Indentitas
Nama
: Ny. P
Umur
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Blitar
Satus Perkawinan
: Menikah
Suku
: Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 13-03-2013
Autho/Heteroanamnesa
Keluhan Utama
Tangan kanan dan kaki kanan lemah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh tangan kanan dan kaki kanan lemas
sejak 1hari yang lalu. Keluhan muncul setelah terjatuh
dari kamar mandi. Awalnya pasien akan solat namun
tiba-tiba pasien terjatuh dan tangan serta kaki kanan
terasa lemah. Pasien mengeluhkan kepalanya sakit.
Selain itu pasien juga susah bicara. Pasien tidak
mengeluhkan mual, muntah dan kejang. Pasien sempat
tidak sadar. Setelah itu pasien dibawa ke rumah sakit.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Pasien sadar dan berbaring di tempat
tidur, Composmentis , GCS 426
Vital Sign :
TD
: 200/90 mmHg
Nadi
: 108 x/ menit
RR
: 20x/ menit
Suhu
: 36,3 0C
x/menit
Pemeriksaan Neurologi
Kesan Umum : Pasien tampak lemas
dan
berbaring di tempat tidur.
- Kesadaran : Composmentis
- Pembicaraan
: - Disartria
: (-)
- Monoton : (-)
- Scanning : (-)
- Afasia
: - motorik: (-)
- Sensorik : (-)
- Amnestik
: (-)
- Kepala : - Muka
Besar
: Normal
Asimetry : (-)
sikap paksa : (-)
torticolis : (-)
: - Mask
: (-)
- Myopatik : (-)
- Fullmoon : (-)
Pemeriksaan Khusus
Rangsangan Selaput Otak
- Brudzinski I: (-)
- Kaku Tengkuk: (-)
- Laseque: (-)
- Kernig: (-)
- Babinsky : (+)/(-)
Saraf Otak
KANAN
KIRI
Sistem Motorik
Tubuh :
Otot perut
Otot pinggang
M. deltoid( abduksi lengan atas)
M. Biceps (flexi lengan atas)
M. triceps( ekstensi lengan atas)
Membuka jari tangan
Menutup jari tangan
Flex artic coxae
Extensi artic coxae
Flexi sendi lutut
Extensi sendi lutut
Flexi plantar kaki
Extensi dorsal kaki
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
: 3/5
Sistem Sensorik
Refleks-refleks
Refleks fisiologis
Reflex biceps :
Reflex triceps :
Reflex patella :
Reflex Achilles :
Refleks patologis
Chadok
Babinski
Openheim
Rossolimo
Gordon
Schafer
Stransky
Hoffman tromner
Leri
Mayer
Grasp reflex
Sucking reflex
Palmomental reflex
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pemeriksaan penunjang
Working Diagnosa
Sirriraj Score
Rumus
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x nyeri kepala)
+ (2 x muntah) + (0.1 x tekanan diastolic )
(3 x atheroma ) 12
Intepretasi Hasil :
< -1 = Infark
> + 1 = Hemoragik
CONT
Siriraj Score Tn. S :
( 2.5 x 1 ) + ( 2 x 0 ) + (2 x 1) + ( 0.1 x 90 ) ( 3 x 0 )
-12 = 1,5
Perdarahan Intraserebral
dan Perdarahan
Subaraknoid
Working diagnosa
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Brainact 2x1 inj
Neosanbe 1x1 inj
Ranitidin 2x1 inj
Cefotaxim 3x1 inj
Nonmedikamentosa:
IVFD RL 20 tetes/
menit
Monitoring GCS ,vital
sign dan keluhan
pasien
Fisioterapi
Optimalkan 6 B
( Breath, Blood, Brain,
Bowel, Bladder, Bone
and Bodys skin )
DEFINISI STROKE
Cerebrovascular disease adalah
abnormalitas otak yang disebabkan
oleh proses patologi pembuluh
darah, yang ditandai adanya
gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global) yang
berlangsung dengan cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam.
EPIDEMIOLOGI STROKE
Data epidemiologik di seluruh dunia
menunjukkan bahwa stroke menduduki
peringkat kedua sebagai penyebab
kematian. Diperkirakan 5,54 juta orang
meninggal karena stroke. Jumlah ini
merupakan 9,5% dari seluruh kematian
di dunia. Disebutkan bahwa 2/3 dari
seluruh penderita yang meninggal adalah
penduduk negara sedang berkembang.
KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan penyebabnya
Stroke iskemik (infark)
Stroke trombotik (sekitar 2/3)
Stroke embolik (sekitar 1/3)
Stroke hemorhagik (perdarahan)
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarahnoid
Modifiable
Umur
(Semakin tua, semakin berisiko)
Hipertensi
(Gunakan antihipertensi)
Jenis kelamin
(Laki-kali > Perempuan)
Penyakit jantung
(Antiplatelet, antikoagulan, antiaritmia)
DM
(Kontrol glukosa)
Herediter
(Terdapat stroke di kalangan anggota keluarga)
Hiperkolesterolemia
(Obat penurun lipid)
Merokok
(Berhenti merokok)
Alkohol
(Berhenti mengkonsumsi)
TIA atau stroke sebelumnya
(Antiplatelet, antikoagulan)
Stenosis karotis asimtomatik
(Antiplatelet, endarterektomi)
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
INFARK
HEMORAGIK
Permulaan
Subakut
Akut
Waktu Serangan
Bangun pagi
Aktivitas
Peringatan Sebelumnya
++
Nyeri Kepala
++
Muntah
++
Kejang
++
Kesadaran Menurun
++
Bradikardi
Hari ke-4
Ptosis
Rangsang Meningeal
++
Papil Edem
++
Lokasi
Kortikal/Subkortikal
Subkortikal
CONT
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesis
Bagaimana permulaan, apakah sangat akut
(mendadak) sehingga dalam beberapa
detik penderita jatuh tidak sadar, atau
terjadi subakut dalam beberapa jam. Yang
terakhir biasanya suatu infark
Apakah terjadi nyeri kepala sebelum atau
selama terjadi serangan
Apakah penderita mual dan muntah (sering
pada suatu perdarahan)
Pemeriksaan penunjang
CT (Computed Tomography) scan
EKG (elektrokardiografi)
Kadar gula darah
Elektrolit serum dan faal ginjal
Darah lengkap (hitung sel darah)
Faal hemostasis
X-foto toraks
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi pada stroke:
Mencegah kerusakan otak yang bersifat
ireversibel
Mencegah komplikasi
Mencegah kecacatan yang lebih berat
Mencegah serangan ulang
Indikasi OP Perdarahan
Intraserebral
Volume perdarahan > 30cc atau
diameter >3cm pada fossa posterior
Letak lobar dan kortikal dengan tandatanda TIK meningkat akut dan ancaman
hernia otak
Hidrosefalus akibat perdarahan
intraserebral atau serebellum
GCS > 7 dan pasien usia muda
Perdarahan < 1 cm dari permukaan
PROGNOSIS
Indikator prognosis adalah tipe dan
luasnya pendarahan, age of onset,
dan tingkat kesadaran.
Pasien dengan stroke hemoragik
(perdarahan intrakranial) tergantung
pada ukuran hematoma. Hematoma
> 3 cm umumnya mortalitasnya
besar, hematoma yang massive
biasanya bersifat lethal.
Jika kekuatan motorik dan sensasi
nyeri terganggu, prognosis jelek.
TERIMA KASIH
FAKTOR RESIKO
DIAGNOSIS
STROKE ISKEMIK
Penyumbatan pembuluh darah otak
BENTUK KLINIS
1. TIA
2. RIND
REVERSIBLE ISCHEMIC NEUROLOGICAL
DEFICITS
gejala berlangsung > 24 jam < 1
minggu
PRIND (PROLONGED RIND)
3.STROKE PROGRESIP
(PROGRESSING STROKE) (STROKE IN
EVOLUTION)
gejala neurologik berlgsg & bertambah
berat
4.STROKE KOMPLIT
(COMPLETED STROKE / PERMANENT STROKE)
stroke dgn gejala klinis sudah menetap.
Perdarahan Subarakhnoidal
(PSA)
Perdarahan Subarachnoid (PSA) :
Perdarahan yang terjadi di ruang
subarachnoid antara selaput arachnoid
dan piamater.
Pecahnya aneurisma sakkuler merupakan
80-90% penyebab PSA.
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala hebat
(thunderclap headache)
disertai pusing (10%), nyeri
orbita (7%), diplopia (4%),
pandangan kabur (4%).
Rangsangan meningeal:
kaku kuduk, dan
peningkatan TIK; mual
muntah.
Tanda defisit neurologi
fokal; hemiparesis, aphasia
dapat dievaluasi
- Kemauan: Menurun
- Psikomotor: Menurun