Surabaya (PPNS) adalah untuk mengukur iklim kerja di ruang/daerah tersebut. Hasil yang
didapatkan adalah suhu yang berada di daerah tersebut masih memenuhi standard
menurut permenaker ataupun ACGIH. Dari hasil pengukuran tersebut dapat diasumsikan
bahwa mahasiswa/pekerja yang bekerja pada daerah/ruangan tersebut tidak mengalami
kelelahan kerja yang diakibatkan oleh iklim kerja. Hal ini sejalan dengan isi jurnal yang
menyatakan bahwa Lingkungan kerja panas akan memberikan beban tambahan bagi
tenaga kerja, untuk mengeluarkan kelebihan panas dari tubuh, maka organ tubuh
bekerja lebih keras. Bila ini dikombinasikan dengan beban fisik, maka beban yang
diterima tenaga kerja dapat menjadi sedemikian besarnya sehingga kelelahan terjadi
dalam waktu yang
Pendek sehinga dapat menimbulkan kelelahan kerja. hal ini juga didukung faktor waktu
kerja pada tempat tersebut. Waktu kerja atau waktu praktikum yang dilakukan mahasiwa
PPNS dalam seminggu hanya sehari 3,5 jam. Hal ini sejalan dengan jurnal yang
menyatakan bahwa nilai ambang batas faktor-faktor fisik ditempat kerja, dimana
semakin lama paparan dalam lingkungan yang panas dapat memberikan rspon positif
pada kelelahan kerja.
Dari hasil pengukuran iklim kerja yang ternyata sesuai dengan standart pada bengkel
boiler/motor bakar akan mengurangi resiko atas terjadinya kecelakaan kerja yang dapt
merugikan dan mengurangi kinerja mahasiwa dalam mengikuti kuliah.