Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR MANAJEMEN MUTU

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
5.

Agus Rahmanto
Dalili Ghaisani Abidah
Denik Aprita Rohmantin
Fransisca Amanda S. D.
Juwita Putri Novitasari

(H 3114001)
(H 3114018)
(H 3114019)
(H 3114035)
(H 3114049)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGATEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
ACARA II

77,5

PERENCANAAN MUTU
(QUALITY PLANNING)
A. Tujuan
Tujuan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu (Quality
Planning) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan/mengidentifikasi pelanggan atau sasaran produk/jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
2. Merumuskan keistimewaan

produk yang

dapat

memenuhi kebutuhan

pelanggan, memberikan manfaat bagi pelanggan atau yang mampu menarik


pelanggan untuk mengkonsumsinya.
3. Merancang spesifikasi mutu produk yang sesuai dengan sasaran produk dan
memiliki keistimewaan yang telah ditetapkan.
4. Memahami konsep dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam
perencanaan mutu.
B. Tinjauan Pustaka
Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, dimana
aktivitas tersebut mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan
spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai
apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.
Statistical Process Control (SPC) merupakan salah satu metode pengendalian
kualitas. Pada tahun 1924, dikembangkan diagram pengawasan dengan pendekatan
statistik untuk mengontrol variabel-variabel penting dalam proses produksi.
Metode SPC lebih banyak menggunakan pendekatan diagram-diagram fungsi dan
statistika dalam implementasinya. Metode tersebut merupakan salah satu cikal
bakal konsep pendekatan jaminan kualitas terbaik yang diperkenalkan di dunia
industrialisasi modern. SPC dapat mengidentifikasi dan membedakan apakah
sebuah proses dalam keadaan variasi normal atau status fluktuasi abnormal
(Taungke, 2010).

Perencanaan mutu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Meningkatkan produk sesuai standar dan
spesifikasi produk yang telah ditetapkan merupakan usaha pengendalian mutu
yang sangat diperlukan. Produk yang bermutu tinggi akan memberikan kepuasan
bagi konsumen dan produk tersebut dapat bersaing dengan produk lain yang
sejenisnya. Mutu merupakan semua ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang turut membantu pencapaian kebutuhan pelanggan. Kebutuhan mencakup
harga yang ekonomis, keamanan, ketersediaan, kemudahan perawatan, dapat
dipercaya dan mudah digunakan (Irvan, 2006).
Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
menetapkan hasil akhir (end quality) yang ingin dicapai perusahaan di masa
mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir dicapai diasumsikan
terdapat jeda waktu (time lag) dimasa semakin panjang rencana yang dibuat maka
jeda waktu anatara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai semakin
besar dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut juga semakin
meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan yang
dibuat dengan target hasil yang ingin dicapai maka derajat ketidakpastian
pencapaian hasil akan menurun (Solihin, 2009).
Sasaran pemasaran akan mencakup tiga langkah pokok. Langkah pertama
adalah segmentasi pasar, yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok
pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan memerlukan bauran pemasaran
tersendiri. Perusahaan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan
pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap
segmen pasar dan menilai daya tarik masing-masing segmen. Langkah kedua
adalah menetapkan sasaran (market targeting) pasar, yang berisi kegiatan menilai
dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasukkinya. Penempatan
produk (product positioning) merupakan langkah ketiga dan mencakup kegiatan
merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran
pemasaran yang teperinci (Kotler, 1996).

Perusahaan harus menetapkan dan mendokumentasikan bagaimana


persyaratan kualitas akan dipenuhi. Perencanaan kualitas harus konsisten dengan
semua persyaratan lainnya yang telah ditetapkan dalam sistem kualitas dan harus
didokumentasikan dalam bentuk yang paling sesuai dengan sistem operasi yang
digunakan. Perusahaan harus mempertimbangkan penerapan kegiatan membuat
perencanaan kualitas bila dipandang perlu dalam upaya memenuhi persyaratan
produk, proyek atau kontrak yang telah ditentukan (Yamit, 2005).
Tantangan dalam meningkatkan kinerja dalam era persaingan adalah
perbaikan terus menerus dari kegiatan usaha yang berfokus pada pelanggan,
fleksibilitas dan kualitas. Oleh karena itu, manajemen kualitas harus dilakukan
oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan pasar mereka dan untuk
memenangkan persaingan. Perusahaan yang tidak mampu mengelola perubahan
akan menurun secara bertahap di pasar. Secara konseptual, kualitas adalah totalitas
bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan yang jelas dan tersembunyi. Kualitas yang dapat
mempengaruhi perusahaan dibagi menjadi empat bidang yaitu biaya dan pangsa
pasar, peningkatan kualitas dapat menyebabkan pangsa pasar dan penghematan
biaya meningkat, mereka juga dapat mempengaruhi profitabilitas. Bidang kedua
adalah reputasi perusahaan. Kualitas muncul bersama dengan persepsi produk baru
perusahaan, praktek manajemen karyawan dan hubungan dengan pemasok. Bidang
ketiga adalah kewajiban produk, organisasi memiliki tanggung jawab besar untuk
semua yang dihasilkan dari penggunaan barang atau jasa dan bidang keempat
adalah implikasi internasional (Musran, 2013).
Quality Planning telah dinyatakan dalam berbagai istilah yang berbeda.
Beberapa perusahaan menamakan departemen yang melaksanakan kegiatan
perencanaan dan pengendalian mutu ini dengan istilah departemen produksi,
departemen pengawasan produksi, departemen operasi, departemen perencanaan
produksi atau departemen perencanaan dan pengawasan produksi. Perencanaan
dan pengendalian produksi (PPC) adalah aktivitas bagaimana mengelola proses

produksi tersebut. PPC merupakan tindakan manajemen yang sifatnya abstrak


(tidak dapat dilihat secara nyata) (Baroto, 2002).
Tingkat persaingan yang tinggi menuntut perusahaan untuk menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah, sehingga perusahaan perlu
memberikan perhatian serius terhadap biaya kualitas. Analisa yang tepat terhadap
biaya kualitas memungkinkan perusahaan untuk mengetahui sumber-sumber biaya
kualitas yang tidak effisien sehingga dapat diambil tindakan yang tepat dan sesuai
untuk mengatasinya. Effisiensi biaya kualitas pada akhirnya juga akan
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar
(Felecia, 2004).
Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada
keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif
yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian dapat memberikan
kepuasan atas penggunaan produk tersebut. Kualitas terdiri dari segala sesuatu
yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Dapat dikatakan bahwa pengertian
kualitas tersebut mengandung fokus terhadap konsumen (customer focused
quality) yang artinya bahwa produk atau jasa didesain, diproduksi, serta
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Sehingga kualitas senantiasa
mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan. Kualitas
lebih menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu menyangkut kualitas manusia,
kualitas proses dan kualitas lingkungan sebab sangat mustahil menghasilkan
produk yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas
(Ahmad, 2011).
Mutu merupakan proses perbaikan yang berkelanjutan. Perencanaan mutu
adalah suatu proses untuk membentuk spesifikasi produk sebelum diproduksi.
Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan yang
berkaitan dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi

sumber. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat melalui serangkaian pilihan. Definisi lain menyatakan bahwa
perencanaan adalah proses, pembuatan, cara perencanaan atau cara membuat (AlAssaf, 2005).
C. Metodologi
1. Alat
a. Bolpoin
b. Lembar deskripsi
2. Bahan
a. Nutriboost
b. Richeese Nabati
c. Super O2
d. Taro Net
3. Cara Kerja
Pengidentifikasian pelanggan atau sasaran produk
yang dihasilkan oleh perusahaan
Perumusan keistimewaan produk
Perancangan spesifikasi mutu produk
Perancangan diagram alir proses yang mampu
menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan
mutu

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel 2.1 Hasil Identifikasi Pelanggan
No
Produk
Sasaran Produk
.
1.
Taro
Untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa
2.
Richeese Nabati
Untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa
3.
Super O2
Untuk remaja dan orang dewasa
4.
Notriboost
Untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa
Sumber : Laporan Sementara

Berdasarkan Tabel 2.1 Hasil Identifikasi Pelanggan, untuk produk Taro,


perusahaan menetapkan sasaran produk untuk kalangan anak-anak hingga dewasa,
dan perusahaan juga membuat strategi pemasaran agar anak-anak tertarik untuk
membelinya dengan cara jika memakan snack tersebut maka seolah-olah kita akan
berpetualang. Untuk produk Richeese Nabati, perusahaan menempatkan sasaran
produk tersebut untuk anak-anak hingga orang dewasa untuk menikmatinya.
Richeese Nabati merupakan wafer rasa keju yang baik dikonsumsi oleh kalangan
umur dikarenakan kandungan vitamin yang dimilikinya. Untuk produk Super O 2,
perusahaan menempatkan sasaran produk tersebut untuk kalangan remaja hingga
orang dewasa. Produk Super O2, merupakan produk minuman mineral yang
mengadung oksigen dan baik dikonsumsi untuk kalangan khususnya remaja dan
orang dewasa karena kandungan oksigen yang terdapat pada minuman tersebut.
Untuk produk Nutriboost sasarannya yaitu untuk semua usia yaitu dari anak-anak,
remaja, hinggaa dewasa dan untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Nutriboost merupakan minuman susu rasa buah yang baik dikonsumsi untuk anakanak, remaja hingga dewasa untuk memenuhi kebutuhan vitamin.

Tabel 2.2 Hasil Penentuan Keistimewaan Produk


No
Produk
Keistimewaan
.

Kandungan Gizi

1.

Taro

Cocok untuk camilan dan


memiliki banyak varian
rasa

2.

Richeese
Nabati

Kaya akan Vitamin A, B1,


B2, B6 dan B12

Super O2

Air demineral yang


mengandung banyak
oksigen 120 ppm

Notriboost

Kaya akan sumber zat gizi


yaitu Vitamin (B3, B6, E)
Kalsium (Ca), dan Zink
(Zn)

3.

4.

Lemak jenuh/1,5 g = 2%
Lemak jenuh/0,5 g = 4%
Protein/1 g = 1%
Karbohidrat total/7g = 2%
Lemak total/2 g = 3%
Protein/1 g = 2%
Karbohidrat /7g = 2%
Natrium/25 mg = 1%
Vitamin A = 15%
Vitamin B1 = 15%
Vitamin B2 = 15%
Vitamin B6 = 15%
Vitamin B12 = 15%
Energi total/0 g = 0%
Lemak total/0 g = 0%
Protein/0 g = 0%
Karbohidrat/0 g = 0%
Natrium/0 mg = 0%
Kalium/0 mg = 0%
Lemak total/15 g = 2%
Lemak jenuh/0,5 g = 3%
Kolesterol/10 mg = 4%
Protein/1 g = 2%
Karbohidrat total/38g = 15%
Natrium/160 mg = 7%
Vitamin B3/3,6 mg = 25%
Vitamin B6/ 0,3 mg = 25%
Vitamin E/3,6 mg = 25%
Kalsium/180 mg = 25%
Zink/2,7 mg =25%

Sumber : Laporan Sementara

Berdasarkan Tabel 2.2 Hasil Penentuan Keistimewaan Produk, perusahaan


memberikan

keistimewaan/nilai

tambah

pada

suatu

produk

untuk

mengkonsumsinya. Untuk produk Taro memiliki keistimewaan yaitu cocok

sebagai camilan dan memiliki banyak varian rasa seperti Taro Italian Pizza, Taro
Potato Barbeque, Taro Seaweed, Taro Curly fries, Taro Cheesy Blast, Taro
Cowboy Stick, Taro Balado. Perusahaan juga membuat strategi pemasaran agar
anak-anak tertarik untuk membelinya dengan cara jika memakan snack tersebut
maka seolah-olah kita akan berpetualang sehingga hal tersebut merupakan
keistimewaan produk yang dapat menarik minat konsumen untuk membelinya.
Selain itu Taro jugakaya akan lemak dan memiliki kandungan gizi seperti lemak
jenuh lemak jenuh/1,5 gram sebesar 2%, lemak jenuh/0,5 gram sebesar 4%,
protein/1 gram sebesar 1%, dan karbohidrat total/7g sebesar 2%.
Produk Richeese Nabati memiliki keistimewaan yaitu kaya akan vitamin,
seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12. Richeese
Nabati wafer krim keju adalah wafer renyah dan gurih yang berlapis keju di
dalamnya sehingga kandungan kejunya juga terdapat protein yang dibutuhkan bagi
tubuh. Selain itu Richeese Nabati juga memiliki kandungan gizi seperti lemak
total/2 gram sebesar 3%, protein/1 gram sebesar 2%, karbohidrat/7 gram sebesar
2%, natrium/25 mili gram sebesar 1%, nitamin A sebesar 15%, vitamin B1 sebesar
15%, vitamin B2 sebesar 15%, vitamin B6 sebesar 15%, dan vitamin B12 sebesar
15%.
Untuk produk minuman mineral Super O2 memiliki keistimewaan yaitu
merupakan air demineral yang mengandung oksigen sebesar 120 ppm.
Dibandingkan dengan minuman mineral pada biasanya, minuman ini memiliki
lebih banyak keunggulan. Keunggulan yang dimilikinya yaitu kandungan oksigen
didalamnya yang membuat minuman ini sangat bermanfaat bagi tubuh.
Untuk produk minuman Notriboost memiliki keistimewaan yaitu kaya akan
sumber zat gizi seperti vitamin (vitamin B3, B6, E), kalsium (Ca) dan zink (Zn).
Notriboost merupakan produk minuman yang berasal dari susu yang mempunyai
varian rasa buah seperti strawberry, jeruk, anggur dan lain-lain. Minuman ini
sangat cocok dikonsumsi bagi kalangan umur dan baik untuk anak-anak karena
kandungan susu yang dimilikinya serta dengan varian berbagai rasa yang digemari

oleh anak-anak. Selain itu, Notriboost juga memiliki kandungan gizi seperti lemak
total/15 gram sebesar 2%, Lemak jenuh/0,5 gram sebesar 3%, Kolesterol/10 mili
gram sebesar 4%, Protein/1 gram sebesar 2%, Karbohidrat total/38 gram sebesar
15%, Natrium/160 mili gram sebesar 7%, Vitamin B3/3,6 mili gram sebesar 25%,
Vitamin B6/ 0,3 mili gram sebesar 25%, Vitamin E/3,6 mili gram sebesar 25%,
Kalsium/180 mili gram sebesar 25%, dan Zink/2,7 mili gram sebesar 25%.
Tabel 2.3 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan Harga
No
Produk
Harga (Rp)
Pertimbangan atau Alasan
.
Harga Taro relatif dapat dijangkau oleh
1.
Taro
Rp. 4.100 konsumen, yaitu seharga Rp. 4.100 untuk
berat bersih produk sebesar 40 gram
Harga Richeese Nabati relatif murah
karena memiliki berat bersih yang
lumayan banyak yaitu 145 gram dengan
2. Richeese Nabati
Rp. 6.300
harga Rp. 6.300, dibanding dengan wafer
lain Richeese Nabati harganya lebih
murah
Harga Super O2 cukup terjangkau
dibandingkan dengan produk air mineal
3.
Super O2
Rp. 6.600
beroksigen lainnya yaitu seharga Rp.
6.600 dengan isi 600 ml
Harga Notriboost terbilang cukup mahal
4.
Notriboost
Rp. 5.800 karena isinya hanya 300 ml dengan harga
sebesar Rp. 5.800
Sumber : Laporan Sementara

Berdasarkan Tabel 2.3 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan


Harga, untuk produk Taro, pertimbangan atau alasan harga produk yaitu sasaran
produk menengah ke bawah, dengan berat bersih 40 gram dijual dengan harga Rp.
4.100. Harga tersebut termasuk murah untuk berat bersih sebesar 40 gram. Taro
merupakan makanan ringan yang lumayan terjangkau sehingga harga yang dijual
tidak terlalu mahal dalam memenuhi kebutuhan pasar/konsumen. Untuk produk
Richeese Nabatiar, harganya relatif murah karena memiliki berat bersih yang

lumayan banyak yaitu 145 gram dengan harga Rp. 6.300, dibanding dengan wafer
lain Richeese Nabati harganya lebih murah. Untuk produk Super O2 harganya
cukup terjangkau dibandingkan dengan produk minuman air mineal beroksigen
lainnya yaitu dengan isi 600 ml sudah mendapatkan air mineral beroksigen dengan
harga Rp. 6.600. untuk produk Notriboost harganya terbilang cukup mahal karena
isinya yang hanya 300 ml dengan harga sebesar Rp. 5.800. Namun dengan harga
tersebut sudah setara dengan manfaat/kandungan yang terdapat dalam minuman
tersebut, yaitu misalnaya kandungan susu serta manfaat dari buah yang ada
didalamnya.
Tabel 2.4 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan Mutu Fisik
No
Produk
Mutu Fisik
Pertimbangan atau Alasan
.
Taro memiliki tingkat kerenyahan yang
cukup tinggi, sehingga ketika dikunyah
1.
Taro
Kerenyahan
meningkatkan cita rasa kunyahan yang
dihasilkan
Richeese Nabati memiliki tingkat
kegetasan yang sebanding atau bahkan
2. Richeese Nabati Kegetasan
lebih besar dengan produk wafer pada
umumnya
Air mineral Super O2 memiliki tingkat
3.
Super O2
Kejernihan kejernihan yang tinggi, seperti air
mineral beroksigen pada umumnya
Viskositas Notriboost
memiliki
viskositas
4.
Notriboost
(kekentalan (kekentalan) yang cukup tinggi karena
)
terdapat kandungan susu didalamnya
Sumber : Laporan Sementara

Berdasarkan Tabel 2.4 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan


Mutu Fisik, pada mutu fisik produk Taro yang nampak adalah kerenyahannya.
Taro memiliki tingkat kerenyahan yang cukup tinggi, sehingga ketika dikunyah
meningkatkan cita rasa kunyahan yang dihasilkan. Pada produk Richeese Nabati,
mutu fisik yang nampak adalah kegetasan. Richeese Nabati memiliki tingkat
kegetasan yang sebanding atau bahkan lebih besar dengan produk wafer pada

umumnya. Pada produk Super O2, mutu fisik yang nampak adalah kejernihan. Air
mineral Super O2 memiliki tingkat kejernihan yang tinggi, seperti air mineral
beroksigen pada umumnya serta kandungan oksigen pada air mineral ini yaitu
sebesar 120 ppm. Pada produk Notriboost, mutu fisik yang nampak adalah
viskositas (kekentalan). Notriboost memiliki viskositas (kekentalan) yang cukup
tinggi karena terdapat kandungan susu didalamnya. Hal ini membuat viskositas
pada minuman ini besar, karena berat jenis antara susu dan air yang berbeda serta
terdapat campuran rasa buah didalamnya.
Tabel 2.5 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan Mutu Organoleptik
No
Mutu
Produk
Pertimbangan atau Alasan
.
Organoleptik
Dari segi rasa, aroma dan tekstur,
produk
Taro
cukup
menarik
konsumen untuk membeli karena
rasanya yang gurih aromanya yang
Rasa: Gurih
Aroma: Khas
khas Taro dan bervariasi sesuai
Taro
dengan rasa
1.
Taro
Warna: Putih
Teksturnya renyah
Memiliki warna putih kekuningan
kekuningan
Tekstur: Renyah
yang khas Taro yang cukup menarik
Overall: baik
dan bervariasi.
Dari segi overall, produk ini sudah
memiliki syarat mutu organoleptik
yang baik
Produk Richeese Nabati memiliki
mutu organoleptik yang cukup
Rasa: Gurih
menarik konsumen dengan rasanya
Aroma: Keju khas
yang gurih
Richeese
Aromanya keju khas Richeese
Richeese
Nabati
Nabati yang enak
2.
Nabati Warna: Kuning
Warnanya yang cerah dan menarik
orange
minat konsumen yaitu kuning orange
Tekstur: Renyah
Memiliki tekstur yang renyah
Overall: baik
Dari segi overall, produk ini dapat
dierima dan layak dipasaran dari
segi organoleptikya.

3.

Super O2

Rasa: Netral
Aroma: Netral
(Khas Super
O2)
Warna: Putih
bening
Tekstur: Overall: baik

4.

Rasa: Khas susu


rasa buah

Aroma: Khas
susu rasa buah
Notriboost
Warna: Putih susu
Tekstur: cukup

lembut
Overall: baik

Rasa produk dari minuman Super O2


ini cukup segar karena kandungan
oksigennya yang tinggi,
Karakteristik fisik dari rasa, aroma
serta warnanya nya yaitu netral
seperti air mineral
Warna putih bening.
Secara overall produk ini cukup
menyegarkan,
namun
kurang
menarik dari segi rasa dan
aromanya.
Rasa dan aroma dari minuman
Notriboost cukup sedap yaitu khas
susu rasa buah yang menarik
konsumen
Warnanya cukup menarik yaitu putih
sus,
Teksturnya cukup lembut saat
dirasakan di mulut
Secara overall produk ini cukup
banyak dinikmati konsumen dan
memiliki mutu organoleptik yang
baik.

Sumber : Laporan Sementara

Berdasarkan Tabel 2.5 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan


Mutu Organoleptik, untuk produk Taro dari segi mutu organoleptiknya yaitu rasa,
aroma dan tekstur, produk Taro cukup menarik konsumen untuk membeli karena
rasanya yang gurih, aromanya yang khas Taro dan bervariasi sesuai dengan
rasanya, teksturnya yang renyah dan memiliki warna putih kekuningan khas Taro
yang cukup menarik dan bervariasi, serta dari segi overall, produk ini sudah
memiliki syarat mutu organoleptik yang baik.
Untuk produk Richeese Nabati dari segi mutu organoleptiknya yaitu
memiliki mutu organoleptik yang cukup menarik konsumen dengan rasanya yang
gurih, aromanya keju khas Richeese Nabati yang enak, warnanya yang cerah dan
menarik minat konsumen yaitu kuning orange dan memiliki tekstur yang renyah.

Dari segi overall, produk ini dapat diterima dan layak dipasaran dari segi
organoleptikya.
Untuk produk Super O2 dari segi mutu organoleptiknya, yaitu rasa produk
dari minuman Super O2 ini cukup segar karena kandungan oksigennya yang tinggi,
untuk karakteristik fisik dari rasa, aroma serta warnanya nya yaitu netral seperti air
mineral dengan warna putih bening. Secara overall produk ini cukup
menyegarkan, namun kurang menarik dari segi rasa dan aromanya.
Untuk produk Nutriboost dari segi mutu organoleptiknya yaitu rasa dan
aroma dari minuman Notriboost cukup sedap yaitu khas susu rasa buah yang
menarik konsumen, warnanya juga cukup menarik yaitu putih susu, teksturnya
cukup lembut saat dirasakan di mulut dan secara overall produk ini cukup banyak
dinikmati konsumen dan memiliki mutu organoleptik yang baik.
Tabel 2.6 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan Mutu Desain
Kemasan
No
Produk
Mutu Desain Kemasan
Pertimbangan atau Alasan
.
- Dipenuhi warna yang
mencolok untuk menarik
- Memiliki warna dan
minat konsumen
desain yang menarik
- Menggunakan pengemas
- Memiliki ketebalan
dengan ketebalan bahan
pengemas yang
yang cukup baik dengan
cukup baik dan
kerapatan sealer yang
kerapatan sealer
1.
Taro
cukup baik juga
yang baik
- Desain kemasan dipenuhi
- Terdapat expired date
dengan gambar dan warna
(tanggal kadaluarsa)
yang menarik
- Terdapat informasi
- Terdapat informasi nilai gizi
nilai gizi dan
yang terkandung
informasi komposisi
- Terdapat data komposisi
dalam kemasan
2. Richeese Nabati - Memiliki warna yang - Desain kemasan dipenuhi
mencolok namun
gambar dan warna yang
menarik
menarik dan khas

3.

4.

Super O2

Notriboost

- Memiliki ketebalan
pengemas yang
cukup baik dan
kerapatan sealer
yang baik
- Terdapat expired date
(tanggal kadaluarsa)
- Terdapat informasi
nilai gizi dan
informasi komposisi
- Memiliki warna yang
cukup menarik
- Memiliki ketebalan
botol pengemas
yang yang baik
- Desain atau bentuk
botol yang pas di
genggaman tangan
- Terdapat expired date
(tanggal kadaluarsa)
Terdapat informasi
nilai gizi dan
informasi komposisi
- Memiliki warna yang
cukup menarik
- Memiliki ketebalan
botol pengemas
yang yang baik
- Bentuk botol yang pas
di genggaman
tangan
- Desain yang digunakan
cukup kreatif untuk
menarik konsumen
- Terdapat expired date
(tanggal kadaluarsa)
- Terdapat informasi
nilai gizi dan
informasi komposisi

- Bahan kemasan yang


digunakan yaitu
menggunakan ketebalan
sealer yang cukup baik
- Dilengkapi informasi expired
date (tanggal kadaluarsa)
- Terdapat kandungan gizi dan
komposisi
- Warna dan desain botol cukup
menarik
- Bentuk bolol pas
digenggaman tangan
- Desain botol yang menarik
dengan adanya lekukanlekukan unik pada botol
- Ketebalan bahan pada botol
yang digunakan cukup baik
- Dilengkapi informasi expired
date (tanggal kadaluarsa)
Terdapat kandungan gizi
dan komposisi
- Menggunakan warna yang
cukup menarik
- Dipenuhi desain gambar yang
kreatif dan cukup menarik
- Ketebalan bahan pada botol
yang diguunakan cukup
baik
- Bentuk botol nyaman dan
pas di genggaman tangan
- Dilengkapi informasi expired
date (tanggal kadaluarsa)
Terdapat kandungan gizi
dan komposisi

Sumber : Laporan Sementara

Packaging atau kemasan adalah llmu, Seni dan teknologi yang bertujuan
untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan atau di jajakan.
Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang
membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca,
guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang
benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan
packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya. Fungsi
packaging secara garis besar terbagi menjadi 3, yaitu sebagai media pelindung dari
cuaca dan kotoran bagi produk yang diwadahinya, sebagai identitas/wajah dari
produk yang terdapat didalamnya dan sebagai media penjual, dimana packaging/
kemasan memliki kemampuan membujuk konsumen.
Berdasarkan Tabel 2.6 Pertimbangan Untuk Membeli Produk Berdasarkan
Mutu Desain Kemasan, untuk mutu dan desain kemasan pada produk Taro, yaitu
memiliki warna dan desain yang menarik, memiliki ketebalan pengemas yang
cukup baik dan kerapatan sealer yang baik, terdapat expired date (tanggal
kadaluarsa) dan terdapat informasi nilai gizi serta informasi komposisi. Sedangkan
untuk pertimbangan atau alasannya adalah untuk warna yang digunakan yaitu
dipenuhi warna yang mencolok untuk menarik minat konsumen, menggunakan
pengemas dengan ketebalan yang cukup baik dengan kerapatan sealer yang cukup
baik juga, desain kemasan dipenuhi dengan gambar dan warna yang menarik dan
terdapat informasi nilai gizi yang terkandung serta terdapat data komposisi dalam
kemasan.
Untuk mutu dan desain kemasan pada produk Richeese Nabati, memiliki
warna yang mencolok namun menarik, memiliki ketebalan pengemas yang cukup
baik dan kerapatan sealer yang baik, terdapat expired date (tanggal kadaluarsa)
serta terdapat informasi nilai gizi dan informasi komposisi. Sedangkan untuk
pertimbangan atau alasannya adalah untuk desain kemasan dipenuhi gambar dan
warna yang menarik dan khas, bahan kemasan yang digunakan yaitu

menggunakan

ketebalan sealer yang cukup baik yang dilengkapi informasi

expired date (tanggal kadaluarsa) dan terdapat kandungan gizi dan komposisi.
Untuk mutu dan desain kemasan pada produk Super O2, memiliki warna
yang cukup menarik, memiliki ketebalan botol pengemas yang yang baik dengan
desain atau bentuk botol yang pas di genggaman tangan dan terdapat expired date
(tanggal kadaluarsa) serta terdapat informasi nilai gizi dan informasi komposisi.
Sedangkan untuk pertimbangan atau alasannya adalah untuk warna dan desain
botol cukup menarik, bentuk bolol pas digenggaman tangan dengaan desain botol
yang menarik dengan adanya lekukan-lekukan unik pada botol, ketebalan bahan
pengemas pada botol yang digunakan cukup baik yang dilengkapi informasi
expired date (tanggal kadaluarsa) serta terdapat kandungan gizi dan komposisi.
Untuk mutu dan desain kemasan pada produk Nutriboost, memiliki warna
yang cukup menarik, memiliki ketebalan botol pengemas yang yang baik, bentuk
botol yang pas di genggaman tangan, desain yang digunakan cukup kreatif untuk
menarik konsumen, terdapat expired date (tanggal kadaluarsa), serta terdapat
informasi nilai gizi dan informasi komposisi. Sedangkan untuk pertimbangan atau
alasannya adalah untuk warna yang digunakan cukup menarik, dipenuhi desain
gambar yang kreatif dan cukup menarik, ketebalan bahan pada botol yang
diguunakan cukup baik, bentuk botol nyaman dan pas di genggaman tangan, dan
dilengkapi informasi expired date (tanggal kadaluarsa), serta terdapat kandungan
gizi dan komposisi.
Diagram Alir Proses untuk Menghasilkan Produk Sesuai dengan
Spesifikasi Mutu :
Alur proses pembuatan produk merupakan salah satu perencanaan mutu,
karena proses produksi yang sesuai standar akan menghasilkan produk yang
berkualitas. Berikut adalah alur proses pembuatanPasteurisasi
produk yang kami
amati.
susu
sari buah apel, penstabil nabati, perisa alami, sari buah strawberry,
antibuih
a. Nutriboost
Penambahan dan pengadukan
Pengeringan sampai suhu normal
Pengemasan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan nutriboost adalah susu segar


yang sudah di pasteurisasi (didinginkan atau dipanaskan pada suhu tertentu).
Kemudian ditambahkan gula dan sari buah strawberry dengan takaran tertentu
dan dikeringkan hingga suhu normal. Komposisi yang digunakan dalam
pembuatan nutriboost adalah air, gula, susu bubuk (1,9%), konsentrasi sari apel
(1,6%), penstabil nabati (karboksi metil selulosa), premiks vitamin dan mineral,
pengatur keasaman (asam sitrat, asam laktat, trinatrium sitrat), perisa (alami,
identik alami, artifisial), konsentrasi sari buah strawberry dan antibuih.
b. Super O2
Air pegunungan

Penyaringan dengan kain katun


Penyaringan kapas
Pengaerasian
Penyaringan pasir cepat
Pembuatan minuman
beroksigen
yang
pertama dilakukan adalah
Penyaringan
pasir
lambat
penyaringan air dengan kain katun. Air keruh disaring dengan menggunakan
Pemfiltrasian
kain katun yang bersih. Penyaringan
tersebut digunakan untuk membersihkan
air dari kotoran dan organisme kecil yang ada di dalam air. Proses selanjutnya
adalah dengan penyaringan kapas, penyaringan ini lebih akurat dari pada

saringan kapas. Selanjutnya adalah proses aerasi yang merupakan proses


penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikan
oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbondioksida serta hidrogen sulfida
dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi dan
dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
Selanjutnya dilakukan penyaringan pasir cepat yaitu penyaring yang terdapat
lapisan pasir di bagian atas dan kerikil di bagian bawah. Penyaringan berputar
dari bawah ke atas. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air melalui
lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Tahap
selanjutnya adalah penyaringan pasir lambat, sama dengan penyaringan pasir
cepat namun penyaringan pasir lambat menggunakan lapisan pasir pada bagian
atas dan kerikil pada bagian bawah. Dan tahap yang terakhir adalah filtrasi atau
penghilangan endapan.
c. Richeese Nabati
Bahan pembuatan wafer

Pengocokan tiap bahan untuk pembuatan wafer


Pembuatan adonan keju untuk isi lapisan keju
Pemasukkan adonan keju ke tiap lapis wafer yang sudah dibentuk
Richeese nabati cheese wafer dibuat dengan komposisi tepung terigu,
gula, minyak nabati, whey bubuk, keju bubuk, susu bubuk, pengemulsi lesitin
Pengemasan
produkdan vitamin. Pertama-tama
kedelai, garam, pengembang
natrium bikarbonat
mencampurkan terlebih dahulu bahan-bahan pembuatan wafer, selanjutnya
membuat adonan untuk cream keju untuk lapisan wafer. Kemudian
menyelipkan cream ke dalam lapisan wafer dan melakukan terus menerus

sampai lapisan terakhir. Setelah terbentuk wafer dengan lapisan keju barulah
melakukan pengemasan.
d. Taro Net
Adonan

Pencampuran dengan mixer pencampur adonan


Pemipihan adonan dengan menggunakan mesin penipis adonan
Penggorengan menggunakan deep friyer

Penirisan minyak menggunakan mesin peniris


Pengemasan produk dengan mesin vertical horizontal continous sealer
Bahan yang digunakan dalam pembuatan taro net rasa sapi panggang
adalah tepung terigu, tapioka, minyak nabati, bumbu rasa sapi panggang, gula,
Pencetakan kadaluarsa dari bahan
garam dan pengembang kue. Pertama-tama, mencampur bahan atau adonan
menggunakan mixer, kemudian pemipihan atau pembentukan sesuai dengan
bentuk yang diinginkan menggunakan mesin penipis adonan. Langkah
selanjutnya adalah penggorengan dengan menggunakan deep friyer. Setelah
matang selanjutnya dilakukan penirisan minyak menggunakan mesin peniris
minyak yang bertujuan agar minyak yang menempel pada snack yang digoreng
bisa dikurangi seminimal mungkin. Proses tersebut dapat membuat hasil snack
yang diproduksi lebih renyah, lebih tahan lama dan lebih kering. Selanjutnya
mengemas produk dengan memakai pengemas yang tebal dengan memakai
sistem pengemas yang ditiup udara. Proses terakhir adalah percetakan tanggal
kadaluarsa dari bahan atau produk.
E. Kesimpulan

Kesimpulan dari Praktikum Acara II Perencanaan Mutu (Quality Planning)


adalah sebagai berikut:
1. Sasaran produk Taro, Richeese Nabati dan Nutriboost yaitu untuk semua usia
dari anak-anak, remaja hingga dewasa, sedangkan produk Super O2 yaitu untuk
usia remaja hingga dewasa dan unkuk kalangan ekonomi menengah ke bawah.
2. Keistimewaan utama dari produk Taro yaitu merupakan makanan ringan yang
cocok untuk camilan dan memiliki banyak varian rasa, untuk produk Richeese
Nabati yaitu kaya akan Vitamin A, B1, B2, B6 dan B12, untuk produk Super O2
yaitu merupakan air demineral yang mengandung banyak oksigen 120 ppm, dan
untuk produk Nutriboost yaitu Kaya akan sumber zat gizi yaitu Vitamin (B3,
B6, E) Kalsium (Ca), dan Zink (Zn).
3. Spesifikasi mutu produk dari produk Taro, Richeese Nabati, Super O2 dan
Nutriboost rata-rata sudah baik, harga terjangkau, mutu fisik, mutu organoleptik
4.

dan mutu desain kemasan sudah memenuhi standar keinginan konsumen.


Proses pembuatan diagram alir pada masing-masing produk memiliki proses
yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Muchtar. 2011. Analisis Manajemen Mutu Terpadu (Tqm) dalam Pelayanan
Rumah Sakit. Jurnal Manajemen, Vol. 2 No. 9 (33-40).
Al-Assaf, A F. 2005. Mutu Pelayanan Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Felecia., Tessa Vanina Soetanto. 2004. Peningkatan Daya Saing Industri Melalui
Analisa Biaya Kualitas (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku
Makanan). Jurnal Teknik Industri, Vol. 6 No. 1 (86 92).
Irvan., Yulia Hanum., Rukmini. 2006. Pengendalian Mutu Produk dengan Metode
Statistik. Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 7 No. 1 (1-8).
Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan dan
Pengendalian Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Musran, Mizuri. 2013. Total Quality Management (TQM) Practices toward Product
Quality Performance Case at Food and Beverage Industry in Makassar,
Indonesia. Journal of Business and Management, Vol. 9 No. 2 (55-61).
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Erlangga. Jakarta.
Taungke., Novriyanthi., Adi Setiawan., Hanna Arini Parhusip. 2010. Pengendalian
Kualitas Produk X untuk Karakteristik pH dengan Menggunakan Grafik
Pengendali Berdasarkan Densitas Kernel. Jurnal Bisnis dan managemen, Vol.
1 No. 2 (1-7).
Yamit, Zulian. 2005.Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ekonisia : Yogyakarta.

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 2.1 Produk Taro 40 g

Gambar 2.2 Produk Richeese Nabati 145 g

Gambar 2.3 Produk Super O2 600 ml

Gambar 2.4 Produk Nutriboost 300 ml

Anda mungkin juga menyukai