Anda di halaman 1dari 3

DEWAS RS

(PASAL 56)

BANWAS RS
BANWAS RS PROVINSI
INDONESIA
(PASAL 59)
(PASAL 57)
Pembinaan
dan Pembinaan dan pengawasan secara eksternal
pengawasan secara Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
internal
dilakukan
oleh
Dewan
Pengawas
Rumah
Sakit.
Pemilik
Rumah Badan
Pengawas Badan
Pengawas
Sakit
dapat Rumah Sakit Indonesia Rumah
Sakit
dapat
membentuk Dewan bertanggung
jawab dibentuk di
Pengawas
Rumah kepada Menteri.
tingkat provinsi oleh
Sakit.
Gubernur
dan
bertanggung
jawab
kepada
Gubernur.
Dewan
Pengawas Badan
Pengawas Badan
Pengawas
Rumah
Sakit Rumah Sakit Indonesia Rumah Sakit Provinsi
merupakan
suatu merupakan
unit merupakan
unit
unit
nonstruktural nonstruktural
di nonstruktural
pada
yang
bersifat Kementerian
yang Dinas
Kesehatan
independen dan
bertanggung
jawab Provinsi
dan
dalam
bertanggung jawab dibidang
kesehatan menjalankan tugasnya
kepada
pemilik dan
dalam bersifat independen.
Rumah Sakit.
menjalankan tugasnya
bersifat independen.
Keanggotaan Keanggotaan
Badan Keanggotaan
Badan
Dewan
Pengawas Pengawas Rumah Sakit Pengawas Rumah Sakit
Rumah Sakit terdiri Indonesia terdiri dari:
Provinsi terdiri dari:
dari:
1. unsur pemerintah,
1. unsur pemerintah,
2. organisasi profesi,
1. unsur
pemilik 2. organisasi profesi,
3. asosiasi
3. asosiasi
Rumah Sakit,
perumahsakitan,
perumahsakitan,
2. organisasi
4. dan
tokoh4. dan
tokoh
profesi,

3. asosiasi
masyarakat.
perumahsakitan, Badan
Pengawas
4. dan
tokoh Rumah Sakit Indonesia
masyarakat.
dalam
melaksanakan
tugasnya
dibantu
sekretariat
yang
dipimpin oleh seorang
sekretaris.
Keanggotaan
Keanggotaan Badan
Dewan
Pengawas Pengawas Rumah Sakit
Rumah
Sakit Indonesia berjumlah
berjumlah
maksimal 5 (lima)
maksimal 5 (lima) orang terdiri dari 1
terdiri dari 1 (satu) (satu) orang ketua
orang
ketua merangkap anggota
merangkap anggota dan 4 (empat) orang
dan
4
(empat) anggota
orang anggota.
Biaya
dengan Biaya untuk
anggaran/RBA RS
pelaksanaan tugastugas Badan Pengawas
Rumah Sakit Indonesia
dibebankan kepada
APBN
Tugas Dewan
Tugas Badan Pengawas
Pengawas Rumah
Rumah Sakit
Sakit:
Indonesia:
a. menentukan arah a. membuat pedoman
kebijakan Rumah
tentang
Sakit;
pengawasan Rumah
b. menyetujui dan
Sakit untuk
mengawasi
digunakan oleh
pelaksanaan
Badan Pengawas

masyarakat.

Keanggotaan
Badan
Pengawas Rumah Sakit
Indonesia
berjumlah
maksimal
5
(lima)
orang terdiri dari 1
(satu)
orang
ketua
merangkap
anggota
dan 4 (empat) orang
anggota.

Biaya untuk
pelaksanaan tugastugas Badan Pengawas
Rumah Sakit Provinsi
dibebankan kepada
Anggaran APBD
Tugas Badan Pengawas
Rumah Sakit Provinsi:
a. mengawasi dan
menjaga hak dan
kewajiban pasien di
wilayahnya;
mengawasi dan
menjaga hak dan
kewajiban Rumah

c.

d.

e.

f.

rencana
Rumah Sakit
strategis;
Provinsi;
menilai dan
b. membentuk sistem
menyetujui
pelaporan dan
pelaksanaan
sistem informasi
rencana
yang merupakan
anggaran;
jejaring dari Badan
mengawasi
Pengawas Rumah
pelaksanaan
Sakit Indonesia dan
kendali mutu dan
Badan Pengawas
kendali biaya;
Rumah Sakit
mengawasi dan
Provinsi;
menjaga hak dan c. dan melakukan
kewajiban
analisis hasil
pasien;
pengawasan dan
mengawasi dan
memberikan
menjaga hak dan
rekomendasi kepada
kewajiban Rumah
Pemerintah dan
Sakit; dan
Pemerintah Daerah
mengawasi
untuk digunakan
kepatuhan
sebagai bahan
penerapan etika
pembinaan.
Rumah Sakit,
etika profesi, dan
peraturan
perundangundangan;

Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
Dewan
Pengawas
Rumah Sakit diatur
dengan
Peraturan
Menteri

Sakit di wilayahnya;
b. mengawasi
penerapan etika
Rumah Sakit, etika
profesi, dan
peraturan
perundangundangan;
c. melakukan
pelaporan hasil
pengawasan kepada
Badan Pengawas
Rumah Sakit
Indonesia;
d. melakukan analisis
hasil pengawasan
dan memberikan
rekomendasi kepada
Pemerintah Daerah
untuk digunakan
sebagai bahan
pembinaan; dan
e. menerima
pengaduan dan
melakukan upaya
penyelesaian
sengketa dengan
cara mediasi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan
Pengawas
Rumah Sakit Indonesia dan Badan Pengawas
Rumah
Sakit Provinsi diatur dengan Peraturan
Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai