Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini, uang digunakan sebagai alat
pembayaran. Dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi
kebutuhannya dan mayoritas penduduk di dunia pasti mengetahui uang karena
sudah menjadi kebutuhan yang sangat fundamental. Selain mengetahui tentang
jual beli memakai uang, tempat untuk bertransaksi atau pasar yang akan banyak
kita bahas, pasar disini bukanlah pasar tradisional yang sudah tentu kita pahami,
akan tetapi pasar uang dan pasar valuta asing yang harus kita ketahui hukumnya,
karena beriringan dengan perkembangan zaman maka pasar pun semakin
berkembang dengan adanya pasar uang dan valuta asing.
Apa yang dimaksud dengan pasar uang dan pasar valuta asing? Dan
produk apa saja sih yang diperjualbelikan di pasar tersebut? Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut kami berusaha menyajikan makalah ini sebagai
bentuk pemenuhan bahan pembelajaran dan diskusi bagi pembaca.

1.2 Tujuan
1. Pembaca diharapkan dapat mengenal lebih dalam mengenai berbagai hal
tentang pasar uang dan pasar valuta asing.
2. Pembaca dapat mengambil manfaat berupa penambahan wawasan dan
dapat mengembangkan ke dalam diskusi mengenai pasar uang dan pasar
valuta asing.
3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.

1.3 Rumusan Masalah


Menganalisis Perusahaan yang bergerak di bidang pasar uang dan valuta
asing.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pasar Uang
Pasar Uang merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non
keuangan, dan perusahaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek walaupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan
likuiditas atau dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar
kegiatan ekspor, impor, dan hutang luar negeri.
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti ( 2001 : 20 ), pasar
uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik
secara langsung maupun melalui perantara.
Karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Pelaku utama
dalam pasar uang:
1. Lembaga-lembaga

keuangan,

misalnya:

bank,

dana

pensiun dan

perusahaan asuransi.
2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public
menerbitkan commercial paper.
3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank
Indonesia.

2.1.1 Tujuan Pasar Uang


Dari Pihak yang membutuhkan dana :
1.
2.
3.
4.

Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek,


Untuk memenuhi kebutuhan likuidasi,
Untuk memenuhi modal kerja,
Membantu pihak yang membutuhkan dana apabila kalah kliring.

Dari pihak yang menanamkan dana :

1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga


tertentu,
2. Membantu pihak pihak yang mengalami kesulitan keuangan,
3. Spekulasi.

2.1.2 Fungsi Pasar Uang


Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut,
1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek
untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek
lainnya,
2. Memberikan

kesempatan

masyarakat

berpartisipasi

dalam

pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat,
4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga
berjangka pendek,
5. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka
pendek,
6. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan
investasi,
7. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan
kredit jangka pendek kepada perusahaan di indonesia.

2.1.3 Karakteristik Pasar Uang


Karakteristik pasar uang yaitu,
1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial
2. Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak
yang mengalami defisit
3. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek
4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari
overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun
5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi
bagi pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh
pendapatan atas dana yang belum terpakai.

2.1.4 Instrumen Pasar Uang


3

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang


ada beberapa macam,yaitu
1. Treasury Bills
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan
jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang
telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual
atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses
pelelangan. T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga
keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana.
Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh
penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana
investasi instrumen pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank
Sentral)
b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan
c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga
ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.
Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills
ini antara lain Bank Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN,
lembaga-lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, dan badan
pemerintah negara lain, dan individu.
2. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana
jangka pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan
demikian CP pada dasarnya merupakan promes di mana penerbit berjanji
akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.Jangka
waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari.Penjualan CP
pada umumnya dengan sistem diskonto, namun beberapa di antaranya
menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak perlu menggunakan penjamin
(underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena alasan tertentu
menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada umumnya

merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara


pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak bertanggung jawab atas
terjual atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
3. Negotiable Certificate of Deposit
Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito
merupakan instrument yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto
dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari
samapi dengan 1 tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah
tanggal

jatuh

tempo,

tetapi

apabila

pemegang

instrumen

tersebut

membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka dapat menjualnya


kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya. Di samping itu,
deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara CD atas
unjuk.
4. Bankers Acceptance
Bankers Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing yang diberi tanda accepted apabila
bank menyetujui wesel tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar uang
sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA merupakan
instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. BA pada dasarnya
memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat barang-barang
yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. BA pada
umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka
waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar
sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada
penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus berisikan hal-hal sebagai
berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:

a.
b.
c.
d.
e.

Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.


Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).
Penetapan hari bayarnya.
Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan

pembayaran.
f. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
g. Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).
Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai
180 hari.
6. Repurchase Agreement (Repo)
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang
telah dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto. Misalnya
SBI, SPBU, CD dan T-Bills.
7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan
uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar
terbuka digunakan untuk mengendalikan moneter untuk mengendalikan
moneter melalui lelang harian. Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya
membeli

SBI adalah sebagai alternative

kelebihan

dananya

untuk

memeperoleh pendapatan, dan apabila memerlukan dana maka SBI dapat


dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.
8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjual belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang
dan juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi
moneter oleh Bank Indonesia denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU.
Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai
berikut:

a. Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:


1) Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka
penerimaan kredit dari bank untuk membiayai kegiatan
tertentu.
2) Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka
pinjaman antar bank.
b. Surat Wesel, dapat berupa:
1) Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh
pihak lain dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau
tertarik adalah nasabah bank.
2) Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh
bank dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai
kegiatan tertentu.
9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.

2.1.5 Indikator Pasar Uang


Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku Bunga Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam
hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)

Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam
hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk US $.
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam
antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam bentuk Rupiah.
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari
suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya kepada para kreditor.

10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus suatu waktu tertentu.
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa
yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko.

2.1.6 Debitur dan Kreditur dalam Pasar Uang

Menentukan siapa debitur (borrrower) dan siapa kreditur (leader) dalam


pasar uang agak sulit, karena kadang perusahaan atau lembaga-lembaga yang
sama beroperasi di kedua sisi pasar uang, yaitu dalam waktu yang sama bisa
sebagai debitur dan juga kreditur. Lembagalembaga yang biasanya ikut bermain di
dua sisi pasar uang adalah bank-bank besar, lembaga-lembaga keuangan non
bank, lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan kadang bankbank sentral dapat
menjadi pemasok dana yang agresif di pasar uang dan mengambil posisi
sebaliknya pada esok harinya.

2.1.7 Resiko Investasi di Pasar Uang


Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar
keuangan yaitu:
1. Resiko Pasar (interest-rate risk), yaitu resiko yang berkaitan dengan
turunnya harga surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan
investor mengalami capital loss.
2. Resiko reinvestment, yaitu resiko terhadap penghasilan suatu aset
finansial yang harus di-reinvest dalam aset yang berpendapatan rendah,
atau dapat dikatakan bahwa risiko reinvestment adalah resiko yang
memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari
bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan
rendah akibat turunnya tingkat bunga.
3. Resiko gagal bayar. Resiko ini terjadi akibat tidak mampunya
peminjam memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
4. Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya
harga-harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas
pendapatan yang diterimanya
5. Resiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional
dihadapkan pada resiko mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat
adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang
asing.
6. Resiko politik. Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya
perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan
yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi
kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
9

7. Marketability atau Liquidity risk. Resiko dapat terjadi apabila


instrumen pasar uang yang dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum
jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali surat berharga tersebut
memberi resiko untuk tidak dapat mencairkan kembali instrument
pasar uang dalam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas
sebelum jatuh tempo.
8.

2.2 Pasar Valuta Asing


Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa valas
adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
pasar valas adalah untuk:
1. Transfer daya beli
2. Penyediaan kredit
3. Mengurangi resiko valuta asing
Pasar valuta asing bisa terjadi di bank atau tempat pertukaran valuta asing
(money changer). Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan di pasar valuta
asing antara lain Dollar Amerika (US$), Poundsterling Inggris (GBP),Euro Dollar
(EUR), Swiss France (CHF), Japanese Yen (JPY) Australian Dollar (AUD) dan
sebagainya.

2.2.1Peserta dalam Pasar Valuta Asing


Transaksi di pasar valas terdiri atas 2 jenis tingkatan yaitu antar bank atau
wholesale market dan klien atau retail market.
1. Dealer Valas Bank dan Non Bank
Dealer, valas bank-bank internasional sering berfungsi sebagai market.
Mereka senantiasa bersedia menjual dan membeli valas yang mereka
khususkan. Biasanya mempertahankan suatu porsi persediaan beberapa valas
yang dikhususksan.
2. Perusahaan dan Individu

10

Perusahaan

dan

individu

menggunakan

pasar

valas

untuk

mempermudah pelaksanaan transfer investasi dan komersial. Kelompok ini


terdiri atas importir-importir, investor portfolio internasional, perusahaanperusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar valas untuk tujuan
investasi.
3. Spekulator dan Arbitrase
Spekulator dan Arbitrase melekukan transaksi dalam pasar valas untuk
memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu betuk
spekulasi yang terdapat dalam pasar valas, dimana mereka membeli valas di
suatu pusat keuangan kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain
untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan abritrase ini dimungnkinkan oleh
kemudahan dan kecepatan transfer dengan alat telegrafik antara pusat
keuangan satu dengan pusat keuangan dunia lain.
4. Bank Sentral
Bank-Bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh
cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga dimana mata uangnya
diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan langkah-langkah yang
semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau mendongkrak nilai mata
uang sendiri.

2.2.2 Tujuan Pasar Valuta Asing


Tujuan dari pasar valuta asing adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual.


Mendaatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap,
Untuk transaksi pembayaran,
Mempertahankan daya beli,
Pengiriman uang keluar negeri,
Mencari keuntungan,
Pemagaran risiko,
Kemudahan berbelanja.

2.2.3 Fungsi Pasar Valuta Asing


Fungsi Pasar Valuta Asing adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari
satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana

11

ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang


dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera
diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar
valuta

asing

memberikan

kemudahan

untuk

dilaksanakannya

perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.


3. Memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedging). Seorang
pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama
melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.

2.2.4 Mekanisme Pasar Valuta Asing


Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal
internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan,
dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada
kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain.
Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas
dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks dan
beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih,
dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan
bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai
perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas
tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem,
mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan
penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar
konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud
merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat
mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki
jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk
12

memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian
semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar
bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan
valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama
lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak
langsung artinya bahwa tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs
yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.

2.2.5 Jenis Transaksi Valuta Asing


Pada bagian ini transaksi dalam dalam pasar valas yang dilakukan atas
dasar sebagai berikut:
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan
dan pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut:
a. Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada
(hari) yang sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi
(kontrak). Cara penyelesaian ini juga disebut same day
settlement atau cash settlement.
b. Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana dilakpada
hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya
kontrak atau one day sattlement.
c. Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah
tanggal transaksi.
13

2. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka pada
prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan
sejumlah mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan
datang. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi
pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada pada saat kontrak
jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk
tujuan hedging dan spekulasi. Hedging akibat terjadinya perubahan
kurs.
3. Transaksi Swap
Transaksi swap dalam pasar antarbank adalah pembelian dan
penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan
tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Jenis transaksi swap yang
umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata
uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali
jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward.
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia:
a. Swap likuiditas yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif
Bank Indonesia untuk dana yang berasal dari pinjaman luar
negeri. Posisi (outstanding) swap likuiditas ini untuk setiap
bank maksimum 20% dari modal bank
b. Swap investasi yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank
berdasarkan swap bank dengan nasabahnya yang dananya
berasal dari pinjaman luar negeri (offshore loam) untuk
keperluan investasi di Indonesia

2.2.6 Margin Tradging


Margin trading adalah transaksi jual beli valas yang tidak diikuti dengan
pergerakan dana yang pergerakan dana dan yang diperhitungkan sebagai
keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih antara harga beli/jual suatu jenis
valuta yang bersangkutan pada akhir transaksi.

14

Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan yang mengenai kegiatan margin


trading yang diatur dalam Paket kebijaksanaan 28 Februari 1991 yang pokokpokoknya sebagai berikut:
1. Margin trading valuta asing harus dilaksanakan berdasarkan:
a. Kebijaksanaan direksi bank
b. Suatu kontrak yang telah dibuatnya
2. Dalam kontrak margin trading yang dimuat sekurangkurangnya base currency yang digunakan, pelaksanaan
settlement, pembukuan laba atau rugi dari margin trading, dan
jumlah yang dipergunakan sebagai batas keharusan menyetor
tambahan margin deposit (cut loss).
3. Kegiatan margin trading dilakukan atas dasar tersedianya
margin deposit
4. Margin trading untuk kepentingan nasabahnya ditetapkan
setinggi-tingginya 10x (sepuluh kali) dari margin deposit
nasabah yang disetor ke bank.
5. Margin trading untuk kepentingan bank ditetapkan setinggitingginya 10% dari modal bank.
6. Apabila bank mengalami kerugian sebesar 5% dari modal,
bank harus menghentikan kegiatan margin trading-nya dan
hanya

boleh

melakukan

kembali

setelah

memperoleh

persetujuan Bank Indonesia.


7. Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan
dalam laporan mingguan maupun laporan bulanan.
Ada empat jenis margin trading, antara lain:
1.
2.
3.
4.

Initial Margin ( Original Margin ),


Variation Margin,
Maintenance Margin,
Margin Call.

2.2.7 Kurs dan Kuotasi Valuta Asing


Kurs valuta asing adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam
mata uang lain. Sedangkan kuotasi (quotation) valas merupakan suatu peryataan
kesediaan melakukan transaksi jual beli valas pada suatu kurs yang diumumkan.
Kuotasi ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Langsung atau direct quotation
15

Yaitu cara penentuan kurs suatu mata uang dimana satu mata uang
asing digunakan untuk menilai mata uang lokal. Oleh karena itu menurut
metode direct quotation, unit mata uang asing senantiasa tetap terhadap mata
uang lokal.
2. Tidak langsung atau Indirect Quotation
Penentuan kurs berdasarkan indirect quotation merupakan kebalikan
dari direct quotation yaitu penentuan kurs dimana unit mata uang lokal
digunakan untuk menilai mata uang asing. Dalam indirect quotation unit mata
uang lokal selalu tetap terhadap mata uang asing.
3. USD Quotation
Dalam transaksi valas internasional, USD selalu dijadikan sebagai
mata uang referensi dalam penentuan kurs mata uang asing lain.

2.2.8 Interaksi Antara Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing


Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar valuta
asing. Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang
maka, kita akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valuta
asing, demikian pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi
mana yang paling menguntungkan di pasar uang atau valuta asing. Interakasi
antara pasar uang dan valuta asing ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana
yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.

16

BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Contoh Perusahaan Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
BRI Money Changer
BRI Money Changer adalah layanan bisnis jual beli uang kertas asing
(Banknotes).
1. Keunggulan BRI Money Changer :
a. Unit Kerja Layanan BRI Money Changer tersebar luas di seluruh
Indonesia.
b. Transaksi Real Time Online.
Didukung oleh sistem yang sudah terintegrasi di seluruh Unit
Kerja Bank BRI dan transaksi money changer dapat dilayani detik itu juga
(real-time online)
c. Melayani penukaran mata uang utama dunia dan exotic currency.
d. Kurs yang kompetitif.
Kurs transaksi money changer di BANK BRI sangat kompetitif
dengan rate yang berlaku di wilayah anda (local exchange rate)
e. Menerima segala kondisi banknotes.
Layanan money changer BANK BRI menerima banknotes anda
dengan kondisi terlipat, lusuh, maupun terdapat coretan
f. Layanan khusus bagi perusahaan.

17

Kami melayani kebutuhan banknotes bagi perusahaan anda dengan


memberikan special rate untuk kebutuhan bisnis anda

2. Jenis Mata Uang Asing yang Dilayani BRI


Nama Mata Uang
US Dollar
Australian Dollar
Brunei Dollar
Canadian Dollar
Hong Kong Dollar
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
Euro
British Poundsterling
Swiss Franc
Malaysian Ringgit
Thailand Baht
Japanese Yen
Korean Won
Chinese Yuan
Saudi Arabian Riyal
Arab Emirate Dirham
Papua New Guinea Kina

Kode Mata Uang


USD
AUD
BND
CAD
HKD
NZD
SGD
EUR
GBP
CHF
MYR
THB
JPY
KRW
CNY
SAR
AED
PGK

18

3. Kualitas Banknotes yang Diterima oleh BRI


Kualitas
Banknotes
Kualitas 1

Seri baru (cetakan 2006 ke atas)

Tidak ada lipatan dan noda


Seri A (1996), B (1999), C (2001),

Kurs
= Kurs deal

D (2003), E (2004), F (2003A), G = (Kurs deal -

Kualitas 2

Kualitas 3

Ketentuan

Rincian

(2004A)

Stamp (semua seri)


Lusuh, robek, lipatan

Coretan

Pecahan USD 1

s.d 10 point)

= (Kurs deal s.d 100 point)

4. Transaksi BRI Money Changer


a. Tunai
b. Debet/Kredit Rekening BANK BRI
c. Transfer, RTGS
d. Layanan khusus bagi perusahaan/nasabah kerjasama
5. Mitra Bisnis BRI Money Changer
a. Authorized Money Changer (Pedagang Valuta Asing)
b. Hotel dan Restaurant
c. Biro Perjalanan Wisata
d. Biro Haji dan Umrah
e. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
f. Dan lain-lain

BAB 4
PENUTUP

19

4.1 Kesimpulan
Pasar Keuangan itu sendiri dapat berupa : Pasar uang (money market)
adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana, surat-surat berharga,
atau instrumen finansial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu tahun
atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perbankan. Peserta pasar uang antara lain Bank-bank, perusahaan-perusahan
umum, lembaga pemerintah, individu, dan lembaga keuangan lainnya. Terdapat
jenis-jenis resiko investasi, yaitu resiko pasar, resiko reinvestment, resiko gagal
bayar, resiko inflasi, resiko valuta, dan resiko politik. Instrument pasar uang
antara lain SBI, SBPU, Sertifikat deposito, comersial paper, call money,
repurchase agreement, bankers acceptance, treasury bills, dan promissory notes.
Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar
kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai
tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Pelaku
pasar uang antara lain dealer, perusahaan/perorangan, spekulan, bank sentral, dan
pialang. Jenis-jenis pasar valuta asing yaitu pasar spot, pasar forward, currency
futures, dan currency options.
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang.
Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka, kita
akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikian
pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling
menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini
menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau
kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.

LAMPIRAN
Pertanyaan Audien

20

1.

Ansory ( kelompok 6 )

: Bagaimana mekanisme transaksi dalam

pasar uang ?
Jawab

: Mekanisme transaksinya ialah apabila pihak yang

kelebihan dana bertemu dengan pihak yang memerlukan dana dan mereka pun
saling bertransaksi. Bisa menggunakan bantuan pihak ketiga ataupun tanpa
bantuan pihak ketiga.
2.

Rika ( kelompok 5 ) :

Jika saya memiliki kelebihan dana dan ingin

berinvestasi , mana yang saya harus pilih antara pasar modal dan pasar uang ?
Jawab

: Anda sebaiknya memilih pasar modal, karena

biasanya dipasar uang hanya untuk membayar kewajiban saja. Dan dipasar uang
hanya untuk yang berjangka pendek.
3.

Yulia ( kelompok 4 ) : Siapa yang terlibat dalam pasar dalam pasar uang ?
Jawab

: 1. Pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini

baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dan yang
segera harus dipenuhi utnuk kepentingan tertentu.
2. Pihak yang menanamkan dana, pihak yang
menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank maupun perusahaan
non bank dengan tujuan investasi dipasar uang.
4.

Putri ( kelompok 8 ) : Bagaiman cara mempertahankan pembelian kurs

valas meningkat ?
Jawab

Dengan meningkatkan daya ekspor, agar nilai

kurs atau perbandingan nilai rupiah terhadap mata uang asing tidak terlalu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

21

Kusuma, Riyani. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing. Diambil

dari

https://riyanikusuma.wordpress.com/2013/02/08/pasar-uang-dan-pasarvaluta-asing/
Dokumen Tips. Diambil dari :
http://dokumen.tips/documents/makalah-pasar-uang-pasar-modal-danvalas.html
Wulandari, Dari. 2015. Materi Pasar Uang dan Valuta Pasar Valuta Asing.
Diambil dari : http://dariwulandari.blogspot.co.id/2015/09/materi-pasar
uang-dan-pasar-valuta.html
Academia Edu. Diambil dari :
https://www.academia.edu/8141390/Pasar_Uang_dan_Valuta_Asing
Yushita, Novi Amanita. Pasar Uang. Diambil dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita- novi-yushitase-msi/pasar-uang.pdf
Yushita, Novi Amanita. Pasar Valuta Asing. Diambil dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita-

novi-yushita-

se-msi/pasar-valuta-asing.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai