Gangguan Distimik
Menurut DSM-IV-TR, ciri gangguan dirtimik yang paling khas adalah
perasaan tidak adekuat, bersalah irirtabilitas, serta kemarahan; penarikan diri dari
masyarakat; hilang minat; serta inaktivitas dan tidak produktif. Istilah distemia
yang berarti tidak menyenangkan(iil-humored) diperkenanlkan pada tahun 1980.
Sebelumnya, sebagian pasien saat ini digolongkan memiliki gangguan distimik,
digolongkan memiliki nekrosis depresif (juga disebut depresi nekrosis)
Gangguan distemik dibedakan dengan gangguan depresif berat berdasarkan fakta
bahwa pasien mengeluh selalu merasa depresi. Dengan demikian sebagian besar
kasus adalah awitan dini, dimulai masa kanak atau remaja dan saat pasien
menjcapai usia 20-an. Subtipe awitan lambat, sering ditemukan dan tidak dapat
ditandai secara klinis dengan baik, diidentifikasi diantara populasi geriatri dan
usia pertengahan, sebagian besar melaui studi epidemiologi dalam komunitas.
Riwayat keluarga pasien dengan ditemia secara khas dipenuhi gangguan deresif
serta bipolar, yang merupakan salah satu temuan lebih kuat yang menyokong
kaitannya dengan gangguan mood primer
2. Epidimiologi
Gangguan distemik lazim ditemukan pada populasi umum dan memenuhi
5 sampai 6 orang. Gangguan ini ditemukan pada pasien klinik peikiatri umum
yang mengenai antara setengah dan sepertiga pasien klinik. Prevalensi gangguan
distimik yang dilaporkan antara remaja muda sekitar 8% pada anak laki-laki dan
5% pada anak perempuan, meskipun demikian, tidak ada perbedaan gender untuk
angka insiden. Gangguan ini lebih lazim ditemukan pada perempuan dibawah usia
64 tahun pada laki-laki usia berapapun dan lebih lazim pada orang yang tidak
menikah serta muda dan pada orang dengan penghasilan rendah. Gangguan
distemik sering ditemukan bersmaan dengan gangguan jiwa lain, terutama
gangguan depresif berat, dan pada orang dengan gangguan depresif berat dengan
kecendrungan menurun akan adanya remisi penuh diantara episode. Pasien juga
dapat memiliki gangguan ansietas yang terdapat bersamaan (terutama gangguan
panik). Penyalahgunaan zat dan gangguan kepribadian ambang. Gangguna
distimik lebih lazim ditemukan pada orang yang memiliki kerabat derajat pertama
dengan gangguan depresif berat. Pasien degan gangguan distimik cenderung
mendapatkan berbagai obat psikiatri, termasuk antidepresan, agen antimanik.
3. Etiologi
3.1 Faktor biologis
Sejumlah studi mengenai komponen biologi pada gangguan distimik
menyokong penggolongan dengan gangguan mood, studi lain mempertanyakan
hubungan ini. Satu hipotesis yang ditarik dari data adalah bahwa dasar biologis
gejala distimik menyerupai gangguan depresif berat tetapi dasar biologis
patofisiologis yang mendasari kedua gangguan ini berbeda.
3.2 Studi mengenai tidur
Latensi REM yang menurun dan densitas REM yang meningkat adalah
dua petanda keadaan depresi pada gangguan depresif berat yang juga ada pada
paien distimik dengan proporsi yang signifikan. Sejumlah peneliti yang
melaporkan data awal menujukkan adanya abnormalitas tidur pada pasien
gangguan distimik, mendiskripsikan reson terhadap obat antidepresan.
reaction formation. Harga diri rendah, anhedonia, serta introersi sering dikaitkan
dengan ciri depresif.
3.5 Freud
Orang yang rentan terhadap depresi secara oral bergantung dan
membutuhkan kepuasan narsistik yang konstan. Ketika kekurangan cinta, kasih
sayang, dan perhatian, mereka menjadi depresi secara klinis, ketika mereka
mengalamii kehilangan yang sesungguhnya, mereka menginternalisasikan dan
mengintroyeksikan objek yang hilang serta mengubah kemarahannya terhadap hal
itu dan dengan demikian terhadap diri sendiri.
3.6 Teori Kognitif
Teori kognitif depresi juga berlaku untuk gangguan distimik. Teori ini
berpegang pada perbedaan antra kenyataan dan situasi khayalan yang
mengakibatkan berkurangnya harga diri dan rasa tidak berdaya. Keberhasilan
etrapi kognitif do dalam terapi sejumlah pasien gangguan distimik dapat
memberikan dukungan untuk model teoritis.
4.
g. Gejala bukan disebabkan efek fisiologis zat atau keadaaan medis umum
h. Gejalan secara klinis menyebabkan penderitaan atau hendayabermakna
fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi yang lain.
Tentukan apakah:
Awitan dini : jika awitan usia 21 tahun
Awitan lambat : uisa 21 tahun atau lebih
5.
Varian Distimik
Distimia lazim ditemukan pada pasien dengan gangguan fisik yang
siklotimia (F34.0) atau distimia (F34.1) namun secara klinis bermakna. Termasuk
disini beberapa jenis depresi yang dahulu disebut neurotik, asal saja tidak
memenuhi kriteria baik untuk siklotimia (F34.0), distimia (F34.1) maupun episode
depresi ringan (F32.0) atau sedang (F32.1).
Gangguan suasana perasaan (Mood[Afektif]) menetap YTT