoantropologi
Antropologi Fisik
ANTROPOLOGI
Somatologi
Prehistori
Etnolinguistik
Antropologi Budaya
Etnologi
Etnopsikologi
C. Konsep Antropologi
1. Kebudayaan (culture)
Konsep paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin
ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang didefinisikan menurut versi yang
berbeda-beda. Kebudayaan adalah konsep yang paling esensial dalam antropologi
budaya dan semua konsep-konsep yang lain dalam antropologi budaya pasti berkaitan
dengan kebudayaan. Oleh karena itu konsep kebudayaan perlu mendapat perhatian
khusus.
2. Unsur Kebudayaan
Satuan terkecil dalam suatu kebudayaan disebut unsur kebudayaan atau trait. Unsurunsur kebudayaan mungkin terdiri dari pola tingkah laku atau artefak. Tiap kebudayaan
mungkin terdiri dari gabungan antara unsur-unsur yang dipinjam dari masyarakat lain
dan yang ditemukan sendiri oleh masyarakat yang bersangkutan.
3. Kompleks Kebudayaan
Seperangkat unsur kebudayaan yang mempunyai keterkaitan fungsional satu dengan
lainnya disebut kompleks kebudayaan. Sistem perkawinan pada masyarakat indonesia
adalah sebuah contoh kompleks kebudayaan.
4. Enkultrasi
Adalah proses dimana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan
masyarakatnya sendiri.
5. Daerah Kebudayaan (culture area)
Adalah suatu wilayah geografis yang penduduknya berbagi (sharing) unsur-unsur dan
kompleks-kompleks kebudayaan tertentu yang sama.
6. Difusi Kebudayaan
Adalah proses tersebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu daerah kebudayaan ke
daerah kebudayaan lain.
7. Akulturasi
Adalah pertukaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi selama dua kebudayaan yang
berbeda saling kontak secara terus menerus dalam waktu yang panjang.
8. Etnosentrisme
Adalah sikap suatu kelompok masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa
kebudayaan sendiri lebih unggul dari pada semua kebudayaan yang lain.
9. Tradisi
Pada tiap masyarakat selalu terdapat sejumlah tingkah laku atau kepercayaan yang
telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan dalam kurun
waktu yang panjang disebut dengan tradisi
10. Relativitas Kebudayaan
Tiap kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang unik, yang tidak terdapat pada kebudayaan
lainnya, maka apa yang dipandang sebagai tingkah laku normal dalam kebudayaan
mungkin dipandang abnormal dalam kebudayaan yang lain.
11. Ras dan Kelompok Etnik
Ras dan etnik adalah dua konsep yang berbeda, tetapi sering dikacaukan
penggunaannya. Ras adalah sekelompok orang yang kesamaan dalam unsur biologis
atau suatu populasi yang memiliki kesamaan unsur-unsur fisikal yang khas yang
disebabkan oleh keturunan (genitik) sedangkan etnik adalah sekumpulan individu yang
Rangkuman Antropologi Kelas X
merasa sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang
dijunjung bersama, pola tingkah laku yang sama, dan unsur-unsur budaya lainnya yang
secara nyata berbeda dibandingkan kelompok-kelompok lainnya.
D. Pendekatan Antropologi
Studi kebudayaan adalah sentral dalam antropologi. Bidang kajian utama antropologi
adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekat utama
yang biasa dipergunakan oleh para ilmuwan antropologi.
1. Pendekatan holistic
Kebudayaan dipandang secara utuh (holistik). Pendekatan ini digunakan oleh para
pakar antropologi apabila mereka sedang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.
Kebudayaan di pandang sebagai suatu keutuhan, setiap unsur di dalamnya mungkin
dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para pakar antropologi
mengumpulkan semua aspek, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, teknologi, dan
bahasa. Untuk memperoleh generalisasi (simpulan) tentang suatu kompleks
kebudayaan seperti perkawinan dalam suatu masyarakat, para pakar antropologi
merasa bahwa mereka harus memahami dengan baik semua lembaga (institusi) lain
dalam masyarakat yang bersangkutan.
2. Pendekatan komparatif
Kebudayaan masyarakat pra-aksara. Pendekatan komparatif juga merupakan
pendekatan yang unik dalam antropologi untuk mempelajari kebudayaan masyarakat
yang belum mengenal baca-tulis (pra-aksara). Para ilmuwan antropologi paling sering
mempelajari masyarakat pra-aksara karena 2 alasan utama. Pertama, mereka yakin
bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada populasi-populasi di sebanyak
mungkin daerah kebudayaan sebelum dapat diverifikasi. Kedua, mereka lebih mudah
mempelajari keseluruhan kebudayaan masyarakat-masyarakat kecil yang relatif
homogen dari pada masyarakat-masyarakat modern yang kompleks. Masyarakatmasyarakat pra-aksara yang hidup di daerah-daerah terpencil merupakan laboratorium
bagi para ilmuwan antropologi.
3. Pendekatan historic
Pengutamaan asal-usul unsur kebudayaan. Pendekatan dan unsur-unsur historik
mempunyai arti yang sangat penting dalam antropologi, lebih penting dari pada ilmu
lain dalam kelompok ilmu tingkah laku manusia. Para ilmuwan antropologi tertarik
pertama-tama pada asal-usul historik dari unsur-unsur kebudayaan, dan setelah itu
tertarik pada unsur-unsur kebudayaan yang unik dan khusus.
E. Fungsi dan Tujuan Antropologi
Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep
dan pendekatan Antropologi. Tujuan mempelajari sosiologi pendidikan ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk
biologis.
2. Untuk mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan
penyebarannya.
Rangkuman Antropologi Kelas X
mile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Agama di Indonesia :
Penjelasan lebih lanjut di http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
C. Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling
sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu,
atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa
adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Contoh Tradisi di Indonesia :
Tradisi Ma Nene
(Mengganti pakaian orang
yang sudah meninggal)
Tradisi Nyongkolan
(Mengiringi Pengantin menuju
Pengantin Perempuan)
D. Bahasa
Tercatat ada 442 bahasa yang dimiliki Indonesia yang terungkap dalam Kongres Bahasa ke-9
yang digelar 2008 silam. Pada 2012, penelitian berlanjut dengan mengambil sampel di 70
lokasi di wilayah Maluku dan Papua. Hasil dari penelitian itu, jumlah bahasa dan sub bahasa
di seluruh Indonesia mencapai 546 bahasa. Hasil tersebut belum selesai dan besar
kemungkinan akan bertambah karena penelitian sedang dilaksanakan.
Ingin mengetahui agama-agama di Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia
III. PERAN ANTROPOLOGI DALAM MENGKAJI KEUNIKAN, KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN
BUDAYA, AGAMA, RELIGI/KEPERCAYAAN, TRADISI, DAN BAHASA
A. Paleoantropologi
Yaitu ilmu bagian yang meneliti asal-usul dan evolusi manusia dengan mempergunakan
sisa-sisa tubuh yang telah membatu.
1. Mongoloid
Ciri khas utama yang dilihat pada ras ini adalah rambut
berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat
lahir, dan kelopak mata yang unik yang disebut dengan
istilah mata sipit. Selain itu, perawakannya seringkali
berukuran lebih kecil dan pendek
2. Negroid
Ciri khas utama anggota ras Negroid adalah kulit yang
berwarna hitam dan rambut keriting. Meskipun
anggota ras Khoisan dan ras Australoid juga
berfenotipe kulit hitam dan rambut keriting, mereka
tidak dianggap termasuk ras Negroid.
3. Kaukasoid
Sebagian besar penghuni Eropa, Afrika
Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India
Utara.[2] Keturunan mereka juga
menetap di Australia, Amerika Utara,
sebagian dari Amerika Selatan, Afrika
Selatan dan Selandia Baru. Anggota "ras
Kaukasoid" biasa disebut "berkulit putih".
Dengan penelitian tersebut diharapkan siswa akan mampu memahami bahwa ada
kemungkinan bahwa manusia berasal dari ras yang sama, sehingga perbedaan yang terjadi
tidak berdampak buruk bagi masyarakat dengan cara menyadari hal tersebut.
C. Prehistori
Prehistori adalah ilmu yang mempelajari zaman prasejarah. Zaman prasejarah dapat
dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di mana terdapat
kehidupan di muka Bumi dimana manusia
mulai hidup.
Batas antara zaman prasejarah dengan zaman
sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini
menimbulkan suatu pengertian bahwa
prasejarah
adalah
zaman
sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
Rangkuman Antropologi Kelas X
adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya
zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa
tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya
sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman
sejarah.
Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai,
sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan
di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
D. Etnolinguistik
Etnolinguistik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur bahasa
berdasarkan cara pandang dan budaya yang dimiliki masyarakat. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Humboldt bahwa perbedaan persepsi kognitif dan perbedaan
pandangan dunia dari suatu masyarakat dapat dilihat dari bahasanya. Dikatakan bahwa
each language...contains a characteristics worldview (Wierzbicka, 1992: 3).
Dalam pandangan etnolinguistik, terdapat
keterkaitan
antara
bahasa
dengan
pandangan dunia penuturnya. Sementara
itu, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, etnolinguistik merupakan cabang
linguistik yang menyelidiki hubungan antara
bahasa dan masyarakat pedesaan atau
masyarakat yang belum mempunyai tulisan.
E. Etnologi
Etnografi berasal dari dua kata yaitu ethnos artinya bangsa, dan
graphy atau grafien artinya gambaran atau uraian. Jadi, etnografi
adalah uraian atau gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu
tempat dan di suatu waktu. Gambaran bangsa-bangsa tersebut
meliputi adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, peralatan yang
digunakan, aktivitas ekonomi, dan gambaran fisik bangsa tersebut,
misalnya warna kulit, tinggi badan, rambut, bentuk muka, dan
sebagainya.
Etnologi adalah ilmu bagian dari antropologi budaya yang mencoba
menelusuri asas-asas manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
meneliti seperangkat pola kebudayaan suku bangsa yang menyebar diseluruh dunia. Jadi,
ada beberapa objek yang menjadi kajian etnologi yaitu:
1. Mempelajari pola-pola kelakuan masyarakat seperti adat-istiadat perkawinan, struktur
kekerabatan, sistem ekonomi dan politik, agama, cerita-cerita rakyat, kesenian dan
musik, serta perbedaan pola tersebut dalam kehidupan masyarakat sekarang.
2. Mempelajari dinamika kebudayaan seperti perubahan dan perkembangan kebudayaan
serta bagaimana suatu kebudayaan mempengaruhi kebudayaan lain, termasuk juga
interaksi antara berbagai kepercayaan dan mekanisme pelaksanaannya dalam suatu
kebudayaan serta dampaknya bagi kepribadian seseorang.
Dalam perkembangannya, subilmu etnologi terbagi menjadi dua golongan penelitian, yakni
golongan yang memberi perhatian khusus pada bidang diakronik atau sering disebut
descriptive integration, dan golongan yang lebih menekankan pada penelitian bidang
sinkronik atau generalizing approach.
Untuk penelitian-penelitian bidang diakronik selalu digunakan istilah ethnology atau
etnologi dalam pengertian khusus, sedangkan penelitian-penelitian sinkronik sering disebut
sebagai social anthropology atau antropologi sosial (Koentjaraningrat, 1992:4).
Etnologi sebagai suatu penelitian bidang diakronik mencoba mengolah dan menyatukan
hasil-hasil penelitian dari antropologi fisik, etnolinguistik, ilmu prehistori (prasejarah), dan
etnografi, sedangkan antropologi sosial dalam kajian etnologi berperan dalam mencari
berbagai prinsip persamaan dalam aneka warna dari beribu-ribu masyarakat kebudayaan.
F. Etnopsikologi
Deskripsi-deskripsi tentang kepribadian suatu bangsa dalam karangan-karangan etnografi
zaman lampau itu biasanya mempergunakan konsep-konsep dan istilah-istilah yang tak
cermat dan kasar. Ciri-ciri kepribadian yang negatif, tiap konsep yang dipakai dalam
pelukisan seperti itu pun tidak cermat di pandang dari sudut ilmu psikologi.
Sadar akan kekurangan ini, ada beberapa ahli
antropologi sekitar tahun 1920, yang berhasrat
mendeskripsikan kepribadian bangsa dengan lebih
cermat. Kecuali mereka juga mempersoal-kan secara
ilmiah, apakah konsep kepribadian bangsa itu benarbenar ada.
Suatu ciri bangsa atau suku bangsa dan sampai berapa
jauhkah terkecualian terhadap kepribadian para individu
tertentu sebagai warga bangsa itu mengkin. Untuk
seorang ahli antropologi tentu perlu mengetahui banyak
tentang ilmu psikologi serta konsep-konsep dan teoriteori yang dikembangkan di dalamnya.
Penyimpangan oleh individu-individu terhadap apa yang lazim dilakukan oleh umum yang
patuh terhadap adat itulah yang merupakan pangkal dari proses perubahan kebudayaan.
Perhatian terhadap tindakan yang menyimpang dari tindakan umum inilah yang
menyebabkan bahwa para ahli antropolgi kemudian menaruh perhatian terhadap konsepkonsep dan teori-teori psikologi, karena seluk-beluk kelakuan dan tindakan individu itu
hanya dapat dipelajari dan dipahami melalui ilmu psikologi.
Jadi etnopsikologi dapat dikatakan studi antropologi yang menggunakan ilmu psikologi dan
menjadi ilmu bagian antropologi yang mempelajari tentang kepribadian suku bangsa.
Misalnya :
Terdapat kesamaan pola menanam masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena iklim
di Indonesia yang relatif sama. Yang membedakan adalah kondisi tanah dan topografi
daerah masing-masing.
H. Ekspansi Budaya
Ekspansi dapat diartikan masuknya bangsa asing ke negara lain dengan tujuan ingin
menjajah dan menguasai negara tersebut. Negara yang pernah berekspansi ke Indonesia
yaitu Belanda, Spanyol, Portugis dan Jepang.
Ekspansi Budaya artinya ikutnya pengaruh perubahan budaya akibat dari terjadinya
ekspansi bangsa barat di negara yang lebih lemah.
Dampak dari Ekspansi budaya tentu dapat berpengaruh positif dan negatif bagi kebudayaan
asli dari bangsa yang dijajah.
I.
Penetrasi Budaya
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu
kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
1. Penetration pasipique
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh
kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan
tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya
masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan
hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau
sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk
kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk
bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli
Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan
sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan sintesis adalah bercampurnya dua
kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat
berbeda dengan kebudayaan asli.
2.
J.
Penetration violante
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya,
masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan
kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan
dalam masyarakat.
Amalgamasi
Amalgamasi adalah istilah kuno sekarang sebagian besar untuk perkawinan dan antar
pembiakan dari etnik yang berbeda atau ras. Di dunia berbahasa Inggris, istilah ini
digunakan dalam abad kedua puluh.
Di Amerika Serikat, sebagian diganti setelah 1863 dengan istilah perkawinan antara suku
atau bangsa. Sementara itu, istilah amalgamasi bisa mengacu pada antar pembiakan yang
berbeda putih maupun etnis non-putih, istilah perkawinan antara suku atau bangsa
dimaksud antar pembiakan khusus untuk kulit putih dan non-putih, terutama AfrikaAmerika
K. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi
perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan
perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam
suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu
melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan
kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang
relatif lama
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri
L. Etnopolitic
Etnopolitik atau politik etnis dapat diasumsikan sebagai politik yang memfokuskan pembedaan sebagai kategori utamanya yang menjanjikan kebebasan dan toleransi
walaupunmemunculkan
pola-pola
intoleransi,
kekerasan
dan
pertentangan
etnis.Sedangkan munculnya politik etnis diawali tumbuhnya kesadaran orang yang
mengidentikan diri mereka ke dalamsalah satu kelompok etnis tertentu, yang kesadaran itu
memunculkan solidaritas kelompok
M. Psikologi Lintas Budaya
1. Pengertian dari Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Lintas Budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari
dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran ekuivalen, untuk
menentukan batasan yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis
modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal (Triandis, Malpass, dan
Davidson; 1972). Brislin, Lonner, dan Thorndike (1973), berpendapat bahwa Psikologi
Lintas Budaya adalah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya
yang memiliki perbedaan pengalaman, kemudian dapat membawa ke arah perbedaan
perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.
Dalam arti luas Matsumoto (2004) menjelaskan bahwa, Psikologi Lintas Budaya terkait
dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat
universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture
specific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu). Menurut
Segall, Dasen dan Poortinga, Psikologi Lintas Budaya adalah kajian mengenai perilaku
manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk
dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan
perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara
perilaku yang terjadi.
2.
Kompetensi Dasar :
3.2. Menerapkan konsep-konsep dasar dan keterampilan antropologi dalam memahami keberagaman
budaya agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan bahasa beserta unsur-unsurnya yang ada di masyarakat
Materi Pokok :
Budaya, perwujudan, unsur, Isi atau substansi Budaya, dan nilai Budaya
A. BUDAYA (PENGERTIAN)
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan &
Soelaiman Soemardi)
B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan menurut J.J. HOENIGMAN, adalah :
1. Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
4. UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur pembentuk kebudayaan meliputi :
a. Sistem Religi
Meliputi Sistem kepercayaan, nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan atau Upacara
Keagamaan.
c. Sistem Pengetahuan
Meliputi pengetahuan tentang flora & fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh manusia dan
perilaku antar sesama manusia
d. Sistem Bahasa
Meliputi Bahasa Lisan dan Tulisan
e. Seni
Meliputi Seni Rupa, Seni Sastra dan Seni Pertunjukan
f.
g. Sistem Produksi
Seperti Distribusi, Transportasi, Komunikasi dan Peralatan Sehari-hari