INTISARI
Jahe merah (Zingiberaceae officinale Rosc) sangat bermanfaat dalam
pengobatan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh tanaman jahe
merah ialah reumatik, menambah nafsu makan, memperkuat lambung,
memperbaiki pencernaan, menghilangkan masuk angin, analgesik, mengatasi
nyeri otot, radang sendi, sakit kepala, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh, serta migrain.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui formulasi tablet kunyah jahe
merah yang sesuai dengan standar persyaratan tablet.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium, dimana
pelaksanaanya (observasi dan pengukurannya) dilakukan di laboratorium yang
merupakan
suatu
trial
dengan
observasi
utamanya
dilakukan
dengan
menggunakan peralatan dan metode pada laboratorium. Hasil yang diperoleh dari
penelitian kemudian di lihat pada standar yang ada pada Farmakope/literatur.
Formulasi tablet kunyah yang memiliki sifat fisik tablet yang bagus diantara
ke tiga formulasi adalah formulasi 1. Dengan hasil pengujian massa cetak tablet,
meliputi susut pengeringan 4,505 %, sudut istirahat 38,45 O, kecepatan alir 4,308
gr/det, kompresibilitas 16,66 %, dan hasil uji kualitas tablet, meliputi
keseragaman bobot dengan penyimpangan 5% 0,711-0,785 gr dan 10% 0,6730,823 gr, kekerasan 5,86 kPa, keseragaman ukuran/diameter tablet 1,33 mm, dan
friabilitas 2,38 %.
Kesimpulan penelitian ini adalah semua formulasi tablet kunyah serbuk jahe
merah telah memenuhi standar yang tertera pada standar Farmakope Indonesia
dan literatur yang ada.
Kata Kunci : Jahe Merah, Formulasi Tablet Kunyah, Standar Persyaratan Tablet.
Yetti O.K., dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
15
minyak tak menguap (non volatile oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa
disebut minyak atsiri merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan
minyak tak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi
rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdapat dalam oleoresin merupakan
gambaran utuh dari kandungan jahe, yaitu minyak atsiri dan fixed oil yang terdiri
dari zingerol, shogaol, dan resin (Anonim, 1997).
Kadar minyak pada rimpang berbeda. Kandungan minyak terbanyak
dibagian bawah jaringan epidermis. Semakin ketengah kandungannya semakin
sedikit. Selain itu umur jahe mempengaruhi kandungan minyaknya. Kandungan
minyak meningkat terus sampai mencapai umur optimum (12 bulan). Lewat usia
itu kandungan minyaknya semakin sedikit. Sedangkan bau khas jahe semakin tua
semakin menyengat (Dalimartha, 2000).
Sediaan formula yang banyak dipasarkan dimasyarakat yang berbahan
aktif jahe yaitu dibuat dengan serbuk instan, ginger ale, atau pun dibuat wedang
jahe (Forry dan Muharnanto, 2004).
Penelitian kali ini peneliti tertarik untuk membuat kunyah dari bahan aktif
jahe. Formula tablet kunyah ini diberikan pemanis dan pewarna yang
memungkinkan akan mempengaruhi minat konsumen dalam memilih tablet
kunyah. Karena dengan pemanis dan pewarna dapat memperbaiki dari sifat zat
aktif yang terasa pedas dan warna yang kurang bagus.
elektronik (Nagata, kapasitas 120 g), Mesin cetak tablet ( Singel punch) dengan
mesh 13, Alat pengukur susut pengeringan (Loss on drying), Alat pengukur
kecepatan alir dan sudut istirahat, Stopwatch , Alat pengukur kerapatan (Tapped
density), Alat pengukur ketebalan dan diameter tablet/mikrometer (Mitutoyo),
Alat uji kekerasan tablet/Hardnest tester (Erweka type TB-24), Alat uji keregasan
tablet/fribility tester, Termometer, Oven, Alat-alat gelas (Kualitas Farmasetika)
Bahan : Rimpang jahe merah (Pasar Tawangsari, Sukoharjo), Manitol , Sorbitol,
Povidon, Magnesium stearat, Aspartam, Red colour no 40, Aerosil, Kertas
berskala
Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
Data yang digunakan adalah data hasil pengamatan uji susut pengeringan,
uji kecepatan alir dan sudut istirahat, uji kerapatan nyata, uji kerapatan mampat,
kompresibilitas, uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan
tablet, uji friabilitas tablet/friability tester. Uji masa cetak tablet dan uji kualitas
tablet kunyah jahe merah dianalisa dengan standar yang ada pada Farmakope
Indonesia.
Pembuatan granul
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Semua bahan tablet diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan
I (mg)
II (mg)
III (mg)
Serbuk jahe
67,5 (9 %)
67,5 (9 %)
67,5 (9 %)
Manitol
285 (38 %)
285 (38 %)
285 (38 %)
Sorbitol
292,5 (39 %)
292,5 (39 %)
292,5 (39 %)
Povidon
75 (10 %)
75 (10 %)
75 (10 %)
Aerosil
3,75 (0,5 %)
3,75 (0,5 %)
3,75 (0,5 %)
Mg stearat
18,75 (2,5 %)
18,75 (2,5 %)
18,75 (2,5 %)
Aspartam
7,5 (1 %)
5,625 (7,5 %)
6,75 (0,90 %)
Red no 40
1,875 (0,25 %)
0,75 ( 0,10 %)
(Siregar, 2010)
Formula tersebut merupakan untuk satu tablet, sehingga tablet serbuk jahe
merah mempunyai berat teoritis 750 mg per tablet dan penelitian ini membuat
tablet keseluruhan masing-masing formulasi sebayak 200 tablet.
a. Cara pembuatan tablet kunyah
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Semua bahan tablet diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan
3) Serbuk jahe, manitol, sorbitol, povidon dan pewarna (pada formula II dan
III) dicampur.
4) Campuran serbuk diayak pada ayakan nomor 20 mesh menjadi masa
granul.
5) Massa granul dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40o - 50o C
selama 24 jam.
6) Magnesium stearat, aerosil, dan aspartam dicampurkan kedalam massa
cetak hingga homogen.
Formulasi I
3,16%
5,76%
6,26%
5.05%
Formulasi II
3,79%
4,76%
5,45%
4,66%
Formulasi III
4,16%
7,02%
4,79%
5,32%
CV
0,99%
1,7%
0,94%
Formulasi I
0,390 g/ml
0.409 g/ml
0,367 g/ml
0,388 g/ml
Formulasi II
0,384 g/ml
0,373 g/ml
0,384 g/ml
0,380 g/ml
Formulasi III
0,396 g/ml
0,378 g/ml
0,390 g/ml
0,388 g/ml
CV
12.88%
13,16%
12,88 %
Formulasi I
0,463 g/ml
0,490 g/ml
0,446 g/ml
0,466 g/ml
Formulasi II
0,454 g/ml
0,480 g/ml
0,471 g/ml
0,468 g/ml
Formulasi III
0,471 g/ml
0,501 g/ml
0,454 g/ml
0,475 g/ml
CV
10,73 %
10,68 %
10,53 %
Formulasi I
4,766 g/det
3,900 g/det
4,260 g/det
4,308 g/det
Formulasi II
4,235 g/det
3,665 g/det
4,952 g/det
4,284 g/det
Formulasi III
4,26 g/det
4,191 g/det
4,378 g/det
4,283 g/det
CV
1,16 %
1,167 %
1,167 %
Formulasi I
38,00 0
38,00 0
39,35 0
38,35 0
Formulasi II
39,48 0
37,34 0
39,35 0
38,72 0
Formulasi III
39,28 0
40,49 0
38,65 0
39,47 0
CV
0,13 %
0,129 %
0,127 %
e. Kompresibilitas
Hasil uji kompresibilitas massa cetak tablet kunyah jahe merah
dapat diperoleh hasil yang tertera pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji kompresibilitas
I
II
III
Formulasi 1
15,79 %
16,53%
17,71%
16,66%
Formulasi 2
15,42%
22,29%
15,49%
17,8%
Formulasi 3
15,49%
24,55%
14,09%
19,37%
CV
0,3%
0,28%
0,26%
Formulasi I
0,748 g
0,748 g
0,748 g
0,748 g
Formulasi II
0,749 g
0,748 g
0,748 g
0,748 g
Formulasi III
0,748 g
0,748 g
0,748 g
0,748 g
5 % 0,711-0,785
10% 0,673-0,823
6,684 %
5 % 0,711-0,785
10% 0,673-0,823
6,684 %
5 % 0,711-0,785
10% 0,673-0,823
6,684 %
Formulasi I
0,54 mm
0,529 mm
0,543 mm
0,537 mm
Formulasi II
0,533 mm
0,527 mm
0,524 mm
0,528 mm
Formulasi III
0,527 mm
0,528 mm
0,515 mm
0,523 mm
CV
9,31 %
9,47 %
9,56 %
Formulasi I
1,33 mm
1,33 mm
1,33 mm
1,33 mm
Formulasi II
1,33 mm
1,33 mm
1,33 mm
1,33 mm
Formulasi III
1,32 mm
1,33 mm
1,33 mm
1,33 mm
CV
3,76%
3,76 %
3,76 %
Formulasi I
6,24 kPa
5,59 kPa
5,77 kPa
5,86 kPa
Formulasi II
6,13 kPa
5,94 kPa
6,26 kPa
6,11 kPa
Formulasi III
6,15 kPa
5,69 kPa
5,97 kPa
5,93 kPa
CV
0,85 %
0,82 %
0,84 %
Formulasi I
2,27 %
2,60 %
2,28 %
2,38 %
Formulasi II
3,20 %
1,37 %
4,28 %
2,95 %
Formulasi III
3,97 %
4,00 %
1,99 %
3,32 %
CV
2,1 %
1,7 %
1,5 %
berpengaruh
memberikan
keseragaman
bobot
tablet
yang
baik.
Kompaktibilitas granul akan berpengaruh pada kekerasan tablet, dan daya serap
granul akan berpengaruh pada waktu hancur tablet (Sugihartini dkk, 2009).
Evaluasi granul meliputi :
a. Susut pengeringan
Hasil yang diperoleh dari pengujian susut pengeringan didapat perbedaan
susut pengeringan massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang
dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar susut pengeringan
massa cetak tablet (< 10 %). Tetapi formulasi nomor 2 dengan persen susut
pengeringan 4,66 (%) adalah formulasi yang memiliki susut pengeringan massa
cetak tablet lebih baik dari formulasi yang lain. Hasil observasi ini dikarenakan
pada formulasi 2 pada waktu pengeringan massa cetak tablet lebih merata pada
penyimpanan dalam petri, sehingga kadar lembab massa cetak tablet terurai oleh
panas dari alat pengering/oven. Menurut Sugihartini (2009), pada proses
pengeringan terjadi perpindahan panas maupun massa. Panas harus dipindahkan
dari lemari pengering ke bahan yang akan dikeringkan untuk memasok panas
laten yang diperlukan untuk menguapan air lembab. Perpindahan massa dilibatkan
dalam diinfusi air dari dalam massa kepermukaan bahan dan selanjutnya dari
permukaan bahan ke aliran udara yang lewat.
b. Waktu alir
Hasil yang diperoleh dari pengujian waktu alir massa cetak tablet didapat
perbedaan sifat alir massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang
dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar waktu alir massa
cetak tablet, dengan waktu alir yang baik antara 4-10 g/det. Formulasi nomor 1
3)
b.
ukuran tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang dibuat. Semua formulasi
yang dibuat telah memenuhi standar uji keseragaman ukuran tablet, dengan
diameter tablet tidak melebihi tiga kali tebal tablet dan tidak kurang dari empat
per tiga tebal tablet. Hasil pengujian keseragaman ukuran tablet, formulasi yang
baik adalah formulasi nomor 3 dengan diameter tablet 1,32 cm. Menurut
pengamatan peneliti di lapangan, alat cetak tablet telah menggunkan ukuran mesin
IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian yang diperoleh dari ke tiga formulasi tablet kunyah jahe
merah adalah sebagai berikut :
1. Semua formulasi tablet kunyah serbuk jahe merah telah memenuhi standar
persyaratan tablet yang ada pada Farmakope.
2. Sifat fisik tablet kunyah serbuk jahe merah yang paling bagus dari ke tiga
formulasi adalah formulasi tablet kunyah nomor 1.
3. Massa cetak formulasi tablet kunyah serbuk jahe merah yang paling bagus
diantara ke tiga formulasi adalah formulasi tablet kunyah nomor 1.