Personal medical record information is a one factor that determined the quality of
service from the health service centers that they required to their patient, due to this reason,
medical record information should be available when it required. The confidentiality of the
information that contained in the medical record should be important, because of this information
explained the relationship between the patient and the doctor that should be protected from the
information abused.
Based on the previous research, a smart card provides data stored easily and securely. It
has PIN, it possible to protect stored data against manipulation and be read by the unauthorized
person. a smartcard can be handed easily and availability when it required.
A smart card is a plastic card with an embedded computer chip. The chip can contain
varying levels of information that can be accessed by deferent application. Some real life smart
card application, pay TV, banking, e-payment, telephony, secured access and medical information.
Beside its tiny little structure it has many used and wide variety of applications ranging, such as
medical record.
I.
PENDAHULUAN
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan, dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan pasien. Informasi rekam medis merupakan suatu
informasi penting seseorang yang seharusnya dimiliki oleh orang tersebut setiap
saat sehingga dapat tersedia jika dibutuhkan kapan saja dan dimana saja.
Informasi ini penting untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan
dalam hal kecepatan dan keakuratan. Tata kerja rekam medis di rumah sakit
bertujuan untuk terlaksananya pengaturan kegiatan rekam medis dengan tepat,
cepat dan benar. Hal penting dari pencatatan informasi rekam medis ini adalah
ketersediaannya saat dibutuhkan dan sifat kerahasiaannya. Informasi dalam rekam
medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara
pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode etik
kedokteran dan peraturan perundangan yang berlaku.
Teknologi
smartcard
menawarkan
kemudahan
dan
keamanan
penyimpanan data karena adanya mekanisme enkripsi data sebelum data tersebut
disimpan di dalam memori, serta adanya pin (kode rahasia) yang menjaga data
tersebut agar tidak dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Setiap smartcard
telah diprogram oleh perusahaan yang mengeluarkannya atau dilengkapi dengan
sistem operasi. Sistem operasi ini menyediakan bahasa/perintah yang dimengerti
oleh smartcard tersebut.
Keunggulan smartcard dalam hal: kemudahan pengaksesan data,
keamanan penyimpanan data, perlindungan data dari pihak-pihak yang tidak
berwenang, serta fleksibilitas untuk dibawa dengan mudah dalam kegiatan
seharihari, telah mendorong penggunaan teknologi ini diterapkan di sektor
kesehatan untuk menyimpan data rekam medis pasien.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan smartcard
kesehatan ini pada proses pengobatan adalah: menyimpan kerahasiaan data
pemilik smartcard, menyediakan informasi penting dalam keadaan darurat, bahan
rujukan, membantu petugas kesehatan melakukan tindakan kesehatan dengan
Command APDU
Mandatory Header
Conditional Body
CLA INS P1 P2 Lc Data Field Le
Header mengkodekan perintah yang dipilih. Terdiri dari 4 field, yakni:
kelas (CLA), instruksi (INS), dan parameter-parameter 1 dan 2 (P1 dan P2),
masing-masing field mengandung 1 byte.
CLA:
class
byte.
Di
beberapa
Smart
Card
digunakan
untuk
mengidentifikasikan aplikasi.
Condition body terdiri dari 3 field, yaitu Lc, data field dan Le.
Response APDU
Conditional
Mandatory Trailer
Body
Data Field
SW1
SW2
1. Respons APDUs terdiri dari conditional body dan mandatory trailer.
2. Conditional body berisi data field yang menyatakan data yang diperlukan
oleh respon APDUs.
3. Mandatory trailer terdiri dari status byte SW1 dan SW2 menyatakan status
proses dari command APDUs di dalam kartu.
Komponen modul dan antar muka sistem smart card kesehatan yang
interoperability adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
Card Interface Environment, adalah perangkat keras dan lunak yang secara
bersama menyediakan Card Terminal Manager API dan berkomunikasi
dengan satu atau lebih smart card,
4.
Healthcard,
adalah
smart
card
yang
dapat
dibaca
komputer,
V. METODOLOGI
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan
dari medical record yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dan
melakukan konsultasi dengan dokter dan Kepala Tata Usaha Rumah Sakit.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang aplikasi smartcard sebagai
berikut:
1. Pengumpulan
bahan-bahan
dan hasil
penelitian
sebelumnya
dan
Selanjutnya
diambil
kesimpulan
rancangan
aplikasi
VI. HASIL
Hasil penelitian diwujudkan dalam suatu Implementasi yang dilakukan
dengan pembuatan suatu struktur user interface dan basis data.
User Interface
Implementasi user interface ini akan memberikan kemudahan kepada user
untuk berinteraksi sistem dan basis data, ada beberapa form yang dibuat
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Form Login
Pada saat login akan diinputkan host atau alamat IP server, username
atau nama pengguna dan password.
Hasil diagnosa yang dilakukan oleh dokter disimpan melalui form hasil
diagnosa. Pencarian data pasien dilakukan dengan id pasien atau nama pasien.
Jika pasien telah terdaftar maka data pasien yang dicari akan ditampilkan.
Setelah melakukan klik pada sub menu smart card yang terletak pada
menu utama maka akan tampil form pembacaan data di dalam smart card
seperti terlihat pada gambar di atas.
Basis Data
Basis data ini memiliki fungsi menyimpan semua objek yang terlibat
dalam rekam medis dan kegiatan di rumah sakit untuk pasien yang memerlukan
pelayanan rawat jalan dan perawatan UGD., gambar berikut menunjukkan relasi
basis data pada rekam medis.
VII. PEMBAHASAN
Sistem rekam medis elektronik dengan menggunakan smartcard haruslah
mendukung kebutuhan berikut ini, yaitu :
1. Menyediakan proses otentikasi pihak yang mengakses smart card, yaitu
menggunakan PIN. Nilai PIN pada setiap smart card kesehatan bernilai
unik dan hanya pemilik smart card yang dapat mengakses data rekam
medis.
2. Menjamin keutuhan data rekam medis setelah terjadi proses pungubahan.
3. Menyediakan pencatatan yang dapat dijadikan barang bukti penambahan
atau koreksi data rekam medis, sistem smart card kesehatan yang ada
melakukan pencatatan terhadap transaksi data rekammedis yang dibaca,
dibuat atau dikoreksi. Data-data yang dicatat adalah identitas pengguna,
tanggal dan waktu pengaksesan data dan alasan melakukan akses terhadap
data. Daftar pencatatan ini disimpan dalam basis data lokal yang aman
sehingga tidak ada pihak yang tidak berwenang dapat menghapus bukti
pencatatan transaksi pengaksesan data.
4. Mendukung informasi untuk kebutuhan rawat jalan, bahan rujukan dan
keadaan gawat darurat setiap saat
5. Smart card dapat diakses oleh semua perangkat lunak aplikasi sistem
smart card kesehatan (interoperability). Akan tetapi belum ada yang
menerapkan standar interoperability sehingga untuk mengakses data dalam
smart card hanya dapat menggunakan perangkat lunak aplikasi yang
dikeluarkan oleh vendor yang sama. Hal ini tidak mendukung kebutuhan
bahwa data rekam medis dapat digunakan oleh berbagai pihak.
Beberapa skenario yang terjadi dalam sistem rekam medis elektronik dengan
menggunakan smartcard:
1. Pada saat keadaan Gawat Darurat
Kemungkinan besar pasien yang datang pada kondisi gawat darurat sulit
untuk berkomunikasi, namun pasien tersebut harus mendapat tindakan
pengobatan yang cepat dan tepat, oleh sebab itu data rekam medis gawat
darurat tidak dilindungi oleh password atau PIN tertentu. Selain itu pada
data pribadi dalam smartcard terdapat pihak asuransi kesehatan yang dapat
menjamin biaya pengobatan pasien sehingga pasien gawat darurat tersebut
dapat langsung memperoleh tindakan kesehatan selanjutnya seperti
operasi, pemberian infus, dan sebagainya. Data rekam medis pada proses
ini diambil secara off-line dari smartcard. Alur penggunaan data pada
gawat darurat adalah :
2. Rawat Jalan
Pasien dapat berobat dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain,
dengan adanya data rekam medis di dalam smartcard maka pasien tidak
perlu datang ke rumah sakit sebelumnya untuk meminta data rekam
medisnya. Data rekam medis pada proses ini diambil secara off-line dari
smartcard karena data rekam medis yang diminta terdapat di dalam
smartcard. Alur penggunaan data untuk bahan rujukan atau rawat jalan
dimana data yang dibutuhkan ada di dalam smartcard:
Gambar 13. Diagram alur data pengiriman data rekam medis ke card centre melalui
jaringan komputer
Gambar 14. Diagram alur data pengiriman data melalui jaringan komputer
dikeluarkan
oleh
EU/G7
Healthcards. Alasan
pemilihan
standar
sistem
smartcard
kesehatan
Eropa
G7
dan
Jepang
sehingga
penggunaannya menjadi lebih luas dan telah dilakukan penelitian sejak bulan
Agustus 1996. Selain itu informasi yang diperoleh oleh penulis mengenai standar
interoperability ini cukup lengkap. Konfigurasi sistem yang ditunjukkan oleh
gambar di bawah menunjukkan infrastruktur yang umum ada antar rumah sakit.
IX. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sistem smartcard kesehatan yang dirancang dapat mengatasi masalah:
a. Otentikasi pihak-pihak yang mengakses smartcard dengan menggunakan
password atau PIN yang hanya diketahui oleh pemilik smartcard.
b. Pencatatan yang dapat dijadikan barang bukti pembacaan, penambahan,
dan koreksi terhadap data rekam medis.
c. Kerahasiaan dan keamanan data dapat terjaga, baik data yang disimpan di
dalam smartcard maupun data yang dikirimkan lewat jaringan komputer.
d. Interoperability sistem smartcard kesehatan yang sesuai dengan standar
interoperability oleh EU/G7 Healthcards WG7.
2. Rancangan sistem smartcard kesehatan dapat ditambahkan pada sistem
informasi yang telah ada di rumah sakit. Jadi sistem yang lama masih dapat
digunakan.
SARAN
Saran yang diberikan dalam rangka pengembangan selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Akses basis data yang berada di dalam komputer dan smart card secara
bersamaan perlu dikembangkan.
2. Perlu adanya tanda tangan digital yang disimpan di dalam smart card, sehingga
smart card tidak dapat digunakan kecuali oleh orang yang berhak.
DAFTAR PUSTAKA
B,
Briggs,J,
Smart
Card
in
health,
(20
Okt
2004),
http://www.disco.port.ac.uk/hcc/pubs/smartcard
Sariasih, C, Rancangan Keamanan Data Sistem Smartcard kesehatan Sesuai
Kebutuhan di Indonesia, 1999.Universitas Indonesia.
Stephen, D,B, Robert, J, B, Satzinger John W. Systems Analysis and Design, ,
2002.Cource Technology.
Waluyo,D, Perancangan Aplikasi Smartcard Untuk Medical Record ,2005, Institut
Teknologi Bandun,.
_______,
Smart
Cards
(a.k.a
IC
cards
or
Chip
cards),
Medical
Records
institute:
Homepage,1999.
Government
Smart
Card
http://www.smart.gov/information/smartcardhandbook.pdf
2004).
Handbook,
(24
Agustus