Anda di halaman 1dari 22

Cara Berinvestasi Di Bursa Efek

Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli
saham / surat berharga dengan berbagai perangkat aturan yang ditetapkan di Bursa Efek tersebut. Lalu,
bagaimana caranya berbisnis saham atau berinvestasi di Bursa Efek?
Informasi lebih detil mengenai saham bisa anda baca di artikel-artikel berikut:

Pengertian Tentang Saham


Main Saham Menghasilkan Uang
Analisa Fundamental Saham: Pengertian Nilai Saham, Ekuitas, dll
Analisis Teknikal Saham dan Perubahan Harga Saham
Penawaran Saham Perdana: Cara Beli Saham IPO
Prospektus Perusahaan
Tips Membeli Saham
Apabila kita ambil contoh, Bursa Efek ibaratnya seperti PD Pasar Jaya yaitu selaku pengelola pasar dimana kioskiosnya disewakan kepada pedagang. Pedagang disini adalah broker atau perusahaan efek. Sementara
pembelinya disebut investor atau pemodal.
Jadi pembeli tidak berhubungan dengan PD Pasar Jaya, melainkan berhubungan langsung dengan pedagang.
Yang behubungan langsung dengan PD Pasar Jaya adalah para pedagang yang menempati kios tersebut.
Pada dasarnya, jika Anda ingin bertransaksi / berbisnis saham baik melakukan pembelian maupun penjualan
saham, maka Anda harus berhubungan dengan perusahaan sekuritas atau biasa disebut broker atau perusahaan
pialang yang menjadi anggota bursa.
Perusahaan efek ini memiliki wakilnya di Bursa Efek yang biasa disebut pialang. Pialang sahamtersebutlah yang
akan melakukan transaksi atas dasar order atau amanat yang Anda berikan baik untuk jual maupun untuk beli.
Pialang tersebut dapat juga memberikan anjuran atau berbagai nasihat lainnya sehubungan dengan rencana
investasi Anda. Atas jasanya itu maka Anda wajib membayar biaya komisi kepada pialang.
Minimal Dana Untuk Berinvestasi
Pada dasarnya tidak ada batasan dana dan jumlahnya untuk jual beli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah
yang diperjualbelikan adalah dalam satuan perdagangan yang disebut lot.
Di Bursa Efek Indonesia satu lot berarti 100 saham, itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang
dibutuhkan untuk bisnis saham menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di
Bursa. Misalnya harga saham PT. ABC Rp. 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot
saham tersebut menjadi (100 dikali Rp. 1.000) sejumlah Rp. 100.000. Sebagai ilustrasi lain, Jika saham XYZ
harga per sahamnya Rp. 2.500 maka dan minimal untuk membeli saham tersebut berarti (100 dikali Rp. 2.500)
sebesar Rp. 250.000.
Cara Menjadi Nasabah Perusahaan Efek (Pembukaan Rekening Nasabah)
Sebelum Anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu
Anda harus membuka rekening disatu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan pembukaan rekening tersebut
maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas Anda tercatat dalam pembukuan
Perusahaan Efek seperti Nama, Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lainnya. Bersamaan dengan
pembukaan rekening ini, Anda menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan
kewajiban kedua belah pihak.

Biaya jual beli saham


Komponen dari biaya pembelian saham adalah sebagai berikut :
Nilai pembelian saham + komisi pialang saham + PPN 10%
Komponen dari biaya penjualan saham adalah sebagai berikut :
Nilai penjualan saham + komisi pialang + PPN 10% + pajak penghasilan sebesar 0,1%.
Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi kepada broker / pialang saham
yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang / broker
dimana pemodal berbisnis saham atau melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal
dikenakan fee broker sebesar 0,3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikenakan 0,4% (untuk
transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0,1% dari nilai
transaksi).
Sebagai ilustrasi, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi pembelian atas saham XYZ sebanyak 5 (lima)
lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per saham.
Keterangan

Perhitungan

Nilai Uang (Rp.)

Transaksi Beli
Komisi untuk Broker
(0,3% dari nilai transaksi)
PPN 10% dari komisi
Biaya Pembelian Saham
Total biaya yang dikeluarkan

5 x 100 saham x Rp. 3,000,

1.500.000,-

0,3% x Rp. 1.500.000,-

4.500,-

10% x Rp. 4.500,-

450,4.950,1.504.950,-

Sebagai ilustrasi lain, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi penjualan atas saham ABC sebanyak 5
(lima) lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per saham.
Keterangan
Transaksi Beli
Komisi untuk Broker
(0,3% dari nilai transaksi)
PPN 10% dari komisi
PPh atas Transaksi Jual
(0,1% dari Nilai Transaksi)
Biaya Pembelian Saham
Total biaya yang dikeluarkan

Perhitungan
5 x 100 saham x Rp. 3,000,

Nilai Uang (Rp.)


1.500.000,-

0,3% x Rp. 1.500.000,-

4.500,-

10% x Rp. 4.500,-

450,-

0,1% x Rp. 1.500.000,-

1,500,6.450,1.493.550,-

Proses Jual Beli Saham


Berikut cara berbisnis saham di Bursa Efek.
Pada saat Anda melakukan pembelian saham dimana posisi Anda sebagai Investor Beli dan Anda harus
menghubungi Pialang Anda (misalnya kantor pialang A) yang kemudian akan meneruskan instruksi Anda
tersebut kepada pialang saham lain (misalnya kantor pialang B).
Instruksi beli tersebut dimasukan (entry) ke sistem computer perdagangan otomatis langsung dari kantor pialang
ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Sistem Komputer tersebut menggunakan sistem tawar
menawar sehingga untuk aktivitas beli akan diambil dari harga tertinggi dan sebaliknya untuk aktivitas jual diambil
dari harga terendah.
Jika Anda ingin melakukan penjualan saham, maka posisi Anda adalah sebagai Investor Jual. Pada dasarnya
proses yang dilakukan sama yaitu Anda harus menghubungi pialang saham Anda dan seterusnya.

Dalam melakukan jual beli saham, jumlah kelipatan atau maksimal penawaran serta permintaan tidak dapat
sembarangan. Ada aturan jumlah kelipatan permintaan dan penawaran yang harus diikuti sehingga memiliki
keseragaman, aturan tersebut dinamakan fraksi harga saham.

Remote Trading
Remote trading dapat diartikan sebagai sistem Perdagangan Jarak Jauh, dimana setiap order transaksi di kantor
broker (perusahaan Efek) langsung di kirim ke sistem perdagangan Bursa Efek (sistem JATS), tanpa perlu
memasukan order dari Lantai Bursa (trading floor)
Manfaat Remote Trading Bagi Pemodal
Mengingat teknologi Remote Trading berkaitan erat dengan proses transaksi, maka tentu saja pemodal mendapat
beberapa manfaat, antara lain :
Proses transaksi menjadi lebih cepat
Konfirmasi menjadi lebih cepat
Order investor di luar kota dapat lagsung dieksekusi ke sistem perdagangan bursa. Dengan demikian
maka keterlibatan investor di luar kota besar diharapkan menjadi meningkat
Proses Penyelesaian Transaksi
Bursa Efek adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan, sedangkan penyelesaian transaksi
(settlement) difasilitasi oleh 2 lembaga lain yaitu Lembaga Kliring dan Penjamin atau disingkat LKP dan Lembaga
penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP.
Sebagai gambaran, di BEI setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan ribu transaksi bisnis saham / jual beli saham
yang mana selanjutnya dilakukan proses penyelesaian oleh LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham
membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari bursa. Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T + 3. Apa
artinya ? T artinya transaksi dan ditambah 3 hari untuk penyelesaian. Dengan kata lain, seorang investor akan
mendapatkan haknya pada hari keempat setelah transaksi terjadi.
Corporate Action
Umumnya pembicaraan mengenai corporate action mengacu kepada aktivitas emiten sepertistock split, Saham
Bonus, Right issue, dan pembagian deviden saham.
Menurut peraturan perdagangan BEI, corporate action merupakan tindakan emiten yang memberikan hak kepada
seluruh pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham, hak untuk memperoleh deviden tunai, saham deviden, saham bonus, Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, Waran atau hak-hak lainnya.
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum baik RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) atau RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah
mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yan ada di pasar modal.
Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena
corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi
kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap
pergerakan saham. Dengan demikian maka pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate
action tersebut sehingga pemegang saham kan mendapatkan keuntungan dengan melakukan keputusan atau
antisipasi yang tepat.
Bagi pemegang saham, jika suatu saham telah masuk kedalam sistem scripless, maka secara otomatis (tanpa
perlu registrasi) saham tersebut akan mendapatkan hak-hak atas corporate action. Terutama saham-saham baru,
saat dicatatkan sudah sepenuhnya tanpa warkat (scripless).

Kapan Transaksi Jual Beli Saham di BEI Dilakukan


Transaksi jual beli / bisnis saham di Bursa dilakukan pada hari kerja yang di sebut Hari Bursa yaitu :
Sesi 1 :

Senin Kamis, jam 09:00-12:00


Jumat, jam 09:00-11:30
Sesi 2 :
Senin Kamis, jam 13:30-16:00
Jumat, jam 14:00-16:00

Analisa Fundamental Saham: Menyaring Informasi Bursa


Belajar investasi mencakup mempelajari bagaimana cara menganalisa instrumen investasi melalui informasi yang
ada. Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham. Informasi sangat penting bagi investor. Investor yang ingin
berinvestasi saham untuk jangka panjang wajib melakukan analisis fundamental dengan mencari tahu mengenai
apa saja yang berkaitan dengan saham dan perusahaan yang menerbitkannya dan informasi lain yang sensitif
terhadap saham sebagai bahan analisa fundamental saham.
Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental yang akan mempengaruhi nilai
nominal saham suatu perusahaan dengan mencoba melihat kondisi perekonomian, industri, prospek saham dan
tersebut.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait belajar investasi saham:

Tentang Saham - Investasi Saham sebagai Salah Satu Pilihan


Jual Beli Saham - Berinvestasi di Bursa Efek
Main Saham Menghasilkan Uang
Penawaran Perdana Saham: Jual Beli Saham IPO
Tips Bermain Saham
Dalam melakukan analisis fundamental ada dua metode yang digunakan untuk menyaring saham-saham yang
layak mendapat perhatian. Pertama, top-down (dari atas ke bawah), melihat faktor makro ekonomi terlebih dahulu
untuk mengetahui industri atau sektor usaha yang bagus pada saat itu. Kedua, bottom-up (dari bawah ke atas)
yang merupakan kebalikan dari metode top-down. Dalam metode ini, investor sudah yakin memilih saham incaran
(informasi yang dapat membuat harga saham naik).
Membaca tabel saham merupakan informasi dasar. Tetapi itu hanya sebagian kecil saja. Ada banyak informasi
lain yang dapat dipakai oleh investor dan profesional investasi untuk menganalisa fundamental saham. Informasi
yang terbuka atau bahkan yang tersembunyi diusahakan mencari tahu secepatnya.

Angka berbicara
Empat unsur informasi finansial mencakup: nilai buku saham, pendapatan per saham, nilai buku ekuitas dan ratio
pengeluaran merupakan indikator yang baik dari bentuk kedudukan sebuah perusahaan dan apakah sahamnya
merupakan investasi yang baik.
Analisa fundamental saham bisa dilakukan dengan mempelajari nilai buku saham. Pengertian nilai
buku adalah perbedaan antara asset perusahaan dan passive. Suatu nilai buku yang kecil atau rendah dari
begitu banyak utang, misalnya, berarti bahwa profit perusahaan akan dibatasi walaupun ia melakukan begitu

banyak bisnis. Kadan-kadang nilai buku saham yang rendah berarti aset yang ditaksir terlalu rendah; para ahli
menganggap perusahaan-perusahaan ini merupakan investasi yang baik.
Pendapatan per saham dihitung dengan membagi jumlah saham ke dalam keuntungan. Jika

penghasilannya bertambah tiap tahun, berarti perusahaan semakin bertumbuh.


Nilai buku ekuitas. Perolehan dalam ekuitas adalah persentase yang diperoleh dengan membagi

penghasilan perusahaan per saham dengan nilai bukunya.


Analisa fundamental saham yang lain mencakup ratio pengeluaran. Ratio pengeluaran adalah persentase

penghasilan bersih perusahaan yang digunakan untuk membayar dividen.


Jumlah yang normal adalah 25% dan 50% dari penghasilan bersih.
Ratio yang lebih tinggi artinya perusahaan berjuang memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Angka-angka tersebut dicatat secara teratur dalam media finansial dan juga tersedia dari broker. Analisa
fundamental saham dimulai dengan mempelajari keempat unsur informasi finansial tersebut (nilai buku saham,
pendapatan per saham, nilai buku ekuitas, ratio pengeluaran).
Transparansi Informasi
Perusahaan terus berhubungan dengan orang yang memiliki sahamnya. Perusahaan dituntut secara hukum untuk
memberitahukan dari waktu ke waktu kepada pemegang saham mengenai bagaimana jalannya bisnis
perusahaan tersebut. Informasi tersebut dapat sangat bernilai dengan terus membuka rekening dalam investasi
Anda.
Informasi untuk analisa fundamental saham yang paling lengkap diberikan perusahaan tercakup dalam laporan
tahunannya. Anda juga mendapat laporan kwartalan, dengan ringkasan kinerja perusahaan pada saat itu.
Laporan tahunan seperti namanya yaitu suatu laporan operasi perusahaan selama setahun lalu. Sering sangat
rumit didesain dan diilustrasikan., biasanya dimulai dengan surat dari pimpinan perusahaan menyangkut masalahmasalah utama tahun lalu dann memberikan beberapa prediksi yang luas tentang tahun yang akan datang.
Suatu laporan tahunan sebagai bahan analisa fundamental saham yang yang tipikal mencakup :

Bagian yang memuat garis besar filosofi perusahaan atau beberapa pengertian bagaimana perusahaan

menjalankan bisnisnya.
Laporan detail masing-masing segmen tentang operasi perusahaan.
Mereka dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahan dalam struktur manajemen atau produk atau jasa

yang diberikan perusahaan.


Informasi finansial, mencakup pernyataan profit dan kerugian selama setahun dan lembar neraca yang

menunjukan aset perusahaan dan pasiva pada akhir tahun dibanding tahun sebelumnya. Informasi finansial
merupakan salah satu bahan analisa fundamental saham yang penting.
Catatan kaki berkaitan dengan ringkasan keuangan dapat kadang-kadang mengungkapkan masalah-

masalah seperti peraturan hukum yang menentang perusahaan atau peraturan-peraturan pemerintah yang
mungkin mempengaruhi profitabilitas.
Pernyataan tertulis dari auditor juga bisa dijadikan sebagai acuan analisa fundamental saham. Pernyataan

tertulis dari auditor dapat mententramkan pemegang saham karena akuntan publik hanya yang terdaftar di
Bapepam yang boleh mengaudit perusahaan publik telah memeriksa laporan keuangan perusahaan dan
menjamin bahwa itu fair dan akurat.
Pada dasarnya analisa fundamental saham mencakup:
1.
Analisa empat aspek finansial, yaitu: nilai buku saham, pendapatan per saham, nilai buku ekuitas dan
ratio pengeluaran.

2.

Analisa laporan tahunan perusahaan termasuk di dalamnya: garis besar filosofi perusahaan, laporon detil
operasi perusahaan, informasi finansial, catatan kaki dan pernyataan tertulis dari auditor.
Namun, agar dapat membuat analisa fundamental secara menyeluruh tidak cukup hanya melihat dari kedua hal
tersebut saja, tetapi harus melihat hal-hal seperti kemampuan manajemen, operasional, transparansi, rencana,
persaingan perusahaan (sejenis atau apple to apple), tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta
kebijakan atau peraturan pemerintah.
Beberapa langkah yang harus Anda lakukan dalam melakukan analisis fundamental saham:

Amati dan pelajari kondisi makro ekonomi dan pasar. Disini Anda dapat melihat bidang usaha yang
sedang baik dan prospeknya bagus.
Analisa laporan keuangan perusahaan tersebut untuk mengetahui kinerjanya.
Membandingkan dengan perusahaan pesaing yang sejenis.
Analisa harga saham tersebut apakah sudah murah.
Menilai efesiensi operasional perusahaan tersebut.
Memperhatikan kredibilitas manajemen dan pemegang saham mayoritas.
Mencari informasi dari sumber lain (berita, analisis media massa atau perusahaan sekuritas, hasil riset
dan isu-isu) yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Milikilah saham-saham perusahaan dengan memahami betul kinerjanya, bidang bisnisnya, siapa yang
menjalankannya dan prospek bisnisnya kedepan.

Memahami Investasi Obligasi


Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi sebenarnya
merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang
yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh
tempo tertentu. Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam
(perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama
jangka waktu tertentu.
Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku merupakan salah satu
jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini.
Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan untuk investasi obligasi relatif
cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup
besar, misalnya Rp. 5 Miliar. Masa berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya,
umumnya antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil pengaruhnya terhadap
tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Anda
dapat menjual obligasiyang Anda miliki pada pihak lain di pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga pasar
sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan persepsi terhadap
resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai parinya. Berinvestasi pada
obligasi tidak hanya memberikan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga memiliki
peluang untuk medapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi dapat
diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kuran dari nilai parinya,
tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo akan mendapatkan pembayaran
kembali sejumlah nilai pari tersebut. Harga-harga obligasi dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti :

tingkat bunga yang dibayar obligasi, tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi secara
keseluruhan terutama tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank.
Umumnya nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito, tetapi lebih rendah dari
suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada
permintaan, penawaran dan suku bunga yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan tingkat
suku bunga. Faktor lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal dari peningkatan resiko perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko gagal bayar pada sebuah obligasi tercermin dalam peringkat (rating) dari
obligasi tersebut.
Didalam prospektus yang disampaikan kepada para calon investor, disajikan ringkasan fakta dan pertimbanganpertimbangan penting. Misalnya tentang anggaran dasar perusahaan, bidang usaha perusahaan termasuk
mencantumkan jumlah nominal obligasi dan tujuan penggunaanya. Data-data penting seperti laporan keuangan
terbaru dilampirkan secara utuh. Riwayat singkat emiten dan para pemegang saham, struktur perusahaan,
kegiatan dan prospek usaha. Pada bagian awal prospektus akan dituliskan ringkasan penawaran umum yang
akan menjelaskan identitas obligasi tersebut.
Pada umumnya, semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan untuk
menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi yang sangat panjang. Hubungan antara
tingkat suku bunga yang dibayarkan suatu obligasi (jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atau
tahun jatuh temponya disebut kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya investor dapatkan dari
hasil menananmkan uangnya pada obligasi. Kebanyakan kolom obligasi menyatakan yield saat ini (current) dalam
presentase. Para investor menggunaka current yield untuk membandingkan nilai relatif suatu obligasi.
YTM (Yield To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam suatu jangka waktu. YTM menghitung
tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan harga, dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari,
dengan tahun-tahun tersisa hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal yaitu jumlah
pembayaran yang diterima secara periodik, harga perolehan serta jangka waktu jatuh tempo.
Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan cirri-ciri sebagai berikut :

Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan oleh peminjam untuk

melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti Anda
harus memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo, karena Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar
obligasi.
Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada Anda secara

periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga yang dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap
tahun) atau tingkat bunga mengambang (bunga yag dibayarkan akan disesuaikan secara periodik).
Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu yang dipinjamkan
kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok pinjaman.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, obligasi dapat dikeluarkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.
Obligasi pemerintah memiliki tingkat keamanan tertinggi (savereign risk) karena pemerintah memiliki kemampuan
untuk membebankan pajak dan mencetak uang. Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah biasa dikenal
sebagai obligasi ritel /ORI.

Tapi ketika Anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, pilihlah selalu dari obligasi yang
memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini mencerminkan resiko kegagalan dalam membayar bunga
atau pokok.
Peringkat AAA memiliki resiko paling rendah, lalu disusul AA, A, BBB dan seterusnya sampai D yang menandakan
bahwa obligasi tersebut sudah gagal bayar (wanprestasi). Selain resiko kegagalan seperti di atas, ada beberapa
resiko lagi yang terdapat dalam obligasi seperti : resiko suku bunga, resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) dan lain-lain.
Resiko suku bunga
Harga Obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku bunga. Ketika suku
bunga naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi pemerintah senilai Rp. 5.000.000,- dengan
tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi tersebut awal tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah
menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain
mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian berapa harga yang akan pemodal
tawarkan kepada Anda sebagai pemegang obligasi tersebut ? Sudah tentu harganya akan lebih rendah dari Rp.
5.000.000,- karena obligasi yang Anda miliki memberikan bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga obligasi di
pasar. Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat dalam
obligasi tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.
Resiko inflasi
Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi dari waktu ke waktu untuk
dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan akan naiknya inflasi, maka juallah
obligasi yang Anda pegang secepatnya karena bila inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat.
Sebab jika Anda memegang obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan kehilangan
daya beli dari bunga yang Anda terima.
Resiko lainnya
Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda tidak dapat berharap
kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi tersebut pertama kali, khususnya bila Anda
membeli obligasi untuk jangka panjang, karena perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku
bunga pada saat Anda hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan ada juga
beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi tersebut berhak
untukmembeli kembali (buy back) obligasi pada harga tertentu (call price) sebelum obligasi tersebut jatuh
tempo. Untuk obligasi yang berdenominasi mata uang asing (non-rupiah), gejolak fluktuasi nilai tukar valuta asing
terhadap rupiah menjadikan resiko ini harus diperhatikan dengan baik, agar investasi Anda terlindung
dari kerugian akibat selisih kurs.
Sekarang Anda sudah tahu mengenai obligasi, cara dan keuntungan investasi obligasi, bagaimana obligasi
tersebut diterbitkan dan resiko-resiko apa saja yang terkandung dalamnya. Jika Anda memiliki preferansi yang
moderat dalam resiko, Anda lebih baik memilih berinvestasi dalam obligasi yang memberikan penghasilan tetap
secara periodik.

Mengenal Obligasi Ritel (ORI)

ORI merupakan salah satu alternatif investasi yang menjanjikan untuk jangka waktu menengah, namun Anda
harus memahami terlebih dahulu karakteristik investasi obligasi atau ORI tersebut agar mendapatkan keuntungan
yang lebih optimal.
Obligasi ritel adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dengan denominasi rupiah minimal Rp.
5.000.000 atau jumlah diatas itu dengan kelipatan Rp. 5.000.000. Pembayaran kupon obligasi ritel dilakukan
setiap bulan. Jangka waktu (3 atau 4 tahun) dan bunga (coupon rate) ditetapkan sediri oleh pemerintah.
Pendapatan bunga atas obligasi tersebut dikenakan pajak final sebesar 20%. Pemerintah dapat membeli kembali
(buyback) ORI sebelum jatuh tempo dengan harga pasar. Pemerintah sebagai penerbit ORI juga menjaga
kerahasiaan data pemilik ORI. Pihak yang terkait dengan pengelolaan surat utang negara (SUN) hanya dapat
melakukan publikasi data dan informasi mengenai SUN setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri
keuangan.
Untuk membeli obligasi ritel Anda dapat membeli pada agen penjual (Bank atau perusahaan sekuritas) yang telah
ditunjuk oleh pemerintah. Tata cara pembelian ORI sangat mudah. Anda tinggal datang ke bank atau perusahaan
sekuritas yang menjadi agen penjual, kemudian membuka rekening, melakukan pendaftaran untuk menjadi
nasabah agen penjual, lalu menyetor uang Anda ke rekening agen penjual sesuai dengan nilai investasi yang
dikehendaki oleh Anda. Kemudian Anda mengisi kelengkapan formulir pemesanan yang dilampiri dengan fotokopi
KTP. Setelah itu, pemerintah menetapkan hasil penjatahan kepada masing-masing agen penjual mengenai
investor yang memperoleh alokasi pembelian ORI. Apabila Anda tidak mendapat alokasi penjatahan, Anda akan
menerima uangnya kembali sehari sesudahnya atau tiga hari setelah pengumuman penjatahan. Jika Anda
membutuhkan likuiditas Anda dapat menjual ORI yang Anda miliki sewaktu-waktu di pasar sekunder dengan
menghubungi agen penjual Anda.
Ditinjau dari segi profil resiko kredit, ORI tergolong aman karena dijamin oleh pemerintah. Pandangan ini
ditentukan oleh kinerja pemerintah, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan, utang negara dan
perekonomian agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tingkat inflasi yang terkendali.
Suku bunga tetap dan keamanan terjamin yang diperoleh pemegang obligasi ritel merupakan daya tarik tersendiri.

Mendalami Seluk Beluk Analisis Teknikal Saham


Membahas soal analisa harga saham, sebenarnya analisis fundamental bukan satu-satunya alat analisis yang
digunakan para investor dan analis. Banyak orang yang menganut metode lain yang disebut analisis teknikal
saham. Bagi mereka, jika dibandingkan dengan analisis fundamental, analisis teknikal dianggap lebih jitu untuk
melahirkan rekomendasi investasi. Sebagian orang berpendapat bahwa analisis teknikal lebih sebagai seni
ketimbang ilmu pengetahuan.
Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode analisis instrumen investasi yang menggunakan data-data
historis mengenai perubahan harga saham maupun instrumen lainnya, volume dan beberapa indikator pasar yang
lain untuk melahirkan rekomendasi keputusan investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham, pasar
valuta asing, bursa komoditas atau pasar apapun yang pergerakan harga dagangannya dipegaruhi oleh
permintaan dan penawaran.
Perbedaan analisis fundamental dan teknikal
Jika analisis fundamental lebih banyak menggunakan indikator-indikator perusahaan untuk melakukan analisa

harga saham sebuah perusahaan, sebaliknya analisis teknikal saham maupun instrumen lainnya lebih banyak
menggunakan data-data pasar. Berhubung data-data pasar lazim tersaji dalam bentuk grafik (charts), maka para
analis teknikal lebih sering menggeluti grafik-grafik semacam itu daripada laporan keuangan emiten. Itu sebabnya
para penganut aliran ini sering mendapat julukan sebagai chartist.
Dengan menggunakan data-data mengenai harga, pasokan serta permintaan di masa lalu, analisis teknikal
saham bertujuan memprediksi bagaimana permintaan dan pasokan dimasa mendatang, serta menganalisa harga
saham yang mungkin akan terbentuk karenanya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan suatu tren atau
pola yang berulang dari pergerakan harga saham dan kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan kentungan.
Para analis teknikal juga percaya bahwa proses perubahan harga saham yang disebabkan oleh adanya suatu
informasi yang baru di pasar akan cenderung mengikuti suatu tren tertentu. Dengan menyimpulkan hal-hal
tersebut, analisis teknikal dipakai untuk mendasari keputusan kapan harus mengambil untung (profit taking),
mengurangi kerugian (cut loss), mulai melakukan akumulasi saham atau mulai menahan posisi (wait & see).
Analisis fundamental dan analisis teknikal, mana yang lebih baik? Tingkat kesalahan analisis teknikal relatif lebih
tinggi daripada analisis fundamental. Tapi, jika kita disiplin dan menggunakan tool yang tepat, analisis teknikal
saham bisa sama-sama kuat dengan analisa fundamental saham. Pada prinsipnya adalah buy low sell high, beli
murah jual mahal.
Analisa harga saham dan volume perdagangan adalah sarana utama dari analisis teknikal saham dan grafik
adalah sarana untuk menampilkan data tersebut. Data volume perdagangan akan digunakan untuk memberikan
gambaran umum mengenai kondisi pasar dan akan membantu untuk memperkirakan tren harga selanjutnya.
Perubahan harga saham baik kenaikan atau penurunan biasanya akan berkorelasi dengan kenaikan atau
penurunan volume perdagangan. Penurunan harga dari satu pola tertentu yang diikuti oleh volume penjualan
yang sangat tinggi, umumnya akan diterjemahkan bahwa pasar (saham) akan mengalami bearish (harganya
menurun).
Analisis teknikal saham lebih banyak menggunakan data-data pasar. Oleh karena itu, para analis teknikal lebih
suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca
berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Tugas mereka memang mengamati
perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari pola berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang terlibat di
bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut
melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafilk (charts).
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah tujuan utama dari pada
analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual
(sell). Dalam melakukan analisis teknikal saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu
perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah
harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsurangsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga
bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren
perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren
tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan
berubah.
Untuk memberikan gambaran mengenai cara bekerja para analis teknikal, berikut ini ada beberapa metode
analisis teknikal saham yang paling umum digunakan dan mudah dipahami.

Moving Average (MA)


Moving average (MA) atau rata-rata bergerak adalah salah satu dari sekian banyak metode analisa harga saham
yang sering digunakan dalam analisis teknikal saham. Moving average (MA) adalah rata-rata harga saham
selama periode waktu yang telah lalu dan kemudian diplot ke dalam grafik beserta harga saham aktual di pasar
saat itu. MA yang berasal dari rata-rata harga saham selama lima hari perdagangan, contohnya, ditulis sebagai
MA-5. MA yang berasl dari rata-rata harga selama 15 hari ditulis sebagai MA-15. Jadi moving average
menyatakan rata-rata harga saham tersebut akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya waktu. Data harga
yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (closing price).

Buatlah sebuah grafik bersumbu X (horizontal) dan Y (vertical). Sumbu X melambangkan hari (tanggal) da sumbu
Y melambangkan harga. Kemudian hitunglah rata-rata harga saham selama 10 hari kebelakang, termasuk hari ini
(MA-10). Hubungkanlah titik-titik dari harga rata-rata tersebut dalam garis MA. Bersamaan dengan itu,
sambungkan pula titik-titik harga penutupan saham (harga aktual) setiap harinya pada grafik yang sama sampai
jangka waktu yang Anda kehendaki. Lama-lama akan terbentuk 2 buah kurva yaitu kurva MA dan kurva aktual.
Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari bawah ke atas dengan volume
perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut memberi sinyal saat yang tepat untukmembeli saham. Sebaliknya
jika kurva aktual menembus kurva MA dengan volume perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut
memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham berupa kenaikan harga diikuti dengan volume perdagangan
yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan membaik (bullish). Sedangkan perubahan harga berupa
penurunan harga yang diikuti volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan memburuk
(bearish).

Double Top dan Double Bottom

Metode analisa teknikal saham berikutnya adalah metode double top dan double bottom. Double Top, pola ini
terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan
kemudian naik lagi (dengan volume perdagangan lebih kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan terbentuk kurva yang memiliki dua
puncak kembar (seperti huruf M). Pola dari analisa harga saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali gagal
mencoba menembus batas harga atas (tertinggi) tersebut. Jika harga kemudian menurun sampai menembus
tingkat harga terendah sebelumnya (sebelum puncak yang kedua), itu mengindikasikan tren pergerakan harga
saham akan terus menurun. Pola double top ini memberikan sinyal untuk segera melakukan aksi jual.
Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W). Dengan logika yang sama, pola ini
memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli karena diperkirakan harga akan terus meningkat.

Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi dua, yaitu Ascending Triangle
(segitiga menaik) dan Descending Triangle (segitiga menurun). Descending Triangle terbentuk jika ada beberapa
lembah yang sama rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi perubahan
harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis batas yang mempunyai kemiringan
menurun. Jika harga menembus garis batas bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini
memberi sinyal untuk melakukan aksi jual karena analisa harga saham tersebut diperkirakan harga akan terus
menurun.

Sementara Ascending Triangle terbentuk jika pergerakan harga saham mengikuti pola yang berkebalikan dengan
Descending Triangle. Pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga
akan terus menaik.
Head & Shoulder
Analisis teknikal saham Head & Shoulder memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan harga akan terus
menurun. Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling bawah kedua bahu
untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika dari analisa harga saham, pergerakan harga
saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera
menjual saham untuk mengurangi kerugian (cut loss).

Head & shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse Head & Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah
kebawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis lurus diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan kurva
harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal untuk beli
karena ada kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal terus naik.
Bentuk dan ukuran Head & Shoulder maupun Inverse Head & Shoulder ini dapat bervariasi, kurva ini bisa dalam
jangka waktu yang pendek dan panjang, bisa mendatar atau memiliki kemiringan tertentu.

Support Level & Resistance Level


Pada analisa teknikal saham support level and resistance level ini, harga dikatakan berada pada support level
(SL) jika harga tersebut berada pada level terendah dan pada level tersebut pergerakan harga saham berupa
penurunan sangat sukar terjadi. Umumnya SL terbentuk setelah suatu saham mengalami kenaikan harga yang
besar dan kemudian mengalami penurunan karena adanya aksi ambil untung (profit taking) dari para investor.
Sementara, harga saham dikatakan berada pada resistance level (RL) jika harga berada pada level tertinggi dan
pada level tersebut harga sangat sukar untuk naik. Sebuah RL cenderung akan terbentuk setelah suatu saham
mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga sebelumnya. SL dan RL dapat diterjadi saat harga sedang
dalam tren naik (uptrend), mendatar (sideway) atau turun (downtrend).

Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat menggunakan prinsip beli murah, jual mahal (buy low sell high).
Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat, Anda harus membeli saham pada saat harga berada pada SL
dan menjual saham pada saat harga diperkirakan berada pada RL. Tentu saja keuntungan yang diperoleh tidaklah
bertahan lama. Makin banyak orang mengetahui adanya SL dan RL pada suatu saham dan memanfaatkannya,
pola ini akan hancur dengan sendirinya. Kunci dalam menggunakan metode analisa teknikal saham ini adalah
kecepatan memperoleh informasi. Orang yang pertama tahu adanya SL dan RL inilah yang punya potensi cukup
besar untuk memetik keuntungan, sementara yang belakangan hanya kebagian sisanya saja, atau malah rugi
karena sebenarnya RL dan SL-nya sudah berubah lagi.
Para ahli meyakini bahwa jika SL ditembus, maka biasanya SL tersebut akan menjadi RL yang baru. Begitu pula
jika RL yang ditembus maka RL tersebut menjadi SL yang baru. Semakin besar volume perdagangan yang terjadi
akan semakin memperkuat posisi SL dan RL yang terjadi.
Demikianlah beberapa contoh metode analisa teknikal saham yang sederhana, masih banyak lagi metode lain
yang menganalisa perubahan harga saham yang lebih rumit dengan banyak parameter yang disertakan.
Umumnya para analis menggunakan beberapa metode sekaligus agar hasil analisa harga saham dan keputusan
investasi yang diambil lebih akurat. Ada banyak aplikasi komputer untuk menghitung rumus analisis teknikal
saham yang semakin canggih, Anda hanya tinggal menginput database harga saham yang Anda kehendaki dan
beberapa metode berbentuk grafik pergerakan harga saham siap dianalisa

Istilah Dalam Saham / Kamus Pasar Modal


Agio Saham
Agio saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham diatas nilai nominalnya dalam hal saham dikeluarkan
dengan nilai nominal.
Anggota Bursa
Perusahaan-perusahaan sekuritas yang telah memperoleh ijin Bapepam dan berhak menggunakan sistem yang
ada di bursa.
Akuisisi
Pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain melalui pembelian saham perusahaan tersebut.
Annual Report
Laporan keuangan tahunan yang telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Ask Price
Harga penawaran atas order jual. Sistem JATS akan memprioritaskan harga dengan penawaran jual terendah.
Sering pula disebut Offer Price.

Bid Price
Harga penawaran atas order beli. Sistem JATS akan memprioritaskan harga dengan penawaran beli tertinggi.
Atas Nama
Dituliskannya nama dari pemilik efek tertentu pada sertifikat efek tersebut sebagai suatu tanda kepemilikan efek.
Atas Unjuk
Tidak ditunjukannya nama dari pemilik efek, dengan demikian siapa saja yang membawa efek tersebut dapat
mengaku dan sah menjadi pemilik efek tersebut (seperti uang).
Balance Sheet
Laporan keuangan perusahaan yang menunjukan keadaan aset, utang dan modal per tanggal tertentu.
Bearish
Kondisi bursa ketika harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan turun dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Bid
Penawaran yang diajukan oleh calon pembeli saham. Harga penawarannya disebut bid price.
Block Trading
Perdagangan dalam jumlah besar atau minimal 200.000 lembar saham.
Blue Chip
Saham-saham unggulan, saham-saham dari perusahaan yang mempunyai reputasi baik dan mudah
diperjualbelikan di bursa saham karena banyak peminatnya.
Bond
Kata lain dari obligasi. Surat bukti utang jangka panjang dari emiten, umumnya diatas 3 tahun. Setiap periode
tertentu pemilik surat ini dapat menukarkan kupon-kupon yang terlampir untuk mendapatkan bunga dari emiten,
sampai akhirnya jatuh tempo ketika perusahaan harus melunasi utangnnya. Bond dapat diperjualbelikan di bursa
efek.
Book Value
Nilai perusahaan dihitung dari total aset dikurangi harta tidak terwujud, dikurangi utang dan nilai nominal dari
saham preferen.
Broker
Kata lain dari pialang. Individu atau perusahaan yang bertindak sebagai perantara jual dan beli atas efek-efek
yang diterbitkan oleh perusahaan (emiten)
Bullish
Kebalikan dari bearish. Kondisi bursa ketika harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan naik
dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bursa Saham (Efek)


Pihak yang menyelenggarakan atau menyediakan sistem untuk mempertemukan penawaran jual dan beli saham.
Buyback
Pembelian kembali saham atau obligasi yang beredar oleh emiten dengan beragam alasan dan tujuan.
Capital Gain
Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu efek. Apabila perbedaan
tersebut bersifat negative (rugi) disebut capital loss.
Capital Market
Perdagangan surat-surat berharga, termasuk saham dan obligasi.
Cash Flow
Pencatatan perubahan modal kerja sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan yang dilaporkan. Catatan
memperlihatkan perincian sumber uang kas dan penggunaannya.
Closing Price
Harga penutupan suatu efek atau surat berharga di bursa.
Company Listing
Pendaftaran saham perusahaan ke bursa efek agar dapat diperjualbelikan.
Corporate Action
Suatu tindakan / keputusan perusahaan publik yang akan berpengaruh terhadap kepentingan pemegang saham,
seperti pembagian dividen, pemberian saham bonus, stock split, penawaran umum terbatas, dll.
Crossing
Transaksi jual beli yang dilakukan hanya oleh anggota bursa yang sama.
Custody
Kata lain dari custodian. Lembaga atau pihak yang menyimpan surat-surat berharga yang diperdagangkan seperti
saham. Salah satu tujuannya adalah agar mempermudah penyelesaian transaksi di kemudian hari.
Cut Loss
Upaya untuk menghindari kerugian yang lebih besar dengan menjual saham pada posisi merugi.
Delisting (penghapusan pencatatan)
Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di Bursa sehingga efek tersebut tidak dapat diperdagangkan di
Bursa. Saham-saham yang telah di delist tetap dapat diperdagangkan di luar bursa, dan status emiten tersebut
tetap sebagai perusahaan publik.
Dilusi
Penurunan persentase pemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan sebagai akibat dari bertambahnya
jumlah saham yang beredar.

Disclaimer
Pernyataan penolakan bertanggung jawab atas resiko investasi yang mungkin muncul akibat penggunaan
informasi yang terdapat pada suatu laporan riset, surat pernyataan atau sejenisnya.
Diversifikasi
Cara berinvestasi dengan menanamkan uang pada beragam instrument investasi untuk mengurangi resiko.
Divestasi
Kebalikan dari investasi. Penjualan kembali saham perusahaan.
Dividen
Bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Dividen dapat berupadividen
tunai atau dividen saham.
Dividen Kas
Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang.
Dividen Saham
Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham.
Dual Listing
Pencatatan saham di lebih dari satu bursa sehingga likuiditas surat berharga tersebut lebih terjaga.
Earning Per Share (EPS)
Laba bersih per saham suatu perusahaan. Cara menghitungnya, laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah
seluruh saham yang beredar.
Efek
Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kolektif kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek.
Emiten
Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat investor melalui penawaran umum.
Face Value
Nilai nominal, nilai yang tercantum pada sekuritas seperti wesel, obligasi dan instrumen sejenisnya.
Financial Statement (Laporan Keuangan)
Laporan keuangan yang diterbitkan secara periodik, disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum dan menyajikan kondisi keuangan perusahaan seperti laporan neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas pemilik. Output yang dihasilkan dari suatu proses audit terhadap laporan keuangan
emiten adalah berupa pendapat atau opini akuntan publik terhadap laporan keuangan tersebut
Go Public
Kegiatan suatu perusahaan ketika pertama kali menawarkan saham kepada masyarakat pemodal. Disebut pula
IPO (Initial Public Offering).

Harga Nominal (Nilai Pari / Par Value)


Nilai yang ditetapkan emiten untuk menilai setiap saham yang mereka terbitkan.
Harga Pasar (Market Value)
Harga terakhir yang dilaporkan saat saham terjual di bursa.
Harga Pembukaan (Open)
Harga yang terjadi pertama kali pada saat jam Bursa dibuka.
Harga Penutupan (Close)
Harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam Bursa.
Harga Perdana
Harga pada waktu pertama kali suatu efek dikeluarkan / ditawarkan kepada masyarakat.
Harga Tertinggi / Terendah
Harga saham yang paling tinggi atau paling rendah terjadi pada satu hari Bursa.
Hedging (Lindung Nilai)
Lindung nilai dengan cara melakukan transaksi di pasar berjangka dengan posisi berlawanan dari pasar spot.
Holding Company
Kata lain dari perusahaan induk. Perusahaan yang memiliki saham dengan hak suara yang cukup di dalam
perusahaan lain untuk mempengaruhi dewan direksi sehingga dapat mengendalikan kebijaksanaan dan
manajemen perusahaan tersebut.
Index (Indeks Harga Saham)
Index harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di Bursa Efek
Indonesia terdapat 7 jenis index, yaitu (1) Index Harga Saham Individual, (2), Index Harga Saham Sektoral, (3)
Index Harga Saham Gabungan, (4) Index LQ45, (5) Index JII, (6) Index MBX dan (7) Index DBX.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indikator gabungan dari pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik saham
biasa maupun saham preferen. Hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100.
Insider Trading
Transaksi saham berdasarkan bocoran informasi rahasia dari orang dalam, pihak-pihak yang terkait dengan
emiten, konsultan perusahaan atau regulator (insider information). Transaksi seperti ini umumnya melibatkan
orang-orang yang menurut aturan tidak boleh melakukan transaksi, seperti direktur perusahaan yang
memperdagangkan saham perusahaan sendiri.
Investasi
Kegiatan menanam dana atau modal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.
Initial Public Offering (IPO)
Penawaran saham perdana pada saat perusahan mulai go public.

JATS
Singkatan dari Jakarta Automated Trading System yang merupakan sistem perdagangan Efek yang berlaku di
Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sarana
komputer.
Kapitalisasi Pasar
Harga saham perusahaan dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Kliring
Proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring yang timbul atas transaksi bursa yang dilakukan di Bursa
Efek. Tujuan dari proses kliring adalah agar masing-masing Anggota Kliring mengetahui hak dan kewajibannya
baik berupa Efek maupun uang untuk diselesaikan pada tanggal penyelesaian.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa. Saat ini lembaga ini diselenggarakan oleh PT. Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia atau disingkat KPEI.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral
(tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan pihak lain. Saat ini lembaga ini
diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia atau disingkat KSEI.
Likuiditas
Karakteristik suatu saham yang jumlahnya cukup banyak didalam peredaran sehingga memungkinkan relative
mudah untuk ditransaksikan.
Lot
Satuan terkecil perdagangan saham di bursa (100 saham)
LQ-45
Indeks di Bursa Efek Indonesia yang terbentuk dari 45 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar tertinggi
dan diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. LQ-45 dievaluasi setiap enam bulan sekali.
Manajer Investasi
Pihak yang mendapat izin dari Bapepam untuk mengadakan kegiatan usaha mengelola Portfolio Efek bagi para
nasabah atau mengelola Portfolio Investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
Manipulasi Pasar
Upaya mempengaruhi investor lain dalam mengambil keputusan investasi melalui informasi yang tidak benar.
Margin Trading
Perdagangan saham dengan sebagian modal pinjaman dari pialang dengan jaminan saham yang dibeli.
Market Capitalization
Nilai suatu perusahaan publik berdasarkan harga pasar dari saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.

Merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu.
Odd Lot
Satuan jumlah saham yang jumlahnya lebih kecil dari satuan perdagangan saham di Bursa Efek, sehingga jumlah
tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar regular. Satuan perdagangan di BEI adalah 500 saham.
Offer
Penawaran jual suatu saham di bursa oleh calon penjual. Harga penawarannya disebut offer price.
Open Price
Harga pada saat bursa pertama kali dibuka setiap hari.
Option (Opsi)
Hak untuk membeli atau menjual suatu saham pada harga yang telah diperjanjikan sebelumnya.
Pasar Perdana (Primary Market)
Penjualan efek pertama kali kepada publik atau Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering). Pasar
perdana adalah pasar dimana emiten atau perusahaan menjual saham atau surat berharga lain kepada publik
atau masyarakat untuk pertama kalinya. Membeli saham perdana berarti Anda membeli saham pada saat masa
penawaran umum perdana ini alias Initial Public Offering (IPO).
Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah suatu istilah yang menunjukan perdagangan efek setelah diterbitkan dan dijual untuk
pertama kali (emisi baru). Jadi setelah pasar perdana atau perdagangan di Bursa Efek.
Penasehat Investasi
Seseorang atau perusahaan yang mendapat izin resmi dari Bapepam untuk bertindak sebagai pemberi nasehat
kepada pemodal awam yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan memperoleh penghasilan yang
memadai.
Perantara Pedagang Efek
Perusahaan yang bertindak sebagai perantara bagi pemodal yang ingin membeli atau menjual saham di pasar
modal / bursa. Perusahaan yang sama dapat juga membeli atau menjual efek atas namanya sendiri, bila ia
bertindak bukan lagi sebagai perantara tetapi sebagai pedagang. PPE bekerja berdasarkan amanat investor baik
untuk beli maupun jual, dan mendapat komisi dari aktivitasnya berdasarkan negosiasi dengan investor. Sering
pula disebut broker atau pialang.
Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin Emisi Efek,Perantara
Pedagang Efek, Manajer Investasi.
Perusahaan Publik
Perusahaan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Perusahaan Tercatat (listed company)


Perusahaan yang saham-sahamnya tercatat atau terdaftar dan dapat diperdagangkan pada suatu Bursa Efek.
Masing-masing Bursa Efek mempunyai persyaratan tersendiri bagi suatu perusahaan yang akan tercatat di Bursa
tersebut.
Pialang
Pihak yang melaksanakan pembelian dan atau penjualan saham atas perintah investor. Dari aktivitasnya tersebut,
pialang mendapatkan komisi (fee).
Portfolio
Jika Anda melakukan diversifikasi investasi pada lebih dari sebuah saham atau dengan kombinasi obligasi, valas,
properti atau aktiva lainnya dengan tujuan mengurangi resiko, maka Anda telah menciptakan portfolio.
Price & Time Priority
Prioritas dalam melakukan transaksi jual beli saham di Bursa Efek (di Pasar Reguler), dimana pihak yang
menawarkan harga paling tinggi untuk membeli atau paling rendah untuk menjual akan mendapatkan prioritas
dalam suatu transaksi, sementara penawaran pada harga yang sama baik untuk beli maupun untuk jual, prioritas
diberikan kepada siapa yang lebih dahulu memasukan penawaran tersebut.
Prospektus
Setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
Quote
Kependekan dari kata quotation, menunjukan harga saat ini (real time price) untuk saham yang ditawarkan.
Remote Trading
Sistem perdagangan di BEI dimana order dilakukan tidak lagi di lantai bursa, namun dapat dilakukan langsung
melalui kantor Perusahaan Efek.
Return
Hasil yang diperoleh dari penanaman modal tertentu dalam suatu perusahaan pada periode tertentu
Right Issue (Penawaran Umum Terbatas)
Salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perseroan. Dalam right issue / penawaran umum terbatas,
perseroan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham baru yang
tentu saja berarti menyetor modal dengan rasio tertentu. Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya,
maka ia dapat menjual haknya tersebut kepada investor lain. Dengan demikian di pasar modal juga dikenal
perdagangan right. Jadi right adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk terlebih dahulu
membeli saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar para pemegang saham lama diberi kesempatan untuk
mempertahankan pesentase kepemilikannya dalam suatu perusahaan.
Saham (Stock)
Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Saham Bonus
Saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham bedasarkan jumlah saham yang dimiliki.

Saham Gorengan
Saham perusahaan-perusahaan yang umumnya diperdagangkan bukan berdasarkan fundamentalnya, tapi
berdasarkan rumor atau isu.
Saham Tidur
Saham yang tidak aktif diperdagangkan.
Saldo Laba
Akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividend an koreksi laba rugi periode lalu.
Scripless Trading
Sistem perdagangan tanpa warkat dan penyelesaian transaksi dilakukan dengan pemindahbukuan (book entry
settlement)
Securities Company (Perusahaan Efek / Sekuritas)
Perusahaan yang telah memiliki ijin usaha untuk menjalankan satu atau beberapa kegiatan sebagai penjamin
emisi, pialang, manajer investasi atau penasihat investasi.
Short Selling
Menjual saham meskipun belum memilikinya. Biasanya strategi ini dilakukan ketika investor yakin harga saham
akan turun pada hari yang sama, sehingga dia dapat membeli ketika harga saham tersebut lebih rendah daripada
saat dia menjualnya.
Stock Split
Pemecahan setiap satuan unit saham menjadi lebih dari satu sehingga akan menambah jumlah saham yang
beredar.
Suspensi
Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek. Penghentian ini dapat disebabkan karena
permintaan Emiten sendiri atau merupakan keputusan Bursa dalam rangka memberikan perlindungan kepada
investor atau dapat pula karena pengenaan sanksi oleh Bursa Efek kepada suatu Emiten.
T+3
Istilah dalam penyelesaian transaksi yang artinya setelah transaksi (T) hak dan kewajiban diselesaikan dalam
waktu 3 hari bursa.
Trading Floor
Tempat transaksi saham atau efek berlangsung.
Transaksi Bursa
Transaksi yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang tertuang dalam bentuk kontrak kesepakatan dengan
Bursa Efek. Kotrak tersebut mencakup :
a. Jual beli Efek (saham maupun instrument lainnya).
b. Pinjam meminjam Efek.
c. Kesepakatan lain mengenai Efek / harga Efek.

Transaksi di Luar Bursa


Transaksi Efek yang dilakukan di luar bursa dan tidak diatur oleh bursa. Transaksi ini antara lain dilakukan :
a. Anatara Perusahaan Efek.
b. Perusahaan Efek dengan pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek.
c. Antara pihak yang bukan Perusahaan Efek (individu / lembaga pemegang saham tersendiri)
Undersubscribed
Jumlah permintaan terhadap saham perdana kurang dari jumlah saham yang akan diterbitkan. Kebalikannya
adalah oversubscribed.
Underwriter
Perusahaan sekuritas yang bertindak melaksanakan penjaminan terhadap penjualan saham saat IPO.
Undervalued
Saham atau surat berharga diperdagangkan dengan dengan harga dibawah nilai asetnya.
Waran
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan /
membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih. Dalam praktek, terkadang
penerbitan waran dilakukan bersamaan dengan penerbitan saham dimana waran tersebut sebagai insentif atau
pemanis (sweetener). Selain diterbitkan bersama saham, waran juga bisa diterbitkan bersama obligasi.
Window Dressing
Upaya manajer investasi mempercantik kinerja dengan mengangkat harga saham-saham yang ada di
portfolionya. Aksi ini dilakukan di akhir kuartal, akhir semester atau akhir tahun.
Kebalikan dari investasi. Penjualan kembali saham perusahaan.delistingInitial Public Offering

Anda mungkin juga menyukai