Metoda
Kuisioner, interview
pengumpulan data
Data yang dikaji
Keuntungan
Kerugian
populasi.
1. Informasi yang didapat dangkal
2. Butuh
keahlian
dalam
tekhnik
smpling,
1. Lebih fleksibel
2. Metoda pengumpulan data lebih efektif dan
efesien
3. Dasar untuk studi intervensi
4. Ada kerangka kerja untuk menggali hubungan
variabel-variabel.
Kerugian
mengontrol,
dan
merandom
variabel.
ad. 3. Pendekatan Epidemiologi
Pengertian epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya pada suatu populasi tertentu.
Pada pendekatan ini, fokus riset adalah populasi, bukan individu. Populasi dalam
hal ini adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik umum.
Konsep Dasar Epidemiologi
a. Perjalanan Penyakit Alamiah (tahap-tahap penyakit)
Konsep ini menggambarkan tentang bagaimana suatu penyakit terjadi serta
prosesnya pada manusia.
Tahap-tahap penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Onset
2. Pre-symptomatic Stage
3. Sign and Symptom Stage
4. Resolution
b. Pencegahan
Dengan mengetahui perjalanan penyakit alamiah, kita dapat memutuskan
pencegahan yang tepat untuk tiap tahap penyakit.
fungsi
optimal
seseorang
setelah
mengalami
penyakit.
antara lain model observasi dan model intervensi. Kedua model ini berbeda di
mana pada model intervensi dituntut keaktifan peneliti untuk memperhatikan
desired effect dari suatu intervensi.
Dalam keperawatan, penelitian eksperimental jarang dilakukan karena
keperawatan mengidentifikasi konsep-konsep yang kompleks serta hubungan
antar konsep tersebut. Variabelnya tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol karena
kompleksnya cakupan keperawatan.
D. Model penelitian observasi (Non-Eksperimental)
Model ini bertujuan untuk membentuk suatu gambaran fenomena atau
menggali kejadian-kejadian-baik pada individu atau situasi-sealami mungkin.
Model ini juga dipakai untuk mengobservasi dan mengidentifikasi variabel-variabel
yang diminati serta hubungannya.
Perawat jarang mendapatkan keempatan untuk melakukan penelitian
eksperimental karenan yang diteliti oleh perawat adalah respon dan pengalaman
klien dan merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi.
Rentang model kuantitatif
Non-Eksperimental - Kuasi-Eksperimental Eksperimental
(Observasional)
Bentuk-bentuk penelitian observasi
Ada tiga bentuk penelitian observasi :
4. Descriptive/Exploratory Survey Studies
5. Correlational Studies
6. Epidemiological Studies
a. Cross Sectional Studies
b. Longitudinal Studies
c. Case Control Studies ( Expost facto)
d. Cohort (prediction) Studies
Metoda
Kuisioner, interview
pengumpulan data
Data yang dikaji
Keuntungan
Kerugian
populasi.
4. Informasi yang didapat dangkal
5. Butuh
keahlian
dalam
tekhnik
smpling,
5. Lebih fleksibel
6. Metoda pengumpulan data lebih efektif dan
efesien
7. Dasar untuk studi intervensi
8. Ada kerangka kerja untuk menggali hubungan
variabel-variabel.
Kerugian
mengontrol,
dan
merandom
variabel.
ad. 3. Pendekatan Epidemiologi
Pengertian epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya pada suatu populasi tertentu.
Pada pendekatan ini, fokus riset adalah populasi, bukan individu. Populasi dalam
hal ini adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik umum.
Konsep Dasar Epidemiologi
c. Perjalanan Penyakit Alamiah (tahap-tahap penyakit)
Konsep ini menggambarkan tentang bagaimana suatu penyakit terjadi serta
prosesnya pada manusia.
Tahap-tahap penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Onset
2. Pre-symptomatic Stage
3. Sign and Symptom Stage
4. Resolution
d. Pencegahan
Dengan mengetahui perjalanan penyakit alamiah, kita dapat memutuskan
pencegahan yang tepat untuk tiap tahap penyakit.
epidemiologi
terdiri
dari
studi
observasional
dan
studi
Sinonim
Observasional
Deskriptif.
Survey cross sectional
Prevalensi
Survey frekwensi penyakit.
Survey kesehatan
Prospektif
Korelasi
Sebelum-sesudah
Analisis cross sectional
Kasus kontrol
Penelitian retrospektif
Penelitian pembandingan kasus
Penelitian sejarah kasus
Penelitian petunjuk kasus.
Kohort
Prospektif ( calon )
Bersamaan
Follow up
Insiden
Longitudinal
Kohort historikal
Field trial
Community trials
arahan studi
Cross seksional
Kohort
ke masa depan
Kasus kontrol
ke masa lalu.
sebelum
Lampau
sekarang
Bersamaan
Campuran
E
E
masa depan
O
O
E = Exposure(terpapar)
O = Out come (hasil).
Penelitian Deskriptif
Biasa digunakan untuk menjawab besar jarak dalam epidemiologi. Mereka
mengenal status kesehatan pada populasi manusia. Status kesehatan dihubungkan
dengan karakteristik dasar manusia seperti umur, jenis kelamin, kelas sosial,
pekerjaan, dan pendapatan, lokasi geografis ( tempat insiden kesehatan terjadi)
dan waktu (berkenaan dengan variasi musim dan waktu). Studi ini digunakan
untuk mengidentifikasi kelompok resiko tinggi. Informasi ini penting sebagai
alarm bagi tenaga kesehatan tentang orang-orang yang mungkin terkena penyakit
dan dimana serta kapan penyakit itu terjadi. Karena ada beberapa penyakit yang
sifatnya musiman dan harus diketahui dengan pasti usia yang dapat dikenai oleh
penyakit tersebut. Selain itu, penelitian deskriptif dapat membantu dalam
membuat perencanaan layanan kesehatan dan menggeneralisasikan hipotesa
tentang faktor penentu dalam status kesehatan.
kelompok pada waktu tertentu, selama satu rangkain penelitian untuk meneliti
sejarah dan prilaku penyakitsecara alamiah.
Penelitian analitik cross seksional
Penelitian ini menguji data pada satu waktu, artinya data dikumpulkan
hanya pada satu kesempatan dengan subjek yang sama pada beberapa titik dalam
satu waktu. Jadi faktor hasil dan faktor penelitian diukur secara bersamaan.
Dalam studinya Bucknal dan Thomas (1997), data dikumpulkan hanya
pada satu kesempatan dari satu grup pelayanan keperawatan untuk menyelidiki
bagaimana perawat menghubungkan masalah yang ada dengan keputusan yang
telah dibuat dalam lingkungan keperawatan kritis. Model ini tepat untuk
pertanyaan penelitian yang menarik bagi peneliti dalam membuat keputusan.
Dimana tidak dibutuhkan pengukuran ulang.
Brook dan koleganya juga menggunakan desain cross seksional untuk
menguji hasil kesehatan tentang ketahanan terhadap penyakit kritis.
Sebagai
dan
status kesehatan prioritas pada pasien yang masuk ICU. Dengan artian, tidak ada
pengukuran status kesehatan sebelum sakit pada pasien ICU untuk dibandingkan
dengan status kesehatan serta kualitas hidup pasca penembakan.
Penelitian cross seksional mengurangi waktu yang digunakan, mengurangi
biaya dan lebih bisa di manage untuk ukuran penelitian. Karena jumlah data yang
banyak bisa dikumpulkan pada satu waktu dan hasilnya lebih bisa dilihat.
Kerugiannya : mengurangi kemampuan penyelidik dalam melakukan suatu
penilaian dengan sungguh-sungguh dari pengembangan hubungan timbal balik.
Peneliti tidak mampu untuk menentukan apakah perubahan yang terjadi
berhubungan dengan perubahan yang telah diramalkan, sebab subjek yang sama
tidaklah diikuti selama jangka waktu tertentu.
Penelitian Kasus Kontrol.
Subjek kasus kontrol dipilih berdasarkan ketentuan karakteristik hasil
penelitian baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Arahan penelitian ini yaitu
berasal dari hasil penelitian dan melihat penyebabnya atau terpaparnya. Hasil
individual ( baik penyakit atau kondisinya) yang diidentifikasi dianggap sebagai
kasus. Kemudian kasus dicocokkan dengan kontrol (orang yang menjadi sampel,
tetapi tidak mempunyai keadaan seperti karakteristik hasil). Kontrol memiliki
kesamaan dasar penelitian dengan kelompok kasus. Sejarah detail, bagian-bagian
yang mungkin memilki hubungan dengan faktor resiko (terpapar), diambil dari
kedua kelompok tersebut. Sejarah tersebut diuji apakah kasus lebih terpapar
dengan faktor penyebab(terpapar) dibandingkan dengan kontrol.
Keuntungan : desain ini memiliki kesamaan dengan desain korelasi,
dengan manfaat tambahan atau memilki tingkatan hasil yang lebih baik daripada
desain korelasi.
Namun , peneliti tidak mampu untuk menyimpulkan pertalian penyebab antara 2
variabel. Dan ketidakmampuan ini merupakan kerugian terbesar dari desain ini.
Sebagai tambahan, insiden tidak dapat diukur berdasarkan dasar penelitian.
Kerugian lain yaitu masalah dengan hipotesa alternatif digunakan sebagai alasan
yang didokumentasikan. Sebagai contoh, jika peneliti mengumpulkan data tentang
2 grup subjek, satu kelompok terpapar dengan asap rokok dan satu kelompok
tidak terpapar dan data menyokong tentang hipotesa bahwa orang yang terpapar
asap rokok lebih beresiko terkena kanker paru, peneliti tidak dapat memastikan
bahwa apakah merokok atau ada variabel tambahan yang menjadi penyebab
sebenarnya dari kejadian kanker paru tersebut.
Penelitian Retrospektif.
Penelitian Retrospektif (expost facto) adalah penelitian dimana variabel
dependent(tergantung) telah dipengaruhi oleh variabel independent(bebas) dan
usaha peneliti untuk menghubungkan kejadian saat ini dengan kejadian yang
terjadi dimasa lampau. Istilah retrospektif terutama digunakan pakar epidemiologi
sedangkan expost facto lebih sering digunakan oleh ahli sosial. Pada saat peneliti
memerlukan penjelasan hubungan sebab akibat / faktor yang menentukan kejadian
/ kondisi, model eksperimental lebih dipilih. Namun tidak bisa selalu
menggunakan variabel bebas, atau menggunakan variabel random. Pada saat
model eksperimental tidak dapat digunakan, maka desain retrospektif ini dapat
digunakan. Sebenarnya arti dari expost facto adalah dari setelah dilakukan
tindakan, penelitian expost facto juga digunakan untuk meneliti perbandingan
penyebab atau penelitian perbandingan. Dengan catatan , banyak elemen
penelitian epidemiologi yang serupa dengan desain quasi eksperimental karena
menunjukkan perbedaan antar variabel. Namun, intervensi terjadi diluar kontrol
peneliti.
Pada penelitian expost facto, suatu hipotesa peneliti merupakan variabel
prediksi (perokok sigaret) dihubungkan dengan faktor penentu penelitian (kanker
paru). Penyebab yang diperkirakan tidak dapat dimanipulasi dan subjek tidak
diambil secara random. Melainkan dengan satu grup merupakan orang memilki
pengalaman merokok sigaret menjadi sampel kasus dan satu kelompok lain yang
tidak, menjadi sampel kontrol. Tingkah laku, performance, dan kondisi dari kedua
kelompok dibandingkan dan memperhatikan apakah kelompok yang terpapar
dengan asap rokok memilki efek seperti yang diperkirakan pada hipotesa. Dalam
istilah praktis, desain ini sama dengan kasus kontrol tetapi diteliti lebih awal.
Penelitian kohort
Arahan dari studi kohort ini adalah dari terpapar ke hasil (masa datang),
atau penyebab efek. Maksudnya, satu grup diikuti selama suatu periode observasi
yang ditetapkan dan insiden dari hasil penelitian yang diobservasi apakah ada
hubungannya / terpapar dengan faktor resiko / faktor penyebab. Namun kerugian
dari penelitian ini adalah : membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi
serta penyimpangan waktu yang perlu dipertimbangkan antara waktu terpapar dan
waktu hasil studi.
Studi pengukuran berulang(longitudinal)
(repeated measures longitudinal studies)
pada keadaan desain cross seksional yang kontras, penelitian longitudinal
mengumpulkan data pada subjek yang sama tapi pada waktu yang berbeda.
Seperti contoh : peneliti melakukan penelitian terhadap anak dengan diabetes .
pada kasus ini peneliti dapat mengumpulkan data setiap tahunnya dan mengikuti
anak yang sama selama beberapa tahun untuk membandingkan perubahan pada
variabel dengan umur yang berbeda. Dengan mengumpulkan data dari subjek
setiap tahunnya, perspektif longitudinal dari proses diabetic dapat terpenuhi.
Banyak keuntungan dan kerugian dari penelitian cross seksional dan
longitudinal ini. Ketika menilai kelayakan dari penelitian longitudinal cross
seksional , konsumen penelitian terlebih dahulu harus menilai tujuan dari peneliti
dan hubungannya dengan kerangka teoritis. Keuntungan dari penelitian
longitudinal adalah setiap subjek diikuti secara terpisah dan dengan demikian
diperlukan pengontrolan secara individual dan meningkatkan kesungguhan dari
peneliti tersebut dan data dapat diketahui lebih cepat.
Kerugiannya yaitu : durasi waktu yang lama dalam pengumpulan data,
ancaman validitas internal seperti percobaan dan kematian.sehingga kehilangan
subjek yang diikuti, serta pengaruh dari variabel tambahan. Subjek penelitian
mungkin juga ingin melaksanakan kehidupan sosial yang dipercaya sama dengan
harapan peneliti. Keadaan ini membuat penelitian longitudinal membutuhkan
banyak waktu, usaha dan biaya.
Confounding
Variabel
study
outcome
Exposure
(study faktor )
Pengukuran
Untuk membuat pernyataan tentang distribusi dan faktor yang berhubungan
dengan kejadian perlu menggunakan frekuensi dan perbandingan populasi dengan
bagian dari populasi.pengukuran biasanya yang digunakan dalam penelitian
deskriptif antara lain :
Rate
Rate merupakan pengukuran kejadian demografi dalam populasi pada periode
waktu tertentu.
jumlah kejadian tertentu dalam suatu periode
Rate = jumlahpopulasiyangberesikopadaperiodeyangsama
Infant
mortality
rate
jumlahkematianbayidibawahumur1tahun
1000
jumlahkalahiranhiduppadaperiodeyangsama
Penyajian data
Data pada penelitian epidemiologi sering disajikan dalam bentuk tabel 2 2 .
Tabel ini adalah cara yang tepat untuk data kategori penelitian
disease
A
C
A+C
Non disease
B
D
B+D
total
A+B
C+D
N
Keterangan :
A
= Total seluruhnya
A
RR =
AB
CD
Sedangkan pada case control study jumlah total pada baris tidak diketahui yaitu
total yang terpapar ( a + b ) , tidak terpapar ( c + d ) dan total populasi tidak
diketahui sedangkan jumlah total kolom diketahui sehingga resiko relatif tidak
dapat dihitung .tetapi yang dapat dihitung :
A
Odds Ratio (OR ) =
C
D
penyebab
jika
merancukan
rancangan
penelitian,
terdapat
fenomena
kompleks,
multifaktor yang dapat berperan untuk variabelitas dalam respon subjek (pokok
permasalahan).
Ketika
rancangan
eksperimental
tidak
digunakan
untuk
variabel.pada case control study ,contohnya penelitian tentang berat badan bayi
baru lahir dengan
,tinggi, kebiasaan merokok, penggunaan obat dan faktor lain yang bisa
mempengaruhi berat badan saat lahir. variabel independent pada perawatan
prenatal memberikan perbedaan yang mendasar dalam kelompok.
Kriteria dalam mengevaluasi rancangan penelitian observasi :