Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PLN (Persero)
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
Area Pengatur Distribusi (APD) Makassar
ADRI PAUNDANAN
D411 12 280
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
NO
NAMA
NIM
PROGRAM STUDI
1.
ADRI PAUNDANAN
D411 12 280
TEKNIK ELEKTRO
2.
FAISAL NAHRIR
D411 12 107
TEKNIK ELEKTRO
3.
D411 12 270
TEKNIK ELEKTRO
Mengetahui,
TONI THEO
Pembimbing Lapangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek ini dengan
baik. Dalam laporan ini, berisi tentang hasil kerja praktek yang dilaksanakan pada
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA DAN SULBAR AREA
PENGATUR DISTRIBUSI MAKASSAR selama 1 bulan yang merupakan syarat
kelulusan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar khususnya bagi jurusan
teknik elektro program studi teknik elektro.
Pada penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banak terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Andani Ahmad, MT.selaku ketua jurusan teknik elektro
Universitas Hasanuddin Makassar
2. Bapak Dr. Yusri Syam Akil ST, MT selaku dosen pembimbing kerja
praktek.
3. Bapak Ahsan sebagai pembimbing kerja praktek di PT. PLN APD
MAKASSAR
4. Segenap karyawan di PT.PLN APD MAKASSAR khususnya bagian
Distribution Control Center (DCC).
5. Segenap karyawan di PT. PLN APD MAKASSAR yang tidak dapat kami
sebut namanya satu per satu dan telah banyak membantu dan membimbing
kami selama melaksanakan kerja praktek ini.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan
berupa moril maupun materil
7. Seluruh teman dan kerabat yang secara tidak langsung membantu kami
dalam hal informasi.
Kami menyadari bahwa laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan kami di masa yang akan datang.
Makassar, 24 Juni 2016
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................... i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................ 2
1.3 Waktu dan Lokasi Kerja Praktek ...................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Memasuki era persaingan bebas saat ini, diperlukan suatu strategi
pengembangan bidang teknologi pembangkitan energi listrik dalam menciptakan
pembangunan yang berkesinambungan secara terus-menerus dan diaplikasikan
dalam berbagai bidang indutstri besar, menengah, hingga rumah tangga. Dengan
fokus terhadap pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan diperlukannya
penguasaan terhadap teknologi pembangkitan yang diaplikasikan dan juga
penyiapan sumber daya manusia yang ada, diharapkan akan menghasilkan
manusia Indonesia yang berkualitas.
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
Jurusan Teknik Elektro merupakan salah satu jurusan yang ada di Universitas
Hasanuddin (UNHAS)
ataupun
dengan
memberikan
iklim
yang
kondusif
bagi
energy listrik
memiliki pengalaman di bidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik
antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.
2. Bagi perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek dapat menjadi
bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakasanaan perusahaan di
masa yang akan datang.
3. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang kondisi
nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang
telah didapat dalam aktivitas industri.
I.3 Waktu dan tempat pelaksanaan
Berdasarkan Kalender akademik Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar
Semester Genap tahun ajaran 2015/2016, maka kerja praktek ini diusulkan akan
dilaksanakan mulai tanggal 13 April 2016 hingga 30 Mei 2016.
Adapun tempat Kerja Praktek dilaksanakan di :
Nama Instansi/Perusahaan
Alamat Perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penguraian secara singkat latar belakang, tujuan
dan manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan.
BAB II
TINJAUAN UMUM
II. 1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Makassar dibangun untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan atas
kegiatan operasi pengaturan jaringan distribusi di daerah kerjanya secara efisien
dengan mutu dan keandalannya yang baik untuk mencapai kinerja unit.
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan
pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan distribusi
tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik
berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan
yang didukung dengan pelayanan, mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi
kebutuhan pelanggan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk
asuhan di bawahnya. PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar memiliki
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
daerah kerja yang mencakup 3 wilayah propinsi yaitu Sulawesi Selatan, Tenggara
dan Barat.
APD (Area Pengatur Distribusi) Makassar adalah unit tugas PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang bertugas untuk mengatur
jaringan distribusi wilayah Makassar dan sekitarnya. APD (Area Pengatur
Distribusi) Makassar ini didirikan berdasarkan keputusan General Manager PT
PLN (Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan & Tenggara nomor: 1231.K / 021 /
GM / 2001, tanggal 26 Nopember 2001.
Adapun beberapa yang melatar-belakangi pendirian APD ini adalah:
Kondisi di mana dirasakan perlunya koordinasi antara pusat pembangkit,
transmisi dan distribusi agar didapat efisiensi system tanpa mengabaikan mutu
keandalan.
Kebutuhan beban yang senantiasa berubah, sehingga diperlukan pemantauan
secara real time.
Perlu adanya pemantauan kondisi jaringan listrik agar diperoleh keamanan dan
keandalan distribusi.
Perlunya usaha untuk menjaga kontinuitas, mempercepat lokalisir titik gangguan
dan pemulihan system distribusi.
Luasnya daerah pelayanan distribusi, dengan lokasi LBS yang pada waktu
tertentu sulit dijangkau, serta lokasi LBS yang berjauhan dari kantor unit
pelayanan.
Dari sini dapat dilihat bahwa APD Makassar ini dibangun dengan tugas pokok
sebagai pelaksana tugas operatif yang mengatur pendistribusian tenaga listrik
secara terpadu. Dan dari situ dapat dijabarkan, fungsi APD Makassar ialah
meliputi :
1. Perencanaan dan pengendalian operasi sarana pendistribusian tenaga listrik
secara terpadu untuk mengoptimalkan operasi jaringan distribusi 20 kV.
2. Pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan pemeliharaan sarana pengolahan data
dan informasi pendistribusian tenaga listrik.
II. 2 Daerah Pengaturan yang Dilayani
Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa terdapat gardu Induk
yang berada dalam lingkup pengaturan APD Makassar dimana wilayah kerjanya
terbagi atas dua bagian yaitu wilayah utara dan wilayah selatan. Ini berarti daerah
pengaturan yang dilayani ialah seluruh daerah yang jaringan tegangan
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
menengahnya disuplai dari GI-GI tersebut. Adapun Gardu Induk yang dimaksud
ialah:
Wilayah Utara
Gardu Induk Bakaru
Gardu Induk Barru
Gardu Induk Bone
Gardu Induk Bulukumba
Gardu Induk Jeneponto
Gardu Induk Majene
Gardu Induk Makale
Gardu Induk Mamuju
Gardu Induk Palopo
Gardu Induk Pare
Gardu Induk Pinrang
Gardu Induk Polmas
Gardu Induk Sengkang
Gardu Induk Sidrap
Gardu Induk Sinjai
Gardu Induk Soppeng
Gardu Induk Tallasa
Wilayah Selatan
* Gardu Induk Bontoala
* GIS Bontoala
* Gardu Induk Borongloe
* Gardu Induk Daya
* Gardu Induk Kima
* Gardu Induk Mandai
* Gardu Induk Maros
* Gardu Induk Panakukkang
* Gardu Induk Pangkep
* Gardu Induk Sungguminasa
* Gardu Induk Tallasa
* Gardu Induk Tallo Lama
* Gardu Induk Tello 30
* Gardu Induk Tello 150
* Gardu Induk Tanjung Bunga
MASTER STATION
MEDIA
TRANSMISI
TELEKOMUNIKAS
Dengan teknologi berbasis SCADA operator dari suatu Control Center dapat
membaca situasi kelistrikan jaringan distribusi di lapangan, don dengan ditunjang
peralatan server dapat menyimpan laporan kondisi tersebut ke dalam bentuk datadata. Peralatan ini juga sangat berguna bila terjadi gangguan di lapangan, karena
dapat dengan segera melakukan tindakan-tindakan preventif untuk melokalisir
daerah gangguan dengan tujuan memperkecil daerah pemadaman, don
mempersingkat waktu pemadaman. Fungsi ini tersedia karena adanya kemampuan
remote SCADA dengan menggunakan sarana komunikasi dan RTU sebagai
interface untuk mengeksekusi perintah remote.
Dari fungsi-fungsi sistem SCADA yang disebutkan diatas, dapat diketahui
bahwa system SCADA memberikan tiga kemampuan penting bagi APD Makassar,
yakni:
1. Telemetering
Telemetering adalah kemampuan APD untuk mengetahui besaran- besaran
dari daya aktif dan reaktif, arus, tegangan dan frekuensi yang ada di setiap
GI dan penyulang. Sehingga data-data real time dari parameter-parameter
tersebut dapat diketahui hanya dart ruang kontrol APD.
2. Telesignal
Telesignaling adalah fasilitas di mana APD terus mendapatkan laporan
kondisi dari seluruh PMT dan LBS, atau dapat juga berupa alarm.
3. TeleControl
Seperti telah disinggung sebelumnya, komponen utama dart sistem
SCADA ini terletak pada server, jaringan komunikasi, Master Station /
Komputer, dan RTU.
a. Server
Server biasanya berjalan dengan menggunakan Personal Computer yang
mempunyai tampilan grafis, tugasnya adalah mengendalikan dan bertanggung
jawab atas semua hubungan masukan dan keluaran, seperti dalam hal membuat
window-window di layar tampilan, teks-teks, grafik-grafik dan mengendalikan
perangkat-perangkat masukan seperti mouse ataupun keyboard jika ada.
b. Master Station / Komputer
Sistem pengendalian tenaga listrik dengan SCADA pada APD Makassar
dilengkapi dengan sebuah interface ke komputer, yang memungkinkan para
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
Type : DS 20 E
RAM : 2 GB
Processor
: 500 MHz
Memori
: 4 x 9 GB SCSI
Operating system
: LAN 4 UNIX
Software
: TRU64 UNIX ver.4.OF, Habitat, EMS
Protocol
: IEC 870 - 5 101
Jumlah : 2 Unit
c. RTU (Remote Terminal Unit)
Remote terminal unit atau yang biasa disingkat RTU adalah suatu komponen
dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik, merupakan perangkat elektronik
yang dapat diklasifikasikan sebagai perangkat pintar. Biasanya RTU ini
ditempatkan di gardu-gardu induk maupun pusat-pusat pembangkit sebagai
peralatan yang diperlukan oleh Control Center untuk mengawasi kondisi jaringan
lewat data-data yang terkirim. Selain itu, RTU memberikan kemampuan pada
Control Center untuk melakukan remote control, teleindikasi, dan telemetering.
Jadi RTU ini dapat dikatakan sebagai alat Control Center untuk melihat, dan juga
sebagai tangan untuk melakukan beberapa perintah eksekusi. Spesifikasi RTU
yang digunakan untuk keperluan pengendalian tersebut adalah :
2. Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan operasi
pengaturan di APD Makassar. Sebab segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang
Dispatcher, selain harus mengkonfirmasikan dengan pihak terkait di lapangan,
juga harus senantiasa berkomunikasi dengan AP2B Makassar dan OPDIS Cabang
Makassar sebelum atau sesudah melakukan tindakan khusus yang berkaitan
dengan sistem di wilayah kerjanya. Adapun telekomunikasi yang digunakan di
APD Makassar ialah :
1.
PLC (Power Line Carrier)
2.
Pilot Cable
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
3.
4.
Radio
Fiber optic
Namun, dari ketiga system telekomunikasi yang ada tersebut, yang paling sering
digunakan ialah komunikasi radio.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Mekanismme Kerja Pengaturan Distribusi
Secara garis besar, ada tiga kondisi yang harus dihadapi dalam pelaksanaan
pengaturan distribusi tenaga listrik, yakni Kondisi Normal, Kondisi Abnormal /
Gangguan, dan Kondisi Pemulihan.
1. Kondisi Normal
Kondisi normal adalah suatu keadaan operasional dimana pembangkitan dapat
memenuhi semua kebutuhan beban, keandalan dan keamanan penyaluran daya
dapat dipenu hi dan konfigurasi sistem yang menyatakan posisi keluar / masuknya
PMT, PMS atau peralatan
lainnya
yang
3.
Palangga.
Gardu Induk Daya
Trafo menyuplai beban di penyulang Badoka, Paccerakkang, KIMA,
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gula, Galesong
Gardu Induk Tallo Lama
Trafo menyuplai beban di penyulang Rantemario, Barawaja, Caraka,
10.
11.
12.
13.
2. Kondisi Abnormal/Gangguan
Kondisi abnormal adalah suatu keadaan operasional dimana keandalan dan
keamanan penyaluran daya tidak dapat dipenuhi diakibatkan berubahnya
konfigurasi system yang menyatakan posisi keluar/rnasuknya PMT, PMS atau
peralatan lainnya yang berhubungan dengan sistem ketenagalistrikan, sehingga
tidak beroperasi sesuai dengan konfigurasi seperti yang telah ditetapkan. Untuk
kondisi gangguan itu sendiri dibedakan lagi menjadi gangguan pembangkit,
gangguan transmisi, gangguan trafo GI, dan gangguan penyulang. Untuk masingmasing gangguan tersebut, maka yang harus dilakukan oleh seorang Dispatcher
ialah sebagai berikut:
a. Gangguan Penyulang
1. Bila penyulang Trip, periksa relay yang bekerja.
2. Tunggu Recloser bekerja (20 detik).
3. Bila yang Trip adalah penyulang dengan kabel tanah (JBD, Kakatua)
dan menimbulkan shock yang keras, jangan dicoba sebelum penyebab
gangguan diperiksa dan diisolir.
4. Bila masuk kembali dengan aman, catat jam trip/close, beban Ampere,
beritahukan piket OPDIS Makassar.
5. Bila gagal, lepas LBS remote terdekat ntuk memotong Penyulang.
6. Masukkan PMT Penyulang secara remote control.
7. Bila berhasil, tambah beban penyulang dengan memasukkan LBS
remote control.
8. Bila gagal, beritahu OPDIS Makassar untuk memeriksa jaringannya,
dan
lakukan
manuver
untuk
mengurangi
pemadaman
bila
1. Bila terjadi ganggaun di trafo GI, lepas PMT incoming trafo sisi 20 kV.
2. Beritahu operator GI bahwa sisi 20 kV sudah lepas.
3. Sementara operator GI melakukan pemeriksaan, lepas sehuuh PMT
penyulang.
4. Bila operator GI menyatakan trafo permanen, beritahukan operator GI
agar melepas PMS incoming trafo sisi 20 kV.
5. Lakukan manuver sesuai dengan SOP manuver gangguan GI.
6. Masukkan beban penyulang menurut urutan prioritas.
7. Bila dalam point 4, trafo yang lepas hanya gangguan temporer (trafo
aman), mints operator GI agar meng-energize trafo.
8. Masukkan PMT incoming trafo sisi 20 KV.
9. Masukkan PMT penyulang memuut urutan prioritas.
10. Catat jam Trip, Close.
11. Kirim informasi gangguan ke pihak terkait melalui SMS Manager
12. Setelah normal, kirim melalui fax data penyulang yang lepas serfs
energi tak tersalur ke pihak AP2B dan OPDIS Cabang Makassar.
c. Gangguan Transmisi
1. Bila terjadi gangguan transmisi, kemungkinan pemadaman lebih sering,
terutama bila terjadi gangguan pads jalur utama.
2. Lepas semua PMT penyulang pada GI-GI yang padam.
3. Bila gangguan permanen diperkirakan lama tapi hanya menyangkut satu
jurusan transmisi
hindari manuver saat beban puncak, jam kerja, atau saat ada momen
penting sedang berlangsung.
6. Berkomunikasi terhadap unit terkait dengan jelas, ringkas, tegas/pasti,
namun tetap menjaga etika kesetaraan.
Pada poin yang pertama, dikatakan bahwa sebelum melakukan manuver maka
harus dilihat apakah kedua penyulang tersebut dapat diparalel atau tidak.
Universitas Hasanuddin | Laporan Kerja Praktek
i
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Area Pengatur Distribusi Makassar yang merupakan salah satu unit
kerja dari PT. PLN (Persero)
informasi / data real time yang berhubungan dengan operasi system, untuk
bahan analisa dan perencanaan yang diperlukan PT. PLN (Persero).
6. Segala tindakan yang diambil oleh seorang Dispatcher APD haruslah
mengacu pada Standard
ditetapkan,
dan
dalam
suatu
keputusan
hares
tetap
berkoordinasi dengan pihak yang terkait, dalam hal ini Gardu Induk, AP2B
Makassar dan OPDIS Cabang Makassar.
7. Kinerja yang baik dari pihak APD Makassar akan sangat menentukan
tingkat keandalan dari
station
(CPU
maupun
perangkat
keras
lain),
untuk