LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui di Jakarta
pada tanggal
Februari 2011
SEKRETARIS UTAMA,
TENTANG
KEGIATAN AUDIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Pengawasan Intern Pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen Pemerintah
yang penting dalam rangka mewujudkan good governance dan clean government serta
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel serta
bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Melalui pengawasan intern dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien
terhadap seluruh kegiatan yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
dan sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, serta ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
Salah satu bentuk Pengawasan Intern berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Audit.
Pelaksanaan audit intern di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
dilakukan oleh pejabat fungsional auditor yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor
harus bertindak secara independen dan obyektif. Kegiatan audit dilaksanakan berdasarkan
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang telah disetujui oleh Kepala ANRI.
Untuk menjamin agar pelaksanaan audit berjalan dengan baik, maka perlu disusun Prosedur
Tetap tentang Kegiatan Audit di lingkungan ANRI.
-2Penyusunan Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit ini ditujukan untuk memberikan
panduan dan tahapan pelaksanaan audit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
yang dapat mendorong terwujudnya tugas pengawasan yang efektif, efisien dan kondusif di
lingkungan ANRI.
C. Ruang Lingkup
Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit ini berlaku dan digunakan oleh unit kerja
Inspektorat ANRI yang meliputi jenis kegiatan, uraian
pelaksana, dan norma waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan suatu kegiatan.
D. Dasar Hukum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
11. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua
kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2010;
12. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia;
-3E. Pengertian
Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan:
1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
2. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang
diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas,
efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan
penyajian laporan keuangan pemerintah.
3. APIP adalah Unit organisasi/pejabat yang ditunjuk pada kementerian negara/lembaga
yang bertugas untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah berupa pengawasan intern dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lainnya.
4. Auditor adalah Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan
wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga
dan/atau pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
5. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan
secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
6. Auditan adalah orang/instansi pemerintah yang diaudit oleh APIP.
7. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) adalah rencana kerja yang dibuat setiap
tahun yang menggambarkan jumlah Auditan, jumlah Auditor, hari pemeriksaan dan
biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan audit.
8. Tim Audit adalah Tim yang melaksanakan audit yang terdiri atas: 1 orang Pengendali
Teknis (Inspektur), 1 orang Ketua Tim (Auditor) , dan 3 orang Anggota Tim (Auditor).
9. Pertemuan awal (entry briefing) merupakan langkah awal tim audit sebelum dilakukan
tahapan audit selanjutnya. Adapun materi yang disampaikan dalam entry briefing ini
adalah sebagai berikut :
a. Memperkenalkan tim audit.
b. Menjelaskan tujuan, sasaran, dan ruang lingkup serta waktu pelaksanaan audit.
c. Meminta data-data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit.
-4d. Meminta hasil audit buril/hasil audit sebelumnya (apabila ada), baik yang dilakukan
oleh Inspektorat maupun lembaga pengawasan lainnya.
10. Program Kerja Audit (PKA) adalah rencana kerja yang merupakan acuan dalam rangka
pelaksanaan audit berupa langkah-langkah, prosedur dan teknik yang dipergunakan
yang disusun secara sistematis.
11. Kertas Kerja Audit (KKA) adalah catatan (dokumen) yang dibuat oleh auditor mengenai
bukti-bukti yang dikumpulkan, teknik dan prosedur yang digunakan serta simpulansimpulan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan audit.
12. Penyusunan Laporan Hasil Audit Sementara (LHA Sementara) merupakan penyusunan
laporan awal dari seluruh hasil audit yang materinya diambil dari KKA menurut
atribut/ciri-ciri temuan dan ditandatangani oleh Ketua Tim. LHA Sementara memuat
temuan-temuan positif yang menonjol (secara umum) dan temuan-temuan negative yang
strategis yang perlu diketahui oleh Pimpinan Auditan dan perlu segera ditindaklanjuti.
LHA Sementara disampaikan oleh Ketua Tim kepada auditan dengan tembusan
langsung atasan auditan. LHA Sementara tersebut akan dijadikan bahan ekspose kepada
Pimpinan auditan atau yang mewakilinya.
13. Laporan Hasil Audit (LHA) adalah dokumen yang memuat informasi tentang temuantemuan dan rekomendasi yang diketengahkan.
14. Rekomendasi adalah merupakan saran tindak dari Tim Audit yang didasarkan hasil
temuan lapangan, yang disampaikan kepada Auditan dan atau pimpinan untuk
ditindaklanjuti agar kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak terulang lagi.
15. Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-5-
BAB II
PROSEDUR AUDIT
A. Persiapan Audit
Sebelum pelaksanaan audit, APIP perlu melakukan persiapan-persiapan agar audit
dapat dilaksanakan secara efektif dan terpadu. Adapun persiapan yang dilakukan dalam
rangka pelaksanaan audit adalah sebagai berikut:
1.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Surat Perintah Audit dan konsep nota dinas
penyampaiannya.
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf.
c. Menyampaikan Surat Perintah Audit dan konsep nota dinas penyampaiannya kepada
Inspektur untuk ditandatangani.
2.
Inspektur:
a. Memeriksa konsep Surat Perintah Audit dan menandatangani nota dinas
penyampaiannya.
b. Menyerahkan konsep Surat Perintah Audit dan nota dinas kepada Kasubbag TU
Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama.
3.
4.
Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan nota dinas dan konsep Surat Perintah Audit
kepada Sekretaris Utama melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama.
5.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menerima Surat Perintah Audit ditandantangani Sekretaris Utama.
b. Memerintahkan auditor untuk menindaklanjuti.
6.
Auditor membuat Program Kerja Audit (PKA) untuk direviu oleh Inspektur dan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan bidang penugasan.
7.
8.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep nota dinas audit.
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf.
c. Menyampaikan konsep kepada Inspektur untuk ditandatangani.
9.
Inspektur:
a. Memeriksa dan menandatangani nota dinas audit.
-6-
B. Pelaksanaan Audit
1.
2.
Auditor melakukan penelaahan dan kesesuaian antara kondisi dan kriteria yang
dituangkan dalam Kertas Kerja Audit (KKA) berdasarkan berkas-berkas yang telah
disiapkan.
3.
4.
5.
Auditor menyusun Laporan Hasil Audit Sementara berdasarkan tanggapan tertulis dari
auditan, untuk selanjutnya dimintakan klarifikasi kembali kepada auditan.
6.
7.
Auditor mengadakan pertemuan akhir (exit meeting) dengan Auditan sebagai akhir dari
proses audit.
C. Pelaporan
LHA disusun oleh Tim berdasarkan LHA Sementara dengan maksud untuk
menyampaikan informasi secara formal hasil audit yang dilakukan oleh Tim. LHA ini
merupakan media pertanggungjawaban pelaksanaan audit yang memuat informasi
keberhasilan dan kelemahan dalam pelaksanaan program/kegiatan pada auditan dan
selanjutnya informasi ini akan digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan kehematan dalam pelaksanaan program/kegiatannya. Tahapan dalam
penyusunan laporan:
1.
Auditor:
a.
b.
2.
3.
Auditor memperbaiki LHA yang sudah dikoreksi oleh Inspektur dan menyampaikan kembali
LHA untuk ditandatangani oleh Inspektur.
-74.
Inspektur:
a.
b.
5.
6.
Kasubbag TU Inspekorat:
a.
b.
c.
Inspektur:
a.
b.
7.
8.
Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan nota dinas dan LHA kepada Auditan.
9.
Inspektur menerima tindak lanjut dari Auditan terhadap rekomendasi yang diberikan oleh Tim
Audit.
-8-
BAB III
PENUTUP
Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit disusun dengan mengacu kepada peraturanperaturan yang ada, sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan audit di
lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia sehingga akan berdampak pada efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di Arsip Nasional Republik
Indonesia dalam rangka Reformasi Birokrasi Nasional.
Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Februari 2011
INSPEKTUR,
BINNER SITOMPUL
LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
NOMOR 01 TAHUN 2011
TENTANG
KEGIATAN AUDIT
-1-
DAFTAR LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP TENTANG KEGIATAN AUDIT
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
-2Lampiran 1
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2011
Tanggal :
Februari 2011
DIAGRAM ALIR
PERSIAPAN AUDIT
Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
a. Memeriksa konsep
Surat Perintah Audit
dan menandatangani
nota dinas
penyampaiannya
b. Menyerahkan konsep
Surat Perintah Audit
dan nota dinas kepada
Kasubbag TU
Inspektorat untuk
disampaikan kepada
Sekretaris Utama
Memerintahkan Staf
Subbag TU Inspektorat
untuk menyampaikan
konsep Surat Perintah
Audit dan nota dinas yang
telah ditandatangani
Inspektur
a. Menerima Surat
Perintah Audit
ditandantangani
Sekretaris Utama
b. Memerintahkan auditor
untuk menindaklanjuti
Staf
Subbag TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Auditan/
Unit
Kerja
Sekretaris
Utama
-3Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
10
11
Staf
Subbag TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Auditan/
Unit
Kerja
Sekretaris
Utama
-4Lampiran 2
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2011
Tanggal :
Februari 2011
DIAGRAM ALIR
PELAKSANAAN AUDIT
No
Tahap Kegiatan
Melakukan konfirmasi kepada auditan terhadap temuantemuan sementara dan unit kerja/auditan wajib
memberikan tanggapan secara lisan dan tertulis
Unit Penyelesaian
Auditan/ Unit
Auditor
Kerja
-5Lampiran 3
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2011
Tanggal :
Februari 2011
DIAGRAM ALIR
PELAPORAN HASIL AUDIT
Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
a. Menandatangani LHA
dan menyampaikan
kepada Auditan
b. Memerintahkan
Kasubbag TU Inspektorat
untuk membuat konsep
nota dinas penyampaian
LHA
a. Memeriksa dan
menandatangani nota
dinas penyampaian LHA
b. Menyerahkan nota dinas
penyampaian LHA
kepada Kasubbag TU
Inspektorat untuk
disampaikan kepada unitunit kerja
Staf
Subbag TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Auditan/
Unit Kerja
Sekretaris
Utama
-6Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
10
Staf
Subbag TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Auditan/
Unit Kerja
INSPEKTUR,
BINNER SITOMPUL
Sekretaris
Utama