Anda di halaman 1dari 7

Home

View web version


30 AUGUST 2010
Esha Flora at Monday, August 30, 2010
Merawat Anggrek Agar
Berbunga Kembali
Oleh: Edhi Sandra
Pemerhati dan Pecinta Anggrek
Banyak kita dengar para ibu pecinta anggrek yang tidak
mampu merawat anggrek yang mereka beli. Awalnya
pada saat di beli anggrek tersebut berbunga dengan
cantiknya, tapi setelah dirawat beberapa waktu, tidak
pernah mau berbunga kembali, bahkan banyak yang
mati. Pada umumnya pencinta anggrek menganggap
bahwa merawat anggrek adalah sulit, selalu mati saja,
kalaupun tidak maka itupun tidak pernah berbunga
kembali. Apakah memang merawat anggrek itu sulit?
Apa yang menyebabkan merawat anggrek berbeda
dengan merawat tanaman hias lainnya? Walaupun untuk
sebagian orang hal ini sudah lewat (sudah mampu
mereka atasi) tapi masih banyak yang mengalami
kesulitan di dalam merawat anggrek agar dapat
berbunga kembali secara lestari.
Untuk itu maka kita perlu mengurai permasalahan dan
mengetahui penyebabnya dan memberikan alternative
pemecahannya. Oleh sebab itulah tulisan ini di buat.
Walaupun sederhana, semoga tulisan ini bermanfaat
dalam:
1. Memahami permasalahan di dalam merawat anggrek
2. Memahami faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anggrek
3. membuat anggrek yang kita sayangi berbunga
kembali.
Kesalahan Dalam Merawat Anggrek
1. Media tanam anggrek disamakan dengan media
tanam tanaman hias lainnya.
Banyak para penggemar anngrek menyamakan merawat
anggrek dengan tanaman hias lainnya, mereka hanya
melakukan penyiraman saja. Bahkan ada juga yang
sedemikian kurang perhatian, menyiram saja seingatnya
Hal ini disebabkan persepsi mereka yang beranggapan
bahwa anggrek di hutan tidak perlu disiram dan tidak
perlu di beri makan. Di hutan tidak perlu di beri makan
dan minum disebabkan kondisinya masih dapat
menunjang pertumbuhan anggreknya. Anggrek tumbuh
pada pohon yang besar dengan rongga kulit pohon yang
tebal yang ditumbuhi lumut. Lumut tersebut
mengandung mikroba yang dapat mengikat N dari

udara. Jadi walaupun tidak diberi makanan, tapi mereka


masih mendapatkannya dari degradasi kulit pohon dan
debu serta unsure hara dari udara. Demikian pula
dengan ketersediaan air yang selalu tersedia dengan
adanya lumut dan rongga kulit pohon tersebut.
Ditambah kondisi lingkungan yang sesuai, sinarnya,
kelembaban dan sikulasi anginnya.
Lain halnya dengan tanaman anggrek yang ditanam di
pot dengan menggunakan arang atau pecahan genteng
atau sabut kelapa. Walaupun mampu mengikat air
sedikit tapi maknan tidak ada, mikroba yang dapat
menambat N dari udara tidak ada, kondisi lingkungan
ekstrim, angin keras, sinar terlalu terik, suhu tinggi,
kelembaban rendah, hal ini semua membuat ketersediaa
air menjadi habis dan kekurangan makanan, maka
tanaman lambat laun akan mengalami dehidrasi dan
mengalami layu permanen. Dalam rangka
mempertahankan diri dari kondisi tersebut maka
anggrek tersebut mengurangi penguapan dengan
menggugurkan daun, jadilah anggrek menjadi gundul
dan tinggal bulb batang semunya saja.
2. Akar anggrek dianggap sama dengan akar tanaman
hias lainnya.
Ada penggemar anggrek yang mempunyai pola pikir
yang salah, yaitu dia tahu bahwa arang atau potongan
genteng, atau sabut kelapa tidak atau sedikit
mengandung makanan, untuk itu maka dia
menambahkan pupuk kandang dan kompos. Dia lupa
bahwa akar anggrek berbeda dengan akar tanaman hias
biasa. Akar anggrek adalah akar yang secara alamiahnya
menempel pada pohon pohon sehingga secara alamiah
akar anggrek tidak suka bila terpendam media atau tidak
suka bila sirkulasi udaranya kurang baik. Lain halnya
dengan akar tanaman hias yang memang secara alamiah
dapat berfungsi dengan baik di dalam tanah. Oleh sebab
itulah pada saat media anggrek diberi campuran pupuk
kandang dan kompos, maka kondisinya menjadi terlalu
rapat dan padat bagi akar anggrek apalagi bila banyak
disiram dan basah, maka akan menyebabkan akar
anggrek akan busuk.
3. Tanaman anggrek dianggap tidak perlu dipupuk
Masih banyak para pengemar anggrek yang hanya
menyiramkan air saja untuk anggreknya, atau ada juga
yang sekedarnya memberikan air cucian beras, atau
kadang cucian daging atau diberi vetsin/miwon, atau
sisa minuman teh. Kesemuanya diperbolehkan tapi hal
tersebut tidak memadai. Kita tidak boleh memberi
makan anggrek hanya seingat dan seadanya saja, tapi
kita harus memberikan makanan secar rutin dan teratur

dalam jumlah yang memadai. Apa lagi kondisi tanaman


anggrek sedang berbunga, berarti tanaman anggrek
tersebut memerlukan makanan dalam jumlah yang
cukup banyak.
Makanan yang bergizi bagi tanaman anggrek meliputi:
1. Unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada
pupuk lengkap seperti grow more, hyponex, Gandasil
dll. Kesemua unsur hara tersebut diperlukan dalam
komposisi yang tepat. Dan jumlah yang pas.
2. Unsur P dalam jumlah yang lebih banyak untuk
menunjang proses pembungaan. Unsur P ini dapat
dipenuhi dalam bentuk pupuk dengan dominasi P tinggi.
3. Hormon giberelin merupakan hormon yang
berperanan di dalam pengembangan pembungaan dan
pembuahan. Keberadaan hormon ini menjadi sangat
penting pada saat proses pembungaan
4. Sumber energi instan dapat dipenuhi dari bahan
organik atau sumber energi yang banyak kita temui
dalam kehidupan kita seperti: gula, madu, ekstrak
kurma, tetes tebu, kecap.
5. Bahan organik merupakan bahan yang sangat penting
yang akan banyak membantu berbagai proses
metabolisme di dalam tanaman anggrek tersebut. Bisa di
dapat dari: air kelapa muda, air nira, klorofil dan
spirulina.
6. Minyak ikan merupakan penyedia asam lemak yang
juga penting di dalam proses metabolisme tanaman.
7. Vitamin terutama Vitamin B1, B6 dan B12 sangat
penting di dalam proses pembelahan sel dan proses
morfogenesis organ dsb.
4. Tanaman anggrek dianggap dapat tumbuh dimana
saja asal di tempel di bawah pohon
Sebagian penggemar anggrek berusaha menempatkan
anggrek sama seperti di alamnya yang tumbuh
menempel pada pohon, dan hal itu dianggap sudah
memadai untuk tumbuhnya anggrek, padahal tidak
demikian. Anggrek memerlukan kondisi lingkungan
tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik.
Anggrek
memerlukan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan kebutuhannya, yaitu:
1. Intensitas sinar 60 80%, untuk itu memang bisa
diletakkan di bawah pohon yang ternaungi sekitar 40
20 %, atau bisa juga kita menggunakan paranet dengan
kerapatan yang sesuai. Tapi ada faktor lain dari sinar
yang banyak dilupakan oleh para pengemar anggrek,
yaitu lamanya penyinaran tersebut (durasi penyinaran).
Lamanya penyinaran yang dibutuhkan adalah sekitar 12
jam. Untuk itu memang harus benar-benar diletakkan

ditempat yang terbuka tapi diberi paranet. Sedangkan


pada kondisi rumah tangga atau diperumahan, lamanya
penyinaran seringkali kurang. Matahari seringkali mulai
mengenai anggrek setelah jam 10 dan sudah terhalangi
rumah tetangga sekitar jam 4 sore, jadi praktis hanya
mendapatkan sinar hanya 6 jam, hal ini sangatlah
kurang. Alternatif lain yang dapat kita lakukan adalah
dengan memberikan penyinaran buatan dengan lampu.
Bahkan kita dapat membuat kondisi lingkungan yang
kita inginkan Sinar lampu yang dibutuhkan adalah setara
dengan lampu TL 40 watt dengan jarak 30 40 cm. Kita
dapat menambahkan lamanya kekurangan sinar
tersebut dengan memberikan lampu TL tersebut.
2. Suhu yang baik adalah sekitar 25 28 oC, hal ini
sangat berpengaruh pada kecepatan metabolisme pada
tanaman anggrek tersebut. Bila terlalu tinggi maka
metabolisme akan berproses kencang akan
menyebabkan terkurasnya energi dan tidak seimbang
dengan kebutuhan sinar dan bahan baku makanan yang
tersedia.
3. Kelembaban yang dibutuhkan sekitar 60 -90 % .. Hal
ini penting untuk menjaga kelembaban akar dan daun
anggrek. Akan tetapi yang perlu diperhatikan pada
kondisi kelembaban tinggi tersebut maka sirkulasi udara
menjadi sangat penting.
4. Sirkulasi udara/ angin memegang peranan penting
dalam proses (evapotranspirasi), yang berperanan
mengangkut bahan makanan dari akar ke daun. Dan
sirkulasi ini berperanan agar tidak meledaknya populasi
mikroba akibat kelembaban yang tinggi tersebut.
5. Ketersediaan air yang kontinu tapi tidak basah, becek.
Oleh sebab itulah media anggrek perlu dalam bentuk
potongan atau gumpalan media yang berongga besar
sehingga sirkulasi udara baik tapi di sela-sela media
tersebut masih dapat memegang air sehingga
keberadaan air dapat terjaga dengan baik.
Teknik Merawat Anggrek Agar Berbunga
Kembali
1. Penempatan Anggrek
Tempatkan anggrek pada tempat yang sesuai dengan
kebutuhan hidupnya. Bila kita tidak memiliki tempat
yang sesuai maka kita bisa memodifikasi lingkungan
tersebut agar sesuai kebutuhan.
Terutama sekali adalah masalah kekurangan sinar,
dalam hal ini adalah masalah lamanya penyinaran. Kiat
bisa melakukan pemindahan pot disesuaikan dengan
lokasi yang terkena sinar matahari dalam satu hari, tapi
hal ini membutuhkan perhatian yang cukup intensif.
Cara lain adalah dengan memasang lampu untuk

tanaman ini. Agar biaya yang kita keluarkan sesuai


dengan nilai yang kita inginkan maka kita bisa
menempatkan beberapa tanaman anggrek pada satu
lampu.
Lamanya pemasangan lampu disesuaikan kebutuhannya
bila kekurangan sekian jam maka bisa kita tambah
jumlah kekurangannya. Atau bisa juga secara penuh
anggrek tersebut kita ganti kebutuhan sinarnya dengan
lampu. Hal ini bila tujuannya adalah anggrek tersebut
memang hendak kita tempatkan di dalam rumah
seterusnya, jadi kita juga memperoleh keuntungan
dapat menikmati bunga anggreknya yang indah di dalam
rumah
Pengkondisian tidak hanya pada lampu tapi juga pada
kelembaban, kita bisa memasang smoker atau kalau
tidak ada dapat berupa sprayer halus yang dinyalakan
berdasarkan timer, sehingga kelembaban dapat terjaga
dengan baik.
Demikian pula dengan sirkulasi angin dapat kita gunakan
kipas angin computer kecil yang kita pasang sehingga
menghasilkan angin halus tapi tetap ada, hal ini sangat
penting untuk transpirasi tanaman.
Makanan dapat kita berikan dengan sistem irigasi tetes
sehingga terjamin tidak akan kekurangan. Untuk ini kita
bisa membuatnya dengan membuat system infuse.
Makanan kita masukan pada botol infuse atau botol air
accu yang ada lubang kecil diujungnya disambung
dengan selang aerator untuk aquarium ikan dan
diujungnya diberi penjepit selang yang dapat mengatur
kecepatan tetesan yang keluar dari selang tersebut
2. Pemberian Makanan
Berikan makanan yang mencukupi dari segi kelengkapan
gizi dan jumlahnya. Untuk itu agar pertumbuhannya
subur dan dapat berbunga kembali maka perlu
diberikan:
a. Pupuk hara makro dan mikro lengkap (seperti
gandasil, grow more, hyponex dll) dengan dosis sesuai
anjuran. Pemupukan ini dilakukan dengan interval
setiap hari.
b. Vitamin B1 5 mg/l , B6 3 ml/l dan B12 3 mg/l
diberikan 2 hari sekali. Disemprotkan keseluruh bagian
tanaman.
c. Hormon giberelin 2 mg/l diberikan 2 hari sekali
disemprotkan keseluruh tanaman anggrek
d. Minyak ikan dengan dosis 1 ml/l diberikan seminggu
sekali disemproykan ke bagian akar saja.
e. Bila media dicampur dengan mos atau sabut kelapa
(agar tidak tumpah melalui sela-sela media yang sangat
berongga tersebut maka kita dapat memberikan butiran

pupuk dekastar untuk menjamin bahwa anggrek


tersebut tidak akan kekurangan makan.
f. Agar anggrek yang sedang dalam proses pembungaan
dapat tumbuh besar dan tahan lama maka kita bisa
memberikan campuran B1 5 mg/l, air gula 30 g/l dan
giberelin 2 mg/l. disemprotkan pada bagian akarnya.
Penyemprotan dapat dilakukan setap hari selama
anggrek tersebut masih berbunga.
3. Pengepotan Ulang
Pengepotan ulang ini bertujuan untuk memindahkan
anggrek ke pot yang lebih besar sehingga akar dapat
berpegangan dengan baik dan dapat menyerap
makanan dengan optimal. Seringkali untuk anggrek yang
sudah tumbuh untuk beberapa waktu maka akarnya
sudah mulai keluar dari pot dan menggantung. Untuk
beberapa jenis tertentu seperti Vanda tidak jadi
masalah, tapi pada anggrek bulan dan Dendro sebaiknya
dilakukan pemindahan ke pot yang lebih besar dengan
media tanam yang lebih menadai, sehingga anggrek
tersebut dapat tumbuh lebih baik sesuai dengan
ukurannya yang bertambah besar.
Ada sebagian penggemar anggrek yang salah persepsi
dengan akar anggrek ini. Mungkin karena orang tersebut
inginnya melihat anggreknya berbunga bagus dan rapih
sehingga akar-akar yang keluar digunting sehingga tidak
ada yang menjulur keluar, alasannyya jelek
kelihatannya. Hal ini sangatlah tidak baik buat anggrek
tersebut, Karena akan menyebabkan anggrek stress
bahkan berpeluang terserang penyakit dengan adanya
luka di akar tersebut. Kalau mau rapih ya dipindahkan ke
pot yang lebih besar dengan kualitas yang bagus maka
akan kelihatan bagus dan tetap berbunga dengan
cantiknya.
Pemindahan ke pot yang lebih besar ini berkaitan
dengan kemampuan di dalam menyerap makanan,
kemampuan menjaga kelembaban di sekitar perakaran,
kemampuan tempat untuk tumbuh yang lebih memadai
tidak berdesakan.
4. Jangan Melakukan Pemilahan (Split) Rumpun Bila
Ingin Tetap Berbunga
Sebagian penggemar anggrek mencampur adukan
tujuan budidaya anggrek. Misalnya disatu sisi dia ingin
anggreknya tetap berbunga cantik, tapi disisi lain dia
ingin anggreknya menjadi banyak, maka di lakukanlah
pemilahan rumpun (split). Padahal dengan dilakukan
pemilahan rumpun ini menyebabkan anggrek tersebut
akan lama lagi untuk berbunganya. Hal ini disebabkan
berubahnya system fisiologis yang berkaitan dengan
ketersediaan cadangan makan , berubahnya system

dominasi hormonal di dalam tanaman anggrek tersebut.


Oleh sebab itu bila kita ingin anggrek kita tetap berbunga
maka biarkan rumpun tumbuh rimbun, yang penting
kita dapat memberikan makan yang optimal dan
dibantu dengan pemberian hormon giberelin maka
anggrek akan dapat berbunga berulang dengan baik
setiap kali tumbuh bulb baru, atau setiap kali cadangan
makanan memadai untuk berbunga.
5. Pemilahan Rumpun untuk setiap bagian terdiri
minimal 6 bulb.
Anggrek yang sudah sangat rimbun, maka kita harus
tetap menyediakan tempat tumbuh yang memadai
berupa pot yang lebih besar lagi. Dan untuk membuat
bunganya rimbun (sekali berbunga terdiri beberapa
bunga, maka kita dapat melakukan pemotongan
rumpun tapi tetap membiarkan setiap bagiannya pada
posisinya, tetap masih dalam satu pot. Hal ini membuat
akar tidak rusak sehingga tidak mengalami stress
Dengan dilakukannya pemilahan rumpun ini maka
secara fisiologis terjadi pemilahan individu dalam setiap
bagian rumpun yang masing-masing akan tumbuh tunas
baru yang pada akhirnya dapat menghasilkan bunga.
Bila kita dapat memilah menjadi 4 bagian, misalnya,
maka ada kemungkinan nantinya sekali berbunga akan
ada 4 bunga sekaligus.
Untuk tanaman anggrek yang sudah tua ini yang penting
diperhatikan adalah dominasi di dalam tanaman
tersebut harus dominasi hormon giberelin dan sitokinin.
Oleh sebab itu kita bisa menambahkan gabungan
Giberelin 8 mg/l dan sitokinin 2 mg/l serta auksin 0,5
mg/l . disamping itu pemberian vitamin, minyak ikan
dan makanan harus mencukupi atau kkalau boleh
dibilang cukup banyak. Kita dapat memberikan dekastar
di medianya dalam jumlah yang cukup banyak. Maka
anggrek anda akan berbunga rimbun dan sehat.
Penutup
Dalam pemberian makanan atau hormon maka
direkomendasikan kita membuat sendiri misalnya
hormon giberelin, sitokinn dan auksin, serta vitamin dll.
Hal tersebut dimaksudkan agar kita dapat memberikan
komposisi dan konsentrasi yang tepat. Bila diantara para
pembaca memerlukannya Esha Flora menyediakan
dalam bentuk eceran yang dapat di pesan melalui
saudara Hapsiati no 0817154375 atau ke telpon 0251
8344879
Demikian uraian tentang merawat anggrek agar tetap
berbunga. Semoga dapat bermanfaat bagi para pemula
pecinta anggrek yang ingin anggreknya tetap subur dan
berbunga. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai