Anda di halaman 1dari 23

OBSERVATIONAL DESIGNS AND METHODS

( Model dan Metoda Penelitian Observasi )


Learning Outcomes
Setelah mempelajari bab ini, maka mahasisiwa mengetahui :
1. Perbedaan model observasi dan model intervensi
2. Tujuan model observasi
3. Keuntungan dan kerugian survaey dan tipe-tipe model deskriptif serta model
interrelationship lain
4. Relation inference vs causal inference dalam model observasi
5. Kriteria model observasi yang kritis
6. Mengaplikasikan kriteria krisis untuk mengevaluasi penelitian observasi dalam
laporan penelitian.
A. Pendahuluan
Suatu penelitian memiliki tujuan dasar untuk mencari hubungan sebabakibat (causal effect relationship). Banyak model yang lahir dalam penelitian
antara lain model observasi dan model intervensi. Kedua model ini berbeda di
mana pada model intervensi dituntut keaktifan peneliti untuk memperhatikan
desired effect dari suatu intervensi.
Dalam keperawatan, penelitian eksperimental jarang dilakukan karena
keperawatan mengidentifikasi konsep-konsep yang kompleks serta hubungan
antar konsep tersebut. Variabelnya tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol karena
kompleksnya cakupan keperawatan.
B. Model penelitian observasi (Non-Eksperimental)
Model ini bertujuan untuk membentuk suatu gambaran fenomena atau
menggali kejadian-kejadian-baik pada individu atau situasi-sealami mungkin.
Model ini juga dipakai untuk mengobservasi dan mengidentifikasi variabel-variabel
yang diminati serta hubungannya.

Perawat jarang mendapatkan keempatan untuk melakukan penelitian


eksperimental karenan yang diteliti oleh perawat adalah respon dan pengalaman
klien dan merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi.
Rentang model kuantitatif
Non-Eksperimental - Kuasi-Eksperimental Eksperimental
(Observasional)
Bentuk-bentuk penelitian observasi
Ada tiga bentuk penelitian observasi :
1. Descriptive/Exploratory Survey Studies
2. Correlational Studies
3. Epidemiological Studies
a. Cross Sectional Studies
b. Longitudinal Studies
c. Case Control Studies ( Expost facto)
d. Cohort (prediction) Studies
ad. 1. Descriptive/Exploratory Survey Studies
Survey merupakan suatu aktivitas mengumpulkan gambaran mendalam
terhadap suatu variabel. Data yang didapat dari hasil survey ini akan digunakan
untuk memutuskan dan mengkaji kondisi terkini dari suatu fenomena atau
mengumpulkan isu-isu untuk peningkatan praktek pelayanan kesehatan.
Dalam model ini, peneliti hanya menghubungkan satu variabel dengan
variabel lain, bukan mencari penyebab atau memperkirakan akibat.
Karakteristik Descriptive/Exploratory Survey Studies
Penggunaan

Menemukan inforamasi yang tepat tentang karakteristik


subjek, kelompok, institusi/situasi, atau frekuensi suatu
kejadian.

Metoda

Kuisioner, interview

pengumpulan data
Data yang dikaji

Data demografi, gender, pendapatan, agama, etnis,

Keuntungan

pekerjaan, tingkat pendidikan.


1. Populasi yang tersedia besar
2. Lebih akurat; jika sampel representatif terhadap
populasi, maka sampel yang kecil dapat
memberikan gambaran yang tepat tentang

Kerugian

populasi.
1. Informasi yang didapat dangkal
2. Butuh

keahlian

dalam

tekhnik

smpling,

pembuatan kuisioner, analisa data dan interview


untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan
dapat dipercaya.
3. Memakan banyak waktu dan biaya
ad. 2. Correlational Studies
Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan hubungan atau perbedaan
antar variabel. Peneliti memeriksa dua variabel atau lebih. Pertanyaan yang
muncul adalah jika variabel A berubah. Apakah variabel lain juga berubah?.
Keuntungan dan Kerugian Correlational Studies
Keuntungan

1. Lebih fleksibel
2. Metoda pengumpulan data lebih efektif dan
efesien
3. Dasar untuk studi intervensi
4. Ada kerangka kerja untuk menggali hubungan
variabel-variabel.

Kerugian

1. Peneliti tidak dapat memanipulasi variabel


2. Tidak dapat menggunakan randomisasi pada
sampling
3. Peneliti tidak dapat meneliti hubungan sebabakibat antar variabel karena tidak dapat
memanipulasi,

mengontrol,

dan

merandom

variabel.
ad. 3. Pendekatan Epidemiologi
Pengertian epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya pada suatu populasi tertentu.
Pada pendekatan ini, fokus riset adalah populasi, bukan individu. Populasi dalam
hal ini adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik umum.
Konsep Dasar Epidemiologi
a. Perjalanan Penyakit Alamiah (tahap-tahap penyakit)
Konsep ini menggambarkan tentang bagaimana suatu penyakit terjadi serta
prosesnya pada manusia.
Tahap-tahap penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Onset
2. Pre-symptomatic Stage
3. Sign and Symptom Stage
4. Resolution
b. Pencegahan
Dengan mengetahui perjalanan penyakit alamiah, kita dapat memutuskan
pencegahan yang tepat untuk tiap tahap penyakit.

Tahap-tahap pencegahan penyakit terbagi atas:


1. Primary prevention
Pencegahan ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor resiko
sebelum penyakit terjadi dengan Promosi Kesehatan dan Spesific
Protection.
2. Secondary prevention
Pencegahan ini dilakukan dengan mendeteksi penyakit sedini mungakin
agar cepat ditangani dan penyakit tidak semakin parah. Dapat dilakukan
dengan Early Diagnosis dan Disability Limitation.
3. Tertiary prevention
Merupakan pencegahan yang dilakukan pada tahap penyembuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan

fungsi

optimal

seseorang

setelah

mengalami

penyakit.

OBSERVATIONAL DESIGNS AND METHODS


( Model dan Metoda Penelitian Observasi )
Learning Outcomes
Setelah mempelajari bab ini, maka mahasisiwa mengetahui :
7. Perbedaan model observasi dan model intervensi
8. Tujuan model observasi
9. Keuntungan dan kerugian survaey dan tipe-tipe model deskriptif serta model
interrelationship lain
10. Relation inference vs causal inference dalam model observasi
11. Kriteria model observasi yang kritis
12. Mengaplikasikan kriteria krisis untuk mengevaluasi penelitian observasi dalam
laporan penelitian.
C. Pendahuluan
Suatu penelitian memiliki tujuan dasar untuk mencari hubungan sebabakibat (causal effect relationship). Banyak model yang lahir dalam penelitian

antara lain model observasi dan model intervensi. Kedua model ini berbeda di
mana pada model intervensi dituntut keaktifan peneliti untuk memperhatikan
desired effect dari suatu intervensi.
Dalam keperawatan, penelitian eksperimental jarang dilakukan karena
keperawatan mengidentifikasi konsep-konsep yang kompleks serta hubungan
antar konsep tersebut. Variabelnya tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol karena
kompleksnya cakupan keperawatan.
D. Model penelitian observasi (Non-Eksperimental)
Model ini bertujuan untuk membentuk suatu gambaran fenomena atau
menggali kejadian-kejadian-baik pada individu atau situasi-sealami mungkin.
Model ini juga dipakai untuk mengobservasi dan mengidentifikasi variabel-variabel
yang diminati serta hubungannya.
Perawat jarang mendapatkan keempatan untuk melakukan penelitian
eksperimental karenan yang diteliti oleh perawat adalah respon dan pengalaman
klien dan merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi.
Rentang model kuantitatif
Non-Eksperimental - Kuasi-Eksperimental Eksperimental
(Observasional)
Bentuk-bentuk penelitian observasi
Ada tiga bentuk penelitian observasi :
4. Descriptive/Exploratory Survey Studies
5. Correlational Studies
6. Epidemiological Studies
a. Cross Sectional Studies
b. Longitudinal Studies
c. Case Control Studies ( Expost facto)
d. Cohort (prediction) Studies

ad. 1. Descriptive/Exploratory Survey Studies


Survey merupakan suatu aktivitas mengumpulkan gambaran mendalam
terhadap suatu variabel. Data yang didapat dari hasil survey ini akan digunakan
untuk memutuskan dan mengkaji kondisi terkini dari suatu fenomena atau
mengumpulkan isu-isu untuk peningkatan praktek pelayanan kesehatan.
Dalam model ini, peneliti hanya menghubungkan satu variabel dengan
variabel lain, bukan mencari penyebab atau memperkirakan akibat.
Karakteristik Descriptive/Exploratory Survey Studies
Penggunaan

Menemukan inforamasi yang tepat tentang karakteristik


subjek, kelompok, institusi/situasi, atau frekuensi suatu
kejadian.

Metoda

Kuisioner, interview

pengumpulan data
Data yang dikaji

Data demografi, gender, pendapatan, agama, etnis,

Keuntungan

pekerjaan, tingkat pendidikan.


3. Populasi yang tersedia besar
4. Lebih akurat; jika sampel representatif terhadap
populasi, maka sampel yang kecil dapat
memberikan gambaran yang tepat tentang

Kerugian

populasi.
4. Informasi yang didapat dangkal
5. Butuh

keahlian

dalam

tekhnik

smpling,

pembuatan kuisioner, analisa data dan interview


untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan
dapat dipercaya.
6. Memakan banyak waktu dan biaya
ad. 2. Correlational Studies
Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan hubungan atau perbedaan
antar variabel. Peneliti memeriksa dua variabel atau lebih. Pertanyaan yang
muncul adalah jika variabel A berubah. Apakah variabel lain juga berubah?.
Keuntungan dan Kerugian Correlational Studies
Keuntungan

5. Lebih fleksibel
6. Metoda pengumpulan data lebih efektif dan
efesien
7. Dasar untuk studi intervensi
8. Ada kerangka kerja untuk menggali hubungan
variabel-variabel.

Kerugian

4. Peneliti tidak dapat memanipulasi variabel


5. Tidak dapat menggunakan randomisasi pada
sampling
6. Peneliti tidak dapat meneliti hubungan sebabakibat antar variabel karena tidak dapat
memanipulasi,

mengontrol,

dan

merandom

variabel.
ad. 3. Pendekatan Epidemiologi
Pengertian epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya pada suatu populasi tertentu.
Pada pendekatan ini, fokus riset adalah populasi, bukan individu. Populasi dalam
hal ini adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik umum.
Konsep Dasar Epidemiologi
c. Perjalanan Penyakit Alamiah (tahap-tahap penyakit)
Konsep ini menggambarkan tentang bagaimana suatu penyakit terjadi serta
prosesnya pada manusia.
Tahap-tahap penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Onset
2. Pre-symptomatic Stage
3. Sign and Symptom Stage
4. Resolution
d. Pencegahan
Dengan mengetahui perjalanan penyakit alamiah, kita dapat memutuskan
pencegahan yang tepat untuk tiap tahap penyakit.

Tahap-tahap pencegahan penyakit terbagi atas:


1. Primary prevention
Pencegahan ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor resiko
sebelum penyakit terjadi dengan Promosi Kesehatan dan Spesific
Protection.
2. Secondary prevention
Pencegahan ini dilakukan dengan mendeteksi penyakit sedini mungakin
agar cepat ditangani dan penyakit tidak semakin parah. Dapat dilakukan
dengan Early Diagnosis dan Disability Limitation.
3. Tertiary prevention
Merupakan pencegahan yang dilakukan pada tahap penyembuhan yang
berfungsi untuk mempertahankan fungsi optimal seseorang setelah
mengalami penyakit.

Model Studi Epidemiologi


Studi

epidemiologi

terdiri

dari

studi

observasional

dan

studi

eksperimental. Studi observasional digolongkan menjadi deskriptif dan analitik.


Studi analitik menggunakan statistik inferensial untuk menyimpulkan suatu
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
Tabel 19.1 Kategori pokok dan biasa digunakan dalam penelitian
epidemiologi.
Tipe Penelitian

Sinonim

Observasional
Deskriptif.
Survey cross sectional

Prevalensi
Survey frekwensi penyakit.
Survey kesehatan

Prospektif

Kejadian cross sectional berulang.

Survey ekologi cross sectional.


Penelitian ekologi longitudinal
Analitik
Ekologi

Korelasi

Sebelum-sesudah
Analisis cross sectional
Kasus kontrol

Penelitian retrospektif
Penelitian pembandingan kasus
Penelitian sejarah kasus
Penelitian petunjuk kasus.

Kohort

Prospektif ( calon )
Bersamaan
Follow up
Insiden
Longitudinal

Kohort historikal

Penelitian kohort retrospektif

Penelitian Prospektif historikal


Penelitian kohort prospektif tidak
bersamaan
Eksperimental
Randomised controlled trail (RCT)

Clinical trial Randomised controlled


clinical trial

Field trial

Randomised controlled field trials

Community trials

Penelitian intervensi komunitas

Box 19.3 Istilah epidemiologi


Variabel independen (bebas) berhubungan dengan faktor penelitian atau yang
terpapar
Variabel dependen(tergantung) berhubungan dengan faktor hasil.
Variabel tambahan bisa jadi faktor tambahan dan pengganggu.
Dasar suatu penelitian adalah orang atau waktu dari hasil yang diamati.
Populasi studi adalah kelompok yang dipilih untuk penelitian.
Directional adalah pesanan yang akan diteliti pada faktor hasil (seperti penyakit)
dan faktor hasil ( terpapar).
Model observasional dalam epidemiologi secara umum dibagi menjadi
penelitian cross seksional , kohort dan kasus kontrol. Ini dibedakan berdasarkan
waktu dan arahan penelitian. Apabila faktor terpapar dan hasil diukur pada saat
yang sama studi ini dinamakan dengan cross seksional (dimana arah studi
diabaikan). Penelitian Kohort melihat ke arah mendatang, dari faktor terpapar ke
hasil, sedangkan kasus kontrol melihat ke arah masa lampau dari hasil ke faktor
terpapar.
Figure 19.2 dimensi, model, sasaran dan waktu
Tipe model observasional

arahan studi

Cross seksional

tidak ada arahan

Kohort

ke masa depan

Kasus kontrol

ke masa lalu.

Waktu kejadian berkaitan dengan hasil penelitian dan faktor terpapar.


Berkaitan

dengan kapan data aktual dikumpulkan. Jika kejadian

sebelum

penelitian dimulai maka penelitian bersifat historikal. Ketika sebagian data


historikal dan sebagiannya sedang terjadi, waktu digambarkan sebagi suatu
campuran. Berikut adalah ilustrasi dari hubungan dalam penelitian kohort.
Figure 19.3 waktu pengumpulan data dalam dmodel kohort.
Historikal

Lampau

sekarang

Bersamaan
Campuran

E
E

masa depan
O
O

E = Exposure(terpapar)
O = Out come (hasil).
Penelitian Deskriptif
Biasa digunakan untuk menjawab besar jarak dalam epidemiologi. Mereka
mengenal status kesehatan pada populasi manusia. Status kesehatan dihubungkan
dengan karakteristik dasar manusia seperti umur, jenis kelamin, kelas sosial,
pekerjaan, dan pendapatan, lokasi geografis ( tempat insiden kesehatan terjadi)
dan waktu (berkenaan dengan variasi musim dan waktu). Studi ini digunakan
untuk mengidentifikasi kelompok resiko tinggi. Informasi ini penting sebagai
alarm bagi tenaga kesehatan tentang orang-orang yang mungkin terkena penyakit
dan dimana serta kapan penyakit itu terjadi. Karena ada beberapa penyakit yang
sifatnya musiman dan harus diketahui dengan pasti usia yang dapat dikenai oleh
penyakit tersebut. Selain itu, penelitian deskriptif dapat membantu dalam
membuat perencanaan layanan kesehatan dan menggeneralisasikan hipotesa
tentang faktor penentu dalam status kesehatan.

Secara rutin perlu dikumpulkan data seperti menghitung frekwensi data


mortalitas. Namun, penelitian deskriptif tidak membuat perbandingan antar grup
dan tidak memperhatikan hubungan sebab akibat.

Penelitian deskriptif cross seksional


Survey kesehatan yang melibatkan pengukuran karakteristik kesehatan
dalam suatu populasi pada waktu yang telah ditentukan.
Keuntungan desain ini yaitu cepat, murah dan gampang untuk dilakukan
dan menghasilkan hipotesa.
Kerugian ; ketidakmampuan desain ini dalam menguji hipotesa dan
melihat hubungan antar variabel. Penelitian

ulang cross seksional mengikuti

kelompok pada waktu tertentu, selama satu rangkain penelitian untuk meneliti
sejarah dan prilaku penyakitsecara alamiah.
Penelitian analitik cross seksional
Penelitian ini menguji data pada satu waktu, artinya data dikumpulkan
hanya pada satu kesempatan dengan subjek yang sama pada beberapa titik dalam
satu waktu. Jadi faktor hasil dan faktor penelitian diukur secara bersamaan.
Dalam studinya Bucknal dan Thomas (1997), data dikumpulkan hanya
pada satu kesempatan dari satu grup pelayanan keperawatan untuk menyelidiki
bagaimana perawat menghubungkan masalah yang ada dengan keputusan yang
telah dibuat dalam lingkungan keperawatan kritis. Model ini tepat untuk
pertanyaan penelitian yang menarik bagi peneliti dalam membuat keputusan.
Dimana tidak dibutuhkan pengukuran ulang.
Brook dan koleganya juga menggunakan desain cross seksional untuk
menguji hasil kesehatan tentang ketahanan terhadap penyakit kritis.

Sebagai

contoh, 113 pasien diuji selama 12-18 bulan setelah penembakan

dan

dibandingkan dengan komunitas sampel dengan 117 subjek. Ditemukan


perbedaan yang signifikan pada status kesehatan antara kedua grup. Tetapi, tidak
ditetapkan bahwa kedua grup memiliki kesamaan umur, penyakit kronis atau

status kesehatan prioritas pada pasien yang masuk ICU. Dengan artian, tidak ada
pengukuran status kesehatan sebelum sakit pada pasien ICU untuk dibandingkan
dengan status kesehatan serta kualitas hidup pasca penembakan.
Penelitian cross seksional mengurangi waktu yang digunakan, mengurangi
biaya dan lebih bisa di manage untuk ukuran penelitian. Karena jumlah data yang
banyak bisa dikumpulkan pada satu waktu dan hasilnya lebih bisa dilihat.
Kerugiannya : mengurangi kemampuan penyelidik dalam melakukan suatu
penilaian dengan sungguh-sungguh dari pengembangan hubungan timbal balik.
Peneliti tidak mampu untuk menentukan apakah perubahan yang terjadi
berhubungan dengan perubahan yang telah diramalkan, sebab subjek yang sama
tidaklah diikuti selama jangka waktu tertentu.
Penelitian Kasus Kontrol.
Subjek kasus kontrol dipilih berdasarkan ketentuan karakteristik hasil
penelitian baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Arahan penelitian ini yaitu
berasal dari hasil penelitian dan melihat penyebabnya atau terpaparnya. Hasil
individual ( baik penyakit atau kondisinya) yang diidentifikasi dianggap sebagai
kasus. Kemudian kasus dicocokkan dengan kontrol (orang yang menjadi sampel,
tetapi tidak mempunyai keadaan seperti karakteristik hasil). Kontrol memiliki
kesamaan dasar penelitian dengan kelompok kasus. Sejarah detail, bagian-bagian
yang mungkin memilki hubungan dengan faktor resiko (terpapar), diambil dari
kedua kelompok tersebut. Sejarah tersebut diuji apakah kasus lebih terpapar
dengan faktor penyebab(terpapar) dibandingkan dengan kontrol.
Keuntungan : desain ini memiliki kesamaan dengan desain korelasi,
dengan manfaat tambahan atau memilki tingkatan hasil yang lebih baik daripada
desain korelasi.
Namun , peneliti tidak mampu untuk menyimpulkan pertalian penyebab antara 2
variabel. Dan ketidakmampuan ini merupakan kerugian terbesar dari desain ini.
Sebagai tambahan, insiden tidak dapat diukur berdasarkan dasar penelitian.
Kerugian lain yaitu masalah dengan hipotesa alternatif digunakan sebagai alasan
yang didokumentasikan. Sebagai contoh, jika peneliti mengumpulkan data tentang

2 grup subjek, satu kelompok terpapar dengan asap rokok dan satu kelompok
tidak terpapar dan data menyokong tentang hipotesa bahwa orang yang terpapar
asap rokok lebih beresiko terkena kanker paru, peneliti tidak dapat memastikan
bahwa apakah merokok atau ada variabel tambahan yang menjadi penyebab
sebenarnya dari kejadian kanker paru tersebut.

Penelitian Retrospektif.
Penelitian Retrospektif (expost facto) adalah penelitian dimana variabel
dependent(tergantung) telah dipengaruhi oleh variabel independent(bebas) dan
usaha peneliti untuk menghubungkan kejadian saat ini dengan kejadian yang
terjadi dimasa lampau. Istilah retrospektif terutama digunakan pakar epidemiologi
sedangkan expost facto lebih sering digunakan oleh ahli sosial. Pada saat peneliti
memerlukan penjelasan hubungan sebab akibat / faktor yang menentukan kejadian
/ kondisi, model eksperimental lebih dipilih. Namun tidak bisa selalu
menggunakan variabel bebas, atau menggunakan variabel random. Pada saat
model eksperimental tidak dapat digunakan, maka desain retrospektif ini dapat
digunakan. Sebenarnya arti dari expost facto adalah dari setelah dilakukan
tindakan, penelitian expost facto juga digunakan untuk meneliti perbandingan
penyebab atau penelitian perbandingan. Dengan catatan , banyak elemen
penelitian epidemiologi yang serupa dengan desain quasi eksperimental karena
menunjukkan perbedaan antar variabel. Namun, intervensi terjadi diluar kontrol
peneliti.
Pada penelitian expost facto, suatu hipotesa peneliti merupakan variabel
prediksi (perokok sigaret) dihubungkan dengan faktor penentu penelitian (kanker
paru). Penyebab yang diperkirakan tidak dapat dimanipulasi dan subjek tidak
diambil secara random. Melainkan dengan satu grup merupakan orang memilki
pengalaman merokok sigaret menjadi sampel kasus dan satu kelompok lain yang
tidak, menjadi sampel kontrol. Tingkah laku, performance, dan kondisi dari kedua
kelompok dibandingkan dan memperhatikan apakah kelompok yang terpapar

dengan asap rokok memilki efek seperti yang diperkirakan pada hipotesa. Dalam
istilah praktis, desain ini sama dengan kasus kontrol tetapi diteliti lebih awal.
Penelitian kohort
Arahan dari studi kohort ini adalah dari terpapar ke hasil (masa datang),
atau penyebab efek. Maksudnya, satu grup diikuti selama suatu periode observasi
yang ditetapkan dan insiden dari hasil penelitian yang diobservasi apakah ada
hubungannya / terpapar dengan faktor resiko / faktor penyebab. Namun kerugian
dari penelitian ini adalah : membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi
serta penyimpangan waktu yang perlu dipertimbangkan antara waktu terpapar dan
waktu hasil studi.
Studi pengukuran berulang(longitudinal)
(repeated measures longitudinal studies)
pada keadaan desain cross seksional yang kontras, penelitian longitudinal
mengumpulkan data pada subjek yang sama tapi pada waktu yang berbeda.
Seperti contoh : peneliti melakukan penelitian terhadap anak dengan diabetes .
pada kasus ini peneliti dapat mengumpulkan data setiap tahunnya dan mengikuti
anak yang sama selama beberapa tahun untuk membandingkan perubahan pada
variabel dengan umur yang berbeda. Dengan mengumpulkan data dari subjek
setiap tahunnya, perspektif longitudinal dari proses diabetic dapat terpenuhi.
Banyak keuntungan dan kerugian dari penelitian cross seksional dan
longitudinal ini. Ketika menilai kelayakan dari penelitian longitudinal cross
seksional , konsumen penelitian terlebih dahulu harus menilai tujuan dari peneliti
dan hubungannya dengan kerangka teoritis. Keuntungan dari penelitian
longitudinal adalah setiap subjek diikuti secara terpisah dan dengan demikian
diperlukan pengontrolan secara individual dan meningkatkan kesungguhan dari
peneliti tersebut dan data dapat diketahui lebih cepat.
Kerugiannya yaitu : durasi waktu yang lama dalam pengumpulan data,
ancaman validitas internal seperti percobaan dan kematian.sehingga kehilangan
subjek yang diikuti, serta pengaruh dari variabel tambahan. Subjek penelitian

mungkin juga ingin melaksanakan kehidupan sosial yang dipercaya sama dengan
harapan peneliti. Keadaan ini membuat penelitian longitudinal membutuhkan
banyak waktu, usaha dan biaya.

Randomised control trial


Cara ini digunakan dalam penelitian epidemiologi. Pada metoda eksperimental,
individu ditentukan secara random yang akan menerima intervensi atau tidak
untuk mengetahui efek dari percobaan. Penelitian ini memberikan bukti kuat
tentang hubungan sebab akibat.
Error
Penelitian observasi sebaiknya dilakukan dengan pengukuran yang teliti. Perawat
harus mengetahui terdapatnya kemungkinan-kemungkinan random error dan bias.
Random error adalah variasi pengukuran yang disebabkan oleh kemungkinan atau
peluang. Bias asalah efek dari pengaruh penelitian yang memberikan hasil yang
berbeda dengan nilai yang seharusnya dalam cara yang sistematik.
Ada tiga sumber utama bias :
1. seleksi
2. pengukuran
3. confounding atau campuran
Bias seleksi
Bias ini terjadi ketika adanya perbedaan sistematik antara yang diseleksi dengan
yang tidak diseleksi. Seharusnya kelompok yang dibandingkan harus memiliki
persamaan sifat atau atribut
Bias Pengukuran
Merupakan kesalahan sistematik dalam pengukuran hasil yang berhubungan
dengan tidak akuratnya pengukuran faktor-faktor penelitian dan hasil penelitian.
Variabel penelitian, sang peneliti, damn instrumen memiliki potensi untuk
menghasilkan bias pengukuran.
Confounding bias
Merupakan suatu penyimpangan pengukuran dari efek-efek faktor penelitian atau
yang berhubungan dengan hasil penelitian karena adanya faktor eksternal sebagai
faktor resiko yang independen untuk hasil penelitian.

Confounding
Variabel

study
outcome

Exposure
(study faktor )

Pengukuran
Untuk membuat pernyataan tentang distribusi dan faktor yang berhubungan
dengan kejadian perlu menggunakan frekuensi dan perbandingan populasi dengan
bagian dari populasi.pengukuran biasanya yang digunakan dalam penelitian
deskriptif antara lain :

Rate (mortality rate, morbidity rate )

Prevalensi ( proporsi dari populasi suatu penyakit )

Insiden ( proporsi dari populasi terhadap penyakit yang meningkat


dalam suatu periode)

Rate
Rate merupakan pengukuran kejadian demografi dalam populasi pada periode
waktu tertentu.
jumlah kejadian tertentu dalam suatu periode

Rate = jumlahpopulasiyangberesikopadaperiodeyangsama
Infant

mortality

rate

jumlahkematianbayidibawahumur1tahun
1000
jumlahkalahiranhiduppadaperiodeyangsama

Penyajian data
Data pada penelitian epidemiologi sering disajikan dalam bentuk tabel 2 2 .
Tabel ini adalah cara yang tepat untuk data kategori penelitian

Penyajian data dengan tabel


Study faktor
exposed
Non exposed
total

disease
A
C
A+C

Non disease
B
D
B+D

total
A+B
C+D
N

Keterangan :
A

= Exposed dan penyakit

= Exposed dan non penyakit

= Non exposed dan penyakit

= Non exposed dan non penyakit

= Total seluruhnya

Pada penelitian cohort study,jumlah dari terpapar ( a + b ) dan tidak terpapar


diketahui, selanjutnya hasil dapat diketahui.
InsidenKumulatifpdkelompokterpapar
Insidenkelompoktidakterpapar

Resiko Relatif (RR ) =

A
RR =

AB
CD

Sedangkan pada case control study jumlah total pada baris tidak diketahui yaitu
total yang terpapar ( a + b ) , tidak terpapar ( c + d ) dan total populasi tidak
diketahui sedangkan jumlah total kolom diketahui sehingga resiko relatif tidak
dapat dihitung .tetapi yang dapat dihitung :

A
Odds Ratio (OR ) =

C
D

Hubungan sebab akibat dalam penelitian observasi


Peneliti menyatakan hanya penelitian experimental dapat mendukung konsep
hubungan sebab akibat.Perawat yang tertarik dalam menemukan

penyebab

kecemasan dalam berbagai keadaan. Hubungan sebab akibat memerlukan


kronologis dari peristiwa.jika experimental diacak, peristiwa kehidupan ( stress)
sebelum respon (kecemasan ) pada kelompok yang mengalami stress karena
kecemasan dan kelompok tidak tidak stress dan tidak mengalami kecemasan.
hipotesa bahwa stress disebabkan oleh

kecemasan dapat diperkuat dengan

observasi empirik.bagaimanapun hubungan sebab akibat dapat terjadi

jika

didukung oleh rancangan penelitian experimental yang baik.


Terdapat beberapa variabel seperti kecemasan pada penelitian yang dilakukan
oleh perawat mengharapkkan penelitian tidak bisa dimanipulasi karenaalasan etik
dan praktek .Dalam penelitian Perawat menggunakan beberapa tehknik analitik
untuk menjelaskan hubungan variabel untuk menetapkan hubungan sebab akibat
dan tekhnik analitik causal.

Tinjauan kritis rancangan penelitian


Kriteria untuk tinjauan rancangan observasi dengan meninjau penelitian
observasi untuk mengetahui kecendrungan tipe rancangan yang digunakan untuk
penelitian.sering pernyataan menggambarkan rancangan penelitian dilihat dalam
abstrak dan bagian yang menyatakan metoda,jika pernyataan tidak disajikan
,pembaca harus memeriksa penelitian secara teliti untuk mengetahui tipe
rancangan yang digunakan .pembaca harus mampu untuk meninjau secara kritis
tentang hubungan timbal balik dari rancangan penelitian.
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap perubahan hasil (dependent variabel)
sering

merancukan

rancangan

penelitian,

terdapat

fenomena

kompleks,

multifaktor yang dapat berperan untuk variabelitas dalam respon subjek (pokok
permasalahan).

Ketika

rancangan

eksperimental

tidak

digunakan

untuk

mengontrol beberapa variabel tidak berhubungan dapat mempengaruhi hasil


penelitian.peneliti harus berusaha memberikan banyak kontrol terhadap
kemungkinan dalam konteks non eksperimental.

Pendekatan untuk mengontrol variabel independent ,peneliti bisa menggunakan


strategi

dengan menyesuaikan pokok permasalahan dengan mengidentifikasi

variabel.pada case control study ,contohnya penelitian tentang berat badan bayi
baru lahir dengan

kehamilan dapat disesuaikan variabel seperti berat badan

,tinggi, kebiasaan merokok, penggunaan obat dan faktor lain yang bisa
mempengaruhi berat badan saat lahir. variabel independent pada perawatan
prenatal memberikan perbedaan yang mendasar dalam kelompok.
Kriteria dalam mengevaluasi rancangan penelitian observasi :

Rancangan apa yang digunakan dalam penelitian ?

Apakah rancangan yang digunakan yaitu eksperimental, kuasi


eksperiment, atau non eksperiment ?

Apakah rancangan observasi spesifik yang digunakan pada


penelitian ?

Metoda apakah yang digunakan dalam penelitian ?

Rancangan observasional yang spesifik yang digunakan dalam


penelitian ?

Apakah berdasarkan kerangka teoritis dan rasionalkah tipe


rancangan penelitian ?

Bagaimana kesesuaian antara tujuan dan rancangan penelitian ?

Internal dan eksternal validitas ?

Apakah peneliti menemukan cara yang sesuai dengan


rancangan penelitian ?

Anda mungkin juga menyukai