Definisi
Suatu ilmu Kedokteran yang mencakup masalah-masalah sebelum anesthesia/
pembedahan, selama anesthesia/pembedahan dan sesudah anesthesia/pembedahan.
Ruang lingkup
Meliputi semua aspek fisiologis dan patologis yang mempengaruhi anesthesia dan
pembedahan, pengaruh anesthesia dan pembedahan terhadap fisiologis tubuh dan resiko maupun
komplikasi yang diakibatkanya.
Resiko perioperatif
Resiko yang berhubungan dengan anesthesia dan pembedahan dapat diklasifikasikan
dalam:
1. Resiko yang berhubungan dengan kondisi pasien
2. Resiko yang berhubungan dengan prosedur pembedahan
3. resiko yang berhubungan dengan fasilitas termasuk sumber daya manusia di rumah sakit.
4. Resiko yang berhubungan dengan obat atau teknik anesthesia.
Pengaruh fisiologi yang terjadi akibat pembedahan:
1. Pengaruh langsung obat anesthesia terhadap sekresi hormon-hormon: ACTH, kortisol,
antidiuretik,
tiroid,
katekolamin,
sistem
renin-angiotensin-aldosteron,
insulin
dan
metabolisme glukosa.
2. Pengaruh langsung obat anesthesia terhadap sistem respirasi dan kardiovaskuler
Penilaian prabedah, meliputi:
1. Penilaian terhadap keadaan pasien secara menyeluruh termasuk riwayat
penyakit,
harus
diberitahu.
3. Mengoptimalkan kondisi kesehatan pasien sebelum tindakan anestesi dan pemnbedahan,
seperti melakukan fisioterapi dada, latihan nafas dsb.
3.
4.
5.
6.
Uji fungsi hati : pada pembedahan besar pasien umur > 50 tahun
1.
Pengosongan lambung, penting untuk mencegah aspirasi isi lambung karena regurgitasi /
muntah. Untuk dewasa dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi , sedang anak / bayi 4-5 jam.
2.
Tentang pemberian cairan infus sebagai pengganti defisit cairan selama puasa, paling lambat
1 jam sebelum operasi
rincian :
3.
* 1 jam I
: 50%
* 1 jam II
: 25%
* 1 jam II
: 25 %
Gigi palsu / protese lain harus ditanggalkan sebab dapat menyumbat jalan nafas dan
mengganggu.
4.
Perhiasan dan kosmetik harus dilepas /dihapus sebab akan mengganggu pemantauan selama
operasi.
5.
Pasien masuk kamar bedah memakai pakaian khusus, bersih dan longgar dan mudah dilepas
6.
Penatalaksanaan
1.
Sudah terpasang jalur / akses intravena menggunakan iv catheter ukuran minimal 18 atau
menyesuaikan keadaan pasien dimana dipilih ukuran yang paling maksimal bisa dipasang.
2.
3.
Dilakukan pemeriksaan fisik ulang, jika ditemukan perubahan dan tidak memungkinkan
untuk dilakukan pembedahan elektif maka pembedahan dapat ditunda untuk dilakukan
pengelolaan lebih lanjut.
4.
5.
( pre
7.
Pada penderita bayi atau anak yang belum terpasang akses intravena, induksi dilakukan
dengan inhalasi memakai agent inhalasi yang tidak iritasi atau merangsang jalan nafas
seperti halothane atau sevoflurane.
8.
Selama induksi dilakukan monitor tanda vital ( tekanan darah, nadi maupun saturasi
oksigen )
9.
Pada kasus operasi yang memerlukan pemeliharan jalan nafas, dilakukan intubasi
endotracheal tube.
10. Pemeliharaan anestesi dilakukan dengan menggunakan asas trias anestesia (balance
anaesthesia ) yaitu : sedasi, analgesi, dan relaksasi
11. Pemeliharaan anestesi dapat menggunakan agent volatile ( halothane, enflurane, maupun
isoflurane ) atau TIVA ( Total Intravena Anestesia ) dengan menggunakan ketamin atau
propofol.
12. Pada pembedahan yang memerlukan relaksasi otot diberikan pemeliharaan dengan obat
pelumpuh otot non depolarisasi.