PARAGRAF
Kelompok
IX
Created by:
Dian Anggraini Nur
Mawahid R.A
Pengertian Paragraf
Menurut Harimurti Krisdalaksana pengertian paragraf,
yaitu : (1) satuan bahasa yang mengandung satu tema
dan perkembangannya, dan (2) bagian wacana yang
mengungkap pikiran atau hal tertentu yang lengkap,
tetapi yang masih berkaitan dengan isi keseluruhan
wacana, dapat terdiri atas beberapa kalimat.
Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran dan merupakan
kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Jenis-jenis paragraf
2. Paragraf penghubung
paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf
pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan
penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini.
Contoh
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa
lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan
umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat
memenuhi harapan semua penduduk ... kedua, pembangunan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga,
dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi
kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif, ... keempat,
pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan
dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka
kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa.
Jenis-jenis paragraf
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk
mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf
ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan
dalam paragraf-paragraf penghubung.
Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang
penting
:
Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan
memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu
merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas
dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi
Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang
lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan
Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat
diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini
Tanda Paragraf
Tanda sebuah paragraf dapat dilihat pada permulaan
baris yang agak menjorok ke dalam kira-kira lima
ketukan dari batas tulisan sebelah kiri. Penandaan
paragraf
dapat
juga
dilakukan
dengan
cara
memberikan jarak yang agak renggang dari paragraf
sebelumnya atau sesudahnya. Dengan cara demikian,
pembaca mudah melihat dengan jelas batas-batas
setiap paragraf.
Paragraf 1
Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia. Banyak
kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah
yang paling tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan. Hal ini
disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk
dengue berkembang. Sedangkan Australia dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke
3 dalam kasus demam berdarah. Jumlah kasus demam berdarah di benua ini lebih kecil
karena letak geografis dan iklimnya yang membuat nyamuk dengue susah untuk
berkembang.
Pada paragraf di atas semua kalimat membicarakan tentang demam berdarah.
Berdasarkan ciri-ciri yang telah kita pelajari sebelumnya. kita bisa melihat kalimat
pertama merupakan sebuah kalimat yang utuh. sedangkan kalimat-kalimat setelahnya
bersifat mendukung dengan memberikan contoh, alasan, dan bukti yang merupakan ciri
dari kalimat penjelas.
Kalimat utama: Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan
dunia.
Syarat-syarat pembentukan
paragraf
Suatu paragraf dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan gagasan yang
didukungnya apabila paragraf itu lengkap, artinya mngandung pikiran utama dan
pikiran-pikiran penjelas. Di samping itu sama halnya dengan kalimat, paragraf harus
memenuhi persyaratan tertentu.(Keraf, 1980:67) Adapun syarat-syarat tersebut
antara lain:
1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa paragraf tersebut harus
memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Kesatuan
atau unity di sini bukan berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti
kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran
utama sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
Contoh paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan.
Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk
sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka
adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu
pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu selama belajar mereka kadang-kadang
terganggu oleh keadaan ekonomi.
2. Kepaduan (Koherensi)
Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah
bahwa paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau
kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila
hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa
kesulitan.
Kepaduan bergantung dari penyusunan detil-detil dan gagasangagasan sekian macam sehingga pembaca dapat melihat
dengan mudah hubungan antar bagian -bagian tersebut. Jika
sebuah paragraf tidak memliki kepaduan, maka pembaca
seolah-olah hanya menghadapi suatu kelompok kalimat yang
masing-masing berdiri lepas dari yang lain, masing-masing
dengan gagasannya sendiri, bukan suatu uraian yang integral.
TERIMA KASIH