Anda di halaman 1dari 21

Transfomasi Linier

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Pengertian 1
Pemetaaan F dari ruang vektor V ke ruang vektor W, berarti setiap
anggota V dikaitkan dengan tepat satu anggota di W.
V disebut domain dan W disebut kodomain.
Anggota W, misalkan yW, yang mempunyai kaitan dengan anggota
V, misalkan xV, melalui pemetaan F, atau ditulis y=F(x) disebut peta
dari x, sedangkan x disebut prapeta dari y.
Contoh:
Misalkan F pemetaan dari R3 ke R2 dengan rumus:
F(x, y, z)=(x + 2y, 2x - 3z)
Maka (0, 1, -1) adalah prapeta dari (2, 3),
karena F(0, 1, -1)=(2, 3).

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Pengertian 2
Untuk F: V W
Himpunan bagian dari W yang semua anggotanya mempunyai
prapeta di V disebut daerah nilai atau daerah jangkauan atau
range, secara formal dilambangkan R(F)={yW xV, y
=F(x)}.
Bentuk khusus dari pemetaan yang dibahas pada bab ini adalah
transformasi linier, yaitu pemetaan dari satu ruang vektor ke
ruang vektor yang lain yang memenuhi aksioma kelinieran.
Transformasi linier banyak dipakai dalam bidang-bidang yang
lain, seperti: ekonomi, fisika, keteknikan, dll. Khusus untuk
informatika banyak dipakai dalam bidang citra (image).

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Pengertian 3
Misalkan V dan W ruang vektor.
Fungsi (Pemetaan) dari V ke W, F: V W,
disebut transformasi linier,
jika memenuhi dua aksioma, berikut:
1.
F(u + v)=F(u) + F(v), untuk setiap u dan v anggota V.
2.
F(ku)=kF(u), untuk setiap u anggota V dan setiap k skalar (dalam
buku ini k anggota bilangan riil)
Kedua aksioma di atas dapat disingkat menjadi
satu aksioma berikut:
F(ku + lv)=kF(u) + lF(v), untuk setiap u dan v anggota V dan untuk setiap
k, dan l skalar.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 1 (1/ 3)


Apakah fungsi F(x, y, z)=(x + 2y, 2x 3z) merupakan transformasi linier?
Jawab:
Fungsi di atas merupakan fungsi dari R3 ke R2. Untuk menunjukkan F
transformasi linier, maka ambil anggota dari R3 yang berbentuk umum,
sehingga memenuhi aksioma kelinieran.
Ambil u, vR3, misalkan u=(x1, y1, z1) dan v=( x2, y2, z2),
dengan mengingat aturan penjumlahan vektor
u+v=( x1+ x2, y1 + y2, z1 + z2),
maka nilai fungsi u+v adalah:
F(u + v) = (( x1+ x2) + 2(y1 + y2), 2(x1+ x2) 3(z1 + z2))
{definisi fungsi}
F(u + v) = (x1+ x2 + 2y1 + 2y2, 2x1+ 2x2 3z1 3z2)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 1 (2/ 3)


{sifat asosiatif bilangan riil}
F(u + v) = ((x1 + 2y1) + (x2 + 2y2), (2x1 3z1) + (2x2 3z2))
{aturan penjumlahan vektor}
F(u + v) = (x1 + 2y1, 2x1 3z1) + (x2 + 2y2, 2x2 3z2)
{definisi fungsi}
F(u + v) = F(u) + F(v)
Ambil u R3, dan ambil k skalar,
maka dengan mengingat perkalian vektor dengan skalar,
ku=( kx1, ky1, kz1), maka nilai fungsi ku adalah:
{definisi fungsi}

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 1 (3/ 3)


F(ku) = (kx1 + 2ky1, 2kx1 - 3kz1)
{sifat distributif bilangan riil}
F(ku) = (k(x1 + 2y1), k(2x1 - 3z1))
{aturan perkalian vektor dengan skalar}
F(ku) = k(x1 + 2y1, 2x1 - 3z1)
{definisi fungsi}
F(ku) = kF(u)
Jadi, fungsi F(x, y, z)=(x + 2y, 2x 3z) termasuk
transformasi linier.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 2


Apakah fungsi F(x, y) = 2 + 3x y merupakan
transformasi linier?
Jawab:
Contoh penyangkal: u = (2, 3), k = 5, maka
F(ku) = F(10, 15) = 2 + 3.10 15 = 17
Tetapi kF(u) = 5F(2, 3) = 5(2 + 3.2 3) = 25
Jadi, fungsi yang diberikan di atas bukan transformasi
linier.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 3 (1/ 2)


Misalkan A matrik berordo m x n yang tetap/ konstan. Maka fungsi
T(x)=Ax , dimana xRn, merupakan transformasi linier.
Karena misalkan x1, x2 Rn, maka
{definisi fungsi }
T(x1 + x2) = A(x1 + x2)
{sifat distributif perkalian matrik dengan skalar}
= Ax1 + Ax2
{definisi fungsi}
= T(x1) + T(x2)
Jadi, T(x1 + x2) = T(x1) + T(x2)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier 3 (2/ 2)


Dan yang kedua, misalkan x1Rn, dan k skalar, maka
{definisi fungsi}
T(kx1) = A(kx1)
{sifat asosiatif perkalian matrik dengan skalar}
= k(Ax1)
{definisi fungsi }
= kT(x1)
Jadi, T(kx1) = kT(x1)
Transformasi linier yang demikian disebut transformasi perkalian matrik
atau biasa dikenal sebagai transformasi matrik.
Setiap Transformasi Linier dari Rn ke Rm, dapat dinyatakan sebagai
transformasi matrik.
Dengan menggunakan konsep koordinat, maka semua transformasi linier
dapat diubah menjadi transformasi matrik

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Transformasi Nol
Fungsi yang memetakan setiap vektor di V ke vektor nol, disebut fungsi nol,
yang secara lambang ditulis: T(v) = 0, vV. Apakah fungsi nol termasuk
transformasi linier?
Jawab:
Ambil u, vV, maka
T(u+v) = 0
T(u+v) = 0+0
T(u+v) = T(u)+T(v)

{definisi fungsi}
{sifat vektor nol}
{definisi fungsi}

Ambil vV, maka


T(kv) = 0
T(kv)=k.0
T(kv)=kT(v)

{definisi fungsi}
{sifat perkalian vektor nol dengan skalar}
{definisi fungsi}

Jadi, fungsi nol merupakan transformasi linier.


Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Transformasi Identitas
Fungsi yang memetakan setiap vektor di V ke dirinya sendiri, disebut
fungsi identitas, yang secara lambang ditulis: T(v) = v, vV. Apakah
fungsi identitas termasuk transformasi linier?
Jawab:
Ambil u, v V, maka
T(u + v) = u + v
= T(u) + T(v)
Ambil vV, dan k skalar, maka
T(kv)
= kv
= kT(v)
Jadi, fungsi identitas termasuk transformasi linier.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Operator Linier
Transformasi linier dari ruang vektor ke ruang
vektor yang sama disebut operator linier, T:
VV
Dalam contoh sebelumnya yang termasuk
operator linier adalah:

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Sifat-sifat Transformasi Linier

1.
2.
3.

Jika T transformasi linier dari ruang vektor V ke


ruang vektor W, maka dipenuhi sifat-sifat berikut:
T(oV) = oW
T(-u) = -T(u), untuk setiap u V
T(u - v) = T(u) - T(v), untuk setiap u, vV

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Bukti Sifat Transformasi Linier


1.

2.

3.

Vektor o = 0.u, sehingga


T(o)
= T(0.u)
=0.T(u)
=o.
Jadi, T(oV) = oW,
dimana oV artinya vektor nol di ruang vektor V dan oW adalah vektor
nol di ruang vektor W.
Vektor minus, merupakan perkalian antara vektor dengan
skalar minus satu atau u = (-1).u, sehingga
T(-u)
= T((-1).u)
= (-1)T(u)
= -T(u).
Akibatnya, jelas T(u - v) = T(u) - T(v).

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 1
Tentukan nilai fungsi dari vektor yang diberikan:

1.

2 a

a 3

T( )=
, jika v= 2

b 4 1 b

a
b

a+b

a b
3
, jika v=
6
b a

T( ) =
2a 3b

a + b + 3c
2 3
a b
T(
)= a d , jika m=

5 0
c d

2a + b + c

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 2
Tentukan daerah nilai dari transformasi linier

2.

T(a + bx + cx2) = a + b + c
a + b + c

T(a + bx + cx2)= a b c
b + c
a

a + b a b

2a 3b b a

T( ) =
b

a
3
T( )=

4 1

a
b

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 3
3.

Tentukan prapeta, jika ada, dari nilai fungsi yang


diberikan:

3
a 3 2 a
T( )=
, jika T(v)= 2
b

4
1

b
T(a + bx + cx2) = a + b + c, jika T(p)=3

a+b

a b

T( ) =
, jika T(v)= 1 3
2a 3b b a
b
0
a + b + c
T(a + bx + cx2)= a b c , jika T(p)= 0


b + c
0
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 4
4.

Tunjukkan apakah fungsi-fungsi di bawah ini merupakan


transformasi linier? Berikan contoh penyangkal, jika bukan
transformasi linier

a+b
a 2b

a + b + 3c
a ab
T( )= 2
b b

a
T( b )=

c

T(a + bx + cx2) = b + cx + ax2


a
a + b + 3
T( b )=
b + c 2
c

T(a + bx + cx2) = (a + b) + (a + 2c)x + (a - 2b)x2 + (2b + c)x3


Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 5
5.

Jika T: R3 W adalah proyeksi ortogonal dari R3 ke sub


ruang, yaitu bidang yz.
a.
b.
c.

6.

Tentukan rumus untuk T.


Tentukan peta dari T(3, -2, 5).
Tentukan prapeta dari (0, 4, 2).

Banyak aplikasi dari transformasi linier T: Rn Rn pada


bidang teknik dan ekonomi yang mempunyai bentuk khusus,
yaitu T(x) = Ax = x, dengan berupa bilangan riil,
sedangkan vektor x o, dan A matrik bujursangkar yang
tetap.
1 0
Tentukan nilai , jika A=

5 1

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Transformasi Linier R2 ke R2 (1/ 4)


Transformasi linier dari R2 ke R2 yang memutar suatu titik
(a, b) sebesar sudut dengan titik putaran (0, 0),
dinyatakan oleh rumusan berikut:
a cos sin a
T( ) =

b sin cos b
Segitiga dengan titik sudut (2, 1), (4, 2), dan (1, 3) jika
diputar dengan sudut / 2, maka akan terbentuk segitiga
kembali dengan titik sudut:
0 1 4 2
2 0 1 2 1
4
T( ) =
T( ) =
=
=
1 0 2 4
1 1 0 1 2
2
1
0 1 1 3
T( ) =
=
3 1 0 3 1
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

(2/4)

Citra hasil perputaran


(-2,4)

4
(1,3)
3
(-1,2) 2
1

(-3,1)
-4

-3

(4,2)

-2

-1

(2,1)
1

-1
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Transformasi Linier R2 ke R2 (3/ 4)


Selain diputar seperti pada contoh di atas, pada citra,
kadangkala diperbesar, peregangan (stretch) searah sumbu x
ataupun searah sumbu y, pemampatan (compressed),
dicerminkan, atau kombinasi dari beberapa transformasi
tersebut.
1 0

Pencerminan terhadap sumbu y

0 1
1 0
Pencerminan
terhadap
sumbu
x

0 1

0 1

Pencerminan terhadap garis y=x

1 0
k 0 , dengan k > 1 Pembesaran
0 k

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Transformasi Linier R2 ke R2 (4/ 4)


k 0
Pengecilan
, dengan 0 < k < 1
0 k

1 k

Peregangan/ pemampatan searah sumbu x

0 1
1
0

k 1 Peregangan/ pemampatan searah sumbu y

Contoh:
Apa yang terjadi jika titik A(2, -3) dilakukan pencerminan
terhadap sumbu x , kemudian diputar sebesar / 3,
kemudian regangkan searah sumbu x sebesar 4/3?
Tentukan pula matrik transformasi gabungannya!
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier R2 ke R2 (1/ 2)


Titik A(2, -3) dicerminkan terhadap sumbu x:
1 0 2 2
0 1 3 =

3
Hasil pencerminan terhadap sumbu x diputar / 3:
1 3 2 3
12
1 2 3 2

1
=
1
2
3 + 32
2 3
3
Terakhir diregangkan searah sumbu x sebesar 4/3:
3 1 6 3
1 4 3 1 3 2 3
0 1 3 + 3 = 3 + 3
2
2

Jadi titik A(2, -3) berubah menjadi 3

3, 3 + 3 2

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh Transformasi Linier R2 ke R2 (2/ 2)


Matrik transformasi total:
1
0

1 2 3 1 0 1
3 12


=
1
1 1 2 3
2
0 1 0

1 + 2 3
= 2 3
12 3

1
3
2

1 1 2 3

2 3

12

3 23

12

Perhatikan urutan matrik transformasinya, semakin akhir,


matrik transformasinya semakin ke kiri.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan R2 ke R2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tentukan peta dari garis 2y x = 1, jika diputar sebesar


=/4.
Tentukan peta dari garis 2y x = 1, jika dicerminkan terhadap
sumbu x.
Tentukan peta dari garis 2y x = 1, jika dicerminkan terhadap
sumbu y.
Tentukan peta dari garis 2y x = 1, jika dicerminkan terhadap
garis y = x.
Tentukan peta dari segi empat dengan titik sudut (0,0), (2, 1),
(2, 0), (0, 1), jika diperbesar dengan faktor k = 4.
Tentukan peta jika hasil dari soal 5 diregangkan searah
sumbu x dengan faktor k = 3. Tentukan matrik transformasi
total!

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Kernel dan Jangkauan

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Pengertian
Misalkan V dan W ruang vektor,
Misalkan T: V W transformasi linier.
Kernel transformasi linier T atau Inti T adalah
himpunan semua
anggota
r V yang dipetakan ke vektor nol
r
Ker(T) = { x V| T( )=o }

r
x

Jangkauan transformasi linier T atau Range T adalah


himpunan semua anggota W dengan syarat ada anggota V
sehingga anggota V tersebut adalah prapeta dari anggota W
yang bersesuaian,
r r
r
R(T) = { y W V, sehingga y =T( x )}.

r
x

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 1
Jika T transformasi identitas, tentukan Ker(T) dan R(T).
Jawab:
Karena setiap anggota V dipetakan ke anggota V itu sendiri, maka
Ker(T) = {o}.
Sedangkan dikarenakan peta dari setiap anggota V hanya
mempunyai peta yaitu vektor itu sendiri, maka setiap anggota
kodomain, pasti mempunyai prapeta, akibatnya maka R(T)=V

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

10

Contoh 2 (1/ 3)
Tentukan Ker(T) dan R(T) jika sebuah transformasi linier dirumuskan,
sebagai berikut:

x
T 1
x2

x1 + x2

2 x1 + x2
x1 + 2 x2

Jawab:
Untuk mencari Ker(T), berarti mencari vektor (x1, x2) yang petanya sama
dengan nol, yaitu:
T(x1, x2) = (x1+x2, -2x1+x2, -x1+2x2) = (0, 0, 0),
berarti setara dengan mencari solusi sistem persamaan linier homogen,
berikut:

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 2 (2/ 3)
x1

x2

= 0

2 x1

x2

= 0

x1

+ 2x2

= 0

dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan,


1 1 0
1 1 0
1 1 0

2 1 0 b + 2b ~

~ 0 3 0 1 3 b2
1

2
0 3 0
0 0 0
1 2 0 b2 + b1 0 3 0 b3 b2

1 1 0 b1 b2

~
~ 0 1 0
0 0 0

1 0 0
0 1 0

0 0 0

didapat solusi:
x1=0, x2=0, sehingga Ker(T) hanya berisi vektor nol saja atau Ker(T) = {(0,0)}.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 2 (3/ 3)
Untuk mencari R(T), berarti mencari vektor (y1, y2, y3)
sehingga memenuhi persamaan:
(y1, y2, y3) = (x1+x2, -2x1+x2, -x1+2x2)
terbentuk sistem persamaan linier:

y1

y2
y3

= 2 x1
= x1

x1

x2

+ x2
+ 2x2

Dapat ditulis sebagai persamaan matrik:

y1
y
2 =
y 3

1
1
1 1
1
2 1 x1 = x 2

+
x

1
2

x
2
1
1 2 2

yang dapat dibaca sebagai: vektor (y1, y2, y3) menjadi


anggota R(T), jika vektor (y1, y2, y3) menjadi anggota dari
ruang kolom matrik
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

1 1
2 1

1 2

11

Contoh 3
Jika T: V W transformasi nol, yaitu
T(u) = o, untuk semua u V,
maka
Ker(T) adalah ruang V sendiri, karena setiap uV
mempunyai peta (nilai fungsi) vektor nol
R(T) hanyalah berisi vektor o saja, atau R(T) = {o},
karena nilai fungsi dari setiap vektor di V hanya
dipetakan ke vektor nol saja

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 4 (1/ 3)
Tentukan Ker(T) dan R(T) jika sebuah transformasi linier :
T(a + bx + cx2) = (2a + b 2c) + (3a + 3/2 b 3c)x
Jawab:
Untuk mencari Ker(T), berarti mencari vektor polinom
a + bx + cx2, yang mempunyai peta nol, atau
T(a + bx + cx2) = (2a + b 2c) + (3a + 3/2 b 3c)x = 0,
berarti mencari solusi sistem persamaan linier homogen:
2a +
b 2c = 0
3a + 3/2 b 3c = 0

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 4 (2/ 3)
Dengan menggunakan eliminasi Gauss didapat:
a + b c = 0,
atau didapat persamaan
a = - b + c,
berarti anggota Ker(T) berbentuk:
(- b+c) + bx + cx2 = b (- + x) + c(1 + x2),
berarti pula:
Ker(T) = {b (- + x) + c(1 + x2)| b, c R},
ini berarti pula, dapat dibaca Ker(T) dibangun oleh
Himpunan vektor= {-+x, 1+x2}.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

12

Contoh 4 (3/ 3)
Untuk mencari R(T), berarti mencari vektor polinom e + fx,
sehingga dipenuhi hubungan:
e + fx = T(a + bx + cx2) = (2a + b 2c) + (3a + 3/2 b 3c)x
sehingga didapat sistem persamaan linier: e 2a +
e = 2a + b 2c
f = 3a +
f = 3a + 3/2 b 3c

yang dapat ditulis dalam bentuk persamaan vektor:

b 2c
3c
2b

e
2
1
2
f = a 3 + b 3 + c


2
3

yang dapat dibaca sebagai:


anggota R(T) adalah semua vektor polinom berbentuk e + f x dengan

syarat vektor anggota ruang kolom matrik 3

f
atau
e
R(T) = {e + fx| anggota ruang kolom matrik

1
3

2
3

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona -

2
3

1
3

2
3

mhd@stttelkom.ac.id

Sub Ruang Ker(T)


1. Ker(T) V dan Ker(T) , karena ada o Ker(T), karena
memenuhi T(o) = o
2. Misalkan u, v Ker(T), dan misalkan pula k, l skalar, maka
dipenuhi: T(u) = o, dan T(v) = o, sedangkan
T(ku + lv) = kT(u) + lT(v) {karena T transformasi linier}
T(ku + lv) = ko + lo {karena u dan v anggota Ker(T)}
T(ku + lv) = o
{sifat vektor nol}
Jadi, ku + lv Ker(T).
Sehingga Ker(T) merupakan sub ruang dari V

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Sub Ruang R(T)


1. R(T) W dan ada o R(T), yaitu T(o)=o, jadi R(T)
2. Misalkan u, v R(T) dan k, l skalar,
maka ada x1, x2 sehingga T(x1) = u, dan T(x2) = v,
{karena u dan v anggota R(T)}
ku + lv = kT(x1) + lT(x2)
{karena T transformasi linier}
ku + lv = T(k x1) + T(lx2)
ku + lv = T(kx1 + lx2) {karena T transformasi linier}
Jadi, ku + lv anggota R(T).
Jadi, R(T) sub ruang dari W.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

13

Basis dan Dimensi Ker(T) dan R(T)


Karena Ker(T) dan R(T) sub ruang, maka Ker(T) dan R(T)

merupakan ruang vektor.


Akibatnya mempunyai basis dan dimensi.
Dimensi dari Ker(T) diberi nama nulitas T, sedangkan dimensi

dari Jangkauan T disebut rank T


Misalkan V, W ruang vektor,

T: V W, maka berlaku hubungan:


dim(V) = nulitas(T) + rank(T)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 1

(1/ 2)

Tentukan basis dan dimensi Ker(T) dan R(T) transformasi linier:

x1 + x2
x
T 1 =

2 x1 + x2
x2
x1 + 2 x2

Jawab:
0
Pada contoh sebelumnya telah didapat: Ker(T)={ },
0
berarti basisnya tidak ada dan nulitas(T)=0.
1 1

R(T) ruang kolom matrik 2 1 ,


1 2
sehingga basis R(T) berarti basis ruang kolom matrik

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh
Karena

1
2

1

(2/2)
tidak berkelipatan dengan

1
1

2

maka
basis R(T)={

1
2

1

1
1

2

}, berarti rank(T)=2

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

14

Contoh 2

(1/2)

Tentukan basis dan dimensi Ker(T) dan R(T) jika sebuah transformasi
linier :
T(a + bx + cx2) = (2a + b 2c) + (3a + 3/2 b 3c)x
Jawab:
Dari pembahasan sebelumnya didapat:
Ker(T) = {b (- + x) + c(1 + x2)| b, c R},
berarti basis Ker(T)={- + x, 1 + x2}, dan nulitas(T) = 2

2
3

R(T) = {e + fx| f anggota ruang kolom matrik

1
3

2
}
3

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 2
Basis ruang kolom:

2
3

1
3

(2/2)
2
3

1
3

2
3

adalah

2
2 1 2 1 2 b1 1
~ 2 1 2
~
~
3 2b2 6 3 6 b2 3b1 0 0 0
0

1
0

Karena yang mempunyai satu utama hanya kolom pertama, maka basis ruang
kolom adalah

2

3

Dimensi jangkauan T = rank(T) =1

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 1
1.

Manakah vektor-vektor di bawah ini yang menjadi anggota


R(T) untuk

x1 2 x1 x2
T( ) = x + 1 x ?
x2 1 2 2
a.

b.

c.

2
1

d.

12
2

0
1

1
1

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

15

Tantangan 2
2.

Manakah vektor-vektor di bawah ini yang menjadi anggota


Ker(T) untuk
x1

x1 + x 2 2 x3

x3

2 x 2 + x3

T( x2 ) = x1 x 2 3x3 ?

a.

1
1

2
0
1

5
c.
1
2

b.

d.

52
1
2
1

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 3
Manakah vektor-vektor di bawah ini yang menjadi anggota
2a b + 3c
a
R(T) atau Ker(T) untuk T( b ) = a b + c ?

a + 2c
c
2


1
1
a. 1
b.
c.
d. 1
0
1

2


1
1 2
1
1
3.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 4
4.

Manakah vektor-vektor di bawah ini yang menjadi anggota R(T) atau

a
b
c

Ker(T) untuk T( ) = (2a+b) + (2a-c)x + (b+c)x2?


a.
b.
c.
d.

e.

f.

3 + x + 2x2
2 + x + x2
3 + 3x2
x + 3x2

1
2

1

0
2

2

g.

h.

1
0

1
3
2

1

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

16

Tantangan 5

d.

Tentukan basis dan dimensi Ker(T) dan R(T) dari


transformasi linier berikut:
T(a+bx) = (a+b) + (a-b)x
T(a+bx) = (a+2b, 2a - b)
T(a+bx+cx2)=(a-b, b+c, a+c)
a
T( ) = a 3b

e.

T(

5.
a.
b.
c.

a + 3b

a b
a b + c
)
=

c d
b c + d
a + d

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan 6
6. Jika T: V W tranformasi linier, lengkapilah tabel di bawah ini:
Dim(V)

Nulitas(T)

Rank(T)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Matriks Transformasi
Linier

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

17

Peta Sebarang Vektor


T: V W transformasi linier
B={v1,v2, , vn} basis dari V
peta setiap vektor pada basis B adalah T(v1),T(v2), ..., T(vn)
Jika u V , T(u)?
Jawab:
{kombinasi linier u thdp B}
u=k1v1+k2v2+ ...+knvn
Sehingga peta dari u dapat ditulis:
T(u)=T(k1v1+k2v2+ ...+knvn)
T(u)=T(k1v1)+T(k2v2)+ ...+T(knvn) {aksioma 1 transformasi linier}
T(u)= k1T(v1) + k2T(v2) + + knT(vn)
{aksioma 2 transformasi linier}
Kesimpulan:
Jika peta setiap vektor pada basis dari domain diketahui, maka peta dari
sebarang vektor dapat dihitung

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 1

(1/3)

Misalkan basis P1 adalah B = {p1=1, p2=1+x}, sedangkan peta dari


vektor basis B adalah:

2 1

1 2

T (p1)=

, T(p2)=

0 1
3 0

Tentukan:
T(3-2x)
T(a0+a1x)

a.
b.

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Jawab 1:

(2/ 3)

a. Kombinasi linier 3-2x terhadap basis B:


3-2x=k1p1 + k2p2= k1 + k2(1 + x)
didapat: k1=5, dan k2=-2,
sehingga peta 3-2x adalah:
T(3 - 2x) = T(5p1 2p2) = 5T(p1) - 2T(p2)

2 1
0 1 = 10 7
-2

1 2
3 0 1 10

= 5

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

18

Jawab 1

(3/3)

b. a0+a1x =(a0-a1)p1 + a1p2


T(a0+a1x)= T((a0-a1)p1 + a1p2)
= (a0-a1) T(p1) + a1T(p2)

2 1
0 1
+ a1
3 0
1 2

2a0 2a 1 a0 + 2a1
=

a 0 2a1 2a0 2a1


= (a0-a1)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Matriks Transformasi Rn ke Rm
x1

x2
T
M

x
n

a11x1 + a12 x2 + L + a1n xn

= a21x1 + a22 x2 + L+ a2n xn =

am1 x1 + am2 x2 + L + amn xn

a11 a12
a
21 a22
M
M

am1 am2

L a1n
L a2n
O M

L amn

x1
x
2
M

xn

Dengan menggunakan aturan perkalian matrik.

a11 a12
a
21 a22
M
M

am1 am2

L a1n
L a2n
O M

L amn

Matrik transformasi dari Rn ke Rm

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Matrik Baku
jika S= { e1, e2, , en } basis baku dari Rn, maka didapat peta dari setiap
vektor pada basis baku adalah:

a12
a
T( e1 )= 11
a21 a22
M
M

am1 am 2
a11
a 21
M

a m1

T(e 2 )=

L a1n 1 = a11

L a2 n 0 a21
O M M M

L amn 0 am1
a1n 0 a12


a 2 n 1 = a 22
O M M M


L a mn 0 a m 2

a12

a 22

M
am 2

a11 a12
T( en )= a
21 a22
M
M

am1 am 2

L a1n 0 a1n

L a2 n 0 = a2 n
O M M M

L amn 1 amn

Peta dari vektor basis baku adalah


vektor kolom dari matrik transformasi
[T( e1 ) T(e2 ) ... T(en )]

Proses diteruskan sampai vektor basis


baku yang ke-n
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

19

Contoh 2

(1/ 2)

Tentukan matrik baku dari transformasi linier berikut:

x 2 x + 3x 2
T( 1 )= 1

x 2 x1 + 2 x 2
Jawab:
Basis baku di R2 adalah: {e1=

1
0,

e2 = 0 }
1

sehingga peta dari vektor pada basis baku R2 adalah:


T( e1 )=

2
1

3
T( e2 )=
2

Jadi, matrik bakunya adalah:

1 2


Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Contoh 2

(2/ 2)

Cara lain:
Rumus transformasi linier diubah menjadi perkalian antara dua matrik:
x
2 x + 3 x 2 = 2 3 x1
T( 1 )= 1
1 2 x 2
x 2 x1 + 2 x 2

Matrik konstan suku pertama pada ruas kanan adalah matrik baku:
2 3
1 2

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan (1/ 3)
1.Diberikan transformasi linier T:R3 R2 dengan peta dari vektor-vektor
pada basis R3 diketahui sebagai berikut:
1
1
1 2
8
5

T 0 = 3 , T 1 = 3 , T 1 = 1


0
1
0


Tentukan:
2

a. T 0
3

x1

b. T x 2

x
3

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

20

Tantangan (2/ 3)
2.Diberikan transformasi linier T:P1 R3 dengan peta dari vektor-vektor
pada basis diketahui sebagai berikut:
1

T(1+x)= 1 , T(3x)=
1

3
5

3

Tentukan:
a.T(2-4x)
b.T(a0+a1x)

Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

Tantangan (3/ 3)
3. Tentukan matrik baku dari transformasi linier berikut:
x1

2 x1 + x2 3x3

x + 3 x 2 + x3
a. T x 2 = 1
x
3

2 x1 + 3 x3

x1 + 2 x2 3x3
2 x + x

1
2
x1

b. T x = x1 + 3x 2
2
2 x1

x1
c.
x
T 2 =

x3
x
4

2 x2
2 x1 + x 2 3 x3 + x 4
3x + 3x + x

1
2
3

2 x1 + x2 + 3 x3 + x 4

x1 + 2 x2 3 x3 + 2 x4
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id

21

Anda mungkin juga menyukai